Chapter 17

...Happy Reading...

...🌻🌻🌻...

beberapa hari kemudian hari yang ditunggu Aeris akhirnya tiba. hari ini bertepatan dengan dimulainya jadwal para model baru untuk menjalani hari-hari mereka sebagai publik figur.

jadwal pertama kali ini adalah pemotretan dengan salah satu brand pakaian yang cukup terkenal. Liya mengatakan bahwa ada satu model lagi dari Great Mate's yang menjalani pemotretan bersama Aeris.

Aeris cukup bersemangat ia menantikan hari ini. manajer Liya juga memintanya untuk bertemu di tempat pemotretan supaya dapat menghemat waktu.

beruntungnya tempat pemotretan tidak jauh dari apartemennya. hanya butuh waktu sekitar dua puluh menit untuk sampai ke tempat pemotretan.

sesampainya di tempat pemotretan Aeris bisa melihat ada manajer Liya yang sedang menunggunya di lobby. Aeris segera menghampiri manajer Liya.

"selamat pagi mbak liya" sapa Aeris.

"pagi Aeris, ayo kita masuk para kru sudah datang" kata Liya.

Aeris mengangguk kemudian berjalan mengikuti manajer Liya menuju studio pemotretan.

"selamat pagi semua" sapa Aeris dan Liya tersenyum begitu masuk studio.

"pagi mbak Liya, mbak Aeris" jawab kru perempuan.

"wah mbak rajin sekali sudah datang pagi-pagi begini" puji kru perempuan itu.

"namanya juga mencari rezeki mbak jadi harus rajin" kata Aeris sambil tersenyum ramah.

"maaf ya mbak, mbak Aeris saya permisi dulu, saya ada perlu dengan fotografer yang akan memotret" pamit Liya.

"iya silahkan mbak" kata kru perempuan.

manajer Liya kemudian pergi menuju fotografer yang sedang mempersiapkan set untuk pemotretan.

"mbak memang berbeda dari model lain, tak salah mbak jadi peringkat pertama dalam seleksi model baru" puji kru perempuan.

"ah itu hanya beruntung bisa menjadi peringkat pertama" kata Aeris.

"ah mbak terlalu merendah, kalau begitu mari ikut saya ke ruang rias dan ganti pakaian" kata kru perempuan itu.

Aeris mengikuti kru perempuan itu di belakang menuju ruang rias dan ruang ganti.

setelah sampai Aeris duduk di kursi meja rias yang kosong kemudian seorang makeup artis dan penata rambut datang dan mulai merias wajah Aeris.

pada saat ditengah-tengah sedang di rias tiba-tiba ada yang membuka pintu. Aeris melihat dari pantulan cermin meja rias melihat siapa yang datang.

rupanya yang datang itu Lalitha bersama dengan manajernya. melihat siapa yang datang membuat mood Aeris turun. apalagi dengan percakapan terakhir antara mereka membuat Aeris kesal.

Aeris menghela nafasnya berusaha untuk mengembalikan moodnya yang hilang.

"aku terkejut melihatmu menjadi model dari agensi yang menjalani pemotretan bersamaku" kata Lalitha begitu duduk di kursi meja rias di samping Aeris.

"ya aku juga terkejut" kata Aeris tanpa menoleh kepada Lalitha.

"sepertinya ini waktu yang tepat untuk kita menunjukkan kemampuan masing-masing" kata Lalitha.

"apa maksudmu?" tanya Aeris bingung.

"mari bertaruh" ajak Lalitha sambil tersenyum remeh.

"bertaruh apa?" tanya Aeris.

"kau tahu? kalau fotografer yang akan memotret kita itu adalah fotografer Steven Gerrard yang terkenal dengan tegas dan ia tidak akan segan-segan untuk mengkritik model yang dipotret nya dengan umpatan. siapa yang bisa mendapatkan pujian dari Steven Gerrard maka dia menang" kata Lalitha.

"tentu aku tahu siapa Steven Gerrard itu, tapi bertaruh seperti ini adalah hal yang kekanak-kanakan" kata Aeris sambil tersenyum mengejek.

"apa kau takut?" tanya Lalitha.

"tentu saja tidak" jawab Aeris tenang.

"kalau begitu kita sepakat bertaruh" kata Lalitha.

"tunggu, tidak menyenangkan kalau bertaruh tidak ada hadiah kan?" tanya Aeris.

"baiklah, hadiah apa yang akan diberikan kepada pemenang?" tanya Lalitha.

"kau ingin hadiah apa?" tanya Aeris kembali.

"bagaimana kalau mobil?" tanya Lalitha.

Aeris yang mendengar perkataan Lalitha matanya berbinar seketika. bagaimana tidak sekarang ini Aeris sedang membutuhkan mobil. jika ia menang maka Aeris tak perlu untuk keluar uang untuk membeli mobil.

"oke" kata Aeris.

"baiklah, siapa pun yang menang maka yang kalah harus membelikan pemenang mobil apapun yang diminta" kata Lalitha.

mendengar itu Aeris hanya mengangguk dan menatap cermin sambil tersenyum percaya diri.

setelah selesai dirias dan ditata rambutnya seorang kru datang dan memberikan pakaian yang akan digunakan Aeris.

...*pakaian Aeris untuk pemotretan...

Karena Lalitha belum selesai dirias maka Aeris yang menjadi pertama melakukan pemotretan.

Aeris sudah berdiri dengan percaya diri di set pemotretan. fotografer Steven Gerrard terlihat memperhatikan Aeris kemudian menganggukkan kepala.

"baiklah semuanya siap kita mulai pemotretan model pertama" kata Steven.

mendengar perkataan Steven, Aeris pun bersiap untuk pemotretan. selama pemotretan Aeris berpose dengan percaya diri dan berusaha mengikuti arahan Steven.

melihat Aeris yang tampil percaya diri Steven hanya mengangguk puas dan tersenyum tipis.

"oke, pemotretan selesai" kata Steven.

setelah cukup lelah berpose Aeris kemudian berjalan pergi keluar set pemotretan kembali menuju ruangan rias.

"tunggu, kamu Aeris?" tanya Steven.

"penampilan kamu bagus hari ini, saya harap bisa berkerja sama lagi dengan kamu" kata Steven.

semua orang yang ada di studio pemotretan terdiam mendengar pujian dari Steven. sedangkan Aeris tersenyum senang mendengar pujian itu.

"terima kasih tuan, suatu kehormatan bagi saya bisa berkerja sama dengan tuan Steven yang terkenal" kata Aeris sambil tersenyum ramah.

"manis sekali ucapan mu" kata Steven.

"kalau begitu silahkan kamu istirahat, terima kasih sudah memberikan penampilan kamu yang terbaik" kata Steven sambil pergi mempersiapkan pemotretan selanjutnya.

Lalitha yang melihat itu tidak senang dan khawatir. jika terus seperti ini maka taruhan akan dimenangkan oleh Aeris. Lalitha berusaha untuk menenangkan pikirannya dan berjalan penuh percaya diri menuju set pemotretan.

pemotretan pun dimulai, Lalitha mulai melakukan pose andalannya dengan percaya diri.

"Lalitha angkat wajahmu sedikit" komentar Steven.

"ganti pose lain yang lebih anggun" perintah Steven.

Lalitha berusaha untuk mengikuti arahan di berikan oleh Steven tapi terus saja mendapat protes darinya. hal ini membuat Steven menghela nafas dan mengusap kepalanya.

pemotretan pun akhirnya selesai, Lalitha menghela nafas lelah. jika begini sudah pasti ia kalah taruhan dengan Aeris.

"Lalitha apa kamu tidak bisa mengikuti saya dengan benar" kata Steven.

"maaf tuan" kata Lalitha sambil menunduk.

"kalau begini untuk apa saya membayar mahal untuk model yang tidak profesional" teriak Steven.

Lalitha tidak menjawab perkataan dari Steven ia hanya menundukkan kepalanya.

"saya pastikan tidak akan berkerja sama dengan kamu" kata Steven sambil menunjuk Lalitha kemudian pergi.

dengan amarah Lalitha berjalan memasuki ruang rias.

"akh!!" teriak Lalitha sambil melemparkan barang yang ada di dekatnya.

"berhenti mbak anda membuat kekacauan" kata kru pemotretan.

"DIAM! akan aku ganti semuanya, memangnya aku tidak punya uang" kata Lalitha sambil menaikkan nada bicaranya.

kru tersebut terlihat takut kemudian berlari keluar mencari bantuan. Aeris baru saja keluar dari ruang ganti terkejut melihat ruang rias yang berantakan.

"berhentilah! kau membuat takut para kru" kata Aeris menaikkan nada bicaranya.

"diam kamu jangan banyak bicara!" kata Lalitha dengan suara yang tak kalah tingginya.

"daripada kamu marah-marah tidak jelas seperti ini, lebih baik kita diskusikan tentang kapan kamu akan membelikan ku mobil" kata Aeris sambil berjalan mendekati Lalita dengan tersenyum mengejek.

Lalitha benar-benar sudah emosi mengangkat tangannya berniat untuk menampar pipi Aeris tapi sebelum mengenai pipi Aeris pergelangan tangan Lalita digenggam dengan erat oleh Aeris dan dihempaskan dengan kuat.

"sebaiknya kamu tepati taruhan ini jangan jadi pecundang, lagi pula ada saksi yaitu penata rias dan juga penata rambut di ruangan itu. aku sudah memiliki nomor handphonemu akan ku berikan foto mobil yang aku inginkan dan dalam waktu seminggu aku ingin mobil itu sudah ada di basement apartemen Cassano. jika tidak akan aku laporkan kamu karena sudah merusak barang klien kepada agensi" kata Aeris kemudian mengambil tasnya dan berlalu pergi meninggalkan ruang rias.

"akh! berani-beraninya dia mengancam ku akan ku balas nanti" kata Lalitha dengan tatapan kebencian.

...To Be Continued...

...🌻🌻🌻...

hai semuanya 🤗

aku update lagi, mohon maaf atas keterlambatannya tadi aku ada urusan sebentar🙏

terima kasih

bye 👋

Terpopuler

Comments

azka aldric Pratama

azka aldric Pratama

dia yg nantangin ,dia juga yg kesel 😏😏😏 ulet burik banyak yg GK waras

2023-08-24

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!