Nekat sekali....

Satria terbangun di tengah malam, dia turun dari ranjang ingin segera ke kamar mandi. Namun, Satria terkejut saat kedua kakinya hampir saja menginjak sesuatu yang empuk. Matanya melihat ke bawah, ternyata kakinya hampir saja menginjak bagian dada Mashayu yang kini tengah tertidur di lantai beralas selimut tebal.

Satria menghela nafas kasar kemudian meninggalkan Shayu dan segera melanjutkan niatnya untuk membuang hajat. Setelah itu kembali lagi mendekati Shayu yang masih tertidur nyenyak di lantai.

"Nekat sekali...." Satria tak mengerti kenapa Shayu melakukan sesuatu yang di luar ekspektasi. Dia tidak habis berpikir bagaimana jika tubuh Mashayu kedinginan dan sakit. Apa lagi Satria yakin gadis seperti Shayu tidak pernah merasakan hal seperti ini. Perlahan Satria mengangkat tubuh Shayu dan memindahkannya di atas ranjang.

Satria pun kembali tidur di tempat semula karena jam masih menunjukkan pukul dua. Masih banyak waktu untuk beristirahat sebelum subuh berkumandang. Keduanya tampak begitu lelap namun tak banyak pergerakan. Hingga aman sampai pagi dengan posisi sama-sama memunggungi.

Mashayu melenguh panjang bersamaan dengan matanya yang terbuka. Ia menggeliat hingga tak sengaja tangannya mengenai wajah pria yang berada di sampingnya. Buru-buru Shayu menarik sebelah tangannya dan menatap wajah Satria.

"Eh, Bapak! Kok saya bisa..."

"Lain kali jangan membuat acara sendiri, tidurlah di tempat seharusnya! Apa kamu tidak memikirkan jika ada binatang yang lewat dan menggerayangi tubuhmu?" Belum sempat Shayu menyelesaikan kata-katanya tetapi Satria lagi-lagi memotong ucapannya.

Shayu menutup mulut dengan kedua tangan, benar kata Pak guru itu, bagaimana jika ada binatang yang menggerayangi tubuh dan menggigit hingga menimbulkan bekas? Shayu menggelengkan kepala dengan cepat, matanya mengerjab berulang kali dengan tingkah lucu tetapi Satria tak menghiraukan dan memilih masuk kamar mandi.

"Cuek tapi perhatian, bikin geregetan. Coba tadi belum bangun, udah aku gigit guru itu. Tapi apanya ya...." Buru-buru Shayu memukul kepalanya yang pagi-pagi sudah berpikir ngelantur.

...****************...

Satria meneliti penampilan Shayu yang kini sedang berdiri di depan cermin. Gadis itu sudah rapi dengan seragam SMAnya namun seperti ada yang membuat mata Satria terganggu. Pria itu menghela nafas kasar setelah menemukan hal apa yang merusak pemandangan.

"Roknya tidak ada yang lebih pendek lagi?"

"Kurang pendek ya Pak? Tenang, aku akan beli lagi dengan ukuran yang lebih kecil!" jawab Shayu santai dengan menyunggingkan senyum.

"Beli saja, tapi jangan salahkan saya jika setelah itu saya gunting rom kamu dan buang ke tong sampah!" ucap Satria memperingati.

Satria segera mengambil tas kerjanya dan keluar dari kamar sebelum terpancing emosi karena sikap Shayu yang membuatnya harus banyak-banyak beristighfar.

"Tadi nanyain, giliran mau dibeli malah ingin di gunting. Susah memang kalo tidak sepaham dengan orang tua." Mashayu berdecak kesal kemudian memoleskan lipstik tipis di bibirnya sebelum turun ke bawah.

Satria datang dengan wajah kusut, Ibu dan Bapak nampak tersenyum melihatnya. Satria tak biasa seperti itu, hidupnya datar semenjak kembali tinggal di rumah. Mungkin karena warna di hidupnya telah pudar tetapi, baru sehari memiliki istri sudah terlihat sekali perubahan di wajahnya. Satria seperti menahan kesal yang tak tertahan.

"Istrimu tidak diajak sarapan?" tanya Ibu kemudian mengambilkan piring untuk Satria.

"Masih dandan di atas Bu, sebentar lagi turun."

"Jangan keras-keras, namanya masih sekolah! Butuh banyak bimbingan, lagian kan kamu suami plus guru. Dibimbing pelan-pelan jangan seperti semalam membuatnya teriak-teriak!"

Satria menghentikan pergerakan tangannya yang akan menyendok sayur, sepertinya ada salah paham di sini. Semalam Mashayu teriak saat ia angkat paksa untuk masuk kamar tetapi, Bapak dan Ibu sepertinya berpikir lain. Satria tidak menjawab, dia kembali mengisi piringnya dengan makanan yang tersedia.

Shayu turun berbarengan dengan Cakra yang juga ingin sarapan. Tangan gadis itu melingkar di lengan Cakra dengan santai, membuat Ibu dan Bapak saling bertatapan. Beliau sudah tau jika Cakra dan Shayu adalah sahabatan setelah Cakra menceritakan semuanya tetapi, status Shayu adalah istri dari putra pertamanya.

Satria yang penasaran dengan sikap kedua orang tuanya yang terlihat berbeda segera menoleh ke arah tangga. Dia melihat Shayu dengan tatapan datar dan kembali meneruskan makan.

"Shayu sarapan dulu Nduk! Ayo sini duduk di samping Satria," ajak Ibu membuyarkan kecanggungan.

"Lepas tangan kamu, duduk sana di samping Mas Satria!" ucap Cakra yang kemudian duduk di samping Ibu agar Mashayu sadar jika di rumah hubungan keduanya adalah ipar.

Shayu tersenyum dan duduk di samping Pak gurunya yang nampak begitu lahap karena sejak semalam Satria tidak makan gegara insiden di rumah muridnya. Alhasil pagi ini seperti orang kelaparan.

"Cepat makan jika tidak ingin saya tinggal!" titah Satria dengan lirih.

Mashayu tidak memperdulikan, dia terlihat santai mengisi piringnya. "Tinggalkan saja! Kan ada Cakra, berlst friend forever."

Satria menghela nafas berat, dia menggelengkan kepala melihat tingkah sang istri.

Setelah pamit dengan kedua orang tuanya, Satria, Shayu dan Cakra segera menuju garasi. Tidak lupa mereka menggunakan jaket dan helm masing-masing. Satria segera naik dan menyalakan motornya begitupun dengan Cakra. Namun, Satria lagi-lagi harus menekan sabar saat melihat Shayu memilih ikut dengan Cakra.

Satria menoleh ke arah pintu rumah, kemudian meminta Cakra untuk berjalan lebih dulu.

"Kamu kenapa tidak bareng Mas Satria saja Shay? Mas ku itu suami kamu sekarang," seru Cakra saat keduanya tengah berada di perjalanan.

"Itu jika di rumah, jika di sekolah kan dia guru aku," jawab Shayu sedikit berteriak agar Cakra mendengarnya.

"Kalo begini aku yang kena sama Arta!"

"Biar itu jadi urusan aku!" Shayu lupa jika Arta pasti akan marah melihat dia berboncengan dengan Cakra. Padahal itu bukan hal yang harus dilarang toh Arta tau jika dia dan Cakra berteman. Memang pacarnya saja yang suka berlebihan.

Motor Cakra tiba lebih dulu dan di susul dengan Satria yang memarkirkan motornya di samping motor sang Adik. Satria sempat melirik Shayu yang sedang sibuk merapikan penampilannta kemudian pria itu segera melangkah masuk menuju ruang guru.

"Eh, aku baru ingat. Uang sanguku kurang, tinggal dua ribu dapat apa?" tanya Shayu pada Cakra.

"Ck, aku juga cuma dikasih dua puluh ribu sama Ibu. Nanti buat beli bensin, lagian kenapa kamu mendadak miskin?" Semua juga tau jika Shayu tidak pernah kekurangan uang, kecuali jika dompetnya tertinggal.

