Ancaman

Dua jam sebelum berakhir aktivitas di sekolah, kini kelas XII IPA 2 yaitu kelasnya Mashayu tiba-tiba ramai saat guru baru melangkah masuk. Semua murid terpukau dengan pesona guru baru yang tampan dan berwibawa tetapi, tidak dengan Cakra dan Shayu.

Cakra yang kenal betul siapa guru tersebut sedangkan Shayu menatap jengah karena dia mengingat kejadian pagi tadi saat dia dicuekin hingga urat kaki ikut emosi.

"Jangan pada norak dech!" celetuk Mashayu. Namun, cukup membantu Satria yang sedikit kewalahan menghadapi murid di kelas itu.

Satria segera memperkenalkan diri dan memulai pelajaran tanpa ada kendala yang berarti. Maklum jika si cantik sudah turun tangan auto diem semua.

"Mengerti semuanya?" tanya Satria pada semua murid setelah memberikan penjelasan materi hari ini.

Mashayu mengangkat tangan dan Satria mempersilahkan untuk Mashayu bertanya. "Silahkan jika ada yang ingin ditanyakan!"

"Saya tidak mengerti Pak!" jawab Shayu dengan dengan tatapan penuh arti. Entah apa yang kini tengah di pikirkan oleh Shayu. Namun, ucapan Shayu membuat sahabatnya dan murid lain mengernyitkan dahi.

"Yang mana yang kamu tidak mengerti? Bisa kamu pertanyakan pada saya dan akan saya jelaskan ulang." Sebagai guru, Satria dituntut untuk lebih bersabar dan menjelaskan sampai muridnya paham dengan materi yang telah dia ajarkan.

Mashayu beranjak dari duduknya, pandangan Shayu terus menatap wajah guru baru tanpa putus. Langkahnya mendekat dengan gaya centil dan nakal. Satria terus memperhatikan, dia tidak mengerti dengan sikap muridnya yang cukup berani. Satria ingat betul wajah itu, wajah murid yang tadi ia temui di area parkir. Hanya kali ini dia tidak tau apa mau Mashayu, hingga terus mendekat dan mencondongkan tubuhnya yang membuat pipi mereka hampir bersentuhan.

Tangan Shayu menyelipkan sesuatu di saku kemeja Satria dengan membisikkan sesuatu yang membuat Satria melangkah mundur.

"Saya butuh bantuan bapak untuk menjelaskan lebih detail! Jika bapak tidak datang maka reputasi Bapak sebagai guru baru disini akan terancam!" Shayu tersenyum dengan merapikan seragamnya lalu kembali duduk manis tanpa mengalihkan pandangan.

Satria mencoba untuk tidak menghiraukan akan sikap Shayu, meski dia penasaran dengan apa maksud Shayu bersikap demikian. Satria pun kembali mengajar sampai bel pulang sekolah berbunyi dan kegiatan belajar mengajar hari ini pun berakhir.

Sebelum masuk area parkir, Satria teringat akan sesuatu yang tadi dimasukan di saku kemejanya. Dia mengambil lipatan kertas kecil lalu perlahan membukanya.

"Alamat...Apa maksudnya meminta aku datang ke rumahnya?" Batin Satria setelah ia membaca kertas yang bertuliskan sebuah alamat.

Satria menatap lurus tepat di mana mobil yang pagi tadi terparkir di samping motornya telah keluar dari area parkir. Mobil murid yang berani mengancam dan memintanya untuk datang ke rumah dengan alasan tidak mengerti dengan materi yang dia sampaikan.

Satria memutuskan untuk segera pulang dan mengabaikan permintaan Mashayu. Satria melajukan motornya dengan kecepatan sedang dan sampai di rumah bertepatan dengan Cakra yang juga baru sampai.

"Baru pulang Mas? Tidak mampir bengkel dulu to?" tanya Cakra yang berjalan bersamaan dengan Satria.

"Capek, mungkin besok saja kesana." Satria meletakkan tasnya dan duduk di kursi teras kemudian melepas sepatu kerja.

