Mengantar Violetta

Nurul sudah sampai di toko es krim viral sesuai yang di beritahukan oleh Renata, Nurul mencari Renata namun tidak menemukannya , dia hanya melihat seorang perempuan terduduk dilantai dengan wajah kesalnya.

"Mbak ngapain duduk dilantai? Cantik-cantik kok ngesod." tanya Nurul.

"Bukan urusan loe!" sentak Bilqis.

"Santai aja kali, orang cuman nanyak kok galak pullak? Dasar orang aneh." ucap Nurul sedikit kaget.

Bilqis bangkit dari duduknya kemudian merapikan pakaiannya menggunakan tangan kirinya, dia meringis karena tangan kanannya masih terasa ngilu akibat dipelintir oleh Renata. Nurul menatap tidak suka pada Bilqis, berbeda dengan Bilqis dia langsung memakai kacamatanya kemudian berjalan dengan angkuhnya meninggalkan Nurul.

"Ciihh, gayanya aja selangit atittude nya enggak bingits." cibir Nurul.

Nurul mengedarkan pandangannya kembali mencari Renata, dari kejauhan Nurul mendapati Renata bersama seorang pria berjalan sambil pegangan tangan.

"Sejak kapan Rena punya cowok lagi, bukannya pacarnya direbut si Andin ya?" tanya Nurul pada dirinya sendiri.

"Wooyy, RENA TUNGGU!!" teriak Nurul ketika melihat Renata berjalan lebih jauh lagi.

Merasa dipanggil Renata menghentikan langkahnya, Bram pun ikut berhenti.

"Maaf tuan, sepertinya ada yang memanggil namaku, mungkin temanku sudah sampai." ucap Renata.

"Hemm." jawab Bram singkat.

Nurul sedikit berlari mengejar Renata, dengan nafas tersengal Nurul berhenti tepat dihadapan Renata. Bram menyodorkan air mineral kepada Nurul dan langsung ditenggaknya sampai habis, mata Nurul tertuju pada tautan tangan Bram dan juga Renata.

"Ekkhemm, mau nyebrang bu?" tanya Nurul.

"Hah?" tanya Renata tidak mengerti.

Nurul menunjukk ke arah tangan Renata, Renata langsung melepaskan tangannya dari genggaman Bram.

"Maaf." ucap Bram setelah Renata melepaskan tautan tangannya.

"Lain kali kalo mau pegang tangan izin dulu." tegur Renata.

"Lah, kalian pacaran kah?" tanya Nurul.

"Pacaran matamu! Sembarangan bilang pacar, cowok aja gue kagak punya." protes Renata.

"Tatak." panggil Violetta dari arah belakang.

Bik Marni datang menghampiri Renata, sedari tadi Violetta terus merengek ingin kembali pada Renata, meskipun bik Marni sudah membujuknya tetapi tetap saja Violetta menangis sampai memukul-mukul pundak bik Marni.

"Den, non Vio mau sama mbak Renata daritadi nangis terus." ucap bik Marni.

"Yasudah, sini bik Vio nya biar saya gendong." ucap Renata.

Violetta langsung merentangkan tangannya, Renata maju kemudian menggendong Violeta. Nurul melongo dibuatnya sehingga banyak pertanyaan yang muncul dikepalanya, bagaimana tidak. Renata tiba-tiba berpegangan tangan dengan Bram, ditambah lagi kedatangan bocil yang minta digendong oleh Renata.

"Ren, sebenarnya mereka siapa? Loe gak mendadak jadi pelakor kan?" tanya Nurul berbisik di telinga Renata.

"Sembarangan, kalo ngomong tuh disaring dulu napa." ucap Renata menatap tajam kearah Nurul.

"Keep calm sis, kan cuman nanyeaak." ucap Nurul cengengesan.

"Tatak baik, Vio tatut." rengek Violetta.

"Jangan takut ada kakak disini, masa anak cantik nangis sih? Nanti cantiknya hilang loh." goda Renata.

Violetta langsung mengusap wajahnya yang basah menggunakan kedua tangannya, dia langsung mengerjapkan mata belonya kemudian menampilkan gigi putihnya.

"Ndak, Vio dak nangis kan Vio cantik hihi." ucap Violetta tersenyum.

"Nah gitu dong, kan cantiknya jadi berkali lipat kalau senyum gini." puji Renata.

"Aaahhh.. Lucu banget sih dek, jadi gemes deh." ucap Nurul mencubit pipi Violetta karena gemas.

"Aaaarrghh..Tatak cakiitt." Adu Violetta kepada Renata.

"Nur, loe apaan sih maen tarik pipi anak orang aja, liat nih sampe merah gini." omel Renata sembari mengusap pipi Violetta yang memerah.

"Habis gue gemes sama ni anak." ucap Nurul.

"Eekkhhemm," Bram berdehem memperingati Nurul.

Nurul melihat kearah Bram yang memasang wajah datarnya, dia menelan ludahnya kasar melihat ekspresi tidak suka dari wajah Bram yang membuatnya ketakutan.

"Vio ayo pulang, disini tidak aman untukmu." ucap Bram.