"Aku belum tarik tunai, lihat dompetku kosong!" Shayu merengut dengan memikirkan somay, bakso, mie ayam dan kawan-kawannya. Dengan cepat gadis itu berlari setelah mengingat sesuatu, meninggalkan Cakra yang tampak kebingungan melihatnya.

"Stop!" Shayu merentangkan kedua tangan dan menghentikan langkah Satria yang sedang berjalan di koridor sekolah.

Terpopuler

Comments

Ulfa Monalisa

Ulfa Monalisa

Suaminya kan guru Shay, kalau udah istirahat minta aja sm Satria😄😄😄

2024-03-12

3

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

minta bantu ke suami kamu dong Mashayu 😂😂

2024-03-12

1

Lilik Juhariah

Lilik Juhariah

satria pusing tanjakan tikungan trs nyungsep punya istri bar bar

2024-02-02

2

lihat semua
Episodes
1 Meletre
2 Ancaman
3 Jebakan
4 Mau Nambah?
5 Siapa Dia?
6 Nekat sekali....
7 Menyebalkan
8 Drama apa lagi...
9 Suami Jutek!
10 Di Balas Tunai
11 Dasar Nakal!
12 Tiba-tiba Sewot
13 Itu Apa?
14 Saya Bukan Anak Kecil!
15 Manis sekali...
16 Pulangkan Saya...
17 Sial!
18 Maling Tebu
19 Pergi
20 Kecewa
21 Khawatir
22 Demit
23 Pacar
24 Ngidam Pentol
25 Cantik Kok
26 Dia Pulas Aku Lemas
27 Menelusup Di Sela Paha
28 Gajah Yang Berubah Jadi Ular
29 Butuh Jasa Memandikan?
30 Meresahkan
31 Merajuk
32 Mati Aku
33 Nano Rasanya
34 Jangan Ditahan
35 Naik Saja Lebih Enak
36 Butuh Dilatih dan Dipancing
37 Cundamani
38 Sealot Ini Rasanya?
39 Dibalik Digeser Digoyang-goyang
40 Puas Anda?
41 Eh Mas Bojo
42 Dirayu-rayu
43 Menyek-menyek Manja
44 Sayang
45 Pengen Kawin
46 Acak-acakan
47 Bikin Modyar!
48 Hamil Duluan
49 Kutunggu Jandamu
50 Geli Mas!
51 Suami Apa Zombie
52 Ncak Ncuk
53 Daging Berotot
54 Pengumuman GA
55 Si Jago
56 Di Kamar Mandi Saja Sana!
57 Papah ...
58 Rindu
59 Mengertilah Sayang!
60 Mencari
61 Langsung Kalon
62 Ginuk-ginuk Makin Ayu
63 Cemburumu Medeni
64 Manjanya
65 Ngeteek Ibu Terus!
66 Aneh?
67 Bobo Sendirian
68 Sakit Jago!
69 Lagi!
70 Nagih?
71 Tadi keluar berapa liter?
72 Jam Tangan
73 Selamat Sayang
74 Puasa Jago!
75 Istri Kedua TUAN IMPOTEN
76 Rasanya Rame
77 Liar Di depanku
78 Kita Nonton Ya!
79 Vidio Call
80 Pamit
81 Aamiin...
82 Lemas
83 Intip-intip
84 Ngambek!
85 Aku Mau Di atas
86 Bohay
87 Biji
88 Ada Monasnya
89 Ngerepotin!
90 Panas Yang Semakin Panas
91 Belut Kasur
92 Ayo Mas!
93 Hayo
94 Jalan Bayi
95 Gondal Gandul
96 Banyu Biru Purnama
97 Bab 97 Boneka
98 Kepala Manusia
99 Terkontaminasi
100 Kepala Kambing
101 Modusmu Le
102 Nyungsep
103 Gundul
104 Kamu Kenapa?
105 Minum Antimo
106 Malam Pertama
107 Pelan Bang Jago
108 Terkena Rabies
109 Semangat 69
110 Macan Dan Papan
111 Menantu Pak Danuaji
112 Dylan Wang
113 Monas
114 Basar Dan Panjang
115 Wanita Yang Sama
116 Helikopter
117 Maju Ngamuk Mundur Tak Cium
118 PENYELAMAT Gadis Amnesia
119 Cium
120 Jomblo Happy
121 Tak Bisa Berjalan
122 Opname
123 Janda Semakin Di Depan
124 Ketularan Kamu
125 Pengumuman Pemenang
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Meletre
2
Ancaman
3
Jebakan
4
Mau Nambah?
5
Siapa Dia?
6
Nekat sekali....
7
Menyebalkan
8
Drama apa lagi...
9
Suami Jutek!
10
Di Balas Tunai
11
Dasar Nakal!
12
Tiba-tiba Sewot
13
Itu Apa?
14
Saya Bukan Anak Kecil!
15
Manis sekali...
16
Pulangkan Saya...
17
Sial!
18
Maling Tebu
19
Pergi
20
Kecewa
21
Khawatir
22
Demit
23
Pacar
24
Ngidam Pentol
25
Cantik Kok
26
Dia Pulas Aku Lemas
27
Menelusup Di Sela Paha
28
Gajah Yang Berubah Jadi Ular
29
Butuh Jasa Memandikan?
30
Meresahkan
31
Merajuk
32
Mati Aku
33
Nano Rasanya
34
Jangan Ditahan
35
Naik Saja Lebih Enak
36
Butuh Dilatih dan Dipancing
37
Cundamani
38
Sealot Ini Rasanya?
39
Dibalik Digeser Digoyang-goyang
40
Puas Anda?
41
Eh Mas Bojo
42
Dirayu-rayu
43
Menyek-menyek Manja
44
Sayang
45
Pengen Kawin
46
Acak-acakan
47
Bikin Modyar!
48
Hamil Duluan
49
Kutunggu Jandamu
50
Geli Mas!
51
Suami Apa Zombie
52
Ncak Ncuk
53
Daging Berotot
54
Pengumuman GA
55
Si Jago
56
Di Kamar Mandi Saja Sana!
57
Papah ...
58
Rindu
59
Mengertilah Sayang!
60
Mencari
61
Langsung Kalon
62
Ginuk-ginuk Makin Ayu
63
Cemburumu Medeni
64
Manjanya
65
Ngeteek Ibu Terus!
66
Aneh?
67
Bobo Sendirian
68
Sakit Jago!
69
Lagi!
70
Nagih?
71
Tadi keluar berapa liter?
72
Jam Tangan
73
Selamat Sayang
74
Puasa Jago!
75
Istri Kedua TUAN IMPOTEN
76
Rasanya Rame
77
Liar Di depanku
78
Kita Nonton Ya!
79
Vidio Call
80
Pamit
81
Aamiin...
82
Lemas
83
Intip-intip
84
Ngambek!
85
Aku Mau Di atas
86
Bohay
87
Biji
88
Ada Monasnya
89
Ngerepotin!
90
Panas Yang Semakin Panas
91
Belut Kasur
92
Ayo Mas!
93
Hayo
94
Jalan Bayi
95
Gondal Gandul
96
Banyu Biru Purnama
97
Bab 97 Boneka
98
Kepala Manusia
99
Terkontaminasi
100
Kepala Kambing
101
Modusmu Le
102
Nyungsep
103
Gundul
104
Kamu Kenapa?
105
Minum Antimo
106
Malam Pertama
107
Pelan Bang Jago
108
Terkena Rabies
109
Semangat 69
110
Macan Dan Papan
111
Menantu Pak Danuaji
112
Dylan Wang
113
Monas
114
Basar Dan Panjang
115
Wanita Yang Sama
116
Helikopter
117
Maju Ngamuk Mundur Tak Cium
118
PENYELAMAT Gadis Amnesia
119
Cium
120
Jomblo Happy
121
Tak Bisa Berjalan
122
Opname
123
Janda Semakin Di Depan
124
Ketularan Kamu
125
Pengumuman Pemenang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!