Chapter 19

...Happy Reading...

...🌻🌻🌻...

Setelah makanan habis Aeris membereskan fotocopy surat kepemilikan saham dan buku rekening yang ia tunjukkan kepada Xavier tadi.

"jadi kapan rapat itu dimulai?" tanya Aeris menatap kedua pria tampan didepannya.

"untuk rapat akan diselenggarakan pada pukul delapan pagi, selain undangan saya juga akan mengirimkan file yang berisi data-data mengenai siapa saja para pemegang saham yang akan datang" kata Leon.

"oke kalau begitu saya tunggu tuan Leon" kata Aeris sambil tersenyum manis kearah Leon.

"karena sudah tidak ada yang perlu kita bahas lagi, saya pamit pulang" pamit Aeris mengambil tasnya kemudian berdiri.

"tunggu, Leon kamu antar nona Aeris pulang ke apartemen" kata Xavier.

"tapi bagaimana dengan tuan bos?" tanya Leon menatap Xavier.

"kau tenang saja, hari ini aku akan pulang ke mansion keluarga dan akan meminta seorang bodyguard untuk menjemput ku" jawab Xavier sambil menggoyangkan gelas wine nya.

"baik tuan, mari ikut saya nona" kata Leon sambil mempersilahkan Aeris untuk berjalan terlebih dahulu.

"terima kasih tuan Xavier" kata Aeris kemudian berlalu keluar ruangan VVIP.

begitu Leon dan Aeris pergi dan pintu ruangan tertutup Xavier mengambil handphonenya yang ada di saku jasnya untuk mengirimkan pesan kepada salah satu bodyguardnya.

...Sam...

...Online...

^^^jemput aku di restoran Cassano aku akan pulang ke mansion^^^

Baik Tuan

lima belas menit kemudian pintu ruangan diketuk.

tok…tok…tok

"masuk" kata Xavier.

"mari kita pulang tuan" ajak Sam.

Xavier mengangguk dan mengambil tas kantornya berjalan keluar ruangan diikuti oleh Sam di belakangnya.

kembali pada Aeris yang saat ini sedang berada di dalam mobil bersama dengan Leon.

Aeris merasa lelah kemudian menyandarkan punggungnya sambil menutup matanya.

"sepertinya nona sangat lelah?" tanya Leon.

"ya, hari ini jadwalku cukup padat" kata Aeris.

"sepertinya nona harus lebih menyiapkan diri untuk rapat besok" kata Leon sambil fokus menatap jalan.

"maksudnya?" tanya Aeris menoleh kearah Leon.

"nanti nona akan tahu sendiri, sudah sampai nona. maaf saya tidak bisa mengantar sampai kedalam karena saya masih ada perlu dengan tuan Xavier" kata Leon.

"ya tidak papa, hati-hati dijalan tuan Leon" kata Aeris begitu keluar dari mobil dan Mobil Leon pergi meninggalkan apartemen.

Aeris segera masuk ke dalam unit apartemennya untuk istirahat dan menghubungi manajernya mengenai jadwalnya besok.

...Mbak Liya...

...Online...

^^^mbak untuk besok jadwal ku apa ya?^^^

besok pagi hanya ada tanda tangan kontrak dengan salah satu brand produk tas yang meminta kamu untuk menjadi modelnya

^^^bisa tidak digantikan oleh mbak? atau ganti waktunya?^^^

lebih baik ganti waktunya saja Aeris

^^^baiklah mbak atur waktunya saja^^^

oke, kalau boleh tahu kenapa kamu ingin ganti waktunya?

^^^aku ada rapat penting mbak tidak bisa ditinggal^^^

besok mbak tunggu di restoran

^^^baiklah mbak, thank you^^^

iya sama-sama

^^^(Read)^^^

Aeris menaruh handphonenya di nakas samping tempat tidur lalu pergi membersihkan diri dan mengganti pakaiannya untuk segera tidur karena ia harus tampil maksimal di rapat besok.

tapi saat akan tidur handphone milik Aeris bergetar menandakan ada pesan masuk. Aeris yang akan tidur mengambil handphonenya dan mengecek siapa yang mengiriminya pesan.

tapi ternyata bukan pesan melainkan email dari Leon yang mengirim undangan rapat dan juga data diri para pemegang saham.

Aeris membaca data diri itu satu persatu dengan teliti dan berusaha membaca karakter dari para pemegang saham ini.

...🌺🌺🌺...

keesokkan harinya Aeris sudah bersiap untuk pergi menghadiri rapat. Aeris menambah fotocopy surat kepemilikan saham miliknya jika nanti para pemegang saham yang lain mempertanyakan tentang siapa dirinya.

...*pakaian yang dipakai Aeris untuk rapat...

begitu siap Aeris segera pergi ke perusahaan Oliver supaya tidak terlambat. perlu waktu tiga puluh menit untuk Aeris sampai di Oliver Grup.

sesampainya di lobby Aeris segera menghampiri meja resepsionis menunjukkan undangannya melalui handphone.

resepsionis yang ada dimeja itu kaget karena selama ini belum ada pemegang saham yang menghadiri rapat adalah seorang perempuan.

"nona bisa menggunakan lift VIP dan rapat berlangsung di ruang meeting lantai tiga puluh" kata resepsionis sambil menunjukkan arah dimana lift VIP berada.

"terima kasih" kata Aeris tersenyum ramah.

Aeris memasuki lift VIP dan menekan tombol menuju lantai tiga puluh. sesampainya Aeris dilantai tiga puluh Aeris melihat Xavier dan Leon yang berjalan menuju ruang meeting. ia dengan cepat menyusul tuan Leon dan tuan Xavier.

"halo tuan Leon,tuan Xavier" sapa Aeris.

"halo juga nona Aeris, bagaimana sudah siap?" tanya Leon.

"tentu saja harus siap" kata Aeris dengan senyuman.

Leon yang melihat reaksi Aeris hanya terkekeh geli sedangkan Xavier hanya melihat dengan tatapan dinginnya.

"kalau begitu mari kita keruang meeting bersama nona" ajak Leon.

Aeris membalas ajakan Leon dengan mengangguk kemudian mereka bertiga berjalan bersama menuju ruang meeting.

begitu ruang meeting dibuka tiba-tiba suasana menjadi canggung dan dingin apalagi semua yang ada di sana menatap Aeris tajam.

"selamat datang tuan Leon, tuan Xavier. tapi siapa perempuan yang ada dibelakang anda?" tanya pria paruh baya yang Aeris ketahui bernama Doni Ardiyanto.

Aeris mengambil fotocopy surat kepemilikan saham miliknya dan membagikannya kepada semua yang ada di ruang meeting.

"nama saya Aeris Carter dan ini adalah surat kepemilikan saham di Oliver Grup milik saya" kata Aeris.

"bagaimana mungkin? bukankah orang yang memiliki saham 20 persen ini tidak pernah muncul?" tanya pria bernama Seno Ajidarma.

"itu karena dulu saya masih dibawah umur jadi saya tidak bisa untuk mengikuti setiap rapat pemegang saham" kata Aeris sambil menatap semua orang dengan percaya diri.

"cukup, mari kita mulai rapatnya" kata Xavier.

Aeris tersenyum kemudian duduk di sisi kanan Xavier sebagai pemegang saham kedua tertinggi setelah Xavier.

"baik, saya akan mulai rapatnya. seperti yang kita tahu bahwa direktur pelaksana kita yaitu pak Alex Rudiart sudah pensiun pada Minggu lalu" kata Leon.

"dan dengan adanya rapat kita akan melakukan voting mengenai siapa saja yang akan menjadi kandidat posisi direktur pelaksana dan bagaimana cara memilih kandidat yang tepat?"

"didepan kalian adalah ada dokumen mengenai pegawai Oliver Grup yang memenuhi syarat untuk naik jabatan dan tugas kalian semua adalah memilih 8 orang yang akan menjadi kandidat direktur pelaksana" kata Leon.

