Pergi bekerja

Nurul melihat sekeliling rumah yang begitu mewah dan estetik, dia menatap takjub rumah Bram yang bak istana di negeri dongeng.

"Anjir Ren, gila ini mah rumah gede banget udah kayak istana aja." ucap Nurul takjub.

"Please deh, jangan malu-maluin gue." ucap Renata.

"Apanya yang malu sih? Kan gue ngomong apa adanya." tanya Nurul.

"Udah diem." ucap Renata.

Bik Marni datang dengan membawa nampan ditangannya, dia berjongkok saat meletakkan nampannya membuat Renata dan Nurul merasa tidak enak dan tidak sopan.

"Ini mbak minumannya," ucap bik Marni meletakkan dua gelas air putih dan juga beberapa makanan ringan.

"Bik aduh jangan gitu dong, masa yang tua duduk dibawah sih?." ucap Renata merasa tidak nyaman .

"Gak papa, ini kan emang udah tugas saya sebagai pelayan disini. Jangan sungkan, silahkan diminum bibik mau ke dapur lagi ya kalau butuh apa-apa panggil bibik aja." ucap bik Marni.

"Terimakasih bik. " ucap Renata dan Nurul secara bersamaan.

Bik Marni menganggukkan kepalanya sebagai jawaba. Nurul dan Renata meneguk minumannya sampai habis, Renata melihat jam di pergelangan tangannya menunjukkan pukul 12 siang.

"Nur udah jam 12 nih, bentar lagi gue masuk kerja." ucap Renata.

"Yaudah kita pamitan dulu, masa kita langsung cabut gitu aja." ucap Nurul.

"Tuh bapaknya Vio dateng." ucap Renata.

Bram berjalan menuruni tangga, dia melangkahkan kakinya ke ruang tamu menghampiri Renata dan Nurul.

"Emm, tuan maaf saya harus pergi." ucap Renata.

"Loh kenapa buru-buru?" tanya Bram.

"Saya harus bekerja tuan, takutnya nanti telat." jawab Renata.

"Oh baiklah kalau begitu saya antar kalian pulang, sebagai ucapan terimakasih saya karena kau sudah mau mengantar Vio pulang." ucap Bram.

"Tidak usah tuan, saya melakukannya ikhlas tanpa mengharapkan balasan, lagian saya juga sudah pesan ojek online." ucap Renata.

"Ohh begitu ya, emm tunggu sebentar." ucap Bram.

Bram meraih saku celananya, dia mengambil dompetnya lalu mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna merah. Bram menyerahkan uang tersebut kepada Renata, namun Renata langsung menolaknya.

"Ambillah." ucap Bram menyerahkan uang kepada Renata.

"Untuk apa?" tanya Renata.

"Untuk ongkos pulang, sekaliaan mengganti uang yang kau gunakan saat di mall tadi." jawab Bram.

"Tidak perlu tuan, simpan saja uang itu. Saya sudah bilang pada tuan kalau saya ikhlas, jika Vio senang maka itu sudah cukup bagi saya tuan." ucap Renata menolak uang yang di berikan oleh Bram.

Renata mengajak Nurul pergi dari rumah Bram, dia berpamitan kepada Bram dan juga bik Marni.

"Tolong sampaikan salam saya pada Vio." pesan Renata kepada Bram sebelum benar-benar pergi.

"Nanti saya sampaikan." ucap Bram.

"Loe mau langsung berangkat kerja?" tanya Nurul.

"Iya, mau makan darimana kalo gue gak kerja." jawab Renata.

"Yaudah, loe pergi kerja biar tas loe gue bawa balik, gausah khawatir urusan tempat tinggal loe nginep aja di rumah gue, nyokap bokap gue juga pasti seneng loe nginep bareng kita." ucap Nurul.

"Beneran nih Nur?" tanya Renata.

"Yoi dong, kita kan bestie ya gak?" ucap Nurul mengacungkan jempolnya.

"Loe emang sahabat gue yang paling the best Nur." ucap Renata sambil memeluk tubuh Nurul.

Renata begitu beruntung memiliki sahabat seperti Nurul, setiap kali ia dilanda masalah Nurul lah yang selalu ada disampingnya entah itu suka maupun duka. Sebelum Renata pergi dari rumahnya orang yang pertama kali ia cari adalah Nurul, karena Renata bingung harus tinggal dimana dia tidak punya siapa-siapa lagi selain ayahnya.

"Yuk kita cabut, bang ojol udah nungguin di depan." ucap Renata.

"Hayuklah gas." ucap Nurul.

Bram menatap kepergian Renata dari kejauhan, dia salut kepada Renata meskipun sudah dibuat kerepotan oleh anaknya dia tak mengharapkan bayaran sedikit pun.

"Selain cantik dia juga baik hati." gumam Bram pelan.

Violetta membuka matanya kemudian menatap sekelilingnya, dia berteriak mencari Renata namun ta kunjung menemukannya.

