Menjadi pengasuh

Bram menyerahkan paper bag pada Renata, dia menyuruh Renata mengganti pakaiannya. Yandi berpamitan pada Bram karena ia harus kembali ke kantor, Renata pun mengganti bajunya dikamar di kamar mandi.

Hari sudah semakin sore namun Renata tidak bisa pergi karena Violetta terus saja menempel padanya, Nurul sudah berulangkali menelpon Renata sampai ia bosan menjawabnya.

"Vio mau dengar cerita enggak?" tanya Renata.

"Celita apa tatak?" tanya Violetta.

"Kisah Nabi." jawab Renata.

"Mau tatak, Vio mau dengal kicah Nabi." ucap Violetta.

Saat orang lain bersuka cita menyambut hari raya tiba lebih tepatnya idul fitri, anak-anak berlarian di mesjid dengan gembira. Saat hendak menunaikan shalat Rasulullah SAW mendengar suara tangisan seseorang belakang mesjid, dicarinya ternyata ada seorang anak kecil dengan pakaian lusuhnya sambil menangis sesenggukkan , Rasulullah menghampirinya kemudian ia bertanya "Bukankah hari ini adalah hari bahagia (idul fitri), tapi kenapa kau bersedih?" anak tersebut menjawabnya "Tentu saja hari ini adalah hari bahagia, bahagia hanya untuk orang yang memiliki ayah tidak sepertiku yang tidak memiliki ayah" Rasulullah pun meraih tubuh anak kecil tersebut kemudian mendekapnya "Kapan dan dimana ayahmu meninggal?" tanya Rasulullah "Waktu perang badar yang di pimpin oleh Rasulullah tapi aku tidak tahu siapa orangnya, aku tidak kenal. Aku ingin membeli baju dan bersuka cita dan bermain bersama anak yang lain. " jawab anak tersebut. "Tapi ibu malah mengusirku, sudah tiga hari ini aku tak pulang" tambahnya. Rasulullah menangis dan membawa anak tersebut pada Aisyah, ia meminta Aisyah memakaikan baju baru untuk anak kecil tersebut Rasulullah menjelaskan pada Aisyah bahwa anak kecil yang dibawanya adalah seorang anak yatim yang di tinggalkan oleh ayahnya. Aisyah membawa anak kecil tersebut dan mengganti bajunya, Rasulullah memanggil anak dan menantunya Fatimah da Ali kemudian ia mencari kedua cucunya Hasan dan Husein. Rasulullah meminta cucunya untuk bermain bersama dengan anak kecil yang dibawanya, setelah memastikan cucunya pergi bermain bersama anak kecil tersebut akhirnya Rasulullah pun menunaikan shalat idul fitrinya.

Violetta mendengarkan kisah yang di ceritakan oleh Renata dengan seksama, sampai diakhir cerita Violetta mulai mengantuk. Renata mengusap rambut Violetta dengan lembut, perlahan mata Violetta tertutup dan akhirnya tertidur.

Bram membuka pintu kamar Violetta dengan perlahan, dia menghampiri Renata yang sedang bersandar di kepala ranjang sedangkan Violetta tidur di paha Renata.

"Vio sudah tidur, emm boleh aku bicara padamu?" tanya Bram.

"Tunggu sebentar, saya akan menidurkan Vio dulu setelah dia benar-benar pulas." ucap Renata.

"Baiklah, aku akan menunggumu dibawah." ucap Bram.

Bram mengecup pipi Violetta dengan sayang, dia melangkahkan kakinya keluar dari kamar Violetta. Renata memastikan jika Violetta benar-benar sudah pulas, perlahan Renata memindahkan kepala Violetta keatas bantal lalu menyelimutinya.

Renata menutup pintu kamar Violetta, kemudian ia berjalan menyusyri tangga turun ke lantai bawah dan mencari Bram.

"Renata disini." panggil Bram.

Renata menghampiri Bram yang sedang duduk sambil memangku laptopnya, dia berdiri disamping Bram.

"Duduklah." titah Bram.

"Saya berdiri saja tuan." ucap Renata.

"Duduk atau aku tidak akan mengizinkanmu pergi." ucap Bram.

Renata pun duduk di sofa, bersebrangan dengan Bram.

"Renata aku ingin membicarakan tentang Violetta." ucap Bram.

"Bicara saja tuan." ucap Renata.

"Maukah kau menjadi pengasuh untk Violetta?" tanya Bram.

"Saya tuan?" tanya Renata menujuk dirinya sendiri.