Violetta menggelengkan kepalanya, dia memeluk leher Renata kemudian menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Renata karena ia tak mau jauh darinya. Bram mengambil paksa Violetta dari gendongan Renata, alhasil Violetta menangis dengan keras sampai orang-orang melihat ke arah Bram.

"VIOLETTA MARGARETH!" ucap Bram menekan kata-katanya mulai emosi dengan tingkah Violetta.

"Jangan membuatnya takut, dengan kau marah malah semakin menambah rasa trauma di dalam dirinya tuan." ucap Renata.

Bram menghela nafasnya panjang, dia memejamkan matanya sejenak agar ia bisa menetralisir emosinya.

"Daddy..jahat, Vio dak mau cama daddy.." ucap Vio disela tangisnya.

"Cup cup cup, enggak kok daddy gak jahat sama Vio, daddy baik kok Vio. Maksud daddy ngajak pulang kalau Vio disini terus nanti ada yang ganggu Vio lagi, daddy gak mau lihat Vio nangis." ucap Renata dengan lembut.

"Vio mau i-itut tatak baik a-aja." ucap Vio masih sesenggukan.

"Maaf nona merepotkanmu sekali lagi, maukah kau ikut kami ke rumah mengantar Vio? Dia pasti terus mebangis kalau aku tidak menuruti kemauannya." tanya Bram.

"Baiklah, tapi aku tidak bisa berlama-lama karena aku harus bekerja." ucap Renata.

"Lah terus gue gimana?" tanya Nurul.

"Kau ikut saja bersama kami." ucap Bram.

Nurul menganggukkan kepalanya. Bram mengajak yang lainnya untuk keluar dari mall, sampai diluar Bram pergi ke parkiran membawa mobil mewahnya.

"Wadoohh, mobilnya Ren keren banget." ucap Nurul takjub melihat mobil Bram.

"Biasa aja." sahut Renata.

"Dasar loe mah gak tahu barang mahal, ini itu mewah namanya gak semua orang punya mobil keren kayak gini tau, soalnya tuh mobil limited edition cuman ada 3 biji di dunia." jelas Nurul.

"Bodo amat, apa urusannya sama gue?" ucap Renata.

Nurul mencebikkan bibirnya mendengar ucapan Renata, Bram mengajak Renata dan yang lainnya masuk ke dalam mobilnya. Mobil Bram muat untuk empat orang, dia meminta Renata duduk di depan bersamanya sedangkan bik Marni dan Nurul duduk di belakang. Disepanjang perjalanan Violetta tetap memeluk Renata, Bram merasa tidak enak kepada Renata tapi apalah daya dia tidak bisa melakukan apa-apa.

"Maaf merepotkanmu." ucap Bram.

"Tidak masalah tuan." ucap Renata.

Beberapa menit kemudian mobil yang dikendarai oleh Bram sudah sampai dihalaman rumah mewah dan megah, Bram keluar lebih dulu membukakan pintu untuk Renata.

"Tuan, boleh aku minta tolong?" tanya Renata.

"Minta tolong apa?" tanya Bram balik.

"Kakiku keram, tolong bawa Violetta dari pangkuanku dia sedang tidur." ucap Renata.

"Sini, biar aku yang membawanya kedalam." ucap Bram mengambil alih Violetta.

Bram masuk kedalam rumah terlebih dahulu, bik Marni dan Nurul menunggu Renata keluar karena kakinya yang terasa keram.

"Ren masih keram gak kakinya?" tanya Nurul.

"Udah mendingan kok." jawab Renata.

"Mbak pelan-pelan aja, jangan dipaksakan nantinya sakit." ucap bi Marni.

Renata menganggukkan kepalanya, dia perlahan keluar dari mobil. Bik Marni mengajak Renata dan Nurul masuk kedalam rumah, ia meminta keduanya untuk duduk.

"Tunggu disini sebentar ya, kalian mau minun apa?" tanya bik Marni.

"Tidak usah repot-repot bik, air putih aja cukup kok." ucap Renata.

"Baik, tunggu sebentar ya." ucap bik Marni.

Bik Marni pergi ke dapur mangambil minum untuk Renata dan Nurul. Bram menidurkan Violetta dikamarnya, dia menyelimuti sang anak kemudian ia menutup pintunya dan turun ke bawah.

Terpopuler

Comments

titiek

titiek

🤣🤣🤣🤣

2024-12-14

1

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Suka ma Renata.... wanita kuat....g bisa ditindas.....💪💪💪💪👍👍👍

