9

“Kyaaaaaa”. Teriak Alexa sambil mendorong Jonathan.

“Kok kak Jonathan peluk-peluk sih”. Alexa sebal karena dimanfaatkan ketika ia tidur, dia tidak sadar bahwa yang memeluk itu dirinya bukan Jonathan.

“Bukannya kamu yang peluk-peluk... Disini aku korbannya”. Jonathan membenarkan ucapan Alexa.

Oh iya tadi akau yang pegang-pegang dan disini kak Jonathan yang menjadi korban. Aku malah teriak-teriak dan nuduh kak Jonathan, jadi gak enak.

“Maaf kak tadi Alexa kira kak Jo guling Alexa jadi di peluk deh”. Jelas Alexa agar kak Jonathan tidak salah paham.

“Ya lain kali jangan diulangi lagi”. Dalam hati Jonathan berkata lain “sering-sering aja dipeluknya”.

“Udah jam setengah 5 sebaiknya kita udahi dulu belajarnya”. Ucap Jonathan sambil melihat jam.

“Oke kak terimakasih untuk hari ini”. Ucap Alexa sopan.

“Hemm”. Jawab Jonathan singkat. Alexa sudah biasa dengan jawaban singkat dan dingin Jonathan sehingga ia tidak terlalu mengeluh.

Sesampainya di Kamar Alexa langsung mandi. Karena tadi ia belajar lumayan banyak sehingga untuk malamini ai curahkan untuk melanjutkan merakit robot. Ketika ada yang dirasa kurang pas ia akan berdiskusi dengan timnya di grup Wa. Sesekali mereka berdebat mengani bentuk robotnya dan di tengahi oleh putri dengan ide kenapa harus memilih kalau bisa keduanya sehingga kami berhenti berdebat dan mencapai suatu persetujuan desainnya harus menarik dan membuat pelanggan melihatnya merasa senang dan bahagia. Sehingga Alexa merubah bentuk robotnya yang awalnya cantik menjadi Imut yang paling banyak digemari masyarakat. Siapa sih yang tehan dengan suatu yang imut. Pendapat Tim Alexa.

...

Sesampainya Jonathan di Apartemen ia langsung menghubungi Ayah Alan. Dia basa-basi mengenai proyek A yang kebetulan kerjasama dengan perusahaan ayah Alan.

“Oh iya om aku denger-denger kalau Alan kembali ke Indonesia”. Ucap Jonathan menanyakan mengani kepulangan Alan.

“Iya anak itu meminta untuk pindah ke Indonesia, bagaimana lagi ibu Alan terlalu memanjakannya jika aku tidak menerima permintaannya ibunya akan marah dan melarangku untuk tidur di kamar” Curhat Ayah Alan yang bernama Hendra.

“Kalau gitu kenapa Om tidak melatih Alan di perusahaan karena menurut umurnya sudah sesui untuk melatihnya”. Saran Jonathan.

“Benar Juga, Terimakasih nak Jonathan atas sarannya”. Menurut Hendra ini ide yang bagus supaya putranya bisa menggantikannya ketika sudah lulus SMA seperti Jonathan. Jonathan memang menggantikan ayahnya sebagai manager perusahaan ketika ia masih SMA karena ketika itu terdapat konflik dalam keluarga Jonathan yang menyebabkan Ayahnya meninggal. Selama ini hanya keluarga Pratama yangmau membantu Jonathan dalam mempertahankan perusahaan. Karena mereka kira bahwa keluarga Arklauss akan menghilang, tetapi ketika menunggu berita hancurnya keluarga Arklauss yang ada malah muncul berita kebangkitan Arklauss malah perusahaannya menjadi lebih maju. Untuk itu nama Jonathan digunakan dikalangan orang tua sebagai penyemangat anaknya.

...

Waktu berjalan dengan cepat, satu minggu berlalu setelah kejadian Alexa yang memeluk Jonathan. Alexa sudah melupakan kejadian itu. Kebetulan hari ini sekolah Alexa Alexa libur, Jadi Alexa pergi ke pangkalan penelitian yang telah di siapkan ketika anggota penelitian sudah lengkap dan siap melakukan penelitian.

Setibanya di sana Alexa langsung menemui Andre karena sebenarnya Anderson itu nama kodenya saja ketika melakukan peretesan. Setelah beberapa menit, Putri datang dan ikut nimbrung dalam diskusinya tersebut.

