Luka cambukan

Renata mengajak Violetta membersihkan tubuhnya ke kamar mandi, saat ia membuka baju Violetta betapa terkejutnya Renata melihat bekas luka cambukan ditubuh Violetta.

'Ya Allah Vio' batin Renata.

Renata menahan air matanya yang sudah menganak di pelupuk matanya, ia tak bisa membayangkan bagaimana sakitnya Violetta saat itu.

"Mandi dulu ya Vio, tangannya diangkat keatas saja takutnya perih kalau terkena air." ucap Renata dengan suara seraknya.

Violetta menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, di mengangkat tangannya keatas sesuai ucapab Renata, selang beberapa menit Violeta keluar dari kamar mandinya. Dengan telaten Renata memakaikan baju pada Violetta, tak lupa ia juga menyisir rambut Violetta memasangkan jepit rambut berbentuk kudah poni dikepala Violetta.

"Uuhh, cantiknya pricess satu ini." puji Renata.

"Maacih tatak." ucap Violetta mengulas senyumnya.

Pecahan kaca sudah dibereskan oleh pelayan dan juga bik Marni, kini Renata duduk diatas kasur berdampingan dengan Violetta.

"Vio udah makan belum?" tanya Renata.

Violetta menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, dia memegang tangan Renata seakan ia takut jika Renata akan meninggalkannya kembali.

"Makan dulu ya, biar Vio sehat dan juga kuat." ucap Renata dengan bersemangat.

"Vio mau tatak." ucap Violetta.

"Wiih, anak pinter. Kalau hitu ayo kita makan, Vio mau makan apa? Biar kakak bikinin selagi kakak bisa." ucap Renata.

"Vio mau nasi goleng tapi sosisnya banyak." ucap Violetta antusias.

"Baik tuan puteri, let's go kita turun ke bawah." ajak Renata.

Violetta merentangkan tangannya kearah Renata, dengan senang hati Renata menggendong tubuh Violetta. Bram memperhatikan keduanya dibalik pintu, tetapi saat Renata melangkahkan kakinya hendak keluar dari kamar Violetta Bram segera bersembunyi ke kamarnya.

'Ternyata Violetta lebih membutuhkan keamanan dan kenyamanan bersama seseorang yang bisa membuat pikirannya lebih tenang.' batin Bram.

Renata menyusuri tangga turun ke lantai bawah, dia kebingungan mencari dapur namun seorang pelayan datang mennghampirinya kemudian menunjukkan jalan kearah dapur.

"Vio duduk saja ya, nanti kalau udah sembuh tangannya kita bisa masak bareng." ucap Renata.

"Oke tatak." jawab Violetta.

"Emm mbak, boleh tidak saya masak disini? Vio katanya mau nasi goreng." tanya Renata kepada salah satu pelayan.

"Tentu saja boleh non, padahal tidak usah repot-repot non disini juga banyak pelayan biar pelayan saja yang buatkan." ucap pelayan.

"Vio mau nasi goleng tatak." ucap Violetta.

"Tidak apa-apa mba, biar saya saja yang membuatnya mbak cukup tunjukan saja dimana bahan-bahannya." ucap Renata pada pelayan.

"Tunggu sebentar ya non." ucap pelayan.

Pelayan mengambil bahan-bahan yang dibutuhkan oleh Renata, setelah semuanya siap Renata mulai memasak semua bahan yang diperlukan. Aroma wangi tercium dari arah dapur, Violetta sudah tidak sabar ingin mencicipi masakan Renata.

Beberapa menit kemudian Nasi goreng sosis sudah siap dihidangkan, Renata memindahkan Nasi goreng buatannya keatas piring lalu meletakkannya keatas meja makan. Renata kembali ke dapur menggendong Violetta, dia mendudukkan Violetta disampingnya lalu menyuapinya Violetta dengan sabar.

"Enyak..Enyak...Vio cuka." ucap Violetta dengan mulutnya yang masih penuh makanan.

"Kalau enak, makan yang banyak ya biar tambah endut Vio nya." ucap Renata tersenyum.

Bram melihat interaksi anaknya dan juga Renata dari lantai atas, semua yang dilakukan Renata tak lepas dari pengawasannya.

'Terimakasih Renata berkatmu Violetta tidak mengurung dirinya lagi, dia terlihat lebih bahagia disampingmu' batin Bram.

Bram turun ke lantai bawah, dia menghampiri anaknya dan juga Renata di meja makan.

"Wah anak daddy lagi makan ya? Kok gak ngajak daddy sih nak?" tanya Bram.

"Maaf daddy, daddy nasi goleng buatan tatak enak loh, daddy mau cobain dak?" ucap Violeta menawarkan nasi goreng pada Bram.

"Wah masa sih? Coba suapin daddy." ucap Bram.

"Almbil cendili dad, tangn Vio nya cakit." ucap Violetta.

