...####...
Pagi sudah tiba matahari terbit dari arah timur, cahaya nya masuk ke sela sela jendela rumah bara.
bara yang tidur pun merasa terusik akan cahaya yang masuk kedalam kamarnya.
"eunghh" ia mengucek ngucek matanya berusaha melawan silaunya matahari.
Setelah mengumpulkan kesadarannya ia pun menolehkan kepalanya kesamping ranjang,
kosong itulah yang dilihatnya.
Ia menyengritkan dahinya, Tumben sekali ruby sudah bangun dan tidak membangunkannya.
ia segera bangkit dari ranjang nya dan berjalan munuju kamar mandi.
...........
"non biar saya saja yang masak, nona istirahat saja" ucap sang pembantu kepada ruby, pasalnya tuannya pernah bilang bahwa ruby tidak boleh memegang alat dapur karena kehamilan nya yang sudah memasuki bulanan ruby juga tidak boleh kecapean.
Tapi terkadang ruby yang ngeyel ingin masak untuk suaminya.
"gak papa mbak aku aja" ucap ruby sambil fokus masak.
"tapi kami bantu ya non"
"iyaaa"
pembantunya pun akhirnya mengalah membiarkan ruby memasak asal di bantu oleh pembantu lainnya.
masakan pun sudah selesai tinggal dihidangkan di meja makan.
Ruby dan yang lainnya segera memindahkan makanan ke arah meja makan.
saat sedang menghidangkan terdengar dari arah tangga suara sepatu seseorang.
TAP TAP TAP
Ruby tidak menolehkan pandangan nya, tatapannya masih fokus menghidangkan makanan.
"pagi sayang" ucap bara kepada ruby saat bara akan mencium kening ruby dan tangannya yang akan merangkulnya. ruby segera menghindar.
"iyaa" singkat ruby.
ruby segera berjalan menuju dapur, tangan bara masih menggantung di udara dengan wajah tertegunnya.
"huftt"
bara hanya menghelap nafas, dan duduk di kursi meja makan .
Ruby pun kembali ke meja makan, dan seperti biasa walaupun sedang marah tapi ruby tetep menjalankan kewajibannya sebagai istri.
"mau pake apa?" tanya ruby sambil menenteng piring yang akan di isi lauk.
" apa ajaa yang ada" balas bara sambil melihat wajah ruby dan tersenyum manis.
ruby pun mengambilkan beberapa lauk yang sudah di hidangkan. Dan diberikannnya ke bara, setelahnya baru ruby yang mengambilkan nasi dan lauknya untuk dia makan.
Keadaan meja makan terasa hening hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu.
bara yang tengah makan sesekali melirik ruby. Dan ruby yang sadar di tatap pun ia hanya fokus pada makanannya.
"ekhmm kayaknya malam ini aku ada lembur, paling aku pulang jam 8 nan, gak papa sayang?" tanya bara yang sudah menyelesaikan sarapan paginya.
"iya" singkat ruby.
"aku pergi yah, kalo ada apa apa telpon aku aja" bara pun segera mengecup kening ruby, dan kali ini ruby tidak menghindar ia hanya diam.
Bara yang melihat keterdiaman ruby akhirnya memilih untuk segera pergi ke kantor.
Setelah kepergian bara ruby yang tak bisa menahan tangisannya pun segera berlari menaiki tangga ke arah kamar.
ia masuk ke dalam kamar dan menguncinya segera merebahkan badannya dan ruby pun menangis dalam diamnya.
.....
tok tok tok
"non"
panggil si pembantu dan mengetuk pintu ruby.
ruby yang sedang tidur pun merasa terganggu akan suara dari arah pintupia segera bangun.
"iyaa kenapa ?" tanya ruby kepada seseorang yang mengetuk pintu dengan keadaan masih dalam tahap mengumpulkan nyawa..
"non di bawah ada nyonya ayana,"
"ohh iya tunggu sebentar nanti saya turun"
Ruby yang mendenggar nama ayana pun segera bergegas cuci mukanya dan merapihkan diri.
ia menolehkkan ke arah jam ,ternyata jam sudah menunjukan pukul 4 sore ia tidak tau sudah berapa jam ia tidur setelah menangis, kepalanya terasa pening untung saja matanya tidak terlihat habis menangis.
Setelah selesai mandi ia pun segera pergi ke bawah untuk menemui mamah mertuanya.
