Trauma yang mendalam

Bram melakukan meeting penting dengan Xavier didalam ruangannya, beberapa jam melakukan meeting sampai waktu menujukkan pukul 10 siang. Xavier pamit kepada Bram untuk kembali ke perusahaannya, Bram mengantar Xavier sampai ke lantai dasar.

Selesai dengan urusannya Bram meminta Yandi memanggil Renata kedalam ruangannya, dia menunggu Renata didalam ruangannya sambil mengerjakan berkas-berkas yang harus ia tandatangani.

Tok..Tok..Tok..

"Masuk." sahut Bram dari dalam.

Ceklek.

Renata masuk kedalam ruangan Bram, dia masih memakai pakaiannya yang basah akibat kecerobohan Bram. Bram meletakkan berkasnya kemudian dia bangkit dari duduknya menghampiri Renata yang sedang berdiri tak jauh darinya, ia melihat baju Renata yang basah seketika ia merasa bersalah karena ulahnya.

"Kenapa kau tidak mengganti bajumu?" tanya Bram.

"Saya tidak membawa baju ganti tuan, biarkan saja nangi juga akan kering sendiri." jawab Renata.

"Nanti Yandi akan membelikan baju baru untukmu, jika dibiarkan basah nanti takutnya kau masuk angin." ucap Bram.

"Tidak perlu tuan, saya harus tetap memakai baju ini sampai pekerjaan saya selesai karena itu sudah bagian dsri aturan perusahaan." ucap Renata.

"Baiklah terserah kau saja." ucap Bram.

Bram meminta Renata duduk namun Renata tak menurutinya, dia lebih memilih berdiri karena jika ia duduk Renata merasa tidak sopan.

"Renata bolehkah aku berbicara sesuatu padamu?" tanya Bram.

"Katakan saja tuan." jawab Renata.

"Begini.."

Kriing..Kriing..Kriing..

Ponsel Bram berdering, dilihatnya bik Marni menghubunginya Bram langsung saja menggeser tombol hijaunya.

"Hallo bik, ada apa?" tanya Bram.

"Aden, non Vio mengamuk lagi den sekarang dia memecahkan kaca den bibik bingung harus apa." ucap bik Marni dengan paniknya.

"APA? Awasi terus Vio bik, aku akan segera kesana sekarang." ucap Bram.

Bram sangatlah panik, dia langsung menarik tangan Renata keluad dari ruangannya dan berlari kearah lift menuju lantai dasar. Semua karyawan menatap kesrah Bram dan juga Renata, banyak dari merka yang berbisik-bisik membicarakan Renata. Yandi mendengar para karyawan yang berbisik-bisik pun langsung menegurnya, dia kemudian berlari menyusul Renata dan juga Bram.

Sampai di dalam mobil Bram mambukakan pintu untuk Renata, selesai memastikan Renata masuk Bram duduk di kursi kemudi lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata.

"TUAN PELAN-PELAN." teriak Renata didalam mobil.

Bram tidak mendengarkan teriakan Renata, yang ada di dalam benaknya hanyalah ingin segera sampai dirumahnya sebelum Violetta berbuat nekat.

Beberapa menit kemudian mobil Bram sudah sampai dihalaman rumahnya, dia kembali menarik tangan Renata untuk ikut bersamanya ke lantai atas dimana Violetta berada.

"Vio." panggil Bram.

Violetta tak menghiraukan panggilan ayahnya, dia memukul-mukul kaca lemarinya sampai berserakan dibawah kakinya.

"Tolong kau bujuk anakku, dia hanya akan mendengarkan kau dibandingkan aku." ucal Bram memohon pada Renata.

Renata juga sama terkejutnya melihat aksi Violetta, dia merasa kasihan melihat wajah khawatir Bram. Renata perlahan mendekati Violetta yang kini sedang mengambil pecahan kaca, dia memegang erat pecahan kaca tersebut lalu mengarahkannya ke tangan kecilnya.

"Vio." panggil Renata dengan lembut.

"Vio, ini kakak baik." ucap Renata.

"Tatak." gumam Violetta.

Violetta membalikan tubuhnya saat mendengar suara Renata, dia mengucekkan matanya ternyata apa yang dilihatnya benar-benar Renata.

"Sayang, dengarkan kakak baik ya. Vio kan anak pinter, anak baik boleh kakak minta kacanya?" bujuk Renata meminta pecahan kaca dsri tangan Violetta.

Violetta langsung menuruti ucapan Renata, dia memberikan pecahan kaca tersebut kepada Renata. Dengan gerakan cepat Renata mengambil kaca tersebut lalu memberikannya kepada Bram, dia berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Violetta. Renata merentangkan tangannya kearah Violeta, dengan mata yang masih sembab Violetta berhambur ke pelukan Renata.

"Hiks..hiks..tatak baik kemana aja? Vio kangen tatak baik." tanya Vietta menangis di pelukan Renata.

"Cup cup cup, udah ya jangan nangis lagi nanti Vio nya capek, kan kakak baik udah ada disini." ucap Renata sambil mengelap air mata Violetta.

Tangisan Violetta begitu menyayat hati sampai Renata pun tak kuasa menahan air matanya, dia memeluk Violetta dengan erat. Puas berpelukan Renata melihat tangan Violetta yang berdarah, dia menggendongnya untuk duduk diatas kasur.

"Tuan, boleh aku minta kotak obat? Aku ingin mengobati luka Vio." pinta Renata.

"Bik yolong ambilkan kotak obatnya." ucap Bram pada bik Marni.

Bik Marni menganggukkan kepalanya, dia segera mengambil kotak obat yang berada dilantai bawah. Bram berjalan mendekati Violetta, dia berjongkok melihat luka diatangan sang anak.

"Vio, kenapa kamu melukai tanganmu sendiri sayang? Tanya Bram.

"Aku ingin mati daddy, mommy telus memukulku." ucap Violetta.

Degg!

Betapa sakit hatinya seorang ayah mendengar jawaban dari anaknya, sedalam itukah trauma yang dialami oleh anaknya sampai ia berpikir untuk membunuh dirinya sendiri.

"Ya Allah nak," ucap Bram tak kuasa menahan air matanya.

"Vio tidak boleh seperti itu, kalau Vio pergi nanti kakak baik sedih." ucap Renata.

"Maaf tatak." ucao Vio.

Bik Marni datang membawa kotak obat yang dibutuhkan oleh Renata, dia menyerahkan kotak obat tersebut kepada Renat yang langsung diambilnya. Renata mengobati luka di tangan Violetta, Violetta meringis menahan perih ditangannya namun Renata dengan sabar meniup-niup luka ditangan Violetta agar mengurangi rasa sakitnya.

