Sore iyu sekitar jam 4, Galang, Karmen dan Dara pergi ke pusat perbelanjaan. Jatmiko memerintah Anita untuk menemani mereka sekaligus menjadi penunjuk jalan. Pusat perbelanjaan berada di tengah kota.Galang memarkirkan mobilnya lalu mengajak mereka memasuki pusat perbelanjaan.
Galang ingin membelikan Dara pakaian. Tanpa sengaja, pakaian Dara tertinggal di hotel Ardelia. Paman Herlambang sudah menghubunginya dan akan mengirimkannya melalui jasa pengiriman. Namun karena Galan belum memberi alamat, pengiriman ditunda. Namun tadi siang Galang sudah memberikan alamat kepada Herlambang.
Paket sudah dikirim dan diperkirakan akan sampai pada esok hari. Galang sebenarnya tidak masalah. Namun karena banyak mainan Dara di sana dan pemberian dari ayah angkatnyadan kakaknya, maka Galang menyetujui untuk dikirim,
"Tuan Muda, pakaian anak-anak ada di lantai dua." Kata Anita setelah Galang mencari-cari. Mereka lalu naik melalui eskalator. Ketika mereka sudah sampai di lantai dua, beberapa orang memperhatikan mereka. Terutama Anita yang memang mereka kenal.
"Anita!' Seru seorang gadis seumuran Anita. Lalu beberapa orang tampak berlari ke arah Anita. Galang dan Karmen yang juga memikirkan keselamatan Anita karena ancaman Rocky, terpaksa berhenti juga.
"Hai Rani, Rachel, Melisa. Mereka siapa?" Tanya Anita saat mereka sudah berada di dekatnya. Tampak empat orang pemuida ada bersama mereka.Mereka terlihat seperti orang kaya dengan dandanan yang mencolok.
"Itu dia David. Anaknya Tuan Lin, pemilik mal ini. Dia baru datang dari luar negeri dan baru lulus Sarjana Eh dia bilang menyukaimu dan ingin berkenalan denganmu." Jawab Rani yang kmudian diiyakan oleh Melisa dan Rachel.
"Hah?1" Anita yang mendengar itu sangat kaget. Dia melirik ke arah David yang memakai celana jin dan kaos berkerah wana coklat. Tampak serasi dan terlihat cukup tampan. Tapi dibandingkan Galang atau Rangga, dia masih kalah tampan. Apalagi Galang. Walaupun sudah memiliki anak, namun dia sangat tampan. Ditambah lagi, Galang adalah seorang duda paling keren dan kaya raya.
"Akui tidak bisa lama-lama bersama kalian. Kami sedang buru-buru. Sebaiknya aku pergi dulu." Anita lalu berjalan ke arah Galang dan Karmen serta Dara. namun, sebuah tangan yang kuat memegang tangannya. Anita pun terkejut ketika mengetahui, ternyata itu adalah David anak Tuan Lin yang dikatakan oleh Rani.
"Lepaskan!" Anita meronta. Namun David tidak mau melepaskannya. Rani, Melisa dan Rachel serta tiga pemuda itu sangat terkejut dengan kejadian itu. Mereka mulai merasa khawatir dengan tindakan David.
David jelas tidak tahu jika Anita adalah anak dari Jatmiko yang sangat disegani.
"David! Apa yang kamu lakukan? Seru Melisa. David menoleh ke arah Melisa dan menyeringai.
"Kamu diam saja. Aku bahkan belum berkenalan. Beraninya dia mau langsung pergi. Apa dia tidak tahu siapa aku?" Jawab David.
Baik Rani, Melisa, Rachel dan tiga pemuda itu jelas kecewa dengan tindakan David yang arogan.Bagaimana jika sampai Tuan Jatmiko tahu anak gadisnya diperlakukan tidak baik? Bukankan mereka juga akan terkena imbasnya?
"Lang, kenapa diam saja?" Tanya Karmen saat melihat Galang hanya melihat kejadian itu.
"Eh... Ya!" Galang agak terkejut dengan suara Karmen di sampingnya. Lalu berjalan ke arah Anita.
"Lepaskan dia!" Perintah Galang dengan suaran pelan. Dia tidak ingin ada keributan nyang akan menarik perhatian semua orang. Namun, oprang-orang sudah berkumpul menyaksuikan apa yang terjadi.
"Kamu sebaiknya tidak mencari masalah. Ini urusanku dengannya!" Jawab David dengan sombong.
"Oh,begitu. Baiklah. Itu urusanmu dengannya. Tapi karena Anita adalah putri Pamanku, maka itu menjadi urusanku. Jangan salahkan aku jika berindfak kasar.Sekali lagi aku minta baik-baik, lepaskan dia." Galang masih meredam suaranya agar tidak menakuti Dara.
"Ayahku adalah pemilik mal ini. Dan aku berhak bertindak sesuka hatiku di sini!" Suara David makin meninggi.
Karmen tahu apa yang akan terjadi, jadi dia membenamkan wajah Dara ke dadanya agar tidak bisa melihat apa yang akan terjadi nanti. Dia tahu apa yang akan dilakukan Galang pada anak muda itu.
"Bagaimana kalau aku membeli mal ini?" Tanya Galang mulai geram. Semua orang terkejut mendengar apa yang diucapkan Galang. Membel;i mal ini, berarti dia harus triliuner. Bukan orang biasa. Dan Galang tidak terlihat seperti orang yang kaya raya.