"Iya, Violetta mengalami trauma berat karena tanpa sepengetahuanku dia sering disiksa oleh ibubya sendiri bahkan ia sering di suruh-suruh bak pembantu, puncaknya saat itu aku melihat langsung Violetta dicambuk menggunakan ikat pinggang makanya jika dia melihat ikat pinggang serupa dengan ikat pinggang milik ibunya dia pasti ketakutan. Selama satu tahun terakhir aku membawa Violetta psikiater namun hasilnya tetap sama karena Vio tak bisa diajak bicara maupun berkomunikasi denganku, dia hanya menggeleng dan mengangguk sebagai responnya. Kau ingat? Saat di mall pertama kali Vio bertemu denganmu untuk pertama kalinya juga dia membuka suaranya, saat kau pamit pulang Vio mencarimu dan histeris aku berhasil membujuknya namun hanya bertahan satu hari. Aku meminta Yandi mencarimu namun tak kunjung menemukanmu, sampai akhirnya aku tak sengaja bertemu denganmu dan mengajakmu kesini bahkan kau lihat sendiri bagaimana nekatnya anakku sampai dia berniat untuk mati. Maka dari itu aku ingin meminta bantuanmu menjadi pengasuh untuk anakku, aku akan membayar berapapun asal kau mau menjadi pengasuhnya Violetta karena hanya kau satu-satunya yang bisa membawa Violetta keluar dari traumanya." jelas Bram.

'Kasihan Vio, dia pasti sangat hancur. Selama ini aku merasa akulah yang paling menderita namun nyatanya Vio jauh lebih menderita dibanding aku' batin Renata.

Renata memikirkan semua ucapan Bram, dia juga merasa kasihan pada Violetta. Bram menunggu keputusan Renata namun dia tak ingin memaksanya, namun Bram berharap Renata mau menerima tawarannya.

"Tuan, saya bersedia menjadi pengasuh Violetta." ucap Renata.

"Kau yakin?" tanya Bram memastikan.

"Yakin tuan." jawab Renata dengan mantap.

Bram sangatlah senang mendengarnya, dia tak hentinya menyungingkan senyumnya. Renata terpukau melihat senyuman Bram, namun dia langsung menyadarkan dirinya siapa.

'Hadeh cakep bener, tapi kudu tetep inget Ren loe siapa' batin Renata.

"Mulai besok kamu bekerja disini, selama 24 jam." ucap Bram.

"APA?" tanya Renata syok.

"Kenapa kaget begitu? Tentu saja kau harus menemani Vio selama 24 jam, itu berarti kau harus tinggal disini." ucap Bram.

"Kenapa begitu tuan? Masa saya kerja gak ada istirahatnya sih?" tanya Renata heran.

"Tentu saja ada istirahatnya, tugasmu hanya fokus menjaga Violetta jika dia tidur maka itu jam istirahatmu." jawab Bram.

"Tapi.."

"Tidak ada tapi-tapian, besok kamu gak boleh kerja di perusahaan tapi kerja disini sekaligus bawa baju ganti kamu." ucap Bram memotong pembicaraan Renata.

'Astaga, bapak Vio emang ****** masa gue harus kerja 24 jam sih? Gue kan pengen keluar jalan-jalan, atau apa gitu? Me time masa gak ada liburnya sih? Apa gue tanyain aja barangkali ada hari libur' batin Renata.

"Ada liburnya kan?" tanya Renata.

"Ada, setiap weekend kamu libur kerja." ucap Bram.

"Ah mantap kalo gitu mah, DEAL." ucap Renata.

"DEAL." ucap Bram tegas.

Renata pamit pulang kepada Bram karena hari pun sudah semakin gelap, Bram mengambil kunci mobilnya dia bangkit dari duduknya menarik tangan Renata untuk ikut bersamanya.

"Tuan, bisa gak sih kalau jangan main tarik tangan orang aja? Ini udah yang ketiga kalinya loh." protes Renata.

"Suka-suka saya dong." jawab Bram santai.

"Iishhh...Menyebalkan." kesal Renata.

"Ayo masuk." ajak Bram.

Renata masuk kedalam mobil Bram, dia duduk di belakang. Bram menatap tak suka pada Renata yang duduk di belakang dengan santainya, dia keluar dari mobilnya kemudian membuka pintu mobil bagian belakang.

"Mohon maaf nih ya, saya bukan supir boleh pindah ke depan?" tanya Bram dengan nada menyindir.

"Hehe, maaf tuan saya gak tahu." ucap Renata cengengesan.

Renata keluar dari jok belakang, dia pindah posisi ke depan berdampingan dengan Bram yang mengemudikan mobilnya.

Terpopuler

Comments

Anna

Anna

hahahaha..... situasinya mirip gw 😂😂😂😂 karena trbiasa duduk d kursi penumpang belakang.. pas pertama jalan ama ayang... d tegur dong, beb aku pacar kamu bukan supir pindah! hahahaha... asli gw mau ngakak kalau inget itu

2025-02-21

0

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

lanjutkan donk....

2024-12-04

0

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

asyiiiik....sukaaa...