"Capek karena dideketin banyak siswi cantik ya Mas? Siapa tau nanti ada yang bisa buat Mas Satria move on. Aku acungkan jempol lima kalo sampai ada yang bisa menarik perhatian Mas ku ini!" Goda Cakra yang tau betul, tidak akan mudah membuat kakaknya berpaling dari cinta pertama. Mungkin efek di tinggal nikah saat sayang-sayangnya jadi meninggalkan bekas yang tak kunjung hilang.

"Ck, jempolmu hanya ada empat. Jempol tetangga yang akan kamu pinjam!" Sahut Satria yang kemudian beranjak masuk ke rumah lalu diikuti oleh Cakra yang membuntuti di belakanganya.

"Jempol tak berkuku tapi berkepala," jawabnya penuh makna yang membuat Satria menghentikan langkah. Satria menatap Cakra yang cengengesan dengan menghembuskan nafas kasar. Lalu segera masuk kamar tak ingin menimpali ucapan sang adik yang tak akan ada habisnya.

Melihat kakaknya yang terlihat kesal Cakra pun hanya cekikikan dengan menatap ke arah celana. "Kenapa harus bertanya jika diapun punya...hahaha...."

"Cakra, cepat ganti baju, mandi dan makan!" seruan Ibu membuat Cakra segera berlari menuju kamar namun, belum sempat masuk pertanyaan kakaknya yang ternyata masih berdiri di ambang pintu kamar menghentikan langkah Cakra.

"Siapa Mashayu?"

"Mashayu Rengganis?" Tanya Cakra memastikan dan mendapatkan anggukan dari Satria. "Dia murid tercantik di SMA Panca Darma, anak dari salah satu pendonor dana terbesar di sekolah," jelas Cakra tapi belum sempat kembali bertanya sang kakak sudah masuk ke dalam kamar tanpa menjelaskan maksud dan tujuan menanyakan perihal tentang sahabatnya.

Selesai sholat magrib Satria duduk di pinggir ranjang dengan membuka laporan keuangan dari salah satu karyawannya. Tak seperti biasa, kali ini ia tampak tidak fokus karena teringat akan kertas yang masih berada di dalam saku kemeja yang tadi dia pakai.

Satria bergegas masuk ke dalam kamar mandi mencari tumpukan pakaian kotor. Dia mengambil kembali kertas yang masih terlipat rapi. Melihat dengan pikiran tak yakin, namun langkahnya justru membawa dia berganti pakaian, lalu melangkah keluar kamar dengan pakaian rapi membawa jaket serta kunci motor kesayangannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di salah satu rumah mewah yang terletak di perumahan kota Semarang. Nampak gadis cantik yang merengut di depan teras. Berulangkali ia melihat ke arah gerbang tapi tak kunjung datang seseorang yang ia harapkan.

"Mati aku kalo Pak guru itu tidak datang!" lirihnya dengan menepuk jidat kemudian menggigit jemarinya dengan memikirkan segala kemungkinan. Namun, saat ia ingin beranjak suara motor terdengar membuat senyumnya mengembang.

Mashayu segera melihat jam tangan lalu tersenyum penuh makna. "Tepat sekali, let's play guru jutek!"

"Bukain Pak, itu guru aku yang datang!" seru Mashayu agar satpam yang menjaga membukakan gerbang untuk Satria.

Mashayu segera mendekat dengan senyum yang tak kunjung pudar. Dia bernafas lega melihat Satria yang mungkin akan menjadi Ksatria dalam hidupnya. Sayangnya tidak menggunakan pakaian baja hitam seperti di film-film jaman 90an yang dia lihat di ruang kerja sang Papah.

"Masuk Pak!" Belum apa-apa Mashayu sudah mempersilahkan Satria untuk masuk.

Satria menoleh setelah membuka helmnya, dia melihat pakaian Mashayu yang sangat tidak pantas di gunakan untuk menyambut tamu tetapi, Satria hanya menggelengkan kepala dan bersikap biasa. Dia turun dari motor dan melangkah mendekati Mashayu yang terlihat sudah tidak sabar.

