Chapter 18

...Happy Reading...

...🌻🌻🌻...

setelah pemotretan pertama yang menguras emosi Aeris kemudian merebahkan tubuhnya di ranjang. Aeris menghela nafasnya kemudian menatap jam yang tergantung di dinding menunjukkan pukul empat sore.

Aeris segera pergi membersihkan diri dan membuat makan malam. makan malam yang dibuat oleh Aeris kali ini yaitu spaghetti bolognese dengan salad buah.

akhirnya makan malam matang Aeris memutuskan untuk makan diruang komputer. ia berencana untuk mengamankan kamera CCTV di ruang rias tadi.

butuh beberapa menit akhirnya video CCTV didapatkan oleh Aeris. jika nanti Lalita menggunakan potongan video ini untuk memfitnahnya maka Aeris tinggal meng-upload video versi penuhnya dengan akun anonim supaya tidak ketahuan.

saat sudah selesai mengamankan kamera CCTV, Aeris ingat bahwa ia memiliki surat kepemilikan saham mungkin dengan saham ini ia bisa disebut salah satu pemegang saham tertinggi di Oliver Grup. Aeris memutuskan untuk mencari informasi tentang perusahaan tersebut.

sambil makan Aeris terus mencari informasi penting mengenai Oliver Grup. sampai Aeris mendapatkan informasi tentang rapat penting para pemegang saham yang akan diadakan lusa nanti.

Aeris akan mengatur jadwalnya pada manajer Liya supaya lusa nanti ia bisa hadir di rapat itu dan memperkenalkan diri sebagai salah satu pemegang saham tertinggi.

setelah selesai Aeris berspiap-siap untuk pergi tidur karena besok ia ada pemotretan dengan salah satu majalah yang berkolaborasi dengan brand tas terkenal.

...🌺🌺🌺...

keesokkan harinya Aeris sudah bersiap untuk pergi ke studio pemotretan tapi saat di lobby Aeris melihat Xavier dan asistennya sedang duduk di kursi tunggu dekat meja resepsionis.

Aeris memilih mengacuhkannya dan melanjutkan perjalanannya menuju studio pemotretan. saat sudah dekat dengan pintu keluar apartemen tiba-tiba tangan Aeris ditarik oleh seseorang.

rupanya yang menarik tangannya adalah Leon asisten Xavier "anda tidak sopan" kata Aeris sambil melepaskan tangan Leon.

"tunggu sebentar nona, ada yang ingin kami bicarakan" kata Leon sambil melepaskan tangannya.

"apa yang ingin kalian bicarakan? sebaiknya cepat karena aku tidak memiliki banyak waktu" kata Aeris melipat tangannya ke dada.

"baik nona, silahkan duduk dulu" kata Leon.

Aeris pun menuruti perkataan Leon kemudian duduk di kursi tepat di hadapan Xavier yang memasang raut wajah datar.

"begini nona tentang kejadian kemarin saya meminta maaf" kata Leon.

"seharusnya bukan anda yang meminta maaf tuan Leon" kata Aeris.

Leon terkejut mengetahui bahwa Aeris bisa tahu namanya tanpa berkenalan.

"maksud anda nona?" tanya Leon.

"seharusnya yang meminta maaf adalah bos Anda, tuan Leon" kata Aeris tersenyum manis sambil menatap ke arah Xavier.

Xavier yang ditatap oleh Aeris hanya menampilkan wajah datar. Leon yang melihat itu khawatir jika bosnya akan marah dan sampai memaki Aeris.

"apa yang kamu inginkan?" tanya Xavier.

"kalau begitu berikan aku kartu namamu, nanti setelah pemotretan akan aku hubungi kapan kita bisa bertemu dan membahas tentang hal ini" kata Aeris.

"Leon berikan kartu namaku padanya" perintah Xavier.

"baik tuan" kata Leon memberikan kartu nama Xavier pada Aeris.

