Itu Apa?

Satria hanya bisa menghela nafas berat saat melihat mobil Mashayu melewatinya dengan perlahan dan tidak berhenti untuk sekedar basa basi. Padahal dia mendorong motornya karena uang sisa beli kopi yang akan dia buat membeli bensin terpaksa tidak kembali karena harus membayarkan makanan sang istri.

Sebenarnya bisa saja Satria meminta bantuan anak buahnya di bengkel, tetapi tadi dia mendapat kabar jika anak buahnya sedang repot karena banyak pelanggan yang datang, di tambah lagi cuaca tak mendukung membuat Satria enggan merepotkan. Satria terus mendorong motor ke mesin ATM terdekat untuk mengambil uang tunai.

Keadaan Satria saat ini sudah basah kuyup, tanggung jika ia harus berteduh lebih dulu. Satria berjalan sampai di salah satu bank yang masih buka. Dengan mengusap wajahnya yang basah Satria perlahan masuk ke sana dengan banyak pasang mata menatap iba.

Kini Satria bisa bernafas lega, akhirnya dia bisa membeli bensin setelah dua kilo berjalan menuntun motor. Beruntung tidak jauh dari sana ada penjual bensin, langsung saja Satria memenuhi tangki bensin motornya dan bergegas untuk pulang.

...****************...

"Astagfirullah Le, kenapa tidak berteduh dulu to? Sampe basah kuyup begini," seru Ibu yang terkejut melihat Satria sampai di rumah dengan keadaan basah.

Mashayu yang sudah sampai di rumah sejak tadi dan ikut nimbrung dengan Ibu di dapur, segera menoleh setelah mendengar suara Ibu mertuanya begitu kencang. Dia melihat wajah Satria yang memucat, mungkin karena terlalu lama kehujanan dan kini pria itu kedinginan.

"Nanggung Bu, kadung basah. Ya sudah aku ke kamar dulu Bu mau mandi. Jika Ibu tidak repot tolong buatkan aku wedang jahe! Dingin sekali," keluh Satria. Satria pun tidak sadar jika ada Mashayu yang sedang memperhatikannya dari dapur.

"Iya nanti Ibu buatkan, cepat mandi dan jangan lupa di balur minyak kayu putih biar tidak masuk angin! Jika perlu minta tolong istrimu membalurkannya di punggung," titah Ibu kemudian beliau menoleh ke arah dapur ," tolong ya cah ayu!"

Mashayu nampak gelagapan, bagaimana mungkin dia melakukan itu. Bersentuhan saja bisa di hitung berapa kali dan tidak pernah karena sengaja. Terus ini harus melihat Pak Satria bertelanjang dada dan membiarkan tangan mulusnya itu mengusap punggung Mr Gamon. Rasanya impossible banget itu akan dia lakukan.

"Bagaimana aku menolaknya, tidak enak juga sama Ibu."

"Shayu," panggil Ibu lagi, Satria pun nampak risih hingga dia menggelengkan kepala pada Ibunya.

"Oh... I... I.. Ya Bu.Nanti Mashayu ke kamar urus Pak Satria sekalian membawakan wedang jahenya."

Ibu nampak tersenyum melihat Mashayu mau mengurus putranya. Ibu tau keduanya masih sama-sama canggung, tetapi mungkin dengan perantara hujan yang membasahi tubuh anaknya, bisa menyatukan keduanya dalam satu rasa.

"Aku ke kamar Bu," pamit Satria.

Satria segera ke kamar untuk mandi, tubuhnya sudah kelewat kedinginan dan sudah tidak sabar menikmati minuman hangat buatan Ibu. Satria pun tidak menggubris jawaban dari Mashayu, dia tau betul jika Mashayu terpaksa mengatakan seperti itu.

Di dapur Mashayu memperhatikan Ibu, cara membuat wedang jahe. Sebelum Satria pulang pun dia begitu antusias saat Ibu mengajarkannya memasak. Mungkin karena sejak kecil sudah ditinggal Mamahnya, hingga ia tidak pernah melakukan pekerjaan rumah bersama sang Mamah. Kehilangan sosok Mamah memang membuatnya tidak bisa mengerjakan apapun urusan rumah tangga, karena semua sudah ada yang mengurus. Siapa lagi jika bukan si Mbok yang merawat dan mengurus rumah sejak ia masih kecil.

