"KYAAAAAA". Teriak Alexa. Melihat bahwa ia memegang tangan sesorang.
Alexa melempar tangan Jonathan yang ia pegang tadi, "Kenapa kak Jo tidur di kamar Alexa". Tanya Alexa menyelidik.
Jonathan terganggu dengan teriakan Alexa sehingga ia terbangun dari tidurnya. “Hemm”. Suara orang yang baru bangun tidur. Jonathan bingung kenapa ia tidur dikamar Alexa, setelah ia ingat-ingat ternyata ia kemarin ketiduran di kamar Alexa setelah menatap wajah tidur Alexa terlalu lama.
“Kak jawab pertanyaan Alexa.. Kenapa kak Jo tidur di kamar Alexa, nanti kalau tante lihat gimana”. Alexa greget karena Jonathan dengan santainya kembali tidur, padahal ini sudah pagi nanti kalau tantenya tahu bagaimana, bisa gawat.
Jonathan tidak tahan dengan kecerewetan Alexa sehingga ia menarik Alexa hingga menimpanya. “Biarkan mama tahu, toh ujung-ujungnya kita dinikahin”, Ucap Jonathan santai.
“Kak Jo kok gitu sih, Alexa kan ma...”. CUP. Ucapan Alexa terhenti karena dicium Jonathan.
Tiba-tiba ada yang membuka kamar Alexa, “Ada apa sayang kok teriak-teriak”, yang sontak menghentikan ciuman Alexa dan Jonathan. Tanya orang tersebut yang tiba-tiba membeku kaget karena ada tambahan orang yang tidur di tempat tidur Alexa. “Kalian berdua”. Ucap orang tersebut tidak percaya.
Alexa cemas karena tiba-tiba Sinta membuka kamarnya dan melihat kak Jonathan tidur dikamarnya. “Tan...Tante Iii...ini tidak seperti yang kamu lihat.”. Alexa ingin menjelaskan tetapi karena terlalu cemas sehingga ia tergagap.
“Kalian lanjutin aja tante gak akan ganggu”. Ucap Sinta yang ternyata membuka kamar Alexa tadi.
“Jonathan jangan kasar-kasar ya sama Alexa”. Ancam Sinta pada anaknya. “Ye akhirnya aku bisa dapat cucu”. Gumam Sinta senang. “Oh iya setelah selesai kalian turun ke ruang tamu ya”. Ucap Sinta lagi sebelum pergi dan menutup pintu untuk mereka berdua.
Setelah kepergian Sinta, Alexa langsung memukul Jonathan dengan bantal, “Ihh...Ini gara-gara kamu kak Jo, pasti tante nanti akan menelpon ayah”. Alexa sebal karena Jonathan membuat tante Sinta salah paham kalau mereka tadi malam melakukan halyang tidak cocok untuk anak kecil. “Auh ah sebel.. Alexa mandi dulu aja. Pokoknya selesai mandi kak Jonathan harus sudah pergi dari kamar Alexa kalau enggak..”, uacap Alexa terhentikarena bingung mau mengancam apa. “Kalau enggak apa? Hemm”. Goda Jonathan sambil tidur menyamping menghadap Alexa dengan kepala disangga. “Kalau enggak Alexa bakalan benci Kak Jonathan”. Marah Alexa sambil berjalan menuju kamar mandi.
Melihat Alexa marah bukannya membuat Jonathan mersa takut malah membuatnya ingin terus menggodanya, karena memberikan kesenangan baru untuknya. Selama ini hidup Jonathan hanya kerja dan kerja tidak ada yang lainnya. Namun setelah bertemu Alexa Jonathan merasa perasaan terbaru dari cemburu, senang, takut dan kecewa. Ketika suara dari kamar mandi berhenti, Jonathan langsung keluar dari kamar Alexa karena takut kalau si punya kamar marah.
Alexa menjulurkan kepalnya dari pintu kamar mandi. Melihat tidak ada Jonathan, Alexa langsung cepat-cepat ganti baju dan turun ke bawah agar tidak bertemu dengan Jonathan. Namun sayangnya sesampainya di tangga Alexa berpapasan dengan Jonathan yang akan turun. Alexa pura-pura tidak melihat Jonathan dan turun tangga dengan cepat. Ketika sampai ruang tamu Alexa melihat Ayahnya sedang berbincang dengan tante Sinta. ‘Mati Aku’. Ucap Alexa dalam hati.
“Pagi Pa, tante”. Sapa Alexa sedikit takut-takut.
“Eh Alexa sudah turun,, sini duduk dengan tante”. Ajak Sinta sambil menarik tangan Alexa.
Setelah duduk, Alexa melihat ayahnya dan benar saja ekspresi ayahnya sangat menakutkan. ‘Bagaimana ini apa aku harus pura-pura ke kamar mandi, kemudian kabur lewat pintu belakang aja ya’. Ucap Alexa dalam hati karena merasa takut dengan ekspresi ayahnya yang marah. “Tan...”. ucapnya terhenti karena terdengar suara Jonathan.