2024-12-04

0

lihat semua
Episodes
1 Perceraian
2 Violetta histeris
3 Bertemu Bilqis
4 Mengantar Violetta
5 Pergi bekerja
6 Perkara ikat pinggang
7 Mencari Renata
8 Menemukan Renata
9 Trauma yang mendalam
10 Luka cambukan
11 Menjadi pengasuh
12 Mengantar Renata pulang.
13 Bram Marah
14 Rutinitas Violetta.
15 Bram pingsan
16 Bram pingsan kembali
17 Bram demam
18 Menyuapi Bram dan Violetta
19 Violetta ketakutan
20 Renata salah tingkah
21 Mimpi buruk
22 Tidur bersama
23 Regan terancam bangkrut
24 Perkara pelukan
25 Bunda?
26 Memenangkan Penghargaan
27 Bilqis menyesal
28 Kedatangan Bilqis
29 Pulang ke rumah
30 Mengusir Bilqis
31 Tempat persembunyian
32 Menyembunyikan Violetta.
33 Renata di serang
34 Renata terluka
35 Kebakaran
36 Renata siuman
37 Setan yang datang kembali
38 Belajar beladiri
39 Aksara dan Violetta
40 Di serang
41 Cerita singkat Violetta
42 Sebuah ledakan
43 Mengusir Bilqis.
44 Menjemput Violetta dan Renata
45 Bonus yang lebih besar
46 Melamar Renata
47 Mansion baru
48 Mansion baru 2
49 Minta disuapi
50 Violetta berulah
51 Kecerobohan Bram
52 Belanja baju.
53 Kejutan
54 Lamaran
55 Hamil
56 Mencari pelaku
57 Kekecewaan Fadlan.
58 Talak
59 Membeli boneka
60 Menunjukkan bekas luka
61 Menemukan dalangnya
62 Mimpi buruk
63 Mengingatkan
64 Memenjarakan Bilqis
65 Babak belur
66 berunding
67 Mengunjungi Desa
68 Tingkah Violetta
69 Kembali berpisah
70 Harus mengambil tindakan
71 Fadlan mencari Renata
72 Bermain di taman
73 Menggambar bersama
74 Rencana B
75 Diikuti
76 Rencana C
77 Jebakan
78 Memaafkan
79 Kebucinan Bram dan Renata
80 Mengunjungi Fadlan
81 Merestui
82 Namira gila
83 Dipingit
84 Menikah
85 Di belakang layar
86 Ungkapan hati Violetta
87 Malam pertama
88 Mual
89 Ku Penuhi Janjiku
90 Novel Baru "Luka dan Pembalasan"
91 Novel Baru "Mengandung Benih si Culun"
92 Novel Baru
93 Spill Judul Nove yang baru "Kasoh sayang Cahaya" Jangan lupa di baca ya guys
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Perceraian
2
Violetta histeris
3
Bertemu Bilqis
4
Mengantar Violetta
5
Pergi bekerja
6
Perkara ikat pinggang
7
Mencari Renata
8
Menemukan Renata
9
Trauma yang mendalam
10
Luka cambukan
11
Menjadi pengasuh
12
Mengantar Renata pulang.
13
Bram Marah
14
Rutinitas Violetta.
15
Bram pingsan
16
Bram pingsan kembali
17
Bram demam
18
Menyuapi Bram dan Violetta
19
Violetta ketakutan
20
Renata salah tingkah
21
Mimpi buruk
22
Tidur bersama
23
Regan terancam bangkrut
24
Perkara pelukan
25
Bunda?
26
Memenangkan Penghargaan
27
Bilqis menyesal
28
Kedatangan Bilqis
29
Pulang ke rumah
30
Mengusir Bilqis
31
Tempat persembunyian
32
Menyembunyikan Violetta.
33
Renata di serang
34
Renata terluka
35
Kebakaran
36
Renata siuman
37
Setan yang datang kembali
38
Belajar beladiri
39
Aksara dan Violetta
40
Di serang
41
Cerita singkat Violetta
42
Sebuah ledakan
43
Mengusir Bilqis.
44
Menjemput Violetta dan Renata
45
Bonus yang lebih besar
46
Melamar Renata
47
Mansion baru
48
Mansion baru 2
49
Minta disuapi
50
Violetta berulah
51
Kecerobohan Bram
52
Belanja baju.
53
Kejutan
54
Lamaran
55
Hamil
56
Mencari pelaku
57
Kekecewaan Fadlan.
58
Talak
59
Membeli boneka
60
Menunjukkan bekas luka
61
Menemukan dalangnya
62
Mimpi buruk
63
Mengingatkan
64
Memenjarakan Bilqis
65
Babak belur
66
berunding
67
Mengunjungi Desa
68
Tingkah Violetta
69
Kembali berpisah
70
Harus mengambil tindakan
71
Fadlan mencari Renata
72
Bermain di taman
73
Menggambar bersama
74
Rencana B
75
Diikuti
76
Rencana C
77
Jebakan
78
Memaafkan
79
Kebucinan Bram dan Renata
80
Mengunjungi Fadlan
81
Merestui
82
Namira gila
83
Dipingit
84
Menikah
85
Di belakang layar
86
Ungkapan hati Violetta
87
Malam pertama
88
Mual
89
Ku Penuhi Janjiku
90
Novel Baru "Luka dan Pembalasan"
91
Novel Baru "Mengandung Benih si Culun"
92
Novel Baru
93
Spill Judul Nove yang baru "Kasoh sayang Cahaya" Jangan lupa di baca ya guys

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!