Siapa Dia?

Mashayu terkesiap mendengar seruan dari penghuni kamar sebelah. Wajah datar dengan sikap dingin menyebalkan. Sejak awal memang Mashayu sudah geregetan dengan guru yang satu itu. Menjadi most wanted di sekolah membuatnya terbiasa dengan sambutan. Meski itu tidak penting tapi ntah mengapa jadi sangat berpengaruh semenjak bertemu dengan guru baru yang kini berstatus suami. Sikap cuek Satria membuat Mashayu gemas sendiri.

"Aku mau tidur sama Cakra!" ucapnya lantang tanpa ada rasa takut sedikitpun. Apa lagi melihat sikap dinginnya Satria, auto kabur sebelum menggigil berada dalam satu kamar.

Satria menatap tak kalah gemas, begini jika menikahi gadis SMA. Umur nya sudah cukup untuk menikah namun sikapnya masih seperti bocah. Sepertinya Satria harus lebih bersabar lagi menghadapinya, karena gadis nakal itu banyak tingkah.

"Masuk atau tidur di luar sekalian!" tegas Satria.

"Aku tidak mau Pak, aku mau tidur sama Cakra saja! Dia sahabat aku, jadi tidak masalah bukan?" kekeh Mashayu dengan bibir mengerucut. Seperti anak kecil yang menolak untuk masuk ke dalam rumah karena masih ingin bermain dengan temannya.

Cakra mengangkat kedua tangan saat tatapan tajam kakaknya menuju ke arahnya. Kedua tangan pemuda itu dengan kaku bergerak ke kanan dan kiri mengisyaratkan jika dia tidak ikut campur akan permasalahan mereka. "Bukan aku Mas, tapi dia yang mau."

Satria menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya dengan perlahan. Tidak mungkin dia membuatkan gadis itu tidur dengan Cakra. Akan jadi apa mereka berdua dan bisa-bisa kedua orang tuanya meraung besok pagi.

Dengan langkah perlahan Satria mendekati Mashayu. Wajah imut Mashayu dengan kecantikannya belum mampu menghipnotis Satria namun sikap Mashayu mampu membuat Satria terpancing.

"Pak, turunkan aku!" pekik Mashayu karena tiba-tiba Satria mengangkat tubuhnya seperti menggotong karung beras dan tangan yang satu menarik koper istrinya lalu melangkah masuk ke dalam kamar.

"Cakra tolong aku! Aku nggak mau sekamar sama kakak kamu!" rengek Mashayu yang sudah menghilang di balik pintu.

"Semoga sukses malam pertama kalian!"

Cakra mengelus dada, dia menggelengkan kapala melihat kelakuan sepasang pengantin baru itu. Beruntung kakaknya tegas, jika tidak Mashayu akan membuatnya dalam masalah. Bisa digebukin dia besok pagi sama Ibu dan Bapak.

"Selamat Shay, setelah ini akan banyak tantangan untukmu menaklukkan hati Mas Satria!"

Sampai di dalam kamar, Satria menurunkan tubuh Mashayu dengan sedikit membantingnya di atas kasur, hingga membuat gadis itu terkesiap dengan menatap kesal. Satria mencondongkan tubuhnya membuat Shayu gelagapan. Pikiran gadis itu sudah berantakan tak karuan. Otak kotornya pun ikut bekerja.

"Mau apa Pak?" tanya Shayu dengan menutupi rasa takut. Terlebih melihat Satria terus mengikis jarak membuat debaran jantung Shayu hampir terdengar jika dia tidak buru-buru menutupi dadanya dengan kedua tangan.

Belum ada jawaban dari Satria, namun kedua matanya terus menatap mata indah itu dengan terus mendekat dan kini nafasnya menerpa wajah gadis yang berhasil mengubah dunianya dalam waktu singkat.

Mata Mashayu terpejam, sapuan nafas Satria begitu harum menggoda. Apa lagi hidung keduanya sudah saling menyapa. Membuat tubuhnya sedikit bergetar saat teringat kata-kata Cakra tentang malam pertama.

