7

"Kak Jo..Jonathan". Alexa tergagap karena ternyata Jonathan yang ia tabrak. Alexa tak sadar bahwa dia masih di peluk Jonathan, dia masih melamun kenapa kok setiap hari ketemu dengan Jonathan. Ketika Alexa mau mengucapkan terimakasih ke Jonathan dia baru sadar kalau mereka masih berpelukan.

"Terimakasih kak Jonathan". Ucap Alexa sambil keluar dari pelukan Jonathan.

"Hem". Ucap Jonathan dengan dingin. Setelah itu Jonathan melanjutkan perjalanannya. Namun Alexa tidak tahu kalau setelah melewati Alexa, Jonathan agak berjalan lambat untuk menghirup aromanya. Aroma Alexa membuat Jonathan kecanduan bahkan dia membuat suatu tim penelitian untuk meneliti bagaimana aroma Alexa. Aroma Alexa sangat khas dengan campuran Parfum mahal dan aroma tubuhnya. Jonatahan tidak dapat menemukan parfum yang sama dengan punya Alexa sehingga ia memilih untuk untuk meneliti sendiri.

Setelah kejadian tadi Alexa langsung pulang, hari ini memang lesnya libur karena Alexa meminta libur untuk lebih fokus ke penelitian. Sesampainya di rumah seperti biasa Alexa menyapa bundanya dan basa-basi sedikit. Kemudian menuju ke kamarnya untuk mandi. Setelah mandi Alexa melanjutkan untuk belajar biologi sebentar setelah itu melanjutkan penelitian. Ketika sedang belajar Alexa ingat dia harus mengirim pesan ke sahabatnya Alan yang sedang sekolah di luar negri. Alexa menawari Alan untuk ikut dalam penelitiannya, Kebetulan sejak kecil Alan mempunya ketertarikan dalam dunia robotik sama seperti Alexa, Bahkan mereka pernah mencoba membuat robot sendiri namaun karena dari mereka berdua tidak ada yang bisa pemograman dan mereka tidak terpikirkanuntuk meminta bantuan seorang ahli pemograman sehingga robot mereka tidak bisa digunakan.

30 menit kemudian ada kabar dari Alan bahwa dia merasa terhomat bisa ikut serta dalam menaklukkan dunia perobotan. Emang dari dulu Alan itu orangnya terlalu puitis, jadi setiap mengirim pesan dengannya Alexa merasa berbicara dengan seorang sastrawan. Alan sudah setuju maka tinggal satu orang lagi namun Alexa tidak bisa mengirim pesan kepadanya karean tidak mempunyai nomor telponnya.

Tok..Tok..Tok.. suara pintu kamar Alexa yang diketuk. Alexa melihat jam dinding sudah menunjukkan jam 19.00 yang bertanda waktunya makan malam.

Ceklek.. suara pintuyang dibuka.”Maaf bund Alexa tadi terlalu fokus belajar jadi tidak ingat waktu deh”. Alexa memang tidak memberi tahu orang tuanya kalau ia bisa membuat robot.

“Iya sayang gak papa”. Ucap Dewi sambil mengelus lembut rambut Alexa. Sesampainya ruang makan Alexa melihat ayahnya sudah duduk di ruang makan.

“Malam Yah”. Sapa Alexa kepada Ayahnya.

“Malam sayang..yuk cepat duduk dan makan malam”. Ucap Alex.

Setelah makan Alexa tidak segera kembali ke kamarnya karena sama ayahnya di suruh jangan pergi dulu.

“Sayang ayah tahu kalau kamu ingin membahagiakan kami tetapi kami tidak terlalu menuntut yang terpenting kamu bisa lulus dengan mudah aja kami bersyukur.. Ayah melihat kamu setiap pulang sekolah langsung melanjutkan untuk belajar tidak istirahat dan ketika waktunya tidur malah belum tidur itu membuat hati ayah sakit..Untuk Ayah yang terpenting yaitu kesehatan Lexa”. Ucap Alex lembut kepada Alexa.

“Iya yah maafin Lexa..Tapi lexa sangat suka belajar yah lexa enggak berasa kelelahan..Kalau memang lelah Lexa akan istirahat”. Ucap Alexa kepada ayahnya supaya tidak terlalu mengkhawatirkannya, Karena memang Alexa sekarang sangat suka belajar apalagi materi yang tidak terlalu Alexa kuasai seperti Biologi karena bisa saja Alexa membuat robot membantu dalam pertanian atau membantu dalam menjaga kelestarian alam.

“Oke kalau gitu kalau Alexa tidak capek..pokoknya nanti ketika belajar kalau Alexa merasa capek harus segera istirahat”. Ucap Alex tanpa bantahan.

“Oke yah Alexa janji”. Janji Alexa.