Terpopuler

Comments

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

trauma yg diakibatkan ibu nya sendiri /Sob/

2025-03-17

0

Kalsum

Kalsum

😭😭😭

2025-01-12

0

Nanik Kusno

Nanik Kusno

😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

2024-11-27

0

lihat semua
Episodes
1 Perceraian
2 Violetta histeris
3 Bertemu Bilqis
4 Mengantar Violetta
5 Pergi bekerja
6 Perkara ikat pinggang
7 Mencari Renata
8 Menemukan Renata
9 Trauma yang mendalam
10 Luka cambukan
11 Menjadi pengasuh
12 Mengantar Renata pulang.
13 Bram Marah
14 Rutinitas Violetta.
15 Bram pingsan
16 Bram pingsan kembali
17 Bram demam
18 Menyuapi Bram dan Violetta
19 Violetta ketakutan
20 Renata salah tingkah
21 Mimpi buruk
22 Tidur bersama
23 Regan terancam bangkrut
24 Perkara pelukan
25 Bunda?
26 Memenangkan Penghargaan
27 Bilqis menyesal
28 Kedatangan Bilqis
29 Pulang ke rumah
30 Mengusir Bilqis
31 Tempat persembunyian
32 Menyembunyikan Violetta.
33 Renata di serang
34 Renata terluka
35 Kebakaran
36 Renata siuman
37 Setan yang datang kembali
38 Belajar beladiri
39 Aksara dan Violetta
40 Di serang
41 Cerita singkat Violetta
42 Sebuah ledakan
43 Mengusir Bilqis.
44 Menjemput Violetta dan Renata
45 Bonus yang lebih besar
46 Melamar Renata
47 Mansion baru
48 Mansion baru 2
49 Minta disuapi
50 Violetta berulah
51 Kecerobohan Bram
52 Belanja baju.
53 Kejutan
54 Lamaran
55 Hamil
56 Mencari pelaku
57 Kekecewaan Fadlan.
58 Talak
59 Membeli boneka
60 Menunjukkan bekas luka
61 Menemukan dalangnya
62 Mimpi buruk
63 Mengingatkan
64 Memenjarakan Bilqis
65 Babak belur
66 berunding
67 Mengunjungi Desa
68 Tingkah Violetta
69 Kembali berpisah
70 Harus mengambil tindakan
71 Fadlan mencari Renata
72 Bermain di taman
73 Menggambar bersama
74 Rencana B
75 Diikuti
76 Rencana C
77 Jebakan
78 Memaafkan
79 Kebucinan Bram dan Renata
80 Mengunjungi Fadlan
81 Merestui
82 Namira gila
83 Dipingit
84 Menikah
85 Di belakang layar
86 Ungkapan hati Violetta
87 Malam pertama
88 Mual
89 Ku Penuhi Janjiku
90 Novel Baru "Luka dan Pembalasan"
91 Novel Baru "Mengandung Benih si Culun"
92 Novel Baru
93 Spill Judul Nove yang baru "Kasoh sayang Cahaya" Jangan lupa di baca ya guys
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Perceraian
2
Violetta histeris
3
Bertemu Bilqis
4
Mengantar Violetta
5
Pergi bekerja
6
Perkara ikat pinggang
7
Mencari Renata
8
Menemukan Renata
9
Trauma yang mendalam
10
Luka cambukan
11
Menjadi pengasuh
12
Mengantar Renata pulang.
13
Bram Marah
14
Rutinitas Violetta.
15
Bram pingsan
16
Bram pingsan kembali
17
Bram demam
18
Menyuapi Bram dan Violetta
19
Violetta ketakutan
20
Renata salah tingkah
21
Mimpi buruk
22
Tidur bersama
23
Regan terancam bangkrut
24
Perkara pelukan
25
Bunda?
26
Memenangkan Penghargaan
27
Bilqis menyesal
28
Kedatangan Bilqis
29
Pulang ke rumah
30
Mengusir Bilqis
31
Tempat persembunyian
32
Menyembunyikan Violetta.
33
Renata di serang
34
Renata terluka
35
Kebakaran
36
Renata siuman
37
Setan yang datang kembali
38
Belajar beladiri
39
Aksara dan Violetta
40
Di serang
41
Cerita singkat Violetta
42
Sebuah ledakan
43
Mengusir Bilqis.
44
Menjemput Violetta dan Renata
45
Bonus yang lebih besar
46
Melamar Renata
47
Mansion baru
48
Mansion baru 2
49
Minta disuapi
50
Violetta berulah
51
Kecerobohan Bram
52
Belanja baju.
53
Kejutan
54
Lamaran
55
Hamil
56
Mencari pelaku
57
Kekecewaan Fadlan.
58
Talak
59
Membeli boneka
60
Menunjukkan bekas luka
61
Menemukan dalangnya
62
Mimpi buruk
63
Mengingatkan
64
Memenjarakan Bilqis
65
Babak belur
66
berunding
67
Mengunjungi Desa
68
Tingkah Violetta
69
Kembali berpisah
70
Harus mengambil tindakan
71
Fadlan mencari Renata
72
Bermain di taman
73
Menggambar bersama
74
Rencana B
75
Diikuti
76
Rencana C
77
Jebakan
78
Memaafkan
79
Kebucinan Bram dan Renata
80
Mengunjungi Fadlan
81
Merestui
82
Namira gila
83
Dipingit
84
Menikah
85
Di belakang layar
86
Ungkapan hati Violetta
87
Malam pertama
88
Mual
89
Ku Penuhi Janjiku
90
Novel Baru "Luka dan Pembalasan"
91
Novel Baru "Mengandung Benih si Culun"
92
Novel Baru
93
Spill Judul Nove yang baru "Kasoh sayang Cahaya" Jangan lupa di baca ya guys

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!