Hap..

Bram mengunyah nasi goreng buatan Renata, rasanya begitu nikmat sampai Bram tak sadar mengambil piring Violetta dari tangan Renata namun segera direbut lagi oleh Violetta.

"Daddy ini punya Vio." protes Violetta.

"Hihi maaf daddy lupa, nasi gorengnya masih ada enggak?" tanya Bram pada Renata.

"Ada tuan, saya membuat nasi gorengnya agak banyakan jadi masih ada sisanya. Mau saya ambilkan?" tanya Renata.

"Tidak usah, saya ambil sendiri saja." ucap Bram.

Bram melangkahkan kakinya kearah dapur, dia mengambil piring dan juga sendoknya kemudian ia mengambil nasi goreng sampai habis tak tersisa. Renata kembali menyuapi Violetta sampai habis, Bram ikut duduk di meja makan menyuapkan nasi goreng buatan Renata. Violetta dan Renata melongo melihat Bram yang sedang makan, Bram terlihat seperti orang yang sudah lama tidak makan.

"Tuan sudah berapa hari kau tidak makan? Sepertinya kau lapar sekali." tanya Renata.

"Daddy lakus." cibir Violetta.

Uhuukkk..Uhukk..

Bram tersedak karena terlalu cepat makannya, Renata segera bangkit dari duduknya dia menyodorkan air putih sambil menepuk pundak Bram.

"Minumlah." ucap Renata menyodorkan segelas air pada Bram.

Puk..Puk..

Glekk..Glekk..Glekk..

Bram meminum airnya sampai tandas, dia mengatur nafasnya yang terasa sesak akibat tersedak.

"Maaf tuan jika saya lancang." ucap Renata meminta maaf karena ia merasa lancang telah menepuk pundak Bram.

"Tidak apa-apa, justru saya berterima kasih karena kamu sudah menolong saya." ucap Bram.

"Sama-sama tuan." ucap Renata.

"Oh iya, masakan kamu enak, ngomong-ngomong kamu belajar dari mana?" tanya Bram.

"Dari almarhumah ibu saya tuan." jawab Renata tersenyum getir.

"Maaf saya tidak bermaksud." ucap Bram tidak enak.

"Tidak masalah tuan." ucap Renata.

Yandi datang menghampiri Bram yang sedang duduk di meja makan bersama Renata dan juga Violetta, dia membawa paper bag berisi pakaian sesuai permintaan Bram.

"Kak ini pakaiannya." ucap Yandi menyidorkan paper bag pada Bram.

"Terimakasih." ucap Bram mengambil paper bag dari tangan Yandi.

"Hei ponakan om, loh kenapa tangannya?" tanya Yandi saat melihat tangan Violetta diperban.

"Tadi Vio pecahin kaca Yan, yah seperti biasa kau tahu sendiri bukan?" jawab Bram.

"Cepet sehat ya ponakan om." ucap Yandi mengelus rambut Violetta.

"jangan di lusakin lambutnya om." protes Violetta tidak suka.

"Hihihi, iya maaf ya om gak sengaja." ucap Yandi menampakkan rentetan gigi putihnya.

"Lusak kan lambutnya, tatak lambutnya dilusakin sama om." adu Violetta pada Renata.

"Tidak apa-apa, nanti kakak rapihin lagi ya." bujuk Renata.

Violetta menganggukkan kepalanya, Renata merapihkan rambut Violetta menggunakan tangannya dan memasangkan jepit rambut di kepala Violetta seperti semula sebelum Yandi mengacak-acak rambut Violetta.

"Omaygat, nurut banget Vio sama cewek itu kak." ucap Yandi heran.

"Makanya aku nyuruh kamu buat cari dia, kau lihat sendiri bukan Vio lebih nurut sama Renata dari pada aku daddy nya." ucap Bram.

Terpopuler

Comments

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

asyiiik...mulai dekay nech vio & Renata

2024-12-04

0

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Jadikan Renata ibunya Vio aja....☺️☺️☺️☺️☺️☺️