Setelah itu Alexa kembali ke kamarnya untuk melanjutkan belajarnya sebentar, ketika jammenunjukkan hampir jam 11 malam Alexa siap-siap untuk tidur.

Di salah satu kamar di rumah Pratama terlihat sepasang suami istriyang sedang berbincang. Suami istri tersebut yaitu Alex dan Dewi yang sedang membicarakan perubahan Alexa.

“Mas gak usah kawatir Alexa sudah besar pasti bisa mengatur waktunya”. Ucap Dewi menenangkan suaminya yang kelihatan melamun karena memikirkan anak perempuannya.

Alex menghela nafas pelan, “Bagaiman aku tidak khawatir kalau Alexa terlalu menekan dirinya sendiri, aku takut kalau Alexa seperti orag-orang diluar karena terlalu banyak tekanan hingga memutuskan untuk bunuh diri”. Khawatir Alex pada putri satu-satunya itu.

“Menurutku sekarang Alexa lebih dewasa dan bijaksana, aku yakin kalau Alexa bisa membagi waktunya”. Dewi yakin kalau Alexa sekarang benar-benar berubah karena mata tidak bisa berbohong, dulu setiap kalimelihatku mata Alexa penuh dengan kebencian akan tetapi sekarang matanya mengatakan sayang kepadaku.

“Oh iya tadi Angga nelpon katanya seminggu lagi dia akan pulang, karena tugas-tugasnya sudah beres”. Ucap Dewi semangat.

“Benarkah? Sudah lama aku tidak melihat anak ini..kalau bisa dia membantuku di perusahaan, aku akan tenang”. Ucap Alex kepada istrinya. Sebenarnya Alex dulu penah menawari Angga untuk membantunya di perusahaan tetapi dia menolak mungkin karena statusnya sebagai anak tiri.

“Angga punya pendirian sendiri mas, mungkin dia ingin menciptkan dunia bisnisnya sendiri”. Ucap Dewi membela putranya.

“Mungkin saja, anak zaman sekarang memiliki cita-cita yang kuat”. Ucap Alex. Setelah itu percakapan sepasang suami istri ini hanya seputar putra mereka yang akan pulang dari luar negri.

...

Keesokan harinya Alexa sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Setibanya di kelas Alexa tidak langsung duduk di tempatnya tetapi malah berjalan menuju ke sudut belakang kelas untuk mencari Putri. Alexa meminta putri sepulang sekolah jangan pergi dulu karena ada yang ingin dia bicarakan kepadanya.

Ketika Alexa asik berbicara dengan putri tiba-tiba ada yang menyenggolnya, ketika Alexa lihat ternyata yang menyenggolnya Sisil yang selalu cari ulah dengannya. “Maaf gak sengaja”. Ucap sisil yang seperti tidak ada niatan untuk minta maaf, namun Alexa tidak marah karena semakin ia marah maka semakin senang Sisil.

“Ya udah lanjut nanti ya Putri”. Ucap Alexa pada Putri yang di balas dengan tatapan khawatir dari putri.

Alexa berjalan menuju tempat duduknya dan kebetulan melewati Sisil, Alexa dengan sengaja menginjak kaki Sisil. “Sorry”. Ucap Alexa singkat.

“AWW”. Teriak Sisil kesakitan. “Awas kau”. Ancam Sisil yang dihiraukan oleh Alexa karena tidak ingin mengeluarkan tenaga untuk permasalah anak kecil ini.

Kegiatan pembelajaran Alexa hari ini berjalan dengan baik kecuali dengan masalah pagi tadi setelah itu Alexa bisa belajar dengan tenang. Setelah semua murid pulang Alexa menemui Putri untuk membicarakan Penelitiannya, ia tahu bahwa Putri juga tertarik tentang Robotik. karena ia pernah melihat putri membaca buku mengenai robotik dan pernah aku uji pertanyaan sulit seputar robotik dan Putri bisa menjawabnya dengan lancar.

“Serius kamu mengajak ku membuat robot Alexa”. Ucap Putri tidak percaya.

“Serius lah, aku percaya pada penilaian ku sendiri dan aku yakin kalau kamu bisa”. Yakin Alexa.

“Kalau gitu aku terima penawaranmu”. Ucap Putri dengan cepat tanpa piker panjang karena takut kalau Alexa akan berubah pikiran.

“Oke kalau gitu aku minta nomor telponmu atau nomor wa mu”.Minta Alexa supaya lebih mudah dalam berkomunikasi.

“Oke nomornya 087..........”. Ucap Putri sambil mengamati nomor yang ditulis Alexa sudah benar atau belum.

Setelah itu mereka berdua pergi menuju gerbang sekolahan untuk menunggu jemputan. Sesampainya Alexa di depan gerbang tiba-tiba ada yang memeluknya. Ketka Alexa melihat orang yang memeluknya ternyata....

...Bersambung......

...****************...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***