19

"WAHHH GANTENGNYA”. Teriak Alexa tidak tahan karena melihat orang yang sangat tampan, meski terakhir kali mereka melihat merasa biasa karena ketampanannya seperti Jonathan dingin dan keren. Tapi untuk hari ini ia hanya memakai baju santai dengan rambut yang ditarik belakang membuatnya terlihat lebih lembut dan awet muda.

Mendengar teriakan Alexa yang memuji Albert, membuat Jonathan cemburu dan sebal. Padahal lebih gantengan dia dari pada Albert. Jonathan berfikir pasti Albert berniat untuk menggoda Alexa. Ia lupa kalau sahabatnya itu memiliki penyakit apatis yang tidak mungkin untuk memiliki perasaan pada orang lain.

"Halo semuanya maaf mengganggu waktunya ya". Ucap Albert sopan.

"Iya kak Albert gak papa kok". Ucap Alexa.

Albert datang ke pangkalan tim Alexa ini untuk melihat bagaimana pengerjaan robot pintar. Apakah sudah sesuai jika dipasarkan, jika belum nanti ia akan meminta perbaikan. Setelah, anggota tim Alexa membuka bungkus dari bahan badan robot, mereka meminta izin untuk menyelesaikan pembuatan robot. Dalam pembuatan badan robot tersebut Albert dan Jonathan berkeliling untuk melihat pekerjaan mereka. Melihat bahwa robotnya tidak akan selesai hari ini Albert dan Jonathan pamit ke perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.

...

Keesokan harinya Tim Alexa izin tidak bersekolah karena melanjutkan penelitiannya, sekitar jam 5 sore mereka menghentikan penelitian mereka karena tubuh robot sudah jadi. Anggota tim Alexa meminta Alexa untuk menghubungi Albert bahwa robotnya sudah jadi.

Ketika Albert sedang sibuk membaca berkas penting dengan Jonathan yang kebetulan sedang ingin membahas proyek. Tiba-tiba ada yang menelpon hpnya ketika ia lihat ternyata dari pangkalan penelitian robot pintar. 'Mungkin sudah jadi robotnya'. Ucap Albert dalam hati. Albert segera menyelesaikan tugasnya, kemudian pergi ke pangkalan untuk melihat robot pintar yang ia kontrak nanti. Menurut Albert ini merupakan tolak ukur kemajuan dari perusahaannya untuk bisa bersaing dengan perusahaan teknologi lainnya. Mendengar Robot pintar dari penelitian Alexa sudah selesai, Jonathan langsung menghentikan pekerjaannya. Jonathan tahu pasti Albert akan ke sana karena Robot ini akan membawa nama perusahaan Albert ke yang lebih tinggi. Jonathan tidak merasa cemburu dengan pencapaian Albert karena perusahaannya sudah menjadi perusahaan nomor satu di Indonesia. Namun, ia cemburu dengan pujian Alexa kepada Albert kemarin, yang membuatnya tidak bisa tidur karena memikirkan kalau Alexa mencintai Albert.

"Ada apa Al?". Tanya Jonathan setelah melihat Albert yang selesai menelpon.

"Robot pintarnya sudah jadi". Ucap Albert masih dengan datarnya.

"Oh". Ucap Jonathan singkat.

"Kalau gitu aku pergi dulu untuk melihat robot pintarnya". Ucap Albert sambil berdiri dan membenarkan bajunya yang sedikit kusut.

"Kalau gitu aku ikut, aku terlalu penasaran dengan bentuk jadinya robot pintar tersebut". Ucap Jonathan masih dengan wajah dingin menahan malu karena meminta untuk ikut ke pangkalan penelitian.

"Ok". Ucap Albert. Jonathan merasa beruntung karena Albert memiliki penyakit apatis sehingga ia tidak akan bisa melihat rasa malunya.

....

Sesampainya didepan pintu pangkalan Alexa. Ketika Albert akan memencet bel pintu, tapi didahului oleh Jonathan. Albert melihat tangan Jonathan gemeteran, wajahnya memerah dan sudut mulutnya menyungging sedikit yang bertanda orang itu terlalu bersemangat. Meski Albert tidak bisa merasakan apapun tetapi ia pernah belajar psikologi untuk membedakan orang-orang yang memiliki sikap tidak baik dengannya, karena untuk keluarga besar seperti keluarga Albert pasti banyak orang yang mengincar untuk membalas dendam karena perusahaannya hancur karena dikalahkan oleh perusahaan AL ketika perang bisnis, ataupun wanita yang ingin tidur dengannya hanya karena ingin menjadi nyonya Albert. Oleh karena itu Albert dapat membedakan perasaan Jonathan saa ini.

“Ada apa dengan mu Jo”. Ucap Albert yang membuat tubuh Jonathan membeku.

“Ekhm”. Batuk Jonathan untuk menutupi rasa malunya. ‘Sial ia lupa kalau Albert pandai psikologi dari gerakan tubuh orang, kenapa juga aku tidak bisa menahan ekspresiku mungkin karena akan bertemu dengan Alexa sehingga membuatku tidak bisa menahan diri untuk terlihat bersemangat’. Ucap Jonathan dalam hati merutuki sikapnya yang tidak bisa mengendalikan diri. “Tidak ada”. Ucap dingin Jonathan setelah bisa menenangkan dirinya.

“Oh”. Albert tidak pikirpanjang mungkin temannya ini sedang semangat untuk melihat robot pintar.

Sekitar 5 menit setelah Jonathan membunyikan bell, terlihat bahwa pintu pangkalan penelitian sedikit bergerak dan terbuka sedikit demi sedikit. Ketika Albert dan Jonathan melihat bahwa pintu pangkalan dibuka tanpa sadar mereka melihat ke pintu untuk mengetahui siapa yang membuka. Namun Albert dan Jonathan tidak bisa melihat siapa-siapa. Namun mereka tidak berfikir positif kalau pintu pangkalan terdapat sistem pertahanan sehingga jika orang yang bertamu dikenali oleh pengendali maka pintu akan membuka sendiri. mereka saling memandang untuk membenarkan dugaan mereka, namun sebelum menentukan benar atau tidak asumsi mereka tiba-tiba terdengar suara yang manis dan lucu memanggil mereka.

“Selamat datang tuan Albert dan tuan Jonathan”. Ucap pemiliki suara manis dan lucu yang sontak membuat pemiliki nama tersebut melihatnya.

“Ini robot pintar?”. Tanya Jonathan ragu-ragu karena melihat robot yang katanya akan merawat orang memiliki tubuh sekitar 155 cm yang cukup kecil untu Albert dan Jonathan yang memiliki tinggi badan 180 ke atas.

“Iya Jojo robot pintar yang dibuat oleh Tim Adelwais”. Jawab Robot pintar tersebut yang diberi nama Jojo.

“Ini benar-benar robot yang pintar”. Jawab Albert yang masih tanpa terlihat bahagia taupun sedih.

“Silahkan masuk tuan Albert dan tuan Jonathan, para anggota tim adelwais sedang membersihkan dirikarena terlalu sibut membuat Jojoyang membuat mereka tidak sempat membersihkan diri”. Ucap Jojo sambil berjalan mengarahkan Alber dan Jonathan untuk duduk di ruang tamu. Setelah melihat kedua tamu sudah duduk di ruang tamu, robot Jojo mulai menawarkan minuman yang ingin kedua tamu tersebut minum. Setelah itu, robot Jojo pergi ke dapur untuk menyiapkan minuman dan cemilan, sekitar 15 mnit robot Jojo sudah kembali ke ruang tamu sambil membawa nampan yang berisi 2 gelas kopi dan kue kering yang disimpan Alexa untuk cemilan sewaktu-waktu ketika lapar.

“Silahkan tuan”. Ucap robot Jojo sambil memberikan minuman dan makanan ringan di atas meja.

“ini memang benar-benar robot cerdas kepala pelayan dirumah”. Ucap Albert setelah menilai dari perbuatan Robot Jojo yang benar-benar cerdas.

Sekitar 30 menit Albert dan Jonathan duduk di ruang tamu sambil ditemani oleh robot Jojo, Alexa dan timnya sudah selesai bersih-bersih badan dan segera menuju ruang tamu. Sesampainya ruang tamu Tim Alexa yang diberi nama Adelwais disuguhi minuman oleh Robot Jojo. Robot Jojo ini dipogram oleh Andre dan Alexa yang telah mempelajari mengenai pemograman dari buku-buku provisional dan di ajari sedikit oleh Andre. Sehingga tercipta robot cerdas dengan Ahli dalam merawat ataupun menjaga orang, melayani orang ataupun menolong orang ketika ada kejahatan ataupun bencana.

“Selamat telah menyelesaikan robot pintar ini”. Ucap Albert.

“Terimakasih.. Oh iya kak Al tim kami minggu depan akan mengikuti lomba robotic internasional di Inggris”. Ucap Alexa sambil memberitahukan bahwa tim Adelwais akan mengikuti lomba robotik internasional di Inggris.

“Baik, namun sesui kontrak setelah robot cerdas ini mengikuti lomba maka hak pateen akan jatuh pada perusahaan AL”. Ucap Albert mengingatkan Tim Adelwais karena robot ini sangat penting untuk masa depan perusahaan AL. Meski perusahaan AL sudah termasuk perusahaan terkenal namun jabatan Albert diperusahaan belum aman karena pertentangan dari keluarganya yang mana Albert memiliki sikap apatis yang nantinya sulit membedakan musuh dalam perusahaan, akan tetapi karena kesempatan dari ayahnya sehingga Albert bisa menjadi pemimpin dari perusahaan AL.

“Ok, kami ingat dengan kontrak tersebut...kami pastikan hakpaten akan menjadi milik perusahaan AL”. Janji Alexa karena mereka tau bahwa tanpa bantuan dari Albert mereka akan kesulitan mencari bahan badan robot.

Setelah persetujuan dari Albert Alexa menuju ke kamar mandi untuk buang air kecil, setelah keluar dari kamar mandi ia melihat Jonathan sudah berdiri di samping wastafel. Tadi Alexa sadar kalau Jonathan duduk disampin Albert namun Alexa menghiraukannya. Selama pengerjaan robot cerdas ini Alexa sudah lupa kalau dia akan menikah dengan Jonathan. Namun dengan munculnya Jonathan tadi membuat Alexa ingat kalau ayahnya menyetujui tentang pernikahannya dengan Jonathan. Alexa berjalan dengan pura-pura tenang danmenghiraukan adanya Jonathan, namun ketika melewati Jonathan tiba-tiba ada yang menarik tangan Alexa yang membuat tubuh Alexa jatuh ke tubuh Jonathan.

“Apakah kamu lupa kalau kita akan menikah..hemm”. Bisik Jonathan disamping telinga Alexa. Jonathan melihat tiba-tiba telinga Alexa memerah yang menurutnya imut.

“Akhhhh”. Teriak Alexa merasa aneh.

...Bersambung......

...****************...

Sebelum lanjut, jangan lupa berikan vote, like, point, dan komennya dulu, ya. Supaya author lebih semngat nulis ceritanya 🤗

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!