Mashayu juga diberi banyak wejangan tentang cara mengurus suami serta peran istri dalam rumah tangga. Awalnya dia malas mengungkit masalah itu, karena masih ada rasa kesal pada Satria. Namun, melihat wajah bahagia Ibu yang penuh harap rasanya tidak tega untuk mengabaikan. Terlebih Ibu begitu sabar dan lembut padanya. Akan sangat disayangkan jika suatu saat dia tidak lagi menjadi bagian dari keluarga ini.

"Sudah jadi, cepat kasih ke suamimu! Pasti dia sudah selesai mandi dan butuh yang hangat-hangat!" Ibu memberikan secangkir wedang jahe pada Mashayu.

"Dikelonin Bu biar hangat!" sahut Cakra yang baru pulang, karena menunggu hujan reda.

"Hushhh kamu ini masih kecil ngomongnya kelon-kelon! Belajar dulu biar pintar dan lulus sekolah!" ucap Ibu sedikit sewot. Sedangkan Shayu menerima cangkir itu dengan mengulum senyum mendengar ocehan Ibu pada Cakra.

"Lah apa kabarnya dengan Shayu Bu, kita sepantaran berarti aku pun sudah boleh menikah." Cakra mencoba membela diri, apa lagi sedikit kesal melihat wajah Shayu yang meledeknya.

"Beda, Shayu perempuan kamu pria. Perempuan itu dibawa suaminya, lah kamu gimana mau bawa istri, pacar saja belum punya. Lagian mau dikasih makan apa kalau kamu belum punya gaji? Makan rumput?"

"Memangnya istri aku kambing!" celetuk Cakra dengan iseng menoyor kepala Mashayu saat gadis itu ingin melewatinya.

"Cakra!" Kesal Shayu yang tidak dapat menghindar karena sedang berjalan dengan membawa secangkir wedang jahe.

Cakra tidak menggubris, pemuda itu segera masuk kedalam kamar untuk membersihkan diri.

Mashayu kembali melangkah menuju kamar, ia masuk bertepatan dengan Satria yang keluar dari kamar mandi. Tak lama, bola mata gadis itu melebar saat ia melihat Satria keluar dengan bertelanjang dada.

"Aaaaggghhhhh... mmmmm..."

"Kamu kenapa berteriak sich? Nanti dikira yang lain aku apa-apain kamu!" sewot Satria dengan gemas yang saat ini menutup mulut Shayu dengan sebelah tangannya.

Mashayu melepaskan tangan Satria dari mulutnya lalu menyodorkan cangkir tanpa menatap Satria yang kini berdiri di sampingnya.

"Kenapa?"

"Pakai baju dulu Pak! Anda ini merusak mata saya yang suci ini! Pede banget lagian mentang-mentang punya perut macam roti sobek. Nanti aku sobek-sobek sekalian baru tau rasa!" sewot Mashayu dengan kesal.

Satria tidak sadar jika tadi dia keluar tanpa memakai pakaian. Dia hanya memijit pelipisnya setelah mengetahui alasan Mashayu menjerit, kemudian menyeruput wedang jahe tanpa beralih dari tempatnya berdiri.

"Hangat sekali..."

Satria melirik Mashayu yang masih diam memunggungi. Dia tersenyum tipis lalu meletakkan cangkir di atas meja rias.

"Tadi di suruh apa sama Ibu? Cepat lakukan!" Sebenarnya Satria pun risih karena dia tidak pernah bertelanjang dada di depan wanita. Apa lagi kini ia hanya mengenakan handuk saja tetapi mengerjai Mashayu sepertinya perlu, hingga ia menanggalkan rasa risihnya dan mengikis jarak pada Shayu.

"Ayo!"

Mashayu yang sejak tadi memainkan jemarinya kini semakin mengeratkan kedua telapak tangan. Wajah Shayu merona membayangkan tangannya bersentuhan dengan kulit Satria. Dia memejamkan mata dengan jantung berdebar.

"Cepat!"

"Ta..Ta...Tapi Pak, saya ...mmmm...nPak tolonglah pakai sendiri kan bisa, tangan saya ini masih perawan loh Pak. Belum pernah menyentuh tubuh pria manapun, masih orisinil. Jadi, Bapak pakai sendiri saja ya! Kan sudah tua, pasti berpengalaman."

