Dasar Nakal!

Di kelas, Mashayu masih terus teringat dengan kelakuannya yang memalukan tadi. Rasanya Mashayu kualat karena mengerjai suami, tapi kalo tidak usil tidak asyik. Apa lagi sekarang harus hidup dengan pria datar bin dingin, hambar sudah.

Sebenarnya dia pun masih belum terima dengan pernikahan ini, tapi nasi sudah basi dan tidak mungkin bisa di makan lagi. Alhasil terima nasib walaupun dia tidak tau takdir akan membawa rumah tangganya kemana. Pak Gamon nya pun belum ada pembicaraan serius masalah hubungan mereka.

"Mukanya di tekuk terus! Kangen sama Arta?" ledek Topan.

"Kangen Mbahmu!" jawab Mashayu ngasal.

"Kamu abis gali kubur semalam ?" tanya Topan lagi.

"Topan, jangan buat semakin bete dech!" kesal Shayu.

"Lagian orang Mbahku sudah lama berpulang, kenal juga tidak tapi kok kangen. Aku pikir kamu nengokin semalam jadi paginya berasa galu dan rindu," jelas topan asal.

Mashayu tidak menanggapi, dia hanya diam membuang muka dan lebih memilih bermain game online sebelum bel masuk berbunyi.

"Eh si Cakra kok belum datang ya? Apa jangan-jangan telat?" tanya Arita dengan heran karena tidak biasanya Cakra datang terlambat.

"Tadi aku berangkat dia masih mandi, klo mandi tuh lama makanya Ibu suka ngomel. Yang lain sudah mulai sarapan tapi dia baru datang," jawab Shayu keceplosan.

"Kok tau?" tanya Topan dan Arita berbarengan.

Mashayu menghentikan jarinya yang sedang asyik bergerak bebas di atas layar ponsel. Dia lupa jika kedua sahabatnya tidak tau kini dia tinggal satu rumah dengan Cakra. Mashayu menatap kedua Topan dan Arita dengan tatapan sendu lalu meletakkan ponselnya di atas meja.

"Aku dan Cakra... Aku dan Cakra..."

"Apa cepetan kalo jawab, nanti keburu bell tau! Kamu pacarnya Arta tapi kok tau-tauan kalo Cakra mandi lama, sampe dimarahin ibunya?" tanya Arita yang penasaran dengan memicingkan mata, dia curiga jika ada suatu rahasia yang belum diceritakan.

"Iya-iya, galak banget kamu Ta! Aku dan..."

"Hay... Hay... Hay... Pasti lagi ngomongin aku ya? Tuh kan langsung pada diem, pasti iya." Cakra tiba-tiba datang dan memotong ucapan Mashayu. Gadis itu menghela nafas lega lalu tersenyum melihat Cakra yang sudah duduk di samping Topan.

"Ck, lama! Dari mana aja?" tanya Topan.

"Habis ada perlu, bayaran sekolah dulu tadi." Cakra mengeluarkan sebuah kartu dari saku celananya dan ia berikan pada Mashayu diam-diam.

Mashayu mengernyitkan dahi saat tangan Cakra berada di atas pahanya. Reflek ia memukul tangan Cakra hingga kartu itu terjatuh.

Cakra menahan panas di tangannya agar topan dan Arita tidak curiga. "Sakit!" sentak Cakra tanpa suara tapi matanya melotot menatap Shayu.

"Jangan kurang ajar! Aku Kakak ipar kamu sekarang!" ucap Shayu dengan mata yang tak kalah besar. Dia tidak sadar jika kartu yang Cakra pegang jatuh ke lantai.

"Jatuh Shayu!" lirih Cakra dengan geregetan. Kakak ipar sekaligus sahabatnya ini memang terkadang suka ngeselin.

"Dipukul bisa jatuh?" tanya Shayu dengan tatapan polos.

"Ini kartunya jatuh!" ucap Cakra dengan meraih kartu yang tergeletak di lantai kemudian meletakkan kembali di atas rok Shayu dengan kasar.

Shayu mengambil kartu ATM yang Cakra berikan, dia melihat ada nama Guru Gamonnya di sana. Tanpa pikir panjang Shayu segera memasukkan kartu itu ke dalam saku seragam kemudian mengetikkan sesuatu di layar ponselnya yang ia kirim pada Cakra.

Shayu tersenyum melihat balasan cepat dari Cakra kemudian fokus belajar karena guru sudah datang.

Jam istirahat

"Terimakasih atas perhatiannya Bapak suami, tapi di kantin tidak ada mesin gesek. Jadi saya butuh uang cash, dari pada dimarahin istrinya Pak Ahmad kalo gesek sembarangan." Istri tercintamu Shayu😘

Satria membaca pesan singkat yang dikirimkan oleh Mashayu, dia menggelengkan kepala kemudian segera melanjutkan langkahnya menuju ruang guru. Sesampai di sana Satria segera meletakkan buku-buku dan lanjut ke kantin.

"Pak Satria mau ke kantin juga?" tanya Pak Wais sebagai guru agama di sekolah itu.

"Iya Pak, mari barengan! Saya mau ngopi," ucap Pak Satria kemudian keduanya menuju kantin dan memesan kopi.

"Bapak tidak makan siang?"

"Masih kenyang Pak, tadi sempat sarapan nasi di rumah." Satria menyeruput kopi yang telah sampai ke mejanya. Rasanya lega setelah mengajar dan berhadapan dengan berbagai sikap anak-anak muridnya. Tanpa sengaja Satria melihat Shayu yang sedang makan dengan lahap. Dia tersenyum tipis melihat mulut Shayu yang belepotan saos tetapi tidak lama ada pemuda yang ia ketahui sebagai pacar istrinya datang dengan mengusap kepala gadis itu lalu duduk di samping Mashayu.

"Bapak pasti iri melihat mereka. Mereka itu best couple di sekolah kita Pak, romantis banget kan? Kalah kita gurunya, menikah saja belum."

Satria tidak menanggapi, dia menghabiskan kopinya lalu memilih untuk segera meninggalkan kantin

"Saya duluan ya Pak, nanti makanan Bapak sekalian saya bayar."

"Tidak usah repot-repot Pak, saya bayar sendiri saja," ucap Pak Wais tidak enak.

"Tidak apa-apa Pak, lain kali bisa gantian." Satria segera menuju Ibu Ahmad untuk membayar kopi dan makanan yang di makan oleh Pak Wais. Dia mengeluarkan uang berwarna biru dari dompetnya, kebetulan hanya ada itu yang tersisa karena belum sempat mengambil uang di ATM dan sisanya pun akan ia gunakan untuk membeli bensin.

"Berapa Bu kopi sama makanan Pak Wais?"

"Totalnya jadi empat puluh lima ribu Pak," jawab Bu Ahmad dengan ramah.

Satria mengernyitkan dahi, tidak mungkin makan di kantin SMA sampai habis tiga puluh ribu lebih satu porsi. Sedangkan dia makan di kantin kampus saja dulu tidak sampai segitu.

"Sepertinya tidak sampai segitu ya Bu. Pak Wais hanya makan nasi rames. Mungkin Ibu salah hitung."

"Tapi ini benar Pak, karena sama makanan neng cantik itu juga." Tunjuk Ibu Ahmad ke arah di mana letak orang yang beliau maksud dan Satria bisa lihat Mashayu tersenyum centil dengan mengedipkan sebelah matanya.

Satria menghela nafas berat lalu menyodorkan uangnya tanpa berharap kembalian. Dia segera melangkah pergi tetapi Ibu Ahmad memanggilnya.

"Tunggu Pak! Kembaliannya masih ada lima ribu, ini Pak." Bu Ahmad menyodorkan uang lima ribuan tersebut tetapi dengan ramah Satria menolaknya.

"Tidak perlu Bu, kembaliannya buat Ibu saja atau mungkin nanti neng cantik yang ibu maksud tadi mau tambah minum. Berikan saja Bu seharga kembalian uang saya!" Percuma mau diambil pun tidak cukup untuk membeli bensin. Lebih baik ikhlaskan saja sekalian.