"Pak....." Shayu merasakan Satria semakin menghimpit tubuhnya. Rasanya dia ingin pingsan saat ini juga agar pria itu tidak jadi menyentuhnya.

Satria semakin mendekatkan diri dan kini wajahnya tepat di telinga Shayu dengan hembusan nafas yang membuat tubuh gadis itu meremang. Nyali Shayu tiba-tiba menciut, terlebih posisinya yang tidak bisa kabur.

"Tidak adakah ucapan terimakasih untuk saya? Bukannya kamu menjadikan saya alat untuk membatalkan perjodohan? Imbalan apa yang akan kamu berikan pada saya malam ini? Setelah kamu berhasil menjebak saya," bisik Satria membuat kedua mata Shayu terbuka lebar. Satria benar-benar membuat jantung anak gadis itu hampir lepas.

"Apa, hhmm?"

Mashayu semakin pusing dibuatnya, nafasnya mulai sesak hampir-hampir ingin pingsan sungguhan. Dia yang selalu berani menghadapi cowok manapun yang mendekatinya dan mampu menghindari setiap sentuhan sekalipun dengan Arta pacarnya. Namun, kali ini seakan mati gaya bahkan mulutnya pun begitu sulit berucap.

"Te...te...ri.."

"Cepat ganti pakaianmu dan tidur! Besok tidak ada acara kesiangan karena kamu harus berangkat sekolah!" pungkas Satria. Pria itu segera beranjak dari atas tubuh Mashayu dan melangkah keluar kamar, sengaja memberikan kesempatan untuk gadis itu berganti pakaian.

Mendengar suara pintu yang kembali tertutup membuat Shayu bernafas lega. Shayu menghirup banyak-banyak udara dan menormalkan kembali jantungnya yang sudah ingin terlempar keluar.

"Mengerikan sekali ternyata menikah dengannya, hhuuuuhhff... Kenapa jadi berakhir seperti ini ya Tuhan... Hiks... Hiks... Aku mau pulang!" Shayu akui Satria sangatlah tampan, bahkan sejak awal mereka bertemu, pesona Satria memang tak terkalahkan. Arta saja lewat, tapi bukan berarti dia mau menjadi istri gurunya.

"Bodohnya kamu Shay, harusnya tak begini!" keluh Shayu.

Satria turun untuk mengambil minum, ini kebiasaanya sebelum tidur. Menyediakan minum di samping tempat tidur untuk memudahkannya jika di pertengahan malam ia terbangun dan haus. Kemudian kembali ke kamar setelah dirasa Shayu sudah selesai berganti pakaian.

Satria masuk ke dalam kamar, Ia tidak melihat ada Shayu di sana namun kopernya terbuka dengan beberapa pakaian yang berantakan. Melihat itu Satria hanya mampu menghela nafas panjang dan lebih memilih untuk segera beristirahat karena, hari ini cukup melelahkan baginya. Banyak drama hingga ia terlibat dalam pernikahan yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya.

"Beginikah menikah tanpa rasa Yu? Rasanya begitu berat," lirih Satria sebelum ia benar-benar terlelap.

Mashayu keluar dari kamar mandi setelah tadi sempat membersikan diri. Dia melihat Pak gurunya sudah tidur dengan tenang. Ranjang yang tak sebesar miliknya di rumah membuat dia bingung harus tidur di mana.

Shayu melihat sekitar kamar tidak ada satu pun sofa yang bisa ia gunakan untuk tidur. Bahkan kamarnya pun tidak banyak barang dan tidak terlalu besar. Sangat jauh berbeda dengan semua yang ada di kamarnya.

"Aku harus tidur di mana? Nggak mungkin di samping Pak Satria." Shayu berdecak memikirkan nasibnya yang justru menjadi buruk. Dia segera mencari selimut di dalam lemari Pak gurunya itu karena tidak ingin tidur dalam satu selimut.

Senyumnya mengembang saat ia menemukan apa yang ia cari. Dengan susah payah ia meraih selimut yang terletak di bagian paling atas.

"Hap... Dapat! Eh apa itu?" Shayu melihat beberapa lembar foto terjatuh ke lantai bersamaan dengan selimut yang ia ambil. Dengan penasaran ia meraihnya dan terlihat foto Satria bersama dengan seorang wanita cantik, lebih tepatnya ayu karena begitu kalem dan anggun. "Siapa Dia?" Shayu melihat ke arah pria yang saat ini begitu nyenyak.

"Apakah dia... Jangan-jangan aku merebut pacar orang. OMG Shayu, kamu kena pasal. Cantik sich, tapi aku pikir masih cantikan aku!" Gumamnya dengan bibir mengerucut.

Terpopuler

Comments

Ririn Saja

Ririn Saja

visualnya dong thor

2025-01-04

0

🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz🤎𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁🥑⃟❣️

🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz🤎𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁🥑⃟❣️

/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2024-12-15

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

buang aja shay keyempat sampah,,mantan kn emg tmpatnya di situ 🤣

2024-09-25

1

lihat semua
Episodes
1 Meletre
2 Ancaman
3 Jebakan
4 Mau Nambah?
5 Siapa Dia?
6 Nekat sekali....
7 Menyebalkan
8 Drama apa lagi...
9 Suami Jutek!
10 Di Balas Tunai
11 Dasar Nakal!
12 Tiba-tiba Sewot
13 Itu Apa?
14 Saya Bukan Anak Kecil!
15 Manis sekali...
16 Pulangkan Saya...
17 Sial!
18 Maling Tebu
19 Pergi
20 Kecewa
21 Khawatir
22 Demit
23 Pacar
24 Ngidam Pentol
25 Cantik Kok
26 Dia Pulas Aku Lemas
27 Menelusup Di Sela Paha
28 Gajah Yang Berubah Jadi Ular
29 Butuh Jasa Memandikan?
30 Meresahkan
31 Merajuk
32 Mati Aku
33 Nano Rasanya
34 Jangan Ditahan
35 Naik Saja Lebih Enak
36 Butuh Dilatih dan Dipancing
37 Cundamani
38 Sealot Ini Rasanya?
39 Dibalik Digeser Digoyang-goyang
40 Puas Anda?
41 Eh Mas Bojo
42 Dirayu-rayu
43 Menyek-menyek Manja
44 Sayang
45 Pengen Kawin
46 Acak-acakan
47 Bikin Modyar!
48 Hamil Duluan
49 Kutunggu Jandamu
50 Geli Mas!
51 Suami Apa Zombie
52 Ncak Ncuk
53 Daging Berotot
54 Pengumuman GA
55 Si Jago
56 Di Kamar Mandi Saja Sana!
57 Papah ...
58 Rindu
59 Mengertilah Sayang!
60 Mencari
61 Langsung Kalon
62 Ginuk-ginuk Makin Ayu
63 Cemburumu Medeni
64 Manjanya
65 Ngeteek Ibu Terus!
66 Aneh?
67 Bobo Sendirian
68 Sakit Jago!
69 Lagi!
70 Nagih?
71 Tadi keluar berapa liter?
72 Jam Tangan
73 Selamat Sayang
74 Puasa Jago!
75 Istri Kedua TUAN IMPOTEN
76 Rasanya Rame
77 Liar Di depanku
78 Kita Nonton Ya!
79 Vidio Call
80 Pamit
81 Aamiin...
82 Lemas
83 Intip-intip
84 Ngambek!
85 Aku Mau Di atas
86 Bohay
87 Biji
88 Ada Monasnya
89 Ngerepotin!
90 Panas Yang Semakin Panas
91 Belut Kasur
92 Ayo Mas!
93 Hayo
94 Jalan Bayi
95 Gondal Gandul
96 Banyu Biru Purnama
97 Bab 97 Boneka
98 Kepala Manusia
99 Terkontaminasi
100 Kepala Kambing
101 Modusmu Le
