16. cuek

... #####...

Seseorang sedari tadi mondar mandir di depan jendela ruang tamu, sesekali ia mengecek ke luar jendela, orang itu tampak sedang menunggu kedatangan seseorang.

cklekk

pintu utama terbuka, orang itu segera menghampiri pintu ia berharap seseorang yang ditunggu nyalah yang datang senyum sumringah menyambut kedatangannya.

"bar" seketika seyuman ity lenyap saat tau yang datang bukan seseorang yang ia harapkan.

" bar sorry gue belum nemuin keberadaanya tapi anak buah yang lain masih nyari di luar" ucap zidan kepada bara dengan raut penyesalan.

Yap seseorang yang sedari tadi mondar mandir dengan gelisah adalah bara dan orang yang datang adalah zidan.

Bara hanya menghela nafasnya. ia khawatir sedari siang istrirnya ruby belum juga kembali.

saat supir menghubunginya bahwa ruby belum pulang juga. Ia segera membatalkan meeting nya langsung mencarinya.

ia sudah mengkerahkan semua anak buah untuk mencarinya.

ia khawatir sekaligus panik, hari semakin malam apalgi ruby tengah hamil tua. Bara takut terjadi apa apa dengan ruby.

"udah tenangin diri lo dulu, gue akan berusaha cari istri lo" tenang zidan ke bara .

Zidan kalo di luar kerja dia memang memanggilnya nama layak nya temen karena dasarnya bara dan zidan ini teman sejak mereka duduk sekolah menengah atas, hanya saja tuntutan kerjaan ia memanggilnya pak bara.

"gimana gue bisa tenang istri gue lagi hamil dan ini udah malem banget, gue khawatir " racau bara ia meremas kepalanya dengan frustasi .

Ckelkk.

Tiba tiba pintu terbuka, tampak lah seorang wanita berbadan dua memasuki rumah dengan keadaan lemah rambut acak acakan, dan wanita itu tidak memakai telapak kaki sehingga kakinya yang berdarah.

Bara dan zidan menoleh ke sumber suara.

mereka kaget melihat siapa yang membuka pintu.

Bara segera menghmpirinya dan memeluk wanita itu erat.

Sedangkan wanita itu hanya menatap kedepan dengan pandangan kosong dan tidak membalas pelukan bara.

"sayang kamu kemana ajaa, aku nyari nyari kamuu" ucap bara dengan menenggelamkan kepalanya ke ceruk leher ruby.

Ruby tidak membalas pertanyaan bara, ia hanya melepaskan pelukanya lalu pergi begitu saja.

Bara merasa heran ada apa dengan ruby, mengapa ia tidak mengatakan apapun.

pandangan bara beralih ke lantai melihat bekas telapak kaki yang terkena darah.

Ia merasa kaget melihat luka di telpak kaki ruby, dengan segera ia menghampiri ruby dan membopong nya menuju kamar.

"zidan panggil dokter" titah bara kepada zidan.

Sedangkan ruby ia hanya diam pasrah tidak memberontak ia terlalu lelah untuk sekedar protes pun.

flashback on.

ruby duduk di halte yang sangat sepi hari semakin gelap matahari pun akan segera menenggelamkan dirinya.

ruby masih terdiam dengan keheningannya, memikirkan semuanya.

beberapa saat ia kemudian beridiri dari duduknya dan melanjutlan langkah nya, ia tidak berniat untuk pulang kerumah entah akan kemana ia pergi asal malam ini ia belum siap bertemu dengan bara terlebih dahulu.

Ruby berjalan di sepanjang trotoar bahkan ia tidak berniat memesan ojek online sekalipun, karena handphonenya sengaja ia matikan sedari tadi, ia tidak ingin di ganggu dulu.

Saat di perjalanan tiba tiba sendal yang ia pakai pun putus terpaksa ruby harus berjalan tanpa alas kaki.

Berkilo kilometer ia berjalan tanpa alas kaki dengan pikitan berkecamuk, ia tisadar bahwa kakinya sudah luka parah, bahkan sakitnya luka di kaki tidak sebanding dengan luka di hatinya

Flashback off

..............

Ruby pun bangun saat silau cahaya masuk kedalam kamarnya ia merasakan perutnya terasa berat. menolehkan pandangannya kebawah ternyata itu tangan bara yang memeluknya.

Ruby menghela nafas, mengingat kejadian kemarin. Ia bingung harus bagaimana ia kecewa kepada bara tapi jika dipikir pikir ini bukan haknya ,ia hanya jiwa asing yang tersesat dalam tubuh ruby. Harusnya ruby asli lah yang harus kecewa tapi mau bagaimana lagi ia mencintai bara.

Ruby melepaskan tangan bara dari perutnya ia beranjak dari ranjangnya dan menujuk kamar mandi.

Setelah selesai mandi ruby di lanjut turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan pagi.

Saat sedang asik masakannya ia di kagetkan dengan seseorang memeluknya dari belakang.ia tahu siapa pelakunya. Siapa lagi kalau bukan bara.

"kenapa kamu yang masak, kamu kan lagi sakit?," tanya bara.

" gk papa" singkat ruby.

"kenapa sih hem" bara semakin mengeratkan pelukannya dan membenamkan kepalanya ke ceruk leher ruby.

"awass " ruby berusaha melepaskan pelukannya.

saat terlepas bara menyengritkan dahinya merasa heran akan sikap ruby, mengapa ruby seperti menghindarinya.

"kamu ada masalah?" tanya bara

" gak ada" ruby pun membalikan badannya membawa hasil masakannya menuju meja makan untuk di hidangkan.

"kamu kayak ngehindar dari aku" ucap bara.

" perasaan kamu aja"

"tapi kamu memang lebih cuek sama aku"

bara brusaha menggapai tangan ruby, tapi lagi lagi ruby berusaha mengihindarinya.

"gak ada biasa aja"

"rubyyy bilang sama aku, aku salah apa?" dengan sabar bara masih menanyakannya.

bara yang greget segera menarik lengan ruby untuk berbalik menghadapnya.

"kamu apaansih" sarkas ruby yang merasa badannya di tarik mendekat oleh bara.

"kamu yang apaan ,dari semalem dateng smpe sekarang kamu ngehindarin aku" murka bara

"itu perasaan kamu aja" ucap ruby sambil berusaha menrik pergelangannya yang di tarik.

" BISA GAK SIH KAAMU JANGAN KAYAK ANAK KECIL HAH, kalo aku ada salah bilang, dari kemaren orang udah tau khawatir setengah mati, orang yang di khawatirinnya malah kayak gini" murka bara ia tidak sadar sedang membentak istrinya.

"kenapa?" tanya ruby datar.

bara yang sadar dia telah membentaknya segera mengambil kedua tangan ruby, tetapi semuanya telat ruby seakan menghindar lagi.

"kamu kalo emang tau aku nyuekin kamu. Harusnya kamu sadar kalo kamu pasti punya salah, salahnya apa? Ya kamu cari sendiri di diri kamu kesalahan kamu apa,? jangan apa apa kamu bentak orang, gak semua orang kuat di bentak, kamu mikir aja lah sendiri cape aku sama kamu" jelas ruby dengan nada tenang ia sebisa mungkin berusaha menahan tangisannya..

Bara seketika terkesiap, sadar atas kelakuannya ia segera membawa ruby kedalam pelukannya.

Ia meminta maaf sebanyak banyak nya kepada ruby.

"aku minta maaf sayang" mohon bara kepada ruby. Ruby mengabaikannya ia segera pergi ke arah kamar.

Dan bara yang berusaha menarik ruby dan meminta maaf.

" lepasin!! Aku pengen sendiri, tolong jangan ganggu aku dulu" sargas ruby dan berusaha melepaskan cekalan bara .

Setelah lepas ia pun segera pergi menuju kamar.

bara hanya diam mematung, ia tidak tau kesalahan apa yang ia perbuat sampai ruby mencuekinya.

bara mencoba untuk tenang, ia segera duduk di sofa ruang tv kemudian mencoba menghubungi zidan.

"halo tolongin gue lacak semua kejadian hari ini yang di lakuin ruby , hari ini juga gue minta kabarnya"

ia pun menutup telponnya. Bsra menjambak rambutnya frustasi

"ARGHHHH"

Tbc

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!