Saya Bukan Anak Kecil!

Satria nampak panik, dengan cepat dia menarik handuk miliknya dan meminta Mashayu untuk diam. Satria tidak menyangka akan terjadi hal yang memalukan seperti ini dan lagi-lagi itu semua karena Shayu. Murid nakal yang kini menjadi istrinya.

"Itu apa Pak? Ikh... Menggelikan sekali, lele atau belut?"

"Diam dan jangan teriak-teriak!" gertak Satria dengan nada tinggi. Mashayu pun segera merapatkan mulutnya setelah mendengar gertakan Satria.

"Maaf Pak! Saya tidak sengaja." Mashayu mengangkat kedua jarinya sebagai tanda permintaan maaf.

Satria menggelengkan kepala dengan menatap tajam Shayu yang selalu menguji kesabaran. Untuk kali ini dia pun harus menahan rasa malu karena benda keramatnya dilihat jelas oleh istri kecilnya. Tanpa berucap apapun lagi Satria segera mengambil pakaian ganti dan masuk kembali ke dalam kamar mandi.

Mashayu menghela nafas lega setelah mendengar suara pintu kamar mandi tertutup.

"Aman, tapi mataku." Shayu menyentuh matanya dengan mulut terbuka. "Oh Ya Tuhan, aku melihat apa tadi, kenapa cenderung seperti belalai gajah. Ya Allah Gusti mata suci ini kembali ternodai." Mashayu bergidik saat dia kembali mengingat apa yang tadi dia lihat. Mashayu menggelengkan kepalanya lalu memilih untuk mengambil buku dan memfokuskan diri untuk mengulang kembali pelajaran tadi di sekolah.

Suara pintu kamar mandi mencuri perhatian Mashayu. Satria keluar dengan pakaian rumahan dengan celana sebatas lutut, tampilannya jauh lebih muda dari pada saat di sekolah.

"Lumayan juga kalo diajak hang out, tidak terlihat tua."

"Kamu lihat apa?"

Mashayu tersentak saat menyadari jika Satria telah berdiri di hadapannya. Bodohnya dia malah melamun dengan terus melihat ke arah kamar mandi dan tidak sadar jika Satria telah berjalan mendekati.

"Bapak mau bikin saya jantungan ya? Kaget tau!" ucap Mashayu kesal dengan mengusap dadanya. Satria menyentil kening Shayu hingga gadis itu meringis kesakitan kemudian pria itu menundukkan kepala mengikis jarak hingga kedua wajah mereka sejajar.

Tatapan Satria membuat jantung Mashayu berdetak kencang, sangat berbeda saat di dekati oleh Arta. Bersama Satria rasanya jantung seperti berolahraga terlebih saat jarak keduanya sangatlah dekat.

"Jangan memikirkan sesuatu yang belum pantas kamu pikirkan! Anak kecil hanya wajib belajar bukan memikirkan hal dewasa."

Satria kembali ke posisi semula, dia berucap demikian karena tidak ingin Mashayu kepikiran dan terbayang-bayang dengan apa yang gadis itu lihat tadi. Namun, sepertinya Shayu tidak terima karena kini wajahnya nampak begitu kesal.

Mashayu segera berdiri di hadapan Satria dengan bertolak pinggang. Wajahnya menantang dengan melawan tatapan pria yang menganggapnya anak kecil.

"Bapak Satria yang terhormat, dengarkan ucapan saya baik-baik! Yang pertama, umur saya sudah 19 tahun. Yang kedua, sudah cukup umur untuk menikah. Apa bapak lupa, sebelum kita dinikahkan justru Papah saya sudah siap menikahkan saya dengan pria lain meskipun saya menolak untuk menikah karena masih ingin mengejar cita-cita, lalu yang terakhir, saya bukan anak kecil lagi! Memang bagian mana yang kecil? Hhmm? Jawab Pak!" tanya Shayu dengan terus mengikis jarak hingga Satria bisa melihat jelas tubuhnya yang menantang.

Satria menghela nafas berat melihat kelakuan Mashayu. Gadis ini memang tidak bisa dianggap remeh. Keberaniannya membuat Satria pusing kepala. Terlebih Shayu terus membusungkan dada di hadapannya.