"baiklah, kalau begitu saya pamit dulu akan saya hubungi anda nanti" berjalan Aeris berjalan keluar lobby apartemen dan menyetop taksi.

sesampainya Aeris di studio pemotretan Aeris segera menghampiri manajer Liya yang menunggunya di pintu masuk studio.

"maaf mbak, saya telat ya" kata Aeris begitu berada didepan Liya.

"tidak kok kamu tepat waktu" kata Liya.

"syukurlah" kata Aeris sambil menghela nafasnya lega.

"sebaiknya kita bergegas ke studio, hari ini kamu pemotretan untuk brand kosmetik yang meluncurkan produk lipstik terbaru" kata Liya sambil menyerahkan dokumen mengenai konsep produk tersebut.

Aeris membaca dokumennya memahami setiap apa yang diinginkan oleh kliennya dan memikirkan apa yang bisa ia lakukan untuk menonjolkan produk tersebut.

saat ini Aeris berada di ruang rias bersama dengan manajernya Liya sedang dirias dan ditata rambutnya. begitu selesai Aeris diberikan pakaian yang akan digunakannya untuk pemotretan.

Aeris menggunakan gaun hitam yang memperlihatkan belahan dadanya yang putih rambutnya di ikat satu memancarkan kesan sederhana namun seksi tak lupa juga menggunakan aksesoris kalung.

...*pakaian yang dipakai Aeris sama contoh posenya ya...

pemotretan pun dimulai, manajer Liya terus memperhatikan bagaimana Aeris berpose dan mengikuti arahan dari fotografer.

"tegakkan kepalanya mbak" kata fotografer.

"coba pakai lipstiknya"

"oke, cukup mbak semua sudah bagus" kata fotografer kemudian membereskan kameranya.

Aeris segera pergi ke ruang rias untuk menghapus riasannya dan mengganti pakaiannya karena hari sudah sore dan ia memiliki janji dengan Xavier.

"mbak Liya mau pulang bareng?" tanya Aeris begitu selesai mengganti pakaiannya.

"tidak usah, aku harus pergi belanja kebutuhan dapur dulu" kata Liya.

"oke deh, hati-hati ya mbak" kata Aeris.

"kamu juga hati-hati, aku pamit pulang lebih dulu" pamit Liya kemudian berlalu pergi dari ruang rias.

Aeris membereskan tasnya dan pamit pulang kepada para kru yang masih di studio. begitu didalam taksi menuju apartemennya terlebih dahulu Aeris membuka handphonenya dan memasukkan nomor milik Xavier mengiriminya chat.

...Xavier Cassano...

...Online...

^^^tes^^^

siapa?

^^^ini Aeris Carter^^^

ya

^^^untuk pertemuan nanti,^^^

^^^apa ada saran tempat yang VVIP?^^^

pukul 7, di restoran Cassano

reservasi atas nama Leon

^^^oh baiklah^^^

^^^(Read)^^^

begitu sampai apartemen Aeris segera pergi membersihkan diri dan berpakaian karena restoran Cassano adalah salah satu dari restoran mewah yang ada di kota. jika ia tampil biasa saja mungkin akan jadi perhatian orang-orang di sana.

...*pakaian yang dipakai Aeris malam ini...

setelah selesai bersiap-siap Aeris pergi ke walk in closet untuk memfotocopi surat kepemilikan sahamnya dan juga buku rekening yang digunakan untuk mentransfer keuntungan perusahaan kepada para investor untuk ditunjukkan pada Xavier nanti.

Aeris pun berangkat menuju restoran Cassano dengan menggunakan taksi. butuh waktu empat puluh lima menit untuk Aeris sampai di restoran Cassano.

setelah sampai Aeris segera menuju meja resepsionis restoran untuk menanyakan dimana ruang VVIP yang telah di reservasi oleh Leon.

"permisi mbak, reservasi atas nama Leon?" tanya Aeris pada Resepsionis.

"sebentar saya cek dulu mbak" kata resepsionis.

"silahkan mbak" kata Aeris.

"reservasi atas nama Leon dilantai dua ruang VVIP tiga" kata resepsionis.

"terimakasih mbak" kata Aeris sambil berlalu pergi menuju lantai dua.