"Ck, ayo Pak cepet masuk, lama sekali Bapak ini!" sewot Shayu dengan gemas kepada gurunya.

Terpopuler

Comments

rossa rahayu

rossa rahayu

Cakra tuh cewe apa cowo sih?

2024-05-04

0

𝒮🍷⃞⃟Ive•Сɛƨℓιɛα•ଓε🐬♀♛ƐꝈƑ⃝🧚

𝒮🍷⃞⃟Ive•Сɛƨℓιɛα•ଓε🐬♀♛ƐꝈƑ⃝🧚

...

2024-04-14

2

Sweet Girl

Sweet Girl

Sudah di ubun-ubun berarti

2024-04-10

1

lihat semua
Episodes
1 Meletre
2 Ancaman
3 Jebakan
4 Mau Nambah?
5 Siapa Dia?
6 Nekat sekali....
7 Menyebalkan
8 Drama apa lagi...
9 Suami Jutek!
10 Di Balas Tunai
11 Dasar Nakal!
12 Tiba-tiba Sewot
13 Itu Apa?
14 Saya Bukan Anak Kecil!
15 Manis sekali...
16 Pulangkan Saya...
17 Sial!
18 Maling Tebu
19 Pergi
20 Kecewa
21 Khawatir
22 Demit
23 Pacar
24 Ngidam Pentol
25 Cantik Kok
26 Dia Pulas Aku Lemas
27 Menelusup Di Sela Paha
28 Gajah Yang Berubah Jadi Ular
29 Butuh Jasa Memandikan?
30 Meresahkan
31 Merajuk
32 Mati Aku
33 Nano Rasanya
34 Jangan Ditahan
35 Naik Saja Lebih Enak
36 Butuh Dilatih dan Dipancing
37 Cundamani
38 Sealot Ini Rasanya?
39 Dibalik Digeser Digoyang-goyang
40 Puas Anda?
41 Eh Mas Bojo
42 Dirayu-rayu
43 Menyek-menyek Manja
44 Sayang
45 Pengen Kawin
46 Acak-acakan
47 Bikin Modyar!
48 Hamil Duluan
49 Kutunggu Jandamu
50 Geli Mas!
51 Suami Apa Zombie
52 Ncak Ncuk
53 Daging Berotot
54 Pengumuman GA
55 Si Jago
56 Di Kamar Mandi Saja Sana!
57 Papah ...
58 Rindu
59 Mengertilah Sayang!
60 Mencari
61 Langsung Kalon
62 Ginuk-ginuk Makin Ayu
63 Cemburumu Medeni
64 Manjanya
65 Ngeteek Ibu Terus!
66 Aneh?
67 Bobo Sendirian
68 Sakit Jago!
69 Lagi!
70 Nagih?
71 Tadi keluar berapa liter?
72 Jam Tangan
73 Selamat Sayang
74 Puasa Jago!
75 Istri Kedua TUAN IMPOTEN
76 Rasanya Rame
77 Liar Di depanku
78 Kita Nonton Ya!
79 Vidio Call
80 Pamit
81 Aamiin...
82 Lemas
83 Intip-intip
84 Ngambek!
85 Aku Mau Di atas
86 Bohay
87 Biji
88 Ada Monasnya
89 Ngerepotin!
90 Panas Yang Semakin Panas
91 Belut Kasur
92 Ayo Mas!
93 Hayo
94 Jalan Bayi
95 Gondal Gandul
96 Banyu Biru Purnama
97 Bab 97 Boneka
98 Kepala Manusia
99 Terkontaminasi
100 Kepala Kambing
101 Modusmu Le
102 Nyungsep
103 Gundul
104 Kamu Kenapa?
105 Minum Antimo
106 Malam Pertama
107 Pelan Bang Jago
108 Terkena Rabies
109 Semangat 69
110 Macan Dan Papan
111 Menantu Pak Danuaji
112 Dylan Wang
113 Monas
114 Basar Dan Panjang
115 Wanita Yang Sama
116 Helikopter
117 Maju Ngamuk Mundur Tak Cium
118 PENYELAMAT Gadis Amnesia
119 Cium