"eh eh, masih belom pindah ke bawah, kenapa kamarnya gak pindah ke bawah sayang" ucap ayana yang melihat ruby baru keluar kamar dan menuruni anak tangga.
"gk papa mah, aku masih kuat kok. Nanti kalo udah 8 bulan aku baru pindah ke bawah" balas ruby yang sudah sampai di pijakan tangga terakhir.
Ayana pun segera memeluk ruby, menyalurkan rasa rindunya kepada ruby.
"gimana kabar anak mama hemm dede bayi nya gimana sehat kan sayang?" tanya ayana sambil membawa kepala ruby untuk di cium keningnya dan kedua pipinya.
"baik dong omaaa aku baik heehe" ucap ruby sambil menirukan suara bayi seolah olah itu adalah suara anaknya.
"oh ya mamah kok dadakan kesini gk bilang duluu ish, tau gitu aku masak banyak bikin kue kesukaan mamah" cemberut ruby kepada ayana.
" iya sayang maaf mama dadakan, gk usah repot repot mamah cuma sebentar disini, mamah mau ada janji sama temen mama, mamah cuma beliin ini buat kamu dan suami kamu"
ayana pun menyerahkan satu paper bag yang berukuran besar kepada ruby.
Dan di terima baik oleh ruby
"boleh aku buka?" izin ruby untuk membuka bingkisannya.
"bukaa dong sayang kan buat kamu"
Ruby pun segera membuknya dan melihat kedalam isinya apa.
saat tau isinya apa ia pun segera mengembangkan senyumannya dan wajah yang sumringah.
"mamah kok tauu, aku kepengen banget kue ini dari kemaren, hemmm maaksih mamah" ucap ruby sambil membawa ayana masuk dalam pelukannya.
"iya sayang sama sama , eh mamah gak akan lama disini, nanti sekalian kamu anterin juga yah yang rasa mocca ke bara ke kantorny, gk papa kan sayang mamah repotin?" tanya ayana.
ruby yang tidak tegaan akhirnya mengiyakan.
"mama udah bilang sama pak supir yah nanti kamu di anter sama pak supir , yaudah kalo gitu mamah pergi dulu yah"
muach ayana kembali mengecup kedua pipi
ruby kemudian melenggang pergi keluar.
sebenernya ayana tidak mengetahui tentang kejadian kemarin, sepertinya bara juga tidak memberi tahukan semuanya.
HUFT
ruby hanya menghela nafas, kemudian ikut melenggang ke kamar untuk bersiap siap akan pergi ke kantor bara.
......
"ayo non biar saya anter" ucap sang supir segera membukakan pintu mobil untuk ruby.
Ruby hanya mengangguk menaiki mobil.
Saat sampai di di kantor ruby keluar dari mobil yang sudah di bukakan oleh supir.
"emm mang tinggalin aja nanti kalo aku mau pulang aku kabarin" ucap ruby
"tapi non saya takut di pecat pak bara, kalo meninggalkan non lagi" sergas sang supir sambil menunduk.
Ruby baru mengingatnya pasti gara gara kejadian kemarin ia tidak bersama supir, pasti supir nya sudah di ancam sama bara.
"yaudahh tungguin saya sebentar ya" ucap ruby.
"baik non"
Ruby pun melangkahkan kakinya menuju gedung kantor milik suaminya.
ia segera berjalan ke arah recepsionist, untuk meminta ijin ke ruangan bara walaupun dia istri pemilik kantor ini alangkah baiknya ia ijin terlebih dahulu agar tidak mengganggu kegiatan bara.
"mba saya mau ke ruangan pak bara" ucap ruby.
recepsionist itu yang sudah mengetahui dirinya istri bara tersenyum ramah kepadanya.
"baik nyonyaa, nanti akan di antar sama sarah, silahkan" ucap resepsinoits dan memnggil sarah untuk mengantarkan ruby.
Mereka berdua pun menuju lantai atas ke arah ruangan direktur menggunakan lift, sesaat nya sampai disana ruby memerintahkan karyawan itu untuk mengantarnya hanya samapi depan pintu bara.
"udah sampai sini aja, kamu boleh pergi makasih yaa" ucap ruby dengan tersenyum manis.
Entah mengapa perasaan ruby tidak enak ia tidak tau akan ada sesuatu apa yang terjadi kepadanya.
ruby pun berjalan ke arah pintu dan segera membuka knock pintu.
CKELKK
saat pintu terbuka
DEGGG
tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Selly Rizki Melina
Next
2023-07-26
1