"tuan Leon saya memilih manajer marketing tuan Adrian Martadinata sebagai kandidat direktur pelaksana" kata pria yang bernama Michael Wijaya.

"ada yang lain?" tanya Leon

"saya memilih manajer pemasaran tuan Jodi Pranata sebagai kandidat" kata Seno Darma.

"baik sekarang kita sudah memiliki dua kandidat" kata Leon.

semua orang memilih kandidat mereka kecuali Aeris dan Xavier. semua slot kandidat direktur pelaksana sekarang sudah memenuhi 8 orang.

"kita sudah memiliki kandidat dan sekarang kita tentukan bagaimana cara memilih kandidat?" tanya Leon.

"bagaimana dengan voting tuan Leon?" tanya Doni Ardiyanto.

Aeris yang mendengar usul itu berusaha menahan tawanya. kemudian Aeris mengangkat tangannya.

"permisi semuanya, ijinkan saya berpendapat. bagaimana jika menggunakan tiga tes?" tanya Aeris.

"maksud nona?" tanya Michael Wijaya.

"begini, kita lakukan tiga tes dimana tes pertama adalah tes administrasi catatan kriminal untuk mengantisipasi kandidat yang memiliki catatan kriminal pada masa lalu. lalu tes kedua adalah tes menulis esai dan pertanyaannya akan di sembunyikan sampai tes dimulai. dan tes terakhir adalah tes wawancara mengenai bagaimana mereka mempertanggung jawabkan apa yang mereka isi dalam esai" kata Aeris.

mendengar usulan Aeris semua yang ada diruang meeting hening. namun tiba-tiba ada yang tepuk tangan dan semua orang menoleh kearahnya.

"bagus aku suka usulan itu, bagaimana dengan kalian?" tanya pria muda bernama Matthew Ravendra.

"saya setuju" kata Erlangga Xaven.

"alasan apa kau mengusulkan tiga tes ini?" tanya Seno.

"ya setidaknya kita tidak melakukan voting karena jika itu dilakukan kita tidak tahu bisa saja ada yang bersekongkol atau yang lainnya" kata Aeris sambil tersenyum manis.

semua yang ada di ruangan mendadak terdiam mendengar perkataan Aeris.

"bagaimana menurut tuan Xavier?" tanya Doni.

"itu boleh di coba" kata Xavier.

"baiklah kita sudah putuskan akan menggunakan usulan nona Aeris" kata Leon.

"Dengan begini rapat di bubarkan, semua dapat meninggalkan ruang rapat"

orang-orang mulai keluar dari ruang rapat. saat Aeris akan keluar tiba-tiba tangannya ditahan oleh Xavier.

"kalau anda berkata seperti itu akan membuat mu jadi sasaran mereka" kata Xavier.

"biar saja, lagi pula saya tidak takut" kata Aeris melepaskan tangan Xavier dan keluar dari ruang rapat.

"Leon" panggil Xavier.

"ya tuan, ada apa?" tanya Leon mendekat kepada Xavier.

"cari tahu mengenai siapa Aeris Carter dengan detail dan aku ingin itu sudah siap setelah makan siang" kata Xavier berjalan keluar ruang rapat.

...To Be Continued...

...🌻🌻🌻...

Hai semuanya 🤗

maaf aku telat, maklum kuota ku habis😭

untuk itu aku bakal double up

ditunggu ya🙏

terima kasih

bye👋

Terpopuler

Comments

Denisya putri

Denisya putri

Uhuuyy ada yg mulai kepooo nihh.. 😅😅😅🤭

2024-04-13

0

Moh Rifti

Moh Rifti

lanjuttt/Determined//Determined//Kiss//Kiss/

2023-12-10

1

Dev

Dev

kok rasanya si Aeris ini cari musuh ya..bakal nambah musuhnya nnti..semoga ada bantuan dari Xavier..😌

2023-08-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!