"Tatak baik." panggil Violetta.

Violetta turun dari kasurnya kemudian ia membuka pintu kamarnya, dia memanggil-manggil ayahnya.

"Daddy." panggil Violetta.

"DADDY" teriak Violetta.

Bram yang mendengar teriakan Violetta pun segera naik ke lantai atas, dia takut terjadi sesuatu kepada anaknya. Dilihatnya Violetta sudah berkaca-kaca, Bram pun segera menghampirinya.

"Sayang." panggil Bram.

"Tatak baik mana daddy?" tanya Violetta.

"Dia sudah pulang, katanya dia harus kerja." jawab Bram jujur.

"Vio mau tatak baik hiks..hikss.." ucap Violetta sambil menangis.

"Kata kakak baik Vio gak boleh nangis, kalau Vio nangis kakak baik gak mau ketemu lagi sama Vio loh." bujuk Bram dengan berbohong pada Violetta.

"Ndak, Vio dak nangis lagi." ucap Violetta menghapus air matanya dan berhenti menangis.

"Anak pintar, sekarang kita makan siang yah biar Vio tambah sehat." ajak Bram.

Violetta menganggukkan kepalanya, Bram menggendong tubuh Violetta turun ke lantai bawah. Bik Marni membuatkan makan siang untuk Violetta, setelah makanan tersaji diatas meja Bram langsung menyuapi Violetta dengan telaten.

Sampai di tempat kerja Renata langsung mengganti pakaiannya dengan seragam khusus dari perusahaan, selesai mengganti pakaian Renata mengambil ember dan juga kain pel kemudian ia langsung memulai pekerjaannya membersihkan setiap sudut ruangan ke ruangan lainnya.

"Rena nanti kamu bersihkan ruangan pak Yandi." titah kepala OB.

"Iya bu." jawab Renata.

Renata langsung mempercepat pekerjaannya, dia membawa alat pelnya ke ruangan yang diperintahkan oleh kepala OB.

"Huuhh.. Nasib, andai ibu masih hidup mungkin aku gak perlu bekerja seperti ini." keluh Renata.

Renata seringkali mengeluh namun dia tetap mengerjakan pekerjaannya, hanya di perusahaan inilah ia diterima bekerja dengan pendidikan lulusan SMA saja. Renata tak mampu melanjutkan pendidikannya karena tak memiliki biaya, ayahnya seakan tak perduli kepadanya. Mulai sekarang dia harus berusaha menghidupi dirinya sendiri setelah memutuskan untuk keluar dari rumah ayahnya, meskipun Nurul mengajaknya tinggal bersama namun Renata tidak mungkin terus-terusan bergantung kepada Nurul.

"Lebih baik aku cari kosan saja, gak enak aku terus nyusahin Nurul." gumam Renata.

Tak sengaja salah satu rekan kerja Renata mendengar ucalan Renata, dia menepuk pundak Renata sambil bertanya padanya.

"Rena loe mau cari kosan?" tanya salah satu temannya.

"Ehh loe San, iya gue mau cari kosan nih tapi dimana ya nyarinya?" ucap Renata seraya bertanya kepada rekan kerjanya.

"Di kosan gue ada kamar yang kosong, kalo loe mau tinggal gue bilangin aja sama yang punyanya." ucap Sandi.

"Wiihh, boleh-boleh." ucap Renata.

"Yaudah nanti gue coba bilangin ya, siapa tahu kamarnya belum ada yang ngisi." ucap Sandi.

"Iya San, sebelumnya makasih ya udah mau bantuin gue." ucap Renata.

"Yoi, kita kan temen jadi harus saling tolong dong." ucap Sandi.

Renata menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, dia bersyukur meskipun orang di rumahnya jahat padanya tetapi diluar rumah Renata dikelilingi oleh orang-orang baik.

Terpopuler

Comments

LENY

LENY

AYAH MACAM APA ITU ANAK KANDUNG GAK DIURUS PERCAYA OMONGAN ISTRI CULAS ANAK TIRI DIURUS DASAR AYAH BIADAB. KASIHAN RENATA ☹

2024-11-26

0

Priskha

Priskha

itulah upah dari kebaikan yg kita berikan buat org lain pasti ada aja yg mau berbuat baik sm kita

2025-01-02

0

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Karena kamu orang baik Renata ...pasti banyak yang menolongmu

2024-11-27

0

lihat semua
Episodes
1 Perceraian
2 Violetta histeris
3 Bertemu Bilqis
4 Mengantar Violetta
5 Pergi bekerja
6 Perkara ikat pinggang
7 Mencari Renata
8 Menemukan Renata
9 Trauma yang mendalam
10 Luka cambukan
11 Menjadi pengasuh
12 Mengantar Renata pulang.
13 Bram Marah
14 Rutinitas Violetta.
15 Bram pingsan
16 Bram pingsan kembali
17 Bram demam
18 Menyuapi Bram dan Violetta
19 Violetta ketakutan
20 Renata salah tingkah
21 Mimpi buruk
22 Tidur bersama
23 Regan terancam bangkrut
24 Perkara pelukan
25 Bunda?
26 Memenangkan Penghargaan
27 Bilqis menyesal
28 Kedatangan Bilqis
29 Pulang ke rumah
30 Mengusir Bilqis
31 Tempat persembunyian
32 Menyembunyikan Violetta.
33 Renata di serang
34 Renata terluka
35 Kebakaran
36 Renata siuman
37 Setan yang datang kembali
38 Belajar beladiri
39 Aksara dan Violetta
40 Di serang
41 Cerita singkat Violetta
42 Sebuah ledakan
43 Mengusir Bilqis.
44 Menjemput Violetta dan Renata
45 Bonus yang lebih besar
46 Melamar Renata
47 Mansion baru
48 Mansion baru 2
49 Minta disuapi
50 Violetta berulah
51 Kecerobohan Bram
52 Belanja baju.
53 Kejutan
54 Lamaran
55 Hamil
56 Mencari pelaku
57 Kekecewaan Fadlan.
58 Talak
59 Membeli boneka
60 Menunjukkan bekas luka
61 Menemukan dalangnya
62 Mimpi buruk
63 Mengingatkan
64 Memenjarakan Bilqis
65 Babak belur
66 berunding
67 Mengunjungi Desa
68 Tingkah Violetta
69 Kembali berpisah
70 Harus mengambil tindakan
71 Fadlan mencari Renata
72 Bermain di taman
73 Menggambar bersama
74 Rencana B
75 Diikuti
76 Rencana C
77 Jebakan
78 Memaafkan
79 Kebucinan Bram dan Renata
80 Mengunjungi Fadlan
81 Merestui
82 Namira gila
83 Dipingit
84 Menikah
85 Di belakang layar
86 Ungkapan hati Violetta
87 Malam pertama
88 Mual
89 Ku Penuhi Janjiku
90 Novel Baru "Luka dan Pembalasan"
91 Novel Baru "Mengandung Benih si Culun"
92 Novel Baru
93 Spill Judul Nove yang baru "Kasoh sayang Cahaya" Jangan lupa di baca ya guys
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Perceraian
2
Violetta histeris
3
Bertemu Bilqis
4
Mengantar Violetta
5
Pergi bekerja
6
Perkara ikat pinggang
7
Mencari Renata
8
Menemukan Renata
9
Trauma yang mendalam
10
Luka cambukan
11
Menjadi pengasuh
12
Mengantar Renata pulang.
13
Bram Marah
14
Rutinitas Violetta.
15
Bram pingsan
16
Bram pingsan kembali
17
Bram demam
18
Menyuapi Bram dan Violetta
19
Violetta ketakutan
20
Renata salah tingkah
21
Mimpi buruk
22
Tidur bersama
23
Regan terancam bangkrut
24
Perkara pelukan
25
Bunda?
26
Memenangkan Penghargaan
27
Bilqis menyesal
28
Kedatangan Bilqis
29
Pulang ke rumah
30
Mengusir Bilqis
31
Tempat persembunyian
32
Menyembunyikan Violetta.
33
Renata di serang
34
Renata terluka
35
Kebakaran
36
Renata siuman
37
Setan yang datang kembali
38
Belajar beladiri
39
Aksara dan Violetta
40
Di serang
41
Cerita singkat Violetta
42
Sebuah ledakan
43
Mengusir Bilqis.
44
Menjemput Violetta dan Renata
45
Bonus yang lebih besar
46
Melamar Renata
47
Mansion baru
48
Mansion baru 2
49
Minta disuapi
50
Violetta berulah
51
Kecerobohan Bram
52
Belanja baju.
53
Kejutan
54
Lamaran
55
Hamil
56
Mencari pelaku
57
Kekecewaan Fadlan.
58
Talak
59
Membeli boneka
60
Menunjukkan bekas luka
61
Menemukan dalangnya
62
Mimpi buruk
63
Mengingatkan
64
Memenjarakan Bilqis
65
Babak belur
66
berunding
67
Mengunjungi Desa
68
Tingkah Violetta
69
Kembali berpisah
70
Harus mengambil tindakan
71
Fadlan mencari Renata
72
Bermain di taman
73
Menggambar bersama
74
Rencana B
75
Diikuti
76
Rencana C
77
Jebakan
78
Memaafkan
79
Kebucinan Bram dan Renata
80
Mengunjungi Fadlan
81
Merestui
82
Namira gila
83
Dipingit
84
Menikah
85
Di belakang layar
86
Ungkapan hati Violetta
87
Malam pertama
88
Mual
89
Ku Penuhi Janjiku
90
Novel Baru "Luka dan Pembalasan"
91
Novel Baru "Mengandung Benih si Culun"
92
Novel Baru
93
Spill Judul Nove yang baru "Kasoh sayang Cahaya" Jangan lupa di baca ya guys

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!