Jika di perhatikan memang tubuh Mashayu sedang ranum-ranumnya. Bahkan bisa dikatakan padat berisi untuk seukuran anak remaja. Tidak heran jika banyak yang tergoda pada gadis itu.

"Mundur!"

"Kenapa? Bapak mulai sadar jika tubuh saya menggoda? Dan jangan salah, saya bisa mencetak anak kecil!"

Satria tercengang mendengar ucapan Mashayu, pria itu menggelengkan kepala dan ingin sekali menjewer telinga gadis itu.

"Siapa yang mau menghamili kamu sampai kamu percaya diri sekali bisa mencetak anak?" tanya Satria dengan tersenyum miring.

Shayu merengut setelah mendengar pertanyaan yang mengartikan jika Satria tidak tertarik padanya. Mashayu menarik nafas dalam-dalam, dengan terus menatap tajam Satria yang tiba-tiba sangat menjengkelkan.

"Bapak pikir tidak ada yang mau aku ajak membuat anak? Jangan lupakan jika saya sudah punya pacar!" Shayu segera membalikkan tubuhnya dan memilih pergi mencari angin. Dia meraih kunci mobil dan segera meninggalkan kamar.

Satria menghela nafas berat, kali ini ja menyesal dengan apa yang telah ia katakan. Bagaimana jika yang dikatakan Mashayu akan benar-benar direalisasikan? Lalu Shayu hamil anak dari pacarnya, sungguh tidak bisa dibiarkan.

Dengan cepat Satria berlari keluar kamar, dia harus menghentikan Mashayu yang akan pergi dari rumah. Apa lagi Mashayu keluar memakai celana di atas lutut dan kaos oversize, jika tidak benar-benar memperhatikan mungkin di kiranya hanya memakai kaos tanpa celana.

"Satria jangan lari-lari! Kalian berdua kenapa sich? Tadi Shayu buru-buru, sekarang kamu! Kalian bertengkar?"

"Aku ingin mengejar Shayu dulu Bu!" Satria segera melesat keluar rumah mengejar Shayu yang sudah menyalakan mobilnya.

"Sahyu berhenti!" teriak Satria tetapi tidak di hiraukan oleh Masayu.

"Shayu!" Satria menghentikan langkahnya dengan bertolak pinggang saat mobil Shayu telah menjauh.

"Kejar Mas! Mashayu nekat orangnya!"

Satria menoleh ke belakang, dia melihat Cakra yang sedang duduk dengan memainkan ponsel. Tanpa pikir panjang Satria segera meraih kunci motor yang berada di meja untuk mengejar mobil Mashayu.

"Waduuhh, motorku yang dipakai, itu motor mau aku buat jalan juga... Aiiissshhhh." Cakra menggelengkan kepala melihat motornya sudah melesat dan sudah tak terlihat.

Satria melajukan motornya dengan cepat dan menyalip beberapa pengendara lain. Pria itu sedikit terganggu karena cuaca yang tidak mendukung, hujan masih turun meski tidak selebat tadi hingga membuat tubuhnya kembali kuyup.

Ckiiiittttt

"Buka pintunya!"

Mashayu begitu terkejut dengan Satria yang tiba-tiba datang dan menghentikan motor tepat di depan mobilnya. Beruntung dengan cepat dia menginjak rem, jika tidak bagaimana nasib guru yang menjabat sebagai suaminya itu.

Shayu melihat Satria terus menggedor kaca mobil dengan tubuh basah. Rasanya Shayu enggan membuka tetapi tak tega melihat keadaannya.

"Bapak mau apa sich? Ngapain ngejar aku? Acara motong jalan aku segala, kalau kenapa-kenapa gimana? Bahaya tau!" sewot Shayu.

"Pulang!"

"Tidak mau! Bapak saja yang pulang, aku mau main!" Shayu yang hanya membuka jendela mobil ingin segera menutup kembali tetapi dengan cepat Satria mencegah.