“Pagi ma, om”. Sapa Jonathan singkat, setelah itu duduk di sofa samping Alexa karena kebetulan Alexa duduk di sofa panjang yang muat untuk tiga orang.
....
Melihat Alexa dan Jonathan sudah turun ke ruang tamu, Alex langsung mengutarakan kedatangannya untuk membahas masalah Alexa dan Jonathan tadi pagi.
“Papa udah diberitahu persoalanmu tadi pagi oleh tante Sinta”. Alex menatap putrinya tanpa ekspresi, ia merasa marah dan kecewa mendengar kabar kalau putri kesayangnnya tidur bersama laki-laki dewasa meski itu Jonathan ia tetap marah, karena putrinya belum dewasa dan masih sekolah. Bagaimana kalau ada yang tahu bisa-bisa jadi bahan omangan orang-orang dan juga akan tercemar nama baik Alexa, bagaimana nanti kalau putrinya akan menikah dan tidak punya calon gara-gara gosip tersebut.
“Pah sebe...”. Ucapan Alexa terhenti karena tiba-tiba tangannya dipegang oleh Jonathan.
“Om saya siap kok buat tanggung jawab terhadap Alexa”. Ucap Jonathan tegas.
“Tapi Alexa masih sekolah”. Ucap Alex tidak setuju karena putrinya masih sekolah.
“Klau om takut karena Alexa masih sekolah, nanti nikahnya secara sembunyi-sembunyi saja. Meski umur Alexa belum cukup untu menikah dimata negara. Tetapi alasan pernikahan ini untuk menghilangkan berita yang tidak-tidak mengenai kami”. Ucap Jonathan.
Alex terdiam cukup lama memikirkan persoalan ini. Sebenarnya ia puas dengan Jonathan sebagai menantunya, apalagi dengan menikahnya Alexa dan Jonathan, berarti sama dengan ia menepati janjinya pada ayah Jonathan yang meminta Alexa menjadi menantunya. Tapi sayang sahabatnya meninggal dulu sebelum keinginannya tercapai.
“Baiklah kalau begitu, sebelum itu aku ingin berbicara berdua dengan mu Jonathan”. Ucap Alex sambil menatap Jonathan.
“Mari kita bicara di ruang belajar om”. Ajak Jonathan yang diangguki oleh Alex.
Setelah kepergian Jonathan dan Alex, Sinta dan calon mantunya Alexa membahas mengenai diama menjahit gaunnya, untuk makannannya kita pesen dimana dan sebagainya, sebenarnya hanya sinta saja yang berbicara dan dijawab Alexa singkat karena ia masih bingung dengan pembahasan tadi. ‘Kenapa ia tiba-tiba menikah dengan Jonathan’. Ucap Alexa bingung dalam hati.
....
Di ruang belajar Jonathan suasananya hening mencekam, terlihat dua sosok laki-laki yang saling tatap-tatapan.
“Apakah kamu benar-benar ingin menikah dengan anak saya?”. Tanya Alex tanpa mengalihkan tatapannya dari mata Jonathan.
“Saya sangat mencintai Alexa om”. Ucap Jonathan serius tanpa adanya kebohongan.
“Kau tahukan temperamen Alexa. Ia kekanak-kanakan dan memberontak”. Ucap Alex.
“Saya tahu om..Meski begitu saya tetap mencintai Alexa”. Ucap Jonathan tegas.
“Jika Alexa ingin bercerai karena menemukan orang yang ia cintai atau tiba-tiba kamu selingkuh bagaimana?”. Tanya Alex lagi tanpa mengalihkan tatapan matanya.
“Jika Alexa ingin bercerai dengan saya karena menemukan orang yang ia cintai maka saya akan terima karena jika Alexa hidup dengan saya akan membuatnya lebih tersakiti, namun saya pastika untuk membuat Alexa mencintai saya sehingga kejadian tersebut tidak terjadi. Untuk pertanyaan kedua hal itu tidak akan pernah terjadi, karena saya sudah menunggu Alexa sejak kecil, tidak mungkin saya melepaskan orang yang sulit saya dapatkan karena wanita yang tidak saya kenal”. Jelas Jonathan mantap menjawab dari pertanyaan calon ayah mertuanya.
Alex terkejut mengetahui bahwa Jonathan sudah mencintai anaknya sejak kecil. Alex percaya hal itu, karena ketika ia menanyakan mengenai Alexa yang bercerai karena menemukan orang yang dicintainya terlihat dari sorot mata Jonathan bahwa ia sedih dan terluka.
....
Jonathan melihat om Alex terdiam cukup lama dan tiba-tiba mengankat tangannya ia kira om Alex akan memukulnya, Jonathan tidak memindahkan tubuhnya supaya pukulan omAlex kena tubuhnya sebagai harapan bisa meredamkan amarahnya dan bisa memaafkan dirinya.
BUGH..BUGH..
...Bersambung.....
...****************...
Sebelum lanjut, jangan lupa berikan vote, like, point, dan komennya dulu, ya. Supaya Author lebih semangat buat ceritanya 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments