Chapter 4

...Happy Reading...

...🌻🌻🌻...

saat akan melanjutkan membaca ke halaman berikutnya.

Cring…cring…

tiba-tiba telpon apartemen berbunyi. Aeris meletakkan buku itu kembali kedalam peti dan berjalan menuju telpon apartemen berada.

"halo nona, maaf mengganggu tapi ada yang mencari anda lagi" kata resepsionis.

"siapa?" tanya Aeris.

"seorang wanita nona, dia ngotot untuk masuk tapi karena peraturan apartemen tak bisa membiarkan orang asing masuk seenaknya" kata resepsionis.

"dia juga mengatakan bahwa dia adalah ibu anda"

tidak salah lagi yang datang itu Della ibu tirinya yang paling Aeris benci. tapi untuk apa dia kesini?.

"tolong katakan padanya untuk menunggu di lounge apartemen, saya akan segera ke sana" kata Aeris.

"baik nona" jawab resepsionis.

Aeris menutup telpon membereskan peti dan menyimpannya di bawah kasur karena Aeris belum selesai membacanya.

kemudian bergegas pergi menuju lift saat lift terbuka ternyata ada dua orang pria tampan yang sudah ada di lift. salah satu pria itu berambut cokelat dan memperlihatkan senyum ramah sedangkan yang satunya berambut hitam legam indah. Aeris kaget karena pria berambut hitam itu menatapnya dengan tatapan dingin.

"apa nona akan masuk?" tanya pria berambut cokelat sambil tersenyum ramah.

"oh iya" kata Aeris masuk dengan canggung.

"Anda mau ke lantai berapa nona?" kata pria itu lagi.

"ke lobby tuan" kata Aeris.

setelah itu tak ada lagi obrolan apapun di lift. suasana di lift pun menjadi canggung dan entah kenapa suasana di dalam sini begitu dingin.

Aeris menoleh ke arah pria berambut hitam dan berwajah dingin tadi dan menatap si pria dari ujung kaki sampai ujung rambut.

'kalau dilihat dari fisiknya pria ini mungkin adalah pria paling sempurna yang pernah aku temui. dari wajahnya yang tampan dan tegas, rambutnya hitam legam yang lebat membuatku tak tahan ingin mengelusnya, belum lagi bahunya yang kokoh juga lebar, wah kalau aku bersandar padanya pasti aku akan langsung tertidur saking nyamannya.' batin Aeris kagum.

saat masih memandangi pria itu, tiba-tiba pria itu menoleh kearah Aeris. Aeris yang ketahuan sedang menatap pria itu kaget wajahnya berubah merah. Aeris gelagapan kemudian bergeser satu langkah ke dekat dinding lift.

'mampus ketahuan kan gue' batin Aeris. ia meruntuki kebiasaan matanya yang jelalatan karena selalu memperhatikan pria tampan.

pintu lift terbuka Aeris bergegas keluar lift sambil menunduk menyembunyikan wajahnya karena malu.

pria itu menatap aneh Aeris yang terlihat ketakutan "Leon, apa wajah saya terlihat menakutkan?" tanya pria itu.

"tidak tuan Xavier, anda malah sangat tampan" jawab Leon.

Xavier menghela nafas menghiraukan tatapan gadis Aneh tadi kemudian melanjutkan perjalanan mereka menuju pintu keluar apartemen.

tiba di lounge apartemen Aeris dapat melihat Della yang duduk di sofa dengan wajah kesal.

untuk berjaga-jaga Aeris menyalahkan perekam suara yang ada di handphone jika terjadi sesuatu. bisa berbahaya jika Aeris menghampiri wanita jahat itu tanpa persiapan bisa-bisa dirinya masuk kedalam jebakan sebaiknya ia yang menjebak wanita itu.

Aeris tiba didepan Della kemudian duduk di kursi tepat di hadapan Della.

"beraninya kamu anak kurang ajar membuat aku menunggu begitu lama" kata Della.

Aeris memutar bola matanya jengah " anda itu hanya menunggu selama 10 menit " kata Aeris.

"10 menit itu waktu yang berharga bagi orang penting seperti saya, kamu tahu?" kata Della

"dan sayangnya anda bukan orang penting bagi saya" kata Aeris ketus.

"ah terserah kamu aja" kata Della berusaha mengalihkan pembicaraan.

"jadi bagaimana kamu mau mengundurkan diri sebagai model di Great Mate's Entertainment?" kata Della.

Aeris mengerutkan dahinya, dia tak paham kenapa Della memintanya untuk mengundurkan diri sebagai model.

"maaf tapi aku tidak mau" kata Aeris.

"kamu sudah janji untuk mengundurkan diri dan memberikan kesempatan itu pada Elena" kata Della.

Oke, Aeris paham sekarang kenapa Della memintanya untuk mengundurkan diri sebagai model ternyata dia ingin memberi kesempatan itu pada Elena yang adalah keponakan tersayangnya.

"maaf nyonya Della yang terhormat, tapi anda tidak bisa memaksa saya dan ini sudah jadi keputusan saya bahwa saya tidak akan mengundurkan diri" kata Aeris dengan menaikkan sedikit nada bicaranya.

"lagi pula saya sudah bersusah payah untuk dapat Lolos dalam audisi dan menjadi model dalam agensi itu, tapi anda dengan mudahnya meminta saya mengundurkan diri dan memberikan posisi itu pada keponakan anda"

"lagi pula kamu dapat audisi lagi di agensi lain" kata Della.

"saya tidak mau, lebih baik saya mementingkan diri saya sendiri terlebih dahulu daripada orang lain" kata Aeris.

"berani kamu kurang ajar sama saya awas saja, kamu akan saya laporkan sama ayah kamu supaya kamu dihukum atau di usir dari rumah sekalian" ancam Della.

"apa yang akan anda katakan pada ayah saya? anda akan mengatakan bahwa saya bersikap kurang ajar karena tidak menuruti Anda untuk mengundurkan diri sebagai model di Great Mate's dan memberikan kesempatan itu untuk Elena. anda memang yakin kalau ayah saya akan percaya dengan perkataan anda?" kata Aeris.

Aeris mengambil handphonenya yang berada di saku roknya dan memperlihatkan bahwa handphone Aeris merekam semua pembicaraan mereka.

"saya sudah merekam semua pembicaraan kita, ayo kita lihat apa ayah akan percaya pada saya atau anda nyonya Della" kata Aeris tersenyum sinis sambil menggoyangkan handphonenya.

...🌻🌻🌻...

...To Be Continued…...

lounge : Lounge (lounj) merupakan istilah yang digunakan untuk tempat menunggu namun lengkap dengan menu makanan.

Hai ini revisi final ya🤗

maaf mengganggu kalian 🙏

kalau suka tolong like, komen dan share ya…

terimakasih

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***