"Baik seperti itu saja...Nanti kita memprogram Robotnya bisa bicara dan menjawab pertanyaan kita". Ucap Alexa. "Bagaimana ndre apakah kamu sanggup membuatnya". Tanya Alexa kepada Andre.

"Jangan meremehkan ku jika aku menjadi yang kedua maka tidak da yang berani untuk menjadi yang pertama". Andre sangat percaya diri dengan keahliyannya tersebut, untuk memprogram robot seperti itu merupakan tugas yang mudah baginya.

"Baik kita akan mulai setelah Alan datang". Ucap Alexa kepada Andre dan Putri.

Namun sudah 30 menit dari waktu yang dijanjikan Alan tidak kunjung datang, 1 jam kemudian masih belum muncul batang hidungnya. "huft Alan dimana sih kok jam segini belum datang-datang, dan gak ada info lagi, nomornya di telfon juga gak aktif bikin sebel aja deh". Geram Alexa karena Alan belum datang juga dan tidak ada kabar sehingga membuat mereka bertiga bosan menunggunya. "Aku bosan". Jawab Andre sambil menelungkupkan badannya di atas sofa. "Kenapa kita tidak mulai dulu aja nanti Alan biar langsung ikut mbantu". Saran Putri kepada Alexa dan Andre.

"Betul kita mulai aja dulu..Nih guys kerangka robot yang udah aku rakit kurang badan dan kakinya saja sih". Alexa menunjukkan kerangka Robot yang belum selesai ia rakit.

"Wah imutnya kepalanya". Ucap Putri yang dipertegas anggukan oleh Andre.

"Nah sekarang kita buat badannya aja dulu". Ajak Alexa yang dijawab semangat oleh Andre dan Putri.

Alexa, Putri dan Andre mulai merakit badan robot, sesekali mereka berdebat dengan penghunaan alat dan bahannya. Andre menyarankan menggunakan bahan dari karet, karena Robot dengan badan karet biasanya lebih aman daripada yang terbuat dari bahan yang lebih keras. Selain itu, karena kita memfokuskan untuk membuat robot pengasuh yang menbuat bahan karet ini lebih unggul karena lebih mudah bekerja dengan baik untuk menangani produk lembut seperti buah. Nah robot berbahan karet juga lebih aman untuk dioperasikan di sekitar manusia.

"Benar juga kalau gitu kita harus mencari bahannya dulu". Ucap Alexa yang di angguki Andre dan Putri.

"Kita pesan Online saja karena bahannya yang ada hanya di luar negri...Kebetulan juga aku mempunyai sepupu yang bergerak pada bidang ini". Ucap Andre.

"Oke kalau gitu hari ini kita buat kerangkanya saja dulu". Ucap Alexa yang disetujui oleh Andre dan Putri.

Sekitar beberapa menit setelah mereka berdiskusi Alan datang dengan pakaian yang acak-acakan.

"Maaf ya guys aku terlambat". Ucap Alan kepada timnya.

"Ada apa dengan mu". Tanya Alexa kepada Alan.

"Bagaimana lagi tadi ayahku menyuruhku untuk membantunya di perusahaan ketika ada kesempatan aku langsung kabur..sehingga jam segini baru bisa datang". Jelas Alan sambil ngos-ngosan. Setelah Alan merasa sudah tidak terlalu capek, ia ikut membantu timnya merakit kerangka robot. Tadi ia sudah di beritahu timnya untuk rencana terbaru dan menurutku itu lebih bagus dari pada rencana sebelumnya sehingga Alan setuju untuk menggunakan rencana tersebut.

Tak terasa sudah jam 16.00 Alexa harus segera pulang, supaya tidak dicari orang tuanya. Alexa pulang bareng dengan Alan. Ketika dijalan Alan bercerita tentang sepupunya yang tertarik dengannya. Ketika mobil berhenti di lampu merah Alexa tertarik dan merasa kasihan dengan anak kecil yang menjual majalah, Akhirnya Alexa membelinya ketika ia mau meletakkan majalah tersebut tiba-tiba majalahnya terbuka karena gerakkannya. tak sengaja ia melihat model di majalah tersebut, Alexa merasa familiar dengan orang tersebut. Mata Alexa beralih ke bawah model tersebut, Alexa merasa kaget dan benci, mata Alexa memerah menahan amarah kenapa bisa dia muncul disini. Ucapnya dalam hati..

......Bersambung........

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!