Melihat keterangan dari item yang dia dapatkan, Elvino sedikit tersentak dan memandang pakaian yang sekarang dia pakai.
Pakaian orang pebisnis dengan memakai jas hitam dan kemeja putih di dalamnya, tampak tampan saat dipakai oleh Elvino. Sistem bilang pakaian ini anti-air dan anti-kotor atau noda yang membuat pakaian ini sangat hebat.
Bersama pakaian ini, Elvino takkan takut untuk bertarung melawan zombie-zombie ini, apalagi takut karena kotor dan air di jalanan.
Bisa dengan tenang dirinya membantai zombie-zombie yang menjijikkan itu.
Memandang pakaiannya sekarang, Elvino bergumam dalam hati, 'Sayang sekali, pakaian ini tidak anti-rusak dan bisa memulihkan kerusakan sendiri. Jika rusak, pakaian ini tak bisa diperbaiki, dan hanya bisa dilempar ke tempat sampah '
Meskipun pakaian ini sangat bagus, tetapi masih kurang, ketahanannya tidak berlaku apabila terkena benda tajam atau serangan yang dapat merobek pakaian, lebih lagi pakaian ini tak bisa memperbaiki sendiri.
Sangat disayangkan, pakaian yang bagus ini akan rusak nantinya. Jadi, Elvino memilih untuk menyimpannya dan memakai untuk nanti saja.
Celana panjang yang sobek ini sudah cukup baginya untuk melindungi tubuh. Elvino sudah mengetahui ukuran kekuatannya yang di mana tubuhnya memiliki ketahanan panas dan dingin melebihi manusia normal, juga ketahanan fisiknya sangat kuat, mungkin serangan pisau hanya memberi kulitnya jejak goresan.
Tanpa memakai atasan baju, Elvino tidak mempermasalahkan hal ini.
Mengingat dunia ini adalah dunia zombie, mereka tidak memperhatikan penampilan tubuhnya, tidak ada yang melihatnya selain para wanitanya.
Dengan begitu, Elvino menyimpan pakaian barunya dan mengenakan celana panjangnya kembali.
Melihat ini, empat wanita tersebut bingung dengan Elvino, padahal pakaian tadi sangat cocok untuknya, tetapi Elvino lepas tanpa bicara kepada mereka.
Saat ini, mereka berempat melihat Elvino yang memiliki penampilan liar dan buas. Ototnya kembali terbuka dengan tampilan yang meledak dan keras.
Lusi dan ketiga wanita tersebut memalingkan wajahnya kembali dan berusaha untuk menyingkirkan sosok Elvino yang menggoda.
"Ayo pergi! Kita harus mencari tempat tinggal sementara sebelum meninggalkan kota ini."
Mengeluarkan pedangnya, menghadap mereka berempat, Elvino mengajak mereka untuk berangkat dari supermarket ini.
Semua wanita tersebut mengangguk dan mengikuti arahan Elvino.
Keempatnya bangun dari duduknya dan berjalan mengikuti Elvino di belakang sambil memandangi sosok punggung Elvino yang kokoh dan tangguh.
Di dalam hati ketiga wanita ini masih ada sedikit rasa enggan untuk menjadi wanita Elvino. Begitu mereka ingat kekuatan dan keajaiban yang ditunjukkan oleh Elvino, mereka berubah pikiran untuk menerima permintaan Elvino.
Sekarang mereka makin yakin dengan pilihannya lantaran mereka mampu merasakan suatu perasaan aman dan nyaman berada di sekitar Elvino. Ketiganya sudah tertarik dengan Elvino yang mereka anggap buruk pada awalnya.
Selama beberapa saat di dekat Elvino, mereka tidak merasakan ancaman pada Elvino, melainkan mereka merasa aman dan nyaman. Mereka bisa membedakan ucapan yang tegas dan mengancam.
Elvino merupakan pria yang tegas karena ucapannya sulit untuk ditentang.
Sebelum mereka keluar dari gedung mall, mereka semua pergi ke lantai atas mencari barang-barang dan sesuatu yang berharga di setiap lantai gedung.
Meskipun ada banyak zombie yang berkeliaran, Elvino mampu menghabisi mereka sampai mati menjadi bongkahan daging busuk yang bau. Keempat wanita ini benar-benar aman di dekat Elvino, mereka tak perlu khawatir zombie melukainya karena Elvino sangat menjaga diri mereka dari zombie yang ada.
"Tak boleh mendekat, kamu harus mati."