"Baik Pak, terimakasih..."

Satria tersenyum kemudian pergi dari sana, kebetulan berbarengan dengan Pak Wais yang sudah selesai makan. Satria bingung harus pinjam uang ke siapa untuk membeli bensin, sedangkan letak penjual bensin lebih dekat dari ATM. Meminjam uang pada Pak Wais pun Satria rasa tidak mungkin setelah ia membayar makanan beliau tadi.

"Dasar nakal! selalu saja mengerjaiku!"

Terpopuler

Comments

Sri Yuni

Sri Yuni

ati² Bang Sat hbis ini jd ter Shayu....Shayu...
bucin gk ad obat

2024-09-27

1

Sunarti Narti

Sunarti Narti

🤣🤣🤣🤣

2024-08-06

0

dewi

dewi

🤣🤣🤣🤣🤣

2024-06-30

2

lihat semua
Episodes
1 Meletre
2 Ancaman
3 Jebakan
4 Mau Nambah?
5 Siapa Dia?
6 Nekat sekali....
7 Menyebalkan
8 Drama apa lagi...
9 Suami Jutek!
10 Di Balas Tunai
11 Dasar Nakal!
12 Tiba-tiba Sewot
13 Itu Apa?
14 Saya Bukan Anak Kecil!
15 Manis sekali...
16 Pulangkan Saya...
17 Sial!
18 Maling Tebu
19 Pergi
20 Kecewa
21 Khawatir
22 Demit
23 Pacar
24 Ngidam Pentol
25 Cantik Kok
26 Dia Pulas Aku Lemas
27 Menelusup Di Sela Paha
28 Gajah Yang Berubah Jadi Ular
29 Butuh Jasa Memandikan?
30 Meresahkan
31 Merajuk
32 Mati Aku
33 Nano Rasanya
34 Jangan Ditahan
35 Naik Saja Lebih Enak
36 Butuh Dilatih dan Dipancing
37 Cundamani
38 Sealot Ini Rasanya?
39 Dibalik Digeser Digoyang-goyang
40 Puas Anda?
41 Eh Mas Bojo
42 Dirayu-rayu
43 Menyek-menyek Manja
44 Sayang
45 Pengen Kawin
46 Acak-acakan
47 Bikin Modyar!
48 Hamil Duluan
49 Kutunggu Jandamu
50 Geli Mas!
51 Suami Apa Zombie
52 Ncak Ncuk
53 Daging Berotot
54 Pengumuman GA
55 Si Jago
56 Di Kamar Mandi Saja Sana!
57 Papah ...
58 Rindu
59 Mengertilah Sayang!
60 Mencari
61 Langsung Kalon
62 Ginuk-ginuk Makin Ayu
63 Cemburumu Medeni
64 Manjanya
65 Ngeteek Ibu Terus!
66 Aneh?
67 Bobo Sendirian
68 Sakit Jago!
69 Lagi!
70 Nagih?
71 Tadi keluar berapa liter?
72 Jam Tangan
73 Selamat Sayang
74 Puasa Jago!
75 Istri Kedua TUAN IMPOTEN
76 Rasanya Rame
77 Liar Di depanku
78 Kita Nonton Ya!
79 Vidio Call
80 Pamit
81 Aamiin...
82 Lemas
83 Intip-intip
84 Ngambek!
85 Aku Mau Di atas
86 Bohay
87 Biji
88 Ada Monasnya
89 Ngerepotin!
90 Panas Yang Semakin Panas
91 Belut Kasur
92 Ayo Mas!
93 Hayo
94 Jalan Bayi
95 Gondal Gandul
96 Banyu Biru Purnama
97 Bab 97 Boneka
98 Kepala Manusia
99 Terkontaminasi
100 Kepala Kambing
101 Modusmu Le
102 Nyungsep
103 Gundul
104 Kamu Kenapa?
105 Minum Antimo
106 Malam Pertama
107 Pelan Bang Jago
108 Terkena Rabies
109 Semangat 69
110 Macan Dan Papan
111 Menantu Pak Danuaji
112 Dylan Wang
113 Monas
114 Basar Dan Panjang
115 Wanita Yang Sama
116 Helikopter
117 Maju Ngamuk Mundur Tak Cium
118 PENYELAMAT Gadis Amnesia
119 Cium
120 Jomblo Happy
121 Tak Bisa Berjalan
122 Opname
123 Janda Semakin Di Depan
124 Ketularan Kamu
125 Pengumuman Pemenang
126 Cerita Cakra
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Meletre
2
Ancaman
3
Jebakan
4
Mau Nambah?
5
Siapa Dia?
6
Nekat sekali....
7
Menyebalkan
8
Drama apa lagi...
9
Suami Jutek!
10
Di Balas Tunai
11
Dasar Nakal!
12
Tiba-tiba Sewot
13
Itu Apa?
14
Saya Bukan Anak Kecil!
15
Manis sekali...
16
Pulangkan Saya...
17
Sial!
18
Maling Tebu
19
Pergi
20
Kecewa
21
Khawatir
22
Demit
23
Pacar
24
Ngidam Pentol
25
Cantik Kok
26
Dia Pulas Aku Lemas
27
Menelusup Di Sela Paha
28
Gajah Yang Berubah Jadi Ular
29
Butuh Jasa Memandikan?
30
Meresahkan
31
Merajuk
32
Mati Aku
33
Nano Rasanya
34
Jangan Ditahan
35
Naik Saja Lebih Enak
36
Butuh Dilatih dan Dipancing
37
Cundamani
38
Sealot Ini Rasanya?
39
Dibalik Digeser Digoyang-goyang
40
Puas Anda?
41
Eh Mas Bojo
42
Dirayu-rayu
43
Menyek-menyek Manja
44
Sayang
45
Pengen Kawin
46
Acak-acakan
47
Bikin Modyar!
48
Hamil Duluan
49
Kutunggu Jandamu
50
Geli Mas!
51
Suami Apa Zombie
52
Ncak Ncuk
53
Daging Berotot
54
Pengumuman GA
55
Si Jago
56
Di Kamar Mandi Saja Sana!
57
Papah ...
58
Rindu
59
Mengertilah Sayang!
60
Mencari
61
Langsung Kalon
62
Ginuk-ginuk Makin Ayu
63
Cemburumu Medeni
64
Manjanya
65
Ngeteek Ibu Terus!
66
Aneh?
67
Bobo Sendirian
68
Sakit Jago!
69
Lagi!
70
Nagih?
71
Tadi keluar berapa liter?
72
Jam Tangan
73
Selamat Sayang
74
Puasa Jago!
75
Istri Kedua TUAN IMPOTEN
76
Rasanya Rame
77
Liar Di depanku
78
Kita Nonton Ya!
79
Vidio Call
80
Pamit
81
Aamiin...
82
Lemas
83
Intip-intip
84
Ngambek!
85
Aku Mau Di atas
86
Bohay
87
Biji
88
Ada Monasnya
89
Ngerepotin!
90
Panas Yang Semakin Panas
91
Belut Kasur
92
Ayo Mas!
93
Hayo
94
Jalan Bayi
95
Gondal Gandul
96
Banyu Biru Purnama
97
Bab 97 Boneka
98
Kepala Manusia
99
Terkontaminasi
100
Kepala Kambing
101
Modusmu Le
102
Nyungsep
103
Gundul
104
Kamu Kenapa?
105
Minum Antimo
106
Malam Pertama
107
Pelan Bang Jago
108
Terkena Rabies
109
Semangat 69
110
Macan Dan Papan
111
Menantu Pak Danuaji
112
Dylan Wang
113
Monas
114
Basar Dan Panjang
115
Wanita Yang Sama
116
Helikopter
117
Maju Ngamuk Mundur Tak Cium
118
PENYELAMAT Gadis Amnesia
119
Cium
120
Jomblo Happy
121
Tak Bisa Berjalan
122
Opname
123
Janda Semakin Di Depan
124
Ketularan Kamu
125
Pengumuman Pemenang
126
Cerita Cakra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!