120 Jomblo Happy
121 Tak Bisa Berjalan
122 Opname
123 Janda Semakin Di Depan
124 Ketularan Kamu
125 Pengumuman Pemenang
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Meletre
2
Ancaman
3
Jebakan
4
Mau Nambah?
5
Siapa Dia?
6
Nekat sekali....
7
Menyebalkan
8
Drama apa lagi...
9
Suami Jutek!
10
Di Balas Tunai
11
Dasar Nakal!
12
Tiba-tiba Sewot
13
Itu Apa?
14
Saya Bukan Anak Kecil!
15
Manis sekali...
16
Pulangkan Saya...
17
Sial!
18
Maling Tebu
19
Pergi
20
Kecewa
21
Khawatir
22
Demit
23
Pacar
24
Ngidam Pentol
25
Cantik Kok
26
Dia Pulas Aku Lemas
27
Menelusup Di Sela Paha
28
Gajah Yang Berubah Jadi Ular
29
Butuh Jasa Memandikan?
30
Meresahkan
31
Merajuk
32
Mati Aku
33
Nano Rasanya
34
Jangan Ditahan
35
Naik Saja Lebih Enak
36
Butuh Dilatih dan Dipancing
37
Cundamani
38
Sealot Ini Rasanya?
39
Dibalik Digeser Digoyang-goyang
40
Puas Anda?
41
Eh Mas Bojo
42
Dirayu-rayu
43
Menyek-menyek Manja
44
Sayang
45
Pengen Kawin
46
Acak-acakan
47
Bikin Modyar!
48
Hamil Duluan
49
Kutunggu Jandamu
50
Geli Mas!
51
Suami Apa Zombie
52
Ncak Ncuk
53
Daging Berotot
54
Pengumuman GA
55
Si Jago
56
Di Kamar Mandi Saja Sana!
57
Papah ...
58
Rindu
59
Mengertilah Sayang!
60
Mencari
61
Langsung Kalon
62
Ginuk-ginuk Makin Ayu
63
Cemburumu Medeni
64
Manjanya
65
Ngeteek Ibu Terus!
66
Aneh?
67
Bobo Sendirian
68
Sakit Jago!
69
Lagi!
70
Nagih?
71
Tadi keluar berapa liter?
72
Jam Tangan
73
Selamat Sayang
74
Puasa Jago!
75
Istri Kedua TUAN IMPOTEN
76
Rasanya Rame
77
Liar Di depanku
78
Kita Nonton Ya!
79
Vidio Call
80
Pamit
81
Aamiin...
82
Lemas
83
Intip-intip
84
Ngambek!
85
Aku Mau Di atas
86
Bohay
87
Biji
88
Ada Monasnya
89
Ngerepotin!
90
Panas Yang Semakin Panas
91
Belut Kasur
92
Ayo Mas!
93
Hayo
94
Jalan Bayi
95
Gondal Gandul
96
Banyu Biru Purnama
97
Bab 97 Boneka
98
Kepala Manusia
99
Terkontaminasi
100
Kepala Kambing
101
Modusmu Le
102
Nyungsep
103
Gundul
104
Kamu Kenapa?
105
Minum Antimo
106
Malam Pertama
107
Pelan Bang Jago
108
Terkena Rabies
109
Semangat 69
110
Macan Dan Papan
111
Menantu Pak Danuaji
112
Dylan Wang
113
Monas
114
Basar Dan Panjang
115
Wanita Yang Sama
116
Helikopter
117
Maju Ngamuk Mundur Tak Cium
118
PENYELAMAT Gadis Amnesia
119
Cium
120
Jomblo Happy
121
Tak Bisa Berjalan
122
Opname
123
Janda Semakin Di Depan
124
Ketularan Kamu
125
Pengumuman Pemenang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!