Dengan lambaian pedangnya, semburan energi biru muda melesat cepat memotong zombie yang berjalan perlahan ke arah Elvino.
Darah busuk menyembur keluar, membasahi lantai keramik mall.
"Toko ini terlihat masih bagus," kata Elvino yang berdiri di salah satu toko yang tampak tidak begitu kotor dan rusak.
Empat wanita yang ikut bersama Elvino mengangguk dan memiliki pendapat yang sama.
Melihat jendela toko yang masih berdiri kokoh tanpa pecah, Lusi mengalihkan pandangannya untuk melihat Elvino di sampingnya. "Toko ini terlihat aneh, seperti ada orang yang melindungi dan merawat toko ini."
"Memang, aku merasa toko ini berbeda dengan yang lain." Elvino mengangguk dan sependapat juga dengan Lusi.
Salah satu wanita yang bernama Bulan dari ketiga wanita tersebut mengangguk dan berkata, "Toko ini terkenal dengan barang-barang mewahnya. Mungkin saja ada tempat persembunyian pekerja di dalam sana."
"Benar, toko mewah biasanya punya tempat penyimpanan rahasia dan relatif aman," tambah Mika, wanita yang sempat dipatahkan kakinya oleh Elvino.
Bulan adalah wanita yang terakhir melawan Elvino, dan dia adalah wanita yang menjawab semua pertanyaan yang Elvino lontarkan. Sementara itu, ada satu wanita lagi bernama Kana, dia adalah wanita yang ditendang oleh Elvino karena menyerang dari belakang.
Di perjalanan, mereka sempat mengenalkan diri secara langsung kepada Elvino. Ternyata mereka bertiga memiliki asal yang berbeda.
Mika dan Kana adalah seorang teman kerja menjadi kasir supermarket, sedangkan Bulan seorang wanita mahasiswi yang baru 3 semester belajar di universitas.
Mereka bertiga memiliki usia yang mirip-mirip, hanya berbeda 1 sampai 2 tahun saja. Di antara mereka berempat, paling tua itu Lusi yang kini berusia 24 tahun jalan 25 tahun.
Dengan hasil diskusi singkat mereka, Elvino dan keempat wanitanya masuk ke dalam toko tersebut berniat mencari tahu di dalamnya.
Ukuran toko ini cukup luas dibandingkan toko yang lain.
Setibanya mereka di dalam toko, mereka hanya bisa melihat berbagai tas berserakan di lantai dengan rak-rak gantung yang rusak, ada beberapa benda mahal lainnya yang ada di lantai dengan kondisi tak layak pakai, seperti sepatu, koper, kacamata, dan aksesoris lainnya.
Pencahayaan di dalam sini sangat sedikit sehingga Elvino harus mengaktifkan senter dari gelangnya.
Dalam sekejap, seluruh ruangan yang ada di dalam toko terungkap karena cahaya yang keluar dari gelang milik Elvino.
Ruangan toko ini lebih luas dari apa yang mereka duga, ternyata ada beberapa tas yang masih terpajang dan berdebu di rak-rak dinding, dan beberapa barang mewah lainnya.
Melihat benda ini, keempat wanita Elvino berubah menjadi serigala yang ingin berburu mangsanya.
"Akhirnya, aku bisa memiliki tas edisi terbatas VL!"
Lusi yang mengetahui barang-barang mewah segera mengambil tas wanita berwarna krem dengan corak dan desain yang cantik
Sebagai wanita, Mika dan lainnya pun memiliki minat yang sama, dan mereka ikut mengambil tas-tas yang menarik perhatian mereka semua.
Meskipun sudah sangat berdebu dan berbau, mereka tetap mengambilnya karena suka dengan tas-tas tersebut.
Melihat pemandangan ini, Elvino tak bisa menahan mereka dan hanya menggelengkan kepalanya.
Lusi, Kana, dan lainnya memasukkan tas-tas yang masih bisa dipakai ke dalam penyimpanan gelang Elvino. Pria yang baik adalah pria yang membiarkan wanitanya senang. Jadi, Elvino mengizinkan mereka menyimpannya.
Setelah itu, mereka lanjut berjalan lagi sampai akhirnya mereka tiba di depan pintu dari sebuah ruangan yang tersembunyi dari toko ini.
"Hati-hati, Sayang."
Rasa sayang Lusi melonjak tajam setelah Elvino mengizinkannya memiliki tas-tas mahal tersebut, dia bahkan tak malu untuk menyebut Elvino dengan kata Sayang.
"Kalian menjauh dariku, aku ingin meledakkan pintu ini."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments