Chapter 16

...Happy Reading...

...🌻🌻🌻...

Della POV

setelah masalah Elena selesai, sekarang Della sudah tidak memiliki uang simpanan. semua uangnya sudah dia gunakan untuk membantu Elena bebas dari tuduhan dan bebas dari kantor polisi.

belum lagi Hardi yang terus saja meminta uang dengan alasan modal untuk usaha yang sedang dirintisnya. Della harus memikirkan bagaimana cara untuk mendapatkan uang lebih.

uang yang diberikan oleh Arron hanya cukup untuk kebutuhan dirinya saja. belum lagi sekarang ia sudah tidak memiliki tabungan.

'sepertinya aku bisa merayu Arron supaya bisa memberi uang lebih atau aku bisa beralasan kalau ada saudara yang sakit dan aku berniat membantu membayar biaya perawatan' batin Della.

setelah memikirkan matang-matang Della memantapkan hati untuk melakukan ide tersebut. Della pun segera bersiap-siap untuk menemui Arron di kantor.

Della mengenakan dress seksi, heels yang tingginya 10cm, wajahnya memakai makeup bold dan rambutnya di catok bergelombang. tak lupa Della mengenakan satu set perhiasan yang semuanya terbuat dari emas putih.

Della memperhatikan hasil make-upnya di cermin dan mengambil tas berwarna hitam kesukaannya. setelah semua dirasa siap Della mengambil kunci mobilnya dan berangkat menuju kantor Arron.

setelah sampai Della melemparkan kunci mobilnya kepada seorang penjaga dan memintanya untuk memakirkannya.

begitu masuk lobby kantor semua orang yang ada di sana menatap kearah Della. tapi Della tak mempermasalahkannya karena semua yang ada di kantor tahu kalau dirinya adalah istri pemilik perusahaan.

Della langsung menuju lift dan menekan tombol menuju ke lantai tempat ruangan Arron berada. dengan percaya dirinya Della berjalan di lorong menuju ruangan Arron.

tanpa mengetuk Della langsung masuk ke ruangan Arron. begitu masuk Della terkejut karena di dalam ruangan Arron ternyata sudah ada Aeris di sana.

mata Della menatap tajam ke arah Aeris yang sedang duduk bersandar di sofa. sedangkan Aeris tampak tidak menghiraukan tatapan tajam yang Della arahkan padanya.

Della POV End.

"ngapain kamu disini Aeris?" tanya Della ketus.

"ini bukan urusan anda, lagi pula ini kantor milik ayahku" kata Aeris dengan sombongnya.

"ada apa kau kesini?" tanya Arron dari meja kerjanya.

Della yang sedang kesal karena perkataan Aeris suasana hatinya berubah begitu mendengar suara Arron.

"aku ingin mengajakmu makan siang, suamiku" kata Della berjalan berlenggak lenggok menuju meja kerja Arron.

Aeris yang melihat tingkah Della hanya merapatkan bibirnya berusaha untuk tidak tertawa.

"aku sudah makan siang bersama dengan Aeris tadi" kata Arron.

"ah sayang, kenapa tidak menungguku" kata Della manja.

"pprt"

Della menoleh ke asal suara itu.

"ngapain kamu tertawa?" tanya Della sambil menatap tajam kearah Aeris.

"nggak Tante, saya hanya sedang melihat adegan lucu di tv" kata Aeris.

Della menatap ke arah televisi yang memang sedang menayangkan acara komedi. tatapan Della kembali teralih kepada Arron.

"untuk apa mengajak kamu, lagi pula saya tidak tahu kalau kamu akan datang kesini" kata Arron sambil terus membaca dokumennya.

"tapi kamu bisa telpon supaya kita bisa makan bersama seperti keluarga harmonis" kata Della.

"ha ha ha ha, lucu sekali" kata Aeris sambil tertawa terbahak-bahak.

"diam!" teriak Della.

ruangan itu seketika hening hanya ada suara televisi begitu mendengar teriakkan dari Della. Della yang sadar tindakan yang ia lakukan langsung menutup mulutnya dengan tangan.

Aeris melihat itu hanya menyeringai tipis, setelah ini dramanya akan seru.

"cukup Della, daripada merecoki saya lebih baik sekarang katakan apa yang kamu inginkan sampai repot-repot datang ke sini" kata Arron sambil menatap tajam ke arah Della.

Della yang mendapat tatapan tajam Arron menjadi gugup karena niatnya ternyata terbaca oleh Arron.

"ada yang ingin aku bicarakan denganmu tapi hanya berdua" kata Della.

"katakan saja disini aku tak punya waktu hanya untuk mengobrol" kata Arron.

Della menghela nafasnya berusaha menghilangkan rasa gugupnya. sementara Aeris menatap Della penasaran dengan apa yang akan dikatakannya.

"saudaraku ada yang sakit dan aku ingin sedikit membantunya membayar pengobatan, bisakah kamu memberiku uang lebih?" tanya Della.

"berapa uang yang kamu butuhkan?" tanya Arron acuh.

mendengar itu mata Della langsung berbinar seketika. sementara Aeris hanya diam menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"terserah kamu saja, suamiku" kata Della sambil menatap Aeris sombong.

Aeris yang melihat tatapan yang ditujukan Della padanya ia hanya berusaha untuk menahan tawanya.

"saya sudah transfer 200jt, dan tolong jangan panggil saya begitu itu menggelikan" kata Arron.

"ha ha ha, dengar itu Tante" kata Aeris sambil mengejek Della.

melihat ejekan yang ditujukan Aeris padanya membuat Della geram "diam kamu anak kecil" geram Della.

Aeris mengabaikan perkataan dan kemudian membereskan tasnya dan mengambil bedak untuk memperbaiki make-upnya.

"terima kasih ya mas" kata Della.

"hmm" balas Arron.

setelah selesai Aeris memasukkan bedaknya kedalam tas kemudian berdiri dan berjalan kearah meja kerja Arron.

"ayah aku pulang dulu ya" pamit Aeris.

"ya, hati-hati dijalan" jawab Arron.

Aeris tersenyum kemudian mencium pipi Arron dan berjalan kearah pintu tak lupa memberikan senyuman sinis kepada Della.

Della yang melihat senyuman sinis Aeris itu benar-benar kesal. "mas aku juga pamit ya" kata Della.

"hmm" balas acuh Arron.

mendengar balasan acuh Arron Della hanya bisa menahan kesal dengan tersenyum manis kemudian keluar dari ruangan kerja Arron.

melihat Aeris yang masih ada di lorong sedang menunggu lift dengan segera Della menghampiri Aeris.

"apa kamu lihat tadi?" tanya Della sambil berdiri di samping Aeris.

"memangnya apa yang Tante maksud?" tanya Aeris.

"ayolah kamu juga lihat bagaimana perhatian khusus yang ayah kamu berikan terhadap saya" kata Della sombong.

"aku ragu jika memberi uang itu disebut perhatian khusus" kata Aeris sambil tersenyum mengejek.

"apa maksud kamu tentu saja itu perhatian khusus yang diberikan Arron untuk saya" kata Della dengan percaya diri.

"sepertinya Tante terlalu percaya diri, mau saya sadarkan?" tanya Aeris.

"apa yang dilakukan oleh ayahku itu bukan perlakuan khusus Tante harusnya bisa membedakan yang namanya perlakuan khusus dengan kewajiban" lanjut Aeris.

"apa maksud kamu?" tanya Della.

"yang dilakukan ayahku itu hanya kewajiban untuk memenuhi kebutuhanmu sebagai istrinya, tapi apa kamu pernah melakukan kewajibanmu sebagai istri? bahkan hanya untuk menyiapkannya pakaian" kata Aeris sambil tersenyum remeh.

mendengar perkataan dari Aeris, Della hanya bisa diam karena selama ini ia memang tidak pernah melakukan kewajiban sebagai seorang istri.

"sebaiknya Tante berhati-hati takutnya nanti Tante akan dibuang oleh ayahku" ancam Aeris.

"harusnya kamu yang hati-hati karena saya akan membuat kamu di usir oleh ayahmu" kata Della sambil menunjuk wajah Aeris.

"kalau begitu aku tunggu, kita lihat apakah usaha Tante membuat aku di usir oleh ayah nanti berhasil atau tidak" kata Aeris tersenyum percaya diri.

"kamu tunggu saja" kata Della kemudian berlalu pergi masuk kedalam lift.

Aeris yang mendengar ancaman Della hanya tersenyum geli.

'aku pastikan akan ku balikan ancaman itu padamu nanti' gumam Aeris.

...To Be Continued...

...🌻🌻🌻...

hai semuanya 🤗

aku update lagi, mohon maaf atas keterlambatannya ya🙏

Terpopuler

Comments

Denisya putri

Denisya putri

Siap2 jadi miskinnn mak della

2024-04-13

0

Kania Rahman

Kania Rahman

aduh,dasar nini kuwuk

2023-08-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!