Aeris berjalan menyusuri lorong ruang VVIP restoran Cassano. Aeris akhirnya sampai di ruang VVIP tiga yang di reservasi oleh Leon yang berada di ujung lorong.

saat Aeris masuk sudah ada Xavier dan Leon yang sedang duduk di sofa dan di meja juga sudah ada beberapa makanan yang tersaji.

Aeris pun duduk di sofa tepat di depan Xavier dan juga Leon.

"silahkan nona pesan makanan yang anda suka" kata Leon sambil memberikan buku menu.

Aeris tidak membalas perkataan Leon hanya mengambil buku menu dari Leon dan mulai memesan makanan dan minuman yang ia suka.

"karena sekarang nona Aeris sudah datang mari kita mulai pembicaraan" kata Leon begitu pelayan pergi.

"ya silahkan" kata Aeris menyandarkan punggungnya ke sofa.

"baik, mari kita buat kesepakatan bahwasanya anda tidak boleh untuk menyebarkan kejadian kemarin kepada siapapun dan kami akan memenuhi apapun keinginan anda" kata Leon sambil menyerahkan sebuah kertas perjanjian.

Aeris melihat surat perjanjian yang diberikan Leon padanya kemudian Aeris menaruh perjanjian itu ke sebelah sofa yang kosong dan membuka tasnya dan mengambil surat dan buku rekening.

"saya ada tawaran yang lebih baik tuan Leon" kata Aeris.

Xavier yang mendengar itu menaikkan sebelah alisnya penasaran tawaran apa yang akan diberikan oleh Aeris.

Aeris memberikan fotocopy surat kepemilikan saham dan buku rekening kepada Leon

"seperti yang kalian lihat itu adalah fotocopy asli surat kepemilikan saham di Oliver Grup" kata Aeris.

"darimana kamu mendapatkannya?" tanya Xavier.

"itu milik saya yang dibelikan oleh ibu saya yang sudah meninggal sejak lima tahun yang lalu" kata Aeris.

"lalu apa yang akan nona tawarkan?" tanya Leon.

Aeris tersenyum manis kearah kedua pria tampan itu "yang akan saya tawarkan adalah simbiosis mutualisme saya tidak akan menyebarkan apa yang telah terjadi kemarin tapi bantu saya untuk ikut kedalam rapat penting pemegang saham Oliver Grup besok" kata Aeris sambil menatap keduanya.

Xavier dan Leon menatap satu sama lain begitu mendengar tawaran Aeris.

"apa kamu yakin ini asli?" tanya Xavier datar.

"oh ayolah kalian bisa cek dan samakan datanya dengan yang ada di perusahaan" kata Aeris.

"tapi apa kamu bisa dipercaya?" tanya Xavier.

"ya tentu saja, jika kamu membantuku untuk masuk kedalam rapat akan aku pasti dukungan suaraku jika ada pemilihan pemimpin perusahaan yang baru" jawab Aeris.

"baiklah kalau begitu nanti Leon akan mengirimkan undangan rapat kepada kamu melalui email" kata Xavier.

"jadi kita Deal?" tanya Aeris sambil mengangkat tangannya.

"ya Deal" kata Xavier dingin tanpa menyambut tangan Aeris.

Aeris yang melihat itu hanya menurunkan tangannya kemudian pelayan datang membawa makanan yang dipesan Aeris. semua mulai memakan makanannya dan tidak ada percakapan yang terjadi selama itu.

...To Be Continued...

...🌻🌻🌻...

hai semuanya 🤗

aku update lagi

mohon untuk supportnya 🙏

like, komen dan follow ya

terima kasih

bye 👋

Terpopuler

Comments

Moh Rifti

Moh Rifti

next

2023-12-10

1

Osie

Osie

xavier sok cool ntar kalau sp ente bucin ke aeris..aku yg paling gede ketawanya ntar

2023-08-05

1

Siska Safitri

Siska Safitri

lanjut thor....
up yg banyak....
lg serunya ini thor.....

2023-07-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!