2024-11-27

1

Mamih Oke

Mamih Oke

iya jg .maaf

2024-11-24

0

lihat semua
Episodes
1 Perceraian
2 Violetta histeris
3 Bertemu Bilqis
4 Mengantar Violetta
5 Pergi bekerja
6 Perkara ikat pinggang
7 Mencari Renata
8 Menemukan Renata
9 Trauma yang mendalam
10 Luka cambukan
11 Menjadi pengasuh
12 Mengantar Renata pulang.
13 Bram Marah
14 Rutinitas Violetta.
15 Bram pingsan
16 Bram pingsan kembali
17 Bram demam
18 Menyuapi Bram dan Violetta
19 Violetta ketakutan
20 Renata salah tingkah
21 Mimpi buruk
22 Tidur bersama
23 Regan terancam bangkrut
24 Perkara pelukan
25 Bunda?
26 Memenangkan Penghargaan
27 Bilqis menyesal
28 Kedatangan Bilqis
29 Pulang ke rumah
30 Mengusir Bilqis
31 Tempat persembunyian
32 Menyembunyikan Violetta.
33 Renata di serang
34 Renata terluka
35 Kebakaran
36 Renata siuman
37 Setan yang datang kembali
38 Belajar beladiri
39 Aksara dan Violetta
40 Di serang
41 Cerita singkat Violetta
42 Sebuah ledakan
43 Mengusir Bilqis.
44 Menjemput Violetta dan Renata
45 Bonus yang lebih besar
46 Melamar Renata
47 Mansion baru
48 Mansion baru 2
49 Minta disuapi
50 Violetta berulah
51 Kecerobohan Bram
52 Belanja baju.
53 Kejutan
54 Lamaran
55 Hamil
56 Mencari pelaku
57 Kekecewaan Fadlan.
58 Talak
59 Membeli boneka
60 Menunjukkan bekas luka
61 Menemukan dalangnya
62 Mimpi buruk
63 Mengingatkan
64 Memenjarakan Bilqis
65 Babak belur
66 berunding
67 Mengunjungi Desa
68 Tingkah Violetta
69 Kembali berpisah
70 Harus mengambil tindakan
71 Fadlan mencari Renata
72 Bermain di taman
73 Menggambar bersama
74 Rencana B
75 Diikuti
76 Rencana C
77 Jebakan
78 Memaafkan
79 Kebucinan Bram dan Renata
80 Mengunjungi Fadlan
81 Merestui
82 Namira gila
83 Dipingit
84 Menikah
85 Di belakang layar
86 Ungkapan hati Violetta
87 Malam pertama
88 Mual
89 Ku Penuhi Janjiku
90 Novel Baru "Luka dan Pembalasan"
91 Novel Baru "Mengandung Benih si Culun"
92 Novel Baru
93 Spill Judul Nove yang baru "Kasoh sayang Cahaya" Jangan lupa di baca ya guys
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Perceraian
2
Violetta histeris
3
Bertemu Bilqis
4
Mengantar Violetta
5
Pergi bekerja
6
Perkara ikat pinggang
7
Mencari Renata
8
Menemukan Renata
9
Trauma yang mendalam
10
Luka cambukan
11
Menjadi pengasuh
12
Mengantar Renata pulang.
13
Bram Marah
14
Rutinitas Violetta.
15
Bram pingsan
16
Bram pingsan kembali
17
Bram demam
18
Menyuapi Bram dan Violetta
19
Violetta ketakutan
20
Renata salah tingkah
21
Mimpi buruk
22
Tidur bersama
23
Regan terancam bangkrut
24
Perkara pelukan
25
Bunda?
26
Memenangkan Penghargaan
27
Bilqis menyesal
28
Kedatangan Bilqis
29
Pulang ke rumah
30
Mengusir Bilqis
31
Tempat persembunyian
32
Menyembunyikan Violetta.
33
Renata di serang
34
Renata terluka
35
Kebakaran
36
Renata siuman
37
Setan yang datang kembali
38
Belajar beladiri
39
Aksara dan Violetta
40
Di serang
41
Cerita singkat Violetta
42
Sebuah ledakan
43
Mengusir Bilqis.
44
Menjemput Violetta dan Renata
45
Bonus yang lebih besar
46
Melamar Renata
47
Mansion baru
48
Mansion baru 2
49
Minta disuapi
50
Violetta berulah
51
Kecerobohan Bram
52
Belanja baju.
53
Kejutan
54
Lamaran
55
Hamil
56
Mencari pelaku
57
Kekecewaan Fadlan.
58
Talak
59
Membeli boneka
60
Menunjukkan bekas luka
61
Menemukan dalangnya
62
Mimpi buruk
63
Mengingatkan
64
Memenjarakan Bilqis
65
Babak belur
66
berunding
67
Mengunjungi Desa
68
Tingkah Violetta
69
Kembali berpisah
70
Harus mengambil tindakan
71
Fadlan mencari Renata
72
Bermain di taman
73
Menggambar bersama
74
Rencana B
75
Diikuti
76
Rencana C
77
Jebakan
78
Memaafkan
79
Kebucinan Bram dan Renata
80
Mengunjungi Fadlan
81
Merestui
82
Namira gila
83
Dipingit
84
Menikah
85
Di belakang layar
86
Ungkapan hati Violetta
87
Malam pertama
88
Mual
89
Ku Penuhi Janjiku
90
Novel Baru "Luka dan Pembalasan"
91
Novel Baru "Mengandung Benih si Culun"
92
Novel Baru
93
Spill Judul Nove yang baru "Kasoh sayang Cahaya" Jangan lupa di baca ya guys

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!