Malam hari arini telah siap mandi dan berganti pakaian.
Arini mencoba merubah penampilan, tetap menggunakan daster, baju kesayangan semua umat wanita. make up tipis, tak lupa menggunakan liptint yang tidak mencolok. Setelah dirasa sempurna dengan penampilan nya, arini mencari dimana keberadaan alex.
Arini membekap mulut saat mendengar suara alex memanggil lawan bicara nya itu dengan sebutan darling atau sayang.
ya allah! sejauh ini kamu sudah mengkhianati ku mas? Kenapa kamu tega.
Arini bergegas berlari menuju meja rias nya saat melihat alex kembali lagi ke kamar. Saat melihat ponsel nya, kini arini tahu kenapa dia tidak bisa menemukan jejak apapun. ternyata alex mempunyai dua handphone. Arini mengatur nafas supaya agar lebih tenang, sambil terus berpura-pura menyisir rambut. Selagi arini belum mengetahui siapa wanita itu dia pikir tidak mau gegabah.
"wah! cantik banget sih istri ku. tumben sekali mau merias diri. kalau begini mas pengen dek, biar cepat jadi usaha kita punya anak." alex sedikit manja sambil merangkul arini dari belakang.
arini hanya tersenyum mendengar celotehan suami nya. awalnya, arini berpikiran untuk melakukan program kehamilan. Tapi sekarang dia berpikir lebih baik jangan. Arini tidak mau, jika nanti alex terbukti selingkuh, malah anak yang menjadi korban.
***
Pagi hari arini pun bangun sudah sangat kesiangan. beruntung nya seisi rumah semua masih terlelap. sehingga membuat dirinya merasa aman, terhindar dari omelan mertua.
aneh saja, padahal arini sudah terbangun saat azan subuh. tapi entah kenapa dia bisa tertidur kembali. terlalu banyak masalah yang di pikirkan arini, sehingga jika malam hari dia selalu sulit untuk memejam kan mata. rasanya kesabaran arini benar benar teruji setiap waktu.
arini bergegas merapikan diri. seperti biasa, dia bersiap untuk pergi kepasar.
alex yang nyata nya juga sudah rapi untuk berangkat ke kantor.
"maaf ya mas, aku belum memasak. tadi kesiangan."
"tidak apa dek, mas bisa sarapan di kantor saja."
setelah mencium tangan suami nya, arini berpamitan, mendahului alex untuk ke pasar.
Awalnya arini ingin menggunakan sepeda motor, namun kemudian diputuskan untuk menyewa taxi online. entah kenapa, saat ini hati arini bergerak ingin sekali membuntuti suami nya. Jika dia menggunakan motor untuk mengikuti alex, maka dia pasti akan ketahuan.
Arini kini sudah berada di ujung komplek. menunggu alex berangkat menggunakan mobil.
Misi arini di mulai pagi ini. dia meminta sang sopir untuk membuntuti mobil alex dengan hati hati. alex menghentikan laju mobil nya tak jauh dari perempatan komplek.
alex turun dari mobil nya. dia memasuki gang yang ada di samping mobil itu.
tak lama dia keluar lagi dengan menggandeng tangan seorang wanita.
arini mengepalkan tangan. dia sungguh tidak menyangka, kalau alex benar benar telah main belakang. apalagi wanita yang menjadi simpanan nya adalah kakak ipar nya sendiri.
Bagus sekali mas! bagus sekali! ternyata diam diam kamu telah mengkhianati ku. jangan kamu pikir kalau kalian akan bersenang senang diatas penderitaan ku! aku pasti akan membuat kalian menyesal. geram arini.
Arini meminta sopir untuk mengantar nya kembali kerumah nya. dia sampai terlupa tujuan awal untuk pergi kepasar.
mau tidak mau arini hanya membeli makanan siap saji untuk ibu mertua nya. untuk mencari aman agar tidak kena sasaran omelan.
selesai menyiapkan makanan, arini bergegas menuju kamar dan mencari semua barang berharga milik nya.
