Cahya dan Tara mulai menelusuri setiap sudut kamar, untuk mencari jalan menuju ruang bawah tanah.
Brugh brugh brugh . . . Dugh .
suara gedoran itu menghentikan gerakan Cahya, jantung nya berdegup kencang, Cahya tampak panik ketakutan namun setengah penasaran.
ia teringat kembali saat mentari mengatakan kalau ia tak boleh masuk ke kamar itu.
"apa jalan nya, ada di kamar itu?"
Krriieett . .
Pintu kamar terbuka dengan sendirinya.
Lalu mencoba mendekati kamar itu, tampak sesosok makhluk berwajah srigala namun tubuh nya manusia, tengah memakan sesuatu seperti daging mentah. Bau amis menyeruak seisi ruangan kamar.
lantas Cahya membekap mulutnya, sebab tak tahan dengan adegan itu.
perlahan ia berjalan mundur.
"Cahya" Tara memanggil dengan dengan nada rendah
dengan cepat Cahya meletakkan jari telunjuk di bibir nya, menandakan agar Tara tidak bersuara lagi.
"kau lihat sosok itu" ucap Cahya sambil menunjuk ke arah sosok menyeramkan itu
Tara membulat kan mata nya, dia terkejut.
Sebab sosok itu selalu bersembunyi, dia akan keluar dari sarang nya jika sudah mendapatkan makanan nya (tumbal).
"semoga bukan ibu mu Cahya, dia adalah Mbah Jambrong sosok sesembahan seseorang yang melakukan pesugihan dengan nya." ucap tara dengan nada lirih
"Apaaa . ."
"maka dari itu kita harus bergerak cepat sebelum matahari terbit, atau ibu mu jadi tumbal nya, Cahya"
"ya Allah, mudahkan lah usaha ku dalam menyelamatkan bapak dan ibu ku" ucap dengan nada lirih hingga tak terasa buliran air mata jatuh ke pipi nya.
kini sosok itu sudah tidak ada di kamar, entah hilang kemana.
terdengar suara langkah kaki seseorang menaiki tangga, dengan cepat Tara menarik lengan Cahya dan membawa nya bersembunyi di kolong ranjang kamar tamu.
"seperti nya gadis itu tidak akan kembali ke rumah ini" ucap seorang berjubah hitam
"sudah lah, yang penting kan kita sudah menjalani perintah tuan" jawab teman nya yang lain
"kita berjaga di pintu utama saja yuk" ajak nya
dua orang berjubah hitam itu melangkah meninggalkan kamar tamu.
"Tara, kalau memang jalan rahasia yang lain ada. berarti kemungkinan ada di kamar ibu ku."
Lantas Cahya bergegas lari pelan menuju kamar asih, lalu Tara mengekor di belakang nya.
Cahya dan Tara terus mencari jalan itu, bahkan Cahya sampai mencari di kolong ranjang ibu nya.
Saat Cahya hendak keluar dari kolong ranjang, tangan nya menyentuh sesuatu di balik karpet.
"apaan nih?" ucap nya sambil meraba-raba sesuatu
Cahya mencoba menggeser posisi ranjang jati itu agar bisa melihat dengan jelas ada apa di balik karpet itu.
"kamu mau ngapain Cahya?" tanya Tara
"udah deh bantuin aja, gak usah banyak tanya" ketus Cahya
Tara hanya menghela nafas panjang.
Kini Cahya dan Tara mengangkat karpet itu.
"Tara, apa mungkin ini jalan menuju ruang bawah tanah itu?"
"mungkin saja, yukk kita masuk" ajak Tara
ternyata jalan tersembunyi lain nya ada di bawah kolong ranjang ibu nya.
Tara menuntun Cahya menuruni tangga dengan sangat hati-hati.
Setelah menuruni beberapa anak tangga, tampak ruang bawah tanah itu seperti penjara bawah tanah.
"Cahya, itu Bu asih ?"
"ibuuu . ." ucap Cahya dengan nada lirih
"Cahya !!" panggil asih dengan mata berbinar
"Tara, bagaimana cara buka Gembok ini?"
"ahh . . Aku pinjam jepit rambut mu sini" jawab Tara
Cahya memberikan jepit rambut nya ke Tara, lantas Tara berusaha membuka gembok itu dengan jepit rambut milik Cahya.
"Alhamdulillah!! Ke buka, cepat Cahya sebelum ada yang datang" ucap tara
Cahya bergegas mengeluarkan ibu nya dari penjara bawah Tanah itu.
"dimana bapak Bu?"
"bapak mu .. Dia .." jawab asih dengan mata yang berbinar.
"bapak kenapa Bu?" tanya Cahya tampak panik, sebab khawatir terjadi sesuatu pada bapak nya.
"lebih baik kita keluar dulu dari sini, sebelum ada yang datang" ucap tara
"tapi ..."
"dia benar Cahya, kita harus cepat keluar sebelum mereka melihat kita" ucap asih memotong pembicaraan Cahya
terdengar suara langkah kaki seseorang, yang hampir mendekati mereka.
Dengan cepat Tara menarik lengan Cahya, lalu asih mengekor di belakang mereka.
"siapa disana, jangan larii !!" teriak seseorang sambil berusaha mengejar Tara, Cahya dan asih.
"cepat Bu, naik lah lebih dulu!!" ucap tara kemudian Cahya mengekor di belakang asih
"Tara . . bapak ku bagaimana?" ucap Cahya dengan nada lirih
"nanti kita pikirkan lagi" jawab Tara
bbuugghh .. Tara kena pukulan di pundak nya, saat hendak menaiki tangga. lalu dengan cepat Tara menendang kepal* si jubah hitam itu, hingga terpelanting.
seorang jubah hitam mengeluarkan belati, kemudian ingin menghujamkan ke arah Tara, saat Tara hampir di puncak tangga.
"awass . . Tara .." teriak cahya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
neng ade
kenapa ibu Asih sampe berbinar setelah Cahaya makanya kan bapak nya ?? semoga Tara Cahaya dan Asih berhasil menyelamatkan diri dari kejaran anak buah Jambrong
2024-02-18
0
Zuhril Witanto
kok berbinar...
2024-01-18
0