"APA". Ucap Alex kaget. "Kamu bercanda kan Jonathan?". Tanya Alex.
"Tidak..Ini keputusanku setelah lama memikirkannya..Om ingatkan keluarga kita membuat suatu perjanjian pernikahan..keluarga ku tidak menekankan karena Alexa masih muda dan menurutku juga begitu, tapi setelah aku bertemu denganya, dia takut denganku untuk itu aku berfikir untuk membina hubungan yang baik dengan Alexa". Jelas Jonathan kepada Alex.
"ohhh..kamu benar-benar mau menjadi guru les Alexa?, tapi kayaknya gak cocok Jonathan karena kamu bekerja, Alexa memiliki persyaratan mengenai guru lesnya dia ingin memilih yang mempunyai pengalaman dalam olimpiade sains". Ucap Alex untuk meyakinkan Jonathan agar berfikir dengan matang-matang, karena untuk menjadi guru les Alexa menghabiskan waktu yang cukup banyak, jadi Jonathan harus merelakan uang puluhan juta untuknya. Apalagi Jonathan sendiri CEO dari Arklauss group. Akan tetapi, benar juga Alexa takut dengan Jonathan sejak kecil mungkin karena didikan Arklauss yang mengharuskan Jonathan bersifat kejam dan dingin tetapi Alex sebenarnya tahu meski dingin dibaliknya ada sisi hangat apa lagi selama ini ketika Alexa ada masalah Jonathan yang selalu melindungi dan menyelesaikan masalahnya. bahkan dirinya ayah asli Alexa terlambat ketika ingin membantu Alexa karena keduluan Jonathan.
"Untuk pekerjaan ku nanti bisa di urus, dan om tahu kan di Indonesia ini mana yang lebih cocok menjadi guru les Alexa dari pada aku". Ucap Jonathan.
Betul juga karena Jonathan sudah berkali-kali memenangkan olimpiade sains di Indonesia. Ucap Alex dalam hati.
"Baik kalau gitu, om setuju kamu jadi guru les Alexa". Ucap Alex.
"Terimakasih". Ucap Jonathan singkat namun sopan karena yang dia telpon bukan sembarang orang tapi calon mertuanya.
Pagi hari
Di sebuah kamar terlihat sesosok gadis yang masih tertidur lelap dengan rambut menyebar diatas bantal berwana putih serta kulit berwarna putih kemerahan yang memberikan kontras yang sangat indah bagaikan maha karya. Namun sayang tidak ada yang bisa menikmati maha karya ini.
Hoam. Bertanda bangunnya sang maha karya dengan mengpaknya bulu mata yang lentik bagaikan kipas.
"Jam berapa ya sekarang??". Ucap Alexa sambil melihat jam yang berada di dinding kamarnya. iya maha karya tidur tadi Alexa yang bangun kesiangan karena lembur menebus materinya serta mempelajari soal-soal olimpiade. "hari ini libur ya, aku harus segera mandi terus lanjut belajar lagi". Ucap Alexa lagi. Kemudia Alexa berjalan menuju kamar mandi dengan membawa baju ganti dan handuk. setelah selesai mandi Alexa menuju ke meja rias untuk menggunakan skincare agar kulitnya tetap bagus.
"Wah cantiknya aku walaupun belum mandi hahahaha". Narsis Alexa sambil mengoleskan pelembab diwajahnya.
"Udah selesai..makan aja dulu biar konsen ketika belajar". Ucap Alexa pada dirinya.
Sesampainya di ruang makan Alexa melihat bundanya menyiapkan makanan di atas meja.
"Pagi Bund". Sapa Alexa pada Dewi.
"Eh Alexa udah bangun, duduk dulu ini mama hapir selesai nyiapinnya". Ucap Dewi kepada Alexa.
"Ada yang bisa Lexa bantu gak bund?". Tanya Alexa kepada Bundanya Dewi.
"Enggak ada kok. Ini bunda hampir selesai". Cegah Dewi karena memang tinggal ambil nasi putih saja. Keluarga Pratama memang berbeda dengan keluarga kaya lainnya, karena dikeluarga jika belum makan nasi berarti belum maka. kalau di sebagian keluarga kaya lain pagi biasa makan roti pokoknya ala-ala makanan barat, di keluarga Alexa lebih suka makanan khas Indonesia. "Atau kamu panggil Ayah saja". Saran Dewi.
"Ok bund". Ucap Alexa, kebetulan ketika Alexa berdiri dia melihat ayahnya baru turun dari tangga. "Gak jadi bund, ayah dah turun tu". Ucap nya lagi.
"Panjang umur ayah mu". Canda Dewi yang dijawab tawa oleh Alexa.
"Pagi sayang-sayang ku". Sapa Alex.
"Pagi". Jawab Alexa dan Dewi secara bersamaan.
"oh iy Lexa. Ayah sudah menemukan guru les yang sesui dengan persyaratan mu". Ucap Alex kepada putrinya.
"Beneran yah. gak bohong kan?". Tanya Alexa bersemangat.
"Beneran dong masa tipu-tipu". Jawab Alex. "Kalau kamu siap untuk belajar hari ini nanti ayah kabari guru lesnya". Ucapnya lagi.
"Siap dong yah". Jawab Alexa bersemangat.
"Oke nanti ayah kabari guru lesnya, sebelum itu ayo kita makan dulu". Ucap Alex.
"Oke yah". Jawab Alexa. Disitu Dewi hanya menatap kedua ayah dan anak saja dia tidak ingin mengganggu pembicaraan mereka. setelah selesai makan Alexa kembali ke kamar untuk melanjutkan belajarnya.
knok..knok..knok
"Masuk aja gak dikunci kok pintunya". Ucap Alexa kepada orang yang mengetuk pintunya.
"Alexa ini Bunda bawak in buah dan minuman, biar lebih bersemangat belajarnya". Ucap Dewi. Iya Dewi orang yang mengetuk pintu kamar Alexa. Karena ia menebak pasti anak tirinya lagi belajar, sehingga dia potongkan buah dan buat minuman yang disukai Alexa agar lebih segar dan semangat dalam belajar.
"Terimakasih bund". Ucap Alexa.
"Iya sama-sama, kalau lelah belajar istirahat saja ya jangan dipaksakan". Ucap Dewi. "Oh iya tadi ayahmu suruh bunda bilang ke kamu kalau guru les mu hari ini gak bisa datang, kayak nya bisanya besok untungnyq besok kamu masih libur". Ucap Dewi lagi.
"Oh oke bund tidak apa-apa". Ucap Alexa.
"Kalau bunda keluar dulu ya". Pamit Dewi.
"Oke bund". Jawab Alexa.
Malamnya setelah makan malam Alexa duduk di depan laptopnya untuk mencari teknologi terbaru tahun bulan ini karena Alexa sangat tertarik dengan teknologi apalagi robot. Alexa memiliki keinginan untuk menjadi seorang Ahli Robot. Dulu Alexa pernah membuat robot sederhana tapi sayang belum jadi karena terbatas dengan peralatan dan bahan.
Mungkin aku bisa buat robot lagi dengan tabungan ku yang sudah cukup banyak. Ucapnya dalam hati.
"Oke kalau gitu setelah belajar besok aku harus mencari alat dan bahannya". Ucap Alexa pada dirinya. "Mungkin aku juga harus mencari teman kolaborasi yang pintar komputer atau pemograman untuk memogram robotnya nanti". Ucapnya lagi.
Udah jam 11 malam nih aku tidur aja. Ucapnya dalam hati.
Keesokan harinya Alexa sudah siap karena nqnti bertemu dengan guru lesnya, dia berusaha untuk memberi kesan baik kepada calon gurunya.
"Pagi ayah, bunda". Sapa Alexa kepada ayah dan bundanya.
"Pagi sayang". Ucap Alex dan Dewi secara bersamaan.
"Pagi-pagi udah cantik aja anak ayah ni". Ledek Alex.
"Alexa kan selalu cantik yah". Ucap Alexa sambil cemberut.
"Iya-iya anak ayah selalu cantik". Ucap Alex membujuk anaknya agar tidak marah.
"hehehe.. bercanda kok yah.. Alexa hari ini harus dandan yang rapi biar guru lesnya punya kesan yang baik pada Alexa". Jelas Alexa kepada ayahnya ke apa pagi-pagi dia sudah dandan dan berpakaian rapi.
"Guru les mu pasti punya kesan yang bagus dengan mu sayang". Ucap Alex. "Ya udah ayo kita makan dulu". Ucap Alex lagi.
Setelah sarapan keluarga Pratama menuju ke ruang tamu untuk menyambut guru lesnya Alexa.
Knok..Knok..Knok suara pintu diketuk.
"Itu mungkin guru lesnya Alexa yah". Ucap Alexa pada Ayahnya.
"Biar bunda bukain dulu ya pintunya". Tawar Bundanya.
"Ok bund". Jawab Alexa.
tuk..tuk..tuk.. suara sepatu yang mengetuk lantai.
Alexa kaget melihat orang yang yang berjalan sama bundanya. Kenapa dia disini. Tanya Alexa dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments