Kecewa

Di rumah Bapak Purnama, kini sedang ada sidang dadakan. Sudah tiga hari Bapak dan Ibu kehilangan menantu kesayangan mereka. Kepergian Shayu membuat mereka kecewa dengan Satria yang sampai saat ini pun belum berusaha untuk menjemput istrinya.

Ibu dan Bapak sejak awal tidak terlalu mempermasalahkan karena menganggap masalah rumah tangga anak bukan ranah mereka. Namun, setelah mencari tahu dari putra bungsunya jika kepergian Shayu setelah ada perdebatan hebat, di tambah lagi beberapa tetangga ikut menanyakan keributan yang terjadi tempo hari membuat Ibu dan Bapak merasa harus turun tangan. Terlebih Shayu ternyata sudah tiga hari tidak masuk sekolah, membuat Ibu dan Bapak semakin khawatir takut Shayu sakit atau karena Satria sudah bertindak kasar.

"Bapak kecewa sama kamu, kenapa bisa kamu dan Shayu seperti pisah ranjang begini? Kalian menikah baru dua bulanan, tapi sudah ribut terus. Jika disamakan dengan bayi, pernikahan kalian masih tahap penjajakan, pengenalan, apa lagi kalian yang belum saling mengenal dekat sebelumnya. Jangan pernah meminta kesempurnaan di fase ini! Sekarang Bapak tanya, ada masalah apa kalian?" tanya Bapak dengan sabar.

Satria menoleh ke arah Bapak dan Ibu bergantian, raut wajah mereka penuh kesedihan dan kekecewaan. Kehilangan menantu sudah seperti kehilangan anak perempuan kandung.

"Satria mengaku salah. Satria belum bisa menjadi suami yang baik dan membuka hati untuk Shayu. Selama ini bukan Satria tidak ingin menemui Shayu Bu, Pak, tetapi Satria ingin memperbaiki dan menenangkan dulu pikiran Satria. Terakhir kali bertemu, Shayu meminta cerai pada Satria dan sampai sekarang hal itu masih Satria pikirkan."

Ibu, Bapak, dan Cakra yang menyimak nampak tertegun mendengar alasan Satria. Mereka tidak menyangka Shayu meminta perceraian sedangkan dalam agama mereka, perceraian sangatlah dibenci oleh Allah meskipun diperbolehkan.

"Lalu kamu mau menceraikan Shayu?" tanya Ibu dengan ekor mata yang sudah basah.

"Menikahlah sekali seumur hidup Le! Ibu tau kamu pasti masih memikirkan masa lalu. Ingat, dia sudah bahagia dan sekarang kamu sudah mendapatkan jodoh yang luar biasa. Mashayu hanya kurang didikan dari orang tuanya karena dia hanya memiliki seorang Papah yang sibuk bekerja. Jika dia salah kamulah yang bertanggung jawab untuk mengingatkan dan mendidiknya, bukan menghakimi dia dan menuntut kesempurnaan. Introspeksi diri itu bagus, tetapi sadar akan kesalahan itu jauh lebih penting, Satria."

Satria menundukkan kepala mendengarkan nasehat Ibu. Dia menghela nafas berat dengan mata terpejam. Mungkin dia harus benar-benar melepaskan hati yang sudah berpenghuni dan menyambut hati yang baru tanpa merebut milik siapapun. Menyematkan nama gadis yang sudah menjadi takdir yang di berikan Tuhan untuknya.

Setelah pembahasan di malam itu, Satria berserah diri dan meminta ampun dengan yang Maha Kuasa. Dia sudah banyak mengabaikan dan menyiakan nikmat Tuhan yang begitu besar. Diberi gadis yang masih original dan polos meski sedikit nakal, tetapi dia malah ingin melepaskannya begitu saja. Satria pun berencana akan memperbaiki hubungannya dengan Shayu, perlahan memperbaiki sikap dan akan menjemput Shayu pulang ke rumah.

Keesokan harinya, Satria yang ingin pulang mengajar tiba-tiba mendapat panggilan dari Bapak mertua. Beliau mengajak ketemuan di chofee shop dekat kota. Satria pun segera melajukan motornya ke tempat tujuan untuk memenuhi permintaan sang mertua.