Ucapan nyelenah Shayu membuat Satria menggelengkan kepala, kata tua yang terlontar dari bibir Mashayu membuat Satria sakit kepala. Padahal dia baru berumur 24 tahun dan itu masih sangat muda, hanya beda lima tahun dengan Mashayu.

"Ambil minyak kayu putihnya!" titah Satria.

Dengan cepat Mashayu membuka mata dan mengambil minyak kayu putih yang berada di atas meja rias. Dia segera memberikannya pada Satria dengan terus membuang muka. Namun Satria yang kembali menyeruput wedang jahe, tidak kunjung menerima membuat Shayu kesal sendiri.

"Pak!"

"Apa?" jawabnya santai.

"Ikh..." Dengan cepat Shayu berbalik dan meraih sebelah tangan Satria untuk memberikan minyak kayu putih itu, tetapi karena pergerakannya terlalu cepat dan sedikit kasar membuatnya tanpa sengaja menarik lilitan handuk yang melingkar di pinggang Satria.

"Aaakkkkhhh...Itu apa?"

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

apa sih shay 🤣🤣🤣

2024-09-25

1

Emi Wash

Emi Wash

nah loh...liat apa shay....

2024-07-04

0

dewi

dewi

🙈🙈🙈🙈

2024-06-30

1

lihat semua
Episodes
1 Meletre
2 Ancaman
3 Jebakan
4 Mau Nambah?
5 Siapa Dia?
6 Nekat sekali....
7 Menyebalkan
8 Drama apa lagi...
9 Suami Jutek!
10 Di Balas Tunai
11 Dasar Nakal!
12 Tiba-tiba Sewot
13 Itu Apa?
14 Saya Bukan Anak Kecil!
15 Manis sekali...
16 Pulangkan Saya...
17 Sial!
18 Maling Tebu
19 Pergi
20 Kecewa
21 Khawatir
22 Demit
23 Pacar
24 Ngidam Pentol
25 Cantik Kok
26 Dia Pulas Aku Lemas
27 Menelusup Di Sela Paha
28 Gajah Yang Berubah Jadi Ular
29 Butuh Jasa Memandikan?
30 Meresahkan
31 Merajuk
32 Mati Aku
33 Nano Rasanya
34 Jangan Ditahan
35 Naik Saja Lebih Enak
36 Butuh Dilatih dan Dipancing
37 Cundamani
38 Sealot Ini Rasanya?
39 Dibalik Digeser Digoyang-goyang
40 Puas Anda?
41 Eh Mas Bojo
42 Dirayu-rayu
43 Menyek-menyek Manja
44 Sayang
45 Pengen Kawin
46 Acak-acakan
47 Bikin Modyar!
48 Hamil Duluan
49 Kutunggu Jandamu
50 Geli Mas!
51 Suami Apa Zombie
52 Ncak Ncuk
53 Daging Berotot
54 Pengumuman GA
55 Si Jago
56 Di Kamar Mandi Saja Sana!
57 Papah ...
58 Rindu
59 Mengertilah Sayang!
60 Mencari
61 Langsung Kalon
62 Ginuk-ginuk Makin Ayu
63 Cemburumu Medeni
64 Manjanya
65 Ngeteek Ibu Terus!
66 Aneh?
67 Bobo Sendirian
68 Sakit Jago!
69 Lagi!
70 Nagih?
71 Tadi keluar berapa liter?
72 Jam Tangan
73 Selamat Sayang
74 Puasa Jago!
75 Istri Kedua TUAN IMPOTEN
76 Rasanya Rame
77 Liar Di depanku
78 Kita Nonton Ya!
79 Vidio Call
80 Pamit
81 Aamiin...
82 Lemas
83 Intip-intip
84 Ngambek!
85 Aku Mau Di atas
86 Bohay
87 Biji
88 Ada Monasnya
89 Ngerepotin!
90 Panas Yang Semakin Panas
91 Belut Kasur
92 Ayo Mas!
93 Hayo
94 Jalan Bayi
95 Gondal Gandul
96 Banyu Biru Purnama
97 Bab 97 Boneka
98 Kepala Manusia
99 Terkontaminasi
100 Kepala Kambing
101 Modusmu Le
102 Nyungsep
103 Gundul
104 Kamu Kenapa?
105 Minum Antimo
106 Malam Pertama
107 Pelan Bang Jago
108 Terkena Rabies
109 Semangat 69
110 Macan Dan Papan
111 Menantu Pak Danuaji
112 Dylan Wang
113 Monas
114 Basar Dan Panjang
115 Wanita Yang Sama
116 Helikopter
117 Maju Ngamuk Mundur Tak Cium
118 PENYELAMAT Gadis Amnesia
119 Cium
120 Jomblo Happy
121 Tak Bisa Berjalan
122 Opname
123 Janda Semakin Di Depan
124 Ketularan Kamu
125 Pengumuman Pemenang
126 Cerita Cakra
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Meletre
2
Ancaman
3
Jebakan
4
Mau Nambah?
5
Siapa Dia?
6
Nekat sekali....
7
Menyebalkan
8
Drama apa lagi...
9
Suami Jutek!
10
Di Balas Tunai
11
Dasar Nakal!
12
Tiba-tiba Sewot
13
Itu Apa?
14
Saya Bukan Anak Kecil!
15
Manis sekali...
16
Pulangkan Saya...
17
Sial!
18
Maling Tebu
19
Pergi
20
Kecewa
21
Khawatir
22
Demit
23
Pacar
24
Ngidam Pentol
25
Cantik Kok
26
Dia Pulas Aku Lemas
27
Menelusup Di Sela Paha
28
Gajah Yang Berubah Jadi Ular
29
Butuh Jasa Memandikan?
30
Meresahkan
31
Merajuk
32
Mati Aku
33
Nano Rasanya
34
Jangan Ditahan
35
Naik Saja Lebih Enak
36
Butuh Dilatih dan Dipancing
37
Cundamani
38
Sealot Ini Rasanya?
39
Dibalik Digeser Digoyang-goyang
40
Puas Anda?
41
Eh Mas Bojo
42
Dirayu-rayu
43
Menyek-menyek Manja
44
Sayang
45
Pengen Kawin
46
Acak-acakan
47
Bikin Modyar!
48
Hamil Duluan
49
Kutunggu Jandamu
50
Geli Mas!
51
Suami Apa Zombie
52
Ncak Ncuk
53
Daging Berotot
54
Pengumuman GA
55
Si Jago
56
Di Kamar Mandi Saja Sana!
57
Papah ...
58
Rindu
59
Mengertilah Sayang!
60
Mencari
61
Langsung Kalon
62
Ginuk-ginuk Makin Ayu
63
Cemburumu Medeni
64
Manjanya
65
Ngeteek Ibu Terus!
66
Aneh?
67
Bobo Sendirian
68
Sakit Jago!
69
Lagi!
70
Nagih?
71
Tadi keluar berapa liter?
72
Jam Tangan
73
Selamat Sayang
74
Puasa Jago!
75
Istri Kedua TUAN IMPOTEN
76
Rasanya Rame
77
Liar Di depanku
78
Kita Nonton Ya!
79
Vidio Call
80
Pamit
81
Aamiin...
82
Lemas
83
Intip-intip
84
Ngambek!
85
Aku Mau Di atas
86
Bohay
87
Biji
88
Ada Monasnya
89
Ngerepotin!
90
Panas Yang Semakin Panas
91
Belut Kasur
92
Ayo Mas!
93
Hayo
94
Jalan Bayi
95
Gondal Gandul
96
Banyu Biru Purnama
97
Bab 97 Boneka
98
Kepala Manusia
99
Terkontaminasi
100
Kepala Kambing
101
Modusmu Le
102
Nyungsep
103
Gundul
104
Kamu Kenapa?
105
Minum Antimo
106
Malam Pertama
107
Pelan Bang Jago
108
Terkena Rabies
109
Semangat 69
110
Macan Dan Papan
111
Menantu Pak Danuaji
112
Dylan Wang
113
Monas
114
Basar Dan Panjang
115
Wanita Yang Sama
116
Helikopter
117
Maju Ngamuk Mundur Tak Cium
118
PENYELAMAT Gadis Amnesia
119
Cium
120
Jomblo Happy
121
Tak Bisa Berjalan
122
Opname
123
Janda Semakin Di Depan
124
Ketularan Kamu
125
Pengumuman Pemenang
126
Cerita Cakra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!