102 Nyungsep
103 Gundul
104 Kamu Kenapa?
105 Minum Antimo
106 Malam Pertama
107 Pelan Bang Jago
108 Terkena Rabies
109 Semangat 69
110 Macan Dan Papan
111 Menantu Pak Danuaji
112 Dylan Wang
113 Monas
114 Basar Dan Panjang
115 Wanita Yang Sama
116 Helikopter
117 Maju Ngamuk Mundur Tak Cium
118 PENYELAMAT Gadis Amnesia
119 Cium
120 Jomblo Happy
121 Tak Bisa Berjalan
122 Opname
123 Janda Semakin Di Depan
124 Ketularan Kamu
125 Pengumuman Pemenang
126 Cerita Cakra
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Meletre
2
Ancaman
3
Jebakan
4
Mau Nambah?
5
Siapa Dia?
6
Nekat sekali....
7
Menyebalkan
8
Drama apa lagi...
9
Suami Jutek!
10
Di Balas Tunai
11
Dasar Nakal!
12
Tiba-tiba Sewot
13
Itu Apa?
14
Saya Bukan Anak Kecil!
15
Manis sekali...
16
Pulangkan Saya...
17
Sial!
18
Maling Tebu
19
Pergi
20
Kecewa
21
Khawatir
22
Demit
23
Pacar
24
Ngidam Pentol
25
Cantik Kok
26
Dia Pulas Aku Lemas
27
Menelusup Di Sela Paha
28
Gajah Yang Berubah Jadi Ular
29
Butuh Jasa Memandikan?
30
Meresahkan
31
Merajuk
32
Mati Aku
33
Nano Rasanya
34
Jangan Ditahan
35
Naik Saja Lebih Enak
36
Butuh Dilatih dan Dipancing
37
Cundamani
38
Sealot Ini Rasanya?
39
Dibalik Digeser Digoyang-goyang
40
Puas Anda?
41
Eh Mas Bojo
42
Dirayu-rayu
43
Menyek-menyek Manja
44
Sayang
45
Pengen Kawin
46
Acak-acakan
47
Bikin Modyar!
48
Hamil Duluan
49
Kutunggu Jandamu
50
Geli Mas!
51
Suami Apa Zombie
52
Ncak Ncuk
53
Daging Berotot
54
Pengumuman GA
55
Si Jago
56
Di Kamar Mandi Saja Sana!
57
Papah ...
58
Rindu
59
Mengertilah Sayang!
60
Mencari
61
Langsung Kalon
62
Ginuk-ginuk Makin Ayu
63
Cemburumu Medeni
64
Manjanya
65
Ngeteek Ibu Terus!
66
Aneh?
67
Bobo Sendirian
68
Sakit Jago!
69
Lagi!
70
Nagih?
71
Tadi keluar berapa liter?
72
Jam Tangan
73
Selamat Sayang
74
Puasa Jago!
75
Istri Kedua TUAN IMPOTEN
76
Rasanya Rame
77
Liar Di depanku
78
Kita Nonton Ya!
79
Vidio Call
80
Pamit
81
Aamiin...
82
Lemas
83
Intip-intip
84
Ngambek!
85
Aku Mau Di atas
86
Bohay
87
Biji
88
Ada Monasnya
89
Ngerepotin!
90
Panas Yang Semakin Panas
91
Belut Kasur
92
Ayo Mas!
93
Hayo
94
Jalan Bayi
95
Gondal Gandul
96
Banyu Biru Purnama
97
Bab 97 Boneka
98
Kepala Manusia
99
Terkontaminasi
100
Kepala Kambing
101
Modusmu Le
102
Nyungsep
103
Gundul
104
Kamu Kenapa?
105
Minum Antimo
106
Malam Pertama
107
Pelan Bang Jago
108
Terkena Rabies
109
Semangat 69
110
Macan Dan Papan
111
Menantu Pak Danuaji
112
Dylan Wang
113
Monas
114
Basar Dan Panjang
115
Wanita Yang Sama
116
Helikopter
117
Maju Ngamuk Mundur Tak Cium
118
PENYELAMAT Gadis Amnesia
119
Cium
120
Jomblo Happy
121
Tak Bisa Berjalan
122
Opname
123
Janda Semakin Di Depan
124
Ketularan Kamu
125
Pengumuman Pemenang
126
Cerita Cakra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!