"Bagaimana kabar kamu?" tanya Pak Danuaji dengan sikap datar.

"Alhamdulillah sehat Pah, Papah bagaimana?" tanya Satria dengan ramah.

"Sedang tidak sebaik yang terlihat. Saya sedang kecewa, kecewa dengan pria yang telah menikahi putri saya. Dan saya lebih kecewa lagi karena harus memohon pada selain Sang Pencipta."

"Apa maksud Papah?" tanya Satria tidak mengerti, bukan karena dia yang mengecewakan tetapi karena kekecewaan kedua yang Papah mertuanya ucapkan.

"Putri Papah memang belum dewasa, belum bisa menjadi istri yang baik, tetapi alangkah baiknya sebagai suami kamu bisa lebih bersabar lagi menghadapinya. Maafkan putri Papah yang mungkin mengecewakan. Namun, Papah ingin memohon sekali saja pada kamu, tolong pertahankan rumah tangga kalian! Didiklah putri Papah menjadi istri yang baik! Bawalah dia kemanapun kamu pergi! Jangan pernah tinggalkan Mashayu sendiri! Sejak kecil dia sudah merasakan ditinggalkan oleh Mamahnya dan mungkin sebentar lagi saya pun menyusul istri saya."

"Pah!"

"Tolong jaga Shayu untuk Papah! Inilah tujuan Papah untuk menjodohkan dia dulu, tetapi ternyata digagalkan olehnya. Kamu pria baik dan Papah yakin kamu bisa merubah anak Papah yang nakal itu menjadi gadis yang baik. Papah titip Shayu sama kamu!"

Satria tercengang dengan semua yang diucapkan oleh Pak Danuaji. Dia mencerna setiap kata hingga mengerti makna yang tersirat. Sampai di mana dia tidak sadar jika Papah mertuanya telah berlalu pergi tanpa memberi kesempatan untuknya berbicara sedikitpun.

...****************...

Di minggu pagi, Satria berkunjung ke rumah mertua. Sampai di sana dia disambut ramah oleh scurity dan si Mbok yang sedang membersihkan rumah.

"Mas Satria mau mencari Mbak Shayu ya?"

"Iya Mbok, Shayu ada?" tanya Satria tak kalah sopan.

"Mbak Shayu sedang berada di taman belakang bersama dengan temannya, Mas. Masuk saja, Mas! Monggo!" Si Mbok mempersilahkan Satria untuk masuk ke dalam rumah.

"Makasih Mbok," jawab Satria lalu melangkah menuju halaman belakang.

Perlahan langkahnya memelan, dia mendengar suara orang bercengkrama dan bercanda ria. Satria begitu penasaran dan terus mendekat, tetapi semakin langkahnya mendekati pintu belakang, dia tidak lagi mendengar suara apapun. Sampai kini dia berdiri di ambang pintu dengan perasaan tak menentu.

Satria mengepalkan kedua tangannya, tepat di kursi tanam, seorang pemuda tengah mengikis jarak untuk meraih miliknya yang baru dia singgahi satu kali.

Satria tidak menyangka, datang ingin menyelamatkan hubungan tetapi harus melihat adegan yang membuatnya enggan untuk melanjutkan.

Satria membalikkan tubuhnya dan memilih untuk pergi, mungkin tidak seharusnya dia datang. Kehadirannya sudah pasti tidak di harapkan dan hanya merusak suasana.

"Tunggu!"

Langkah Satria terhenti saat panggilan dari gadis yang ingin dia temui menggema begitu lantang. Dia membalikan tubuhnya menatap Shayu yang ternyata menyusul.

"Bukankah kedatangan Anda untuk menemui saya? Kenapa malah pergi?" tanya Shayu dengan bersedekap dada.

Satria menelisik penampilan Shayu yang membuatnya gerah. Pantas saja Arta begitu menginginkan, gadisnya mengabaikan setiap pesan yang pernah dia sampaikan dengan terus memakai pakaian semaunya.

"Karena saya pikir, kedatangan saya mengganggu kalian."

"Apa Anda kecewa melihat adegan tadi?" tanya Shayu lagi dengan wajah meledek.

"Suami mana yang tidak kecewa?" tanya Satria balik, lalu memilih untuk segera pergi meninggalkan Mashayu yang kini menatapnya dengan hampa.

"Shay, ada masalah?" tanya Arta. Pemuda itu segera menyusul karena terlalu lama menunggu.

"Pergi!"

Terpopuler

Comments

🌲🌲🌲 🍎🍎🍎 🌲🌲🌲

🌲🌲🌲 🍎🍎🍎 🌲🌲🌲

knp yang disalahkan shayu bu ??? karena kurang didikan...padahal shayu ngak nakal , ngak bar bar , mau belajar semuanya

2024-08-17

0

Etik Widarwati Dtt Wtda

Etik Widarwati Dtt Wtda

waduhh

2024-06-30

1

Shyfa Andira Rahmi

Shyfa Andira Rahmi

😭😭😭

2024-06-16

1

lihat semua
Episodes
1 Meletre
2 Ancaman
3 Jebakan
4 Mau Nambah?
5 Siapa Dia?
6 Nekat sekali....
7 Menyebalkan
8 Drama apa lagi...
9 Suami Jutek!
10 Di Balas Tunai
11 Dasar Nakal!
12 Tiba-tiba Sewot
13 Itu Apa?
14 Saya Bukan Anak Kecil!
15 Manis sekali...
16 Pulangkan Saya...
17 Sial!
18 Maling Tebu
19 Pergi
20 Kecewa
21 Khawatir
22 Demit
23 Pacar
24 Ngidam Pentol
25 Cantik Kok
26 Dia Pulas Aku Lemas
27 Menelusup Di Sela Paha
28 Gajah Yang Berubah Jadi Ular
29 Butuh Jasa Memandikan?
30 Meresahkan
31 Merajuk
32 Mati Aku
33 Nano Rasanya
34 Jangan Ditahan
35 Naik Saja Lebih Enak
36 Butuh Dilatih dan Dipancing
37 Cundamani
38 Sealot Ini Rasanya?
39 Dibalik Digeser Digoyang-goyang
40 Puas Anda?
41 Eh Mas Bojo
42 Dirayu-rayu
43 Menyek-menyek Manja
44 Sayang
45 Pengen Kawin
46 Acak-acakan
47 Bikin Modyar!
48 Hamil Duluan
49 Kutunggu Jandamu
50 Geli Mas!
51 Suami Apa Zombie
52 Ncak Ncuk
53 Daging Berotot
54 Pengumuman GA
55 Si Jago
56 Di Kamar Mandi Saja Sana!
57 Papah ...
58 Rindu
59 Mengertilah Sayang!
60 Mencari
61 Langsung Kalon
62 Ginuk-ginuk Makin Ayu
63 Cemburumu Medeni
64 Manjanya
65 Ngeteek Ibu Terus!
66 Aneh?
67 Bobo Sendirian
68 Sakit Jago!
69 Lagi!
70 Nagih?
71 Tadi keluar berapa liter?
72 Jam Tangan
73 Selamat Sayang
74 Puasa Jago!
75 Istri Kedua TUAN IMPOTEN
76 Rasanya Rame
77 Liar Di depanku
78 Kita Nonton Ya!
79 Vidio Call
80 Pamit
81 Aamiin...
82 Lemas
83 Intip-intip
84 Ngambek!
85 Aku Mau Di atas
86 Bohay
87 Biji
88 Ada Monasnya
89 Ngerepotin!
90 Panas Yang Semakin Panas
91 Belut Kasur
92 Ayo Mas!
93 Hayo
94 Jalan Bayi
95 Gondal Gandul
96 Banyu Biru Purnama
97 Bab 97 Boneka
98 Kepala Manusia
99 Terkontaminasi
100 Kepala Kambing
101 Modusmu Le
102 Nyungsep
103 Gundul
104 Kamu Kenapa?
105 Minum Antimo
106 Malam Pertama
107 Pelan Bang Jago
108 Terkena Rabies
109 Semangat 69
110 Macan Dan Papan
111 Menantu Pak Danuaji
112 Dylan Wang
113 Monas
114 Basar Dan Panjang
115 Wanita Yang Sama
116 Helikopter
117 Maju Ngamuk Mundur Tak Cium
118 PENYELAMAT Gadis Amnesia
119 Cium
120 Jomblo Happy
121 Tak Bisa Berjalan
122 Opname
123 Janda Semakin Di Depan
124 Ketularan Kamu
125 Pengumuman Pemenang
126 Cerita Cakra
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Meletre
2
Ancaman
3
Jebakan
4
Mau Nambah?
5
Siapa Dia?
6
Nekat sekali....
7
Menyebalkan
8
Drama apa lagi...
9
Suami Jutek!
10
Di Balas Tunai
11
Dasar Nakal!
12
Tiba-tiba Sewot
13
Itu Apa?
14
Saya Bukan Anak Kecil!
15
Manis sekali...
16
Pulangkan Saya...
17
Sial!
18
Maling Tebu
19
Pergi
20
Kecewa
21
Khawatir
22
Demit
23
Pacar
24
Ngidam Pentol
25
Cantik Kok
26
Dia Pulas Aku Lemas
27
Menelusup Di Sela Paha
28
Gajah Yang Berubah Jadi Ular
29
Butuh Jasa Memandikan?
30
Meresahkan
31
Merajuk
32
Mati Aku
33
Nano Rasanya
34
Jangan Ditahan
35
Naik Saja Lebih Enak
36
Butuh Dilatih dan Dipancing
37
Cundamani
38
Sealot Ini Rasanya?
39
Dibalik Digeser Digoyang-goyang
40
Puas Anda?
41
Eh Mas Bojo
42
Dirayu-rayu
43
Menyek-menyek Manja
44
Sayang
45
Pengen Kawin
46
Acak-acakan
47
Bikin Modyar!
48
Hamil Duluan
49
Kutunggu Jandamu
50
Geli Mas!
51
Suami Apa Zombie
52
Ncak Ncuk
53
Daging Berotot
54
Pengumuman GA
55
Si Jago
56
Di Kamar Mandi Saja Sana!
57
Papah ...
58
Rindu
59
Mengertilah Sayang!
60
Mencari
61
Langsung Kalon
62
Ginuk-ginuk Makin Ayu
63
Cemburumu Medeni
64
Manjanya
65
Ngeteek Ibu Terus!
66
Aneh?
67
Bobo Sendirian
68
Sakit Jago!
69
Lagi!
70
Nagih?
71
Tadi keluar berapa liter?
72
Jam Tangan
73
Selamat Sayang
74
Puasa Jago!
75
Istri Kedua TUAN IMPOTEN
76
Rasanya Rame
77
Liar Di depanku
78
Kita Nonton Ya!
79
Vidio Call
80
Pamit
81
Aamiin...
82
Lemas
83
Intip-intip
84
Ngambek!
85
Aku Mau Di atas
86
Bohay
87
Biji
88
Ada Monasnya
89
Ngerepotin!
90
Panas Yang Semakin Panas
91
Belut Kasur
92
Ayo Mas!
93
Hayo
94
Jalan Bayi
95
Gondal Gandul
96
Banyu Biru Purnama
97
Bab 97 Boneka
98
Kepala Manusia
99
Terkontaminasi
100
Kepala Kambing
101
Modusmu Le
102
Nyungsep
103
Gundul
104
Kamu Kenapa?
105
Minum Antimo
106
Malam Pertama
107
Pelan Bang Jago
108
Terkena Rabies
109
Semangat 69
110
Macan Dan Papan
111
Menantu Pak Danuaji
112
Dylan Wang
113
Monas
114
Basar Dan Panjang
115
Wanita Yang Sama
116
Helikopter
117
Maju Ngamuk Mundur Tak Cium
118
PENYELAMAT Gadis Amnesia
119
Cium
120
Jomblo Happy
121
Tak Bisa Berjalan
122
Opname
123
Janda Semakin Di Depan
124
Ketularan Kamu
125
Pengumuman Pemenang
126
Cerita Cakra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!