2024-11-27

0

lontongletoi

lontongletoi

nikah Nikah nikah 🤣🤣

2025-02-21

0

lihat semua
Episodes
1 Perceraian
2 Violetta histeris
3 Bertemu Bilqis
4 Mengantar Violetta
5 Pergi bekerja
6 Perkara ikat pinggang
7 Mencari Renata
8 Menemukan Renata
9 Trauma yang mendalam
10 Luka cambukan
11 Menjadi pengasuh
12 Mengantar Renata pulang.
13 Bram Marah
14 Rutinitas Violetta.
15 Bram pingsan
16 Bram pingsan kembali
17 Bram demam
18 Menyuapi Bram dan Violetta
19 Violetta ketakutan
20 Renata salah tingkah
21 Mimpi buruk
22 Tidur bersama
23 Regan terancam bangkrut
24 Perkara pelukan
25 Bunda?
26 Memenangkan Penghargaan
27 Bilqis menyesal
28 Kedatangan Bilqis
29 Pulang ke rumah
30 Mengusir Bilqis
31 Tempat persembunyian
32 Menyembunyikan Violetta.
33 Renata di serang
34 Renata terluka
35 Kebakaran
36 Renata siuman
37 Setan yang datang kembali
38 Belajar beladiri
39 Aksara dan Violetta
40 Di serang
41 Cerita singkat Violetta
42 Sebuah ledakan
43 Mengusir Bilqis.
44 Menjemput Violetta dan Renata
45 Bonus yang lebih besar
46 Melamar Renata
47 Mansion baru
48 Mansion baru 2
49 Minta disuapi
50 Violetta berulah
51 Kecerobohan Bram
52 Belanja baju.
53 Kejutan
54 Lamaran
55 Hamil
56 Mencari pelaku
57 Kekecewaan Fadlan.
58 Talak
59 Membeli boneka
60 Menunjukkan bekas luka
61 Menemukan dalangnya
62 Mimpi buruk
63 Mengingatkan
64 Memenjarakan Bilqis
65 Babak belur
66 berunding
67 Mengunjungi Desa
68 Tingkah Violetta
69 Kembali berpisah
70 Harus mengambil tindakan
71 Fadlan mencari Renata
72 Bermain di taman
73 Menggambar bersama
74 Rencana B
75 Diikuti
76 Rencana C
77 Jebakan
78 Memaafkan
79 Kebucinan Bram dan Renata
80 Mengunjungi Fadlan
81 Merestui
82 Namira gila
83 Dipingit
84 Menikah
85 Di belakang layar
86 Ungkapan hati Violetta
87 Malam pertama
88 Mual
89 Ku Penuhi Janjiku
90 Novel Baru "Luka dan Pembalasan"
91 Novel Baru "Mengandung Benih si Culun"
92 Novel Baru
93 Spill Judul Nove yang baru "Kasoh sayang Cahaya" Jangan lupa di baca ya guys
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Perceraian
2
Violetta histeris
3
Bertemu Bilqis
4
Mengantar Violetta
5
Pergi bekerja
6
Perkara ikat pinggang
7
Mencari Renata
8
Menemukan Renata
9
Trauma yang mendalam
10
Luka cambukan
11
Menjadi pengasuh
12
Mengantar Renata pulang.
13
Bram Marah
14
Rutinitas Violetta.
15
Bram pingsan
16
Bram pingsan kembali
17
Bram demam
18
Menyuapi Bram dan Violetta
19
Violetta ketakutan
20
Renata salah tingkah
21
Mimpi buruk
22
Tidur bersama
23
Regan terancam bangkrut
24
Perkara pelukan
25
Bunda?
26
Memenangkan Penghargaan
27
Bilqis menyesal
28
Kedatangan Bilqis
29
Pulang ke rumah
30
Mengusir Bilqis
31
Tempat persembunyian
32
Menyembunyikan Violetta.
33
Renata di serang
34
Renata terluka
35
Kebakaran
36
Renata siuman
37
Setan yang datang kembali
38
Belajar beladiri
39
Aksara dan Violetta
40
Di serang
41
Cerita singkat Violetta
42
Sebuah ledakan
43
Mengusir Bilqis.
44
Menjemput Violetta dan Renata
45
Bonus yang lebih besar
46
Melamar Renata
47
Mansion baru
48
Mansion baru 2
49
Minta disuapi
50
Violetta berulah
51
Kecerobohan Bram
52
Belanja baju.
53
Kejutan
54
Lamaran
55
Hamil
56
Mencari pelaku
57
Kekecewaan Fadlan.
58
Talak
59
Membeli boneka
60
Menunjukkan bekas luka
61
Menemukan dalangnya
62
Mimpi buruk
63
Mengingatkan
64
Memenjarakan Bilqis
65
Babak belur
66
berunding
67
Mengunjungi Desa
68
Tingkah Violetta
69
Kembali berpisah
70
Harus mengambil tindakan
71
Fadlan mencari Renata
72
Bermain di taman
73
Menggambar bersama
74
Rencana B
75
Diikuti
76
Rencana C
77
Jebakan
78
Memaafkan
79
Kebucinan Bram dan Renata
80
Mengunjungi Fadlan
81
Merestui
82
Namira gila
83
Dipingit
84
Menikah
85
Di belakang layar
86
Ungkapan hati Violetta
87
Malam pertama
88
Mual
89
Ku Penuhi Janjiku
90
Novel Baru "Luka dan Pembalasan"
91
Novel Baru "Mengandung Benih si Culun"
92
Novel Baru
93
Spill Judul Nove yang baru "Kasoh sayang Cahaya" Jangan lupa di baca ya guys

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!