David yanmg mendengar perkataan Galang tertawa terbahak-bahak. "Membeli mal ini?: Hei anak muda! Jangan mengacau di sini. Sebaiknya kamu cepat pergi sebelum kesabaranku habis!"
"Pergi, ya? Baiklah, tapi lepaskan tangan Anita. Aku sudah meminta yang ketiga kali, karena aku tidak akan meminta yang keempat kalinya." Dengan santai, Galang mendekati David yang saat itu mulai marah padanya. Setiap orang mulai berdebar-debar melihat apa yang terjadi.
"Krak!" Suara tulang patah.
Dengan sekali gerakan, tubuh David tangan David yang memegang tangan Anita terkulai. Patah. David menjerit kesakitan. Galang lalu memegang tangan Anita dan mengajaknya pergi. Semua orang terkejut. Tidak melihat gerakan apa yang dilakukan Galang, tahu-tahu tangan David sudah patah.
Saat berjalan beberapa langkah, "Tunggu!" Sebuah suara menghentikan langkah mereka. Semua orang menoleh ke arah suara. Kecuali Galang. Dia yakin, itu pasti ayahnya anak muda itu.
"Tuan Lin!" Seru teman-teman David. Orang yang dipanggil Tuan Lin tidak menghiraukannya. Namun terus berjalan ke arah Galang dan Anita. Di belakangnya tampa beberapa orang pengawal dan satpam.
Galang tetap melangkah, mengantarkan Anita ke Karmen dan dia berbalik ke arah Tuan Lin. Dia melihat seorang pria kurus tinggi. Kulitnya putih dan memakai kacamata bening.
"Kamu yang memukul anakku?" Tanya Tuan Lin marah.
"Mereka juga melihatnya." Galang mengangkat pundaknya dan pandangannya di arahkan ke semua orang. "Jika dia mau kunasehati, dia pasti tidak akan mengalami seperti ini. Itu bukan salahku. Dan jangan pernah mencari masalah denganku. KLarena kalau sampai aku marah, kalian semua tidak akan selamat!" Galang sangat marah saat itu.
Emosinya meledak dan dia seperti tidak terkendali. Karmen yang mendengar itu mendekat.
"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Karmen. Lalu dia berjalan ke depan Galang.
"Paman, sebaiknya paman pergi saja. Dia sangat marah, dan Anda tidak akan selamat bila melawannya. tiba-tiba Karmen yang masih menggendong dara melompat ke arah Tuan Lin. Kaki kanan menendang seorang pengawal dan tepat mengenai dadanya.
Pengawal tu tersungkur dan memuntahkan darah. Yang dilakukan Karmen adfalah, agar amarah Galang mereda. Karena kalau Galah sudah tidak bisa mengendalikan amarahnya, maka dia bisa membunuh orang.
Melihat itu, semua orang tercengang. Bagaimana bisa seorang gadis memiliki kecepatan dan kekuatan yang begitu besar?
"Tuan Lin, sebaiknya Anda cvepat bawa anakmu dan pengawalmu ke rumah sakit. Aku adalah pengawal anak ini.l Dan dia adalah ayahnya. Dia beberapa ratus kali lebih kuat dari aku. Bahkan 1000 orang pun tidak akan sanggup menghadapinya."
Mendengar itu, Tuan Lin menjadi ketakutan. Karmen saja kekuatannya sungguh luar biasa. Apalagi Galang. Pengawal Tuan Lin tyentu bukan orang biasa. Tapi tidak sempat menghindari serangan cepat dari Karmen. Apalagi Karmen mengatakan, kekuatran Galang beberapa ratus kali lebih kuat dari Karmen.
"Gadis ini adalah putri Tuan Jatmiko!" Kata Karmen kemudian sambil mernunjuk ke arah Anita.
Mendengar nama Jatmiko, semua orang tampak kletakutan, terutama Tuan Lin dan para pengawalnya.
Lalu dia jatuh berlutut di hadapan Anita diikuti oleh para pengawalnya. "Nona, maafkan aku dan anakku yang tidak tahu soapan santun."
"Sudahlah, Paman. Pergilah!" Jawab Anita dengan malas.
"Tuan Muda, ayo kita pergi." Katanya lagi lalu memgang tangan Galan dan Karmen dan mengajak mereka meninggalkan mereka semua.Sementara, Tuan Lin dan para pengawal masih berlutut dan memikirkan apa yang terjadi jika Tuan Jatmiko sampai tahu kejadian ini.
Tiga gadis dan tiga pemuda berjalan mengikuti Anita, Galang dan Karmen. Mereka juga sangat ketakutan. Gara-gara mereka, ada kejadian yang sangat tiidak enak. Saat mereka daqtang dan meminta maaf, Anita sudah tidak peduli.
"Sudahlah. Jangan buat masalah l;agi. Kalau Tuan Muda Galang sampai marah, kalian juga tidak akan selamat. Pergilah!" Anita memperingatkan mereka.
"Ba..Baiklah, Anita, kami pergi." Kata Rani dan buru-buru pergi bersama teman-temannya.
"Kak Karmen, apakah Nona Dara baik-baik saja?" Tanya Anita merasa kuatir.
"Tenang saja, dia sudah terbiasa dengan hal-hal ini. Dia juga tidak melihatnya." Jawab Karmen, lalu dia melepaskan tangan dan membuat Dara bisa melihat sekeliling. Dara tersenyum ketika melihat Anita dan Galang.
Setelah membeli pakain untuk Dara dan keperluan lainnya, akhirnya merekapun pulang. Saat itu sudan jam 5 lebih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Joko Tole
Seru
2023-06-29
4