15. Apa mungkin?

...#####...

Usia kandungan ruby sudah menginjak 7 bulan. Tidak terasa semuanya berjalan dengan sendirinya lika liku mereka jalani dengan berdua.

Kini ruby sedang berada di ruang tv menonton film. Bara sudah berangkat ke kantor sejak pagi tadi, sebenernya bara mau mengambil cuti dari sekarang ia ingin menemani ruby di masa khamilan, jadi saat ruby akan melahirkan ada dia sampingnya.

Tapi ruby melarang nya, karena usia kandungannya belum masuk bulanan masih lama . Maka dari itu ia melarangnya, bara tidak bisa membanatah ia hanya bisa menurutinya, bagaimana pun hormon ibu hamil tidak bisa di ganggu gugat.

TING

ponsel ruby berbunyi, ia mngambilnya dan melihat notif pesan siapa yang masuk ke chatnya.

Nomor tidak dikenal itu lah yang ruby lihat nomor tanpa mana, ruby pun mengabaikannya dan mengembalikan ponselnya lagi, ruby pikir itu hanyalah nomor operator makannya ia abaikan saja.

TING

TING

ponselnya kembali berbunyi, kali ini berbunyi sampai dua kali.

ruby pun kembali memeriksa nya dan lagi lagi nomor tidak dikenal yang ia lihat.

Karena penasaran ruby pun akhirnya terpaksa membukanya.

081××××××××

^^^datang ke alamat ini kalo lo pengen tau kelakuan bejat laki lo^^^

^^^Jl.permata indah kafe filosofi^^^

^^^yakin laki lo cinta sama lo?, secara lo kan dulu jahat sama laki lo^^^

Ruby menyengritkan dahinya bingung, orang siapa yang gak ada kerjaan ngirim beginian dia kira ruby akan percaya.

Ruby pun kembali menutup ponselnya, chat nya hanya ia baca dan tidak membalasnya.

Sebenernya ruby tidak terlalu perduli tapi di lubuk hatinya sedang beperang memikirkannya, apakah ia harus kesana memastikannya atau tidak.

TING

ketika hatinya sedang berperang tiba tiba ponselnya kembali berbunyi, jantung ruby berdetak lebih kencang takut overthingkingnya menjadi nyata.

Dengan keberaniannya ia pun mengambil ponsel dan membukanya. Ketika di buka dugaanya semakin yakin, chat dari nomor yang tak di kenal tadi kembali mengirim pesannya kali ini berupa photo.

Hati ruby semakin merasa tidak enak.

081××××××

^^^(Picture)^^^

DEG

hati ruby berdetak kencang saat melihat photo itu, ugaanya benar ia mau mengelak seperti apapun tidak bisa karena yang di photo itu memang suaminya bara.

Ruby bergegas keluar memesan ojek online, ia sengaja tidak memakai supir nya karena ia ingin memastikannya sendiri.

ruby pun keluar dengan tergasa gesa ia sampai lupa tidak menganti bajunya.

"non mau kemana?" tanya supir yang melihat ruby keluar gerbang dengan tergesa gesa.

" ehh emm ini pak saya mau keluar sebentar mau beli cemilan" ucap ruby yang terburu buru.

"biar saya saja non yang belikan" tawar supir kepada ruby.

"gak usah saya aja pak soalnya mau milih sendiri"

"mau di anter non?"

"gak usah pak saya sendiri aja, kalo gitu saya kedepan dulu ya pak"

"iya non hati hati"

Ruby pun segera keluar dan langsung naik ke mobil yang ia pesan lewat online tadi.

mobil pun melaju dengan kecepatan sedang, hati ruby tidak bisa tenang, jika semuanya benar hatinya pasti sangat hancur.

Kalo boleh jujur ruby sudah mulai mencintai suaminya bara semenjak ia sudah ada di dalam tubuh ini, tapi ia tidak memaksa bara.

Jika memang yang ada di photo itu benar ia tidak bisa berbuat apa apa karena ruby dulu sudah menyianyiakan ketulusan bara.

"neng udah sampe" ucap si supir.

ruby tidak sadar keasikan melamun tau tau ia sudah sampai.

"eh iya maaf pak saya melamun, ini pak uangnya ,kembaliannya ambil aja" ucap ruby dan menyerahkan uang 100ribu 1 lembar.

Ruby pun masuk ke dalam kafe tempat suaminya ada di situ, ia selalu merapalkam semoga semuanya hanya kebohongan.

ia memilih kursi pojok yang dekat jendela. Dan memesan makanan.

Ruby pun mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kafe saat ini ia memang tidak menemukan keberadaan bara.

Ia menghela nafas saat tau chat itu hanya bohong belaka. karena ia tidak dapat menemukan keberadaan suaminya.

ia pun merasa lega dan mengalihkan pandangannya ke arah jendela melihat pemandnagan kota .

saat ia mengembalikan pandangannnya ke arah kafe kembali.

jantung nya seakan mau berhenti saat ia menemukan sepasah laki laki dan perempuan keluar dari ruangan yang berbeda sedang meunuju ke arah pintu keluar kafe.

Sang wanita telihat senyum sumringah sambil bergelayut manja di tangan lelaki, dan lelaki tersebut adalah bara suaminya.

ia tidak mengetahui siapa wanita yang menggandengnya. Dan ada hubungan apa di antara mereka.

Tes

cairan bening tiba tiba menetes dari dalam matanya, ruby menangis ia merasa cemburu kecewa kepada bara, bara bahkan terlihat tidak risih sedikitpun bahkan bara tidak berusaha melepaskannya.

Ada hubungan apa di antara mereka, itulah pikir ruby. Dalam benak nya selalu terbayang bayang akan kemesraan mereka.

" maaf mbak ini pesenannya" ucap waiters yang membawakan pesenan ruby.

ruby yang kaget pun segera mengusap matanya yang basah ia cepat cepat menghapus air matanya.

"eh iya maaf mbak, em mbak saya mau tanya boleh?" tanya ruby.

"boleh ada yang bisa saya bantu?"

" em ruangan yang sebelah situ, ruangan apa yah" ruby menujuk ke arah ruangan yang dimana bara dan wanita itu keluar dari ruangan tersebut.

"owhh itu ruangan vip mbak, biasanya suka di booking buat orang orang yang mau dinner romantis ,atau orang orang yang berpasangan mbak"

Deg

jantung nya kembali berdetak kencang saat mendengar penjelasan waiters tersebut tentang ruangan itu.

" kalo gitu saya permisi ya mbak" pamit sang waiters.

"owh iya makasih mbak".

Ruby tidak bisa berkata kata, hatinya sakit ia merasa dikhianatin oleh bara ia kecewa.

bagaimana bara bisa tega ia berselingkuh di belakangnya dengan kondisi ia mengandung besar.

ia bahkan sudah berjanji tidak akan berdekatan dengan wanita manapun.

tapi mana kali ini ia berbohong.

Pantas saja dari sebulan ini ia selalu lembur dan jarang ada dirumah selalu sibum bahkan ia tidak berfikir ke arah yang tidak tidak. tapi kali ini bara bener bener menyakiti hatinya.

Ruby segera membayar pesanannya dan berjalan keluar kafe.

ruby memilih berjalan dari pada memesan ojek online, ia pun nerjalan di trotoar dengan pandangan kosong, memikirkan kejadian tadi.

saat menemukan halte ia segera menduduki bokongnya di kursi yang ada di halte.

" haha apa kata gue, nikah itu gak segampang itu begoo, bego banget gue termakan akan cinta kalo udah sakit hati gini siapa yang bakal di salahin" gumam ruby, ia terkekah hambar dengan pandangan kosongnya.

Air matanya kembali menetes bedanya kali ini menetes nya lebih deras dari sebelumnya.

ruby menangis sejadi jadinya.

hari sudah menjelang sore ruby bahkan tidak sadar sudah berapa lama ia dihalte menangis sendirian.

ponselnya sedari tadi berbunyi tetapi ia abaikan ia tidak ingin membukanya, ia ingin sendirian.

tbc..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!