"Oke saya minta maaf, saya tau ucapan saya salah. Sekarang pulanglah! Kamu tanggung jawab saya, jadi jangan bertindak di luar batas!" ucap Satria lembut dengan wajah memohon membuat hati anak gadis SMA itu luluh.

Mashayu menganggukkan kepala dengan pasrah, dia menurut dan memutuskan untuk pulang dengan Satria yang mengekor dari belakang.

"Akhirnya..." Satria menghela nafas lega mampu membujuk Mashayu untuk pulang. "Tidak lucu sekali, nikahnya sama aku buat anaknya sama orang lain."

Terpopuler

Comments

Aisyah Zahra

Aisyah Zahra

wkwk geblek banget emang mereka /Facepalm//Facepalm/

2024-04-05

0

Ulfa Monalisa

Ulfa Monalisa

wakwawwwwwww😆😆😆😆😆

2024-03-12

0

Devi Handayani

Devi Handayani

laahh....lagian sok sok an nolak rezeki nomplok.....ntar kalo dah nyoba sekali baru tau rasa.....skali nyoba nyanduuu pak guru....coba deh😁😁😁😁😁😁😁😁😁

2024-02-29

3

lihat semua
Episodes
1 Meletre
2 Ancaman
3 Jebakan
4 Mau Nambah?
5 Siapa Dia?
6 Nekat sekali....
7 Menyebalkan
8 Drama apa lagi...
9 Suami Jutek!
10 Di Balas Tunai
11 Dasar Nakal!
12 Tiba-tiba Sewot
13 Itu Apa?
14 Saya Bukan Anak Kecil!
15 Manis sekali...
16 Pulangkan Saya...
17 Sial!
18 Maling Tebu
19 Pergi
20 Kecewa
21 Khawatir
22 Demit
23 Pacar
24 Ngidam Pentol
25 Cantik Kok
26 Dia Pulas Aku Lemas
27 Menelusup Di Sela Paha
28 Gajah Yang Berubah Jadi Ular
29 Butuh Jasa Memandikan?
30 Meresahkan
31 Merajuk
32 Mati Aku
33 Nano Rasanya
34 Jangan Ditahan
35 Naik Saja Lebih Enak
36 Butuh Dilatih dan Dipancing
37 Cundamani
38 Sealot Ini Rasanya?
39 Dibalik Digeser Digoyang-goyang
40 Puas Anda?
41 Eh Mas Bojo
42 Dirayu-rayu
43 Menyek-menyek Manja
44 Sayang
45 Pengen Kawin
46 Acak-acakan
47 Bikin Modyar!
48 Hamil Duluan
49 Kutunggu Jandamu
50 Geli Mas!
51 Suami Apa Zombie
52 Ncak Ncuk
53 Daging Berotot
54 Pengumuman GA
55 Si Jago
56 Di Kamar Mandi Saja Sana!
57 Papah ...
58 Rindu
59 Mengertilah Sayang!
60 Mencari
61 Langsung Kalon
62 Ginuk-ginuk Makin Ayu
63 Cemburumu Medeni
64 Manjanya
65 Ngeteek Ibu Terus!
66 Aneh?
67 Bobo Sendirian
68 Sakit Jago!
69 Lagi!
70 Nagih?
71 Tadi keluar berapa liter?
72 Jam Tangan
73 Selamat Sayang
74 Puasa Jago!
75 Istri Kedua TUAN IMPOTEN
76 Rasanya Rame
77 Liar Di depanku
78 Kita Nonton Ya!
79 Vidio Call
80 Pamit
81 Aamiin...
82 Lemas
83 Intip-intip
84 Ngambek!
85 Aku Mau Di atas
86 Bohay
87 Biji
88 Ada Monasnya
89 Ngerepotin!
90 Panas Yang Semakin Panas
91 Belut Kasur
92 Ayo Mas!
93 Hayo
94 Jalan Bayi
95 Gondal Gandul
96 Banyu Biru Purnama
97 Bab 97 Boneka
98 Kepala Manusia
99 Terkontaminasi
100 Kepala Kambing
101 Modusmu Le
102 Nyungsep
103 Gundul
104 Kamu Kenapa?
105 Minum Antimo
106 Malam Pertama
107 Pelan Bang Jago
108 Terkena Rabies
109 Semangat 69
110 Macan Dan Papan
111 Menantu Pak Danuaji
112 Dylan Wang
113 Monas
114 Basar Dan Panjang
115 Wanita Yang Sama
116 Helikopter
117 Maju Ngamuk Mundur Tak Cium
118 PENYELAMAT Gadis Amnesia
119 Cium
120 Jomblo Happy
121 Tak Bisa Berjalan
122 Opname
123 Janda Semakin Di Depan
124 Ketularan Kamu
125 Pengumuman Pemenang
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Meletre
2
Ancaman
3
Jebakan
4
Mau Nambah?
5
Siapa Dia?
6
Nekat sekali....
7
Menyebalkan
8
Drama apa lagi...
9
Suami Jutek!
10
Di Balas Tunai
11
Dasar Nakal!
12
Tiba-tiba Sewot
13
Itu Apa?
14
Saya Bukan Anak Kecil!
15
Manis sekali...
16
Pulangkan Saya...
17
Sial!
18
Maling Tebu
19
Pergi
20
Kecewa
21
Khawatir
22
Demit
23
Pacar
24
Ngidam Pentol
25
Cantik Kok
26
Dia Pulas Aku Lemas
27
Menelusup Di Sela Paha
28
Gajah Yang Berubah Jadi Ular
29
Butuh Jasa Memandikan?
30
Meresahkan
31
Merajuk
32
Mati Aku
33
Nano Rasanya
34
Jangan Ditahan
35
Naik Saja Lebih Enak
36
Butuh Dilatih dan Dipancing
37
Cundamani
38
Sealot Ini Rasanya?
39
Dibalik Digeser Digoyang-goyang
40
Puas Anda?
41
Eh Mas Bojo
42
Dirayu-rayu
43
Menyek-menyek Manja
44
Sayang
45
Pengen Kawin
46
Acak-acakan
47
Bikin Modyar!
48
Hamil Duluan
49
Kutunggu Jandamu
50
Geli Mas!
51
Suami Apa Zombie
52
Ncak Ncuk
53
Daging Berotot
54
Pengumuman GA
55
Si Jago
56
Di Kamar Mandi Saja Sana!
57
Papah ...
58
Rindu
59
Mengertilah Sayang!
60
Mencari
61
Langsung Kalon
62
Ginuk-ginuk Makin Ayu
63
Cemburumu Medeni
64
Manjanya
65
Ngeteek Ibu Terus!
66
Aneh?
67
Bobo Sendirian
68
Sakit Jago!
69
Lagi!
70
Nagih?
71
Tadi keluar berapa liter?
72
Jam Tangan
73
Selamat Sayang
74
Puasa Jago!
75
Istri Kedua TUAN IMPOTEN
76
Rasanya Rame
77
Liar Di depanku
78
Kita Nonton Ya!
79
Vidio Call
80
Pamit
81
Aamiin...
82
Lemas
83
Intip-intip
84
Ngambek!
85
Aku Mau Di atas
86
Bohay
87
Biji
88
Ada Monasnya
89
Ngerepotin!
90
Panas Yang Semakin Panas
91
Belut Kasur
92
Ayo Mas!
93
Hayo
94
Jalan Bayi
95
Gondal Gandul
96
Banyu Biru Purnama
97
Bab 97 Boneka
98
Kepala Manusia
99
Terkontaminasi
100
Kepala Kambing
101
Modusmu Le
102
Nyungsep
103
Gundul
104
Kamu Kenapa?
105
Minum Antimo
106
Malam Pertama
107
Pelan Bang Jago
108
Terkena Rabies
109
Semangat 69
110
Macan Dan Papan
111
Menantu Pak Danuaji
112
Dylan Wang
113
Monas
114
Basar Dan Panjang
115
Wanita Yang Sama
116
Helikopter
117
Maju Ngamuk Mundur Tak Cium
118
PENYELAMAT Gadis Amnesia
119
Cium
120
Jomblo Happy
121
Tak Bisa Berjalan
122
Opname
123
Janda Semakin Di Depan
124
Ketularan Kamu
125
Pengumuman Pemenang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!