Untung saja rumah kini dalam keadaan sepi, sehingga arini masuk keluar rumah tidak ada yang mengetahui.
Arini merogoh kolong tempat tidur nya.
karena dia ingat jika semua barang milik nya di sembunyikan di bawah kolong.
nah ini dia, aku harus segera menyelamatkan nya sebelum jatuh ke tangan orang yang salah.
arini segera memasuk kan sertifikat kedalam tas besar, tak lupa juga semua kotak perhiasan beserta surat penting lain nya, tidak lupa juga dia membawa kartu keluarga dan buku pernikahan nya.
Arini berhati hati membawa surat surat penting itu. dia mengedarkan pandangan melihat situasi rumah yang terlihat sepi itu.
Arini berharap tidak bertemu dengan mertua nya. malas harus menjelaskan dengan mertua yang nyinyir itu, terlebih dia takut jika mertua nya curiga dan membongkar tasnya.
Dirasa cukup aman, arini menuruni anak tangga itu. arini terkejut dan hampir melompat saat menemui mertua nya tengah berada di sofa ruang tengah.
"astagfirullahalazim, ibu.....! ngagetin aja" ucap arini sambil mengelus dada.
Bu windi melirik arini heran "kamu kenapa! kayak lihat hantu aja sih rin."
bu windi yang tengah duduk di sofa, langsung bangkit dan menghampiri arini.
"kamu gak masak rin, kenapa cuma ada dua menu makanan saja di meja makan" ucapnya lagi dengan wajah datar.
"arini gak pegang uang bu, tadi lupa meminta sama mas alex. jadi hanya sisa uang yang arini pegang saja, arini belikan lauk mateng tadi."
Arini berpikir, mulai sekarang dia tidak ingin mengeluarkan seperserpun uang jatah nya. bagaimanapun nafkah dari alex adalah hasil bagian dari perusahaan milik nya sendiri. jatah nya pun sekarang berkurang. jika di perhitungkan, bahkan arini hanya menerima 10℅. entah kemana lari nya uang itu sekarang.
"makanya jadi istri itu pandai ngatur keuangan. jangan cuma buat foya foya" ucap nya dengan nada kesal.
arini hanya diam tidak menjawab.
"apa yang kamu bawa di tas itu" matanya memicing kearah tas yang arini bawa.
"ini barang yang tidak berguna dikamar arini bu, dari pada numpuk jadi sampah. jadi arini bersihkan tadi, mau di buang."
Bu windi pun ber oh ria.
"sudah! sudah! sana bawa keluar sampah itu. kalau bisa sekalian berlama lama bantu tukang sampah bersihkan di depan, cocok tuh sama kamu."
arini benar benar geram dengan ucapan mertua nya yang selalu menghina diri nya, tanpa menjawab arini melenggang keluar meninggalkan bu windi.
"dasar menantu tidak berguna, tidak punya sopan santun" ucap bu windi setelah arini pergi dari hadapan nya.
Arini benar benar tak habis pikir dengan mertua nya. apalagi jika dia mengingat perlakuan alex, yang hanya manis di mulut saja.
awas kamu ya lex, berani nya kamu mengkhianati ku. Gumam arini yang mengingat alex telah menggandeng tangan kakak ipar nya.
Arini pikir, dia tidak akan merasakan yang namanya perselingkuhan.
selama ini dia hanya menahan sakit hati karena hinaan mertua dan adik ipar nya saja.
nyata nya dia sekarang merasakan nya. bahkan sudah menjadi ganda sakit hatinya. dari suami dan juga mertua serta ipar ipar nya.
Sadar arini, kamu harus fokus! sekarang yang terpenting kamu harus bisa menyelamatkan aset peninggalan kedua orang tuamu ini. jangan sampai harta mu terkuras habis oleh manusia licik seperti mereka semua, ucap arini mensugesti diri nya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments