Bab 16

❤️ Happy Reading ❤️

Tepat pukul setengah tujuh malam, Davin sudah sampai di kediaman Sira.

Datang dengan mengenakan pakaian formalnya yang semakin membuat dirinya terlihat semakin gagah dan tampan.

Hanya cukup dengan hitungan menit Sira sudah keluar dari kamar dengan menggunakan pakaian yang telah di kirimkan oleh Davin tadi sore.

Sira yang memang sudah dasarnya cantik, semakin bertambah cantik dengan balutan dress yang mahal serta riasan yang terlihat begitu natural.

"Mau berangkat sekarang?" tanya Sira. "Dav, Davin." panggil Sira karena Davin hanya diam dengan arah pandangan mata yang terus memandang ke arahnya.

"Davin!" seru Sira karena sebal tak mendapatkan respon dari si empunya.

"Eh iya, kenapa Ra?" tanya Davin yang kaget setengah mati akibat suara Sira yang begitu keras.

Masih asik menikmati makhluk ciptaan Tuhan yang cantiknya bak bidadari turun dari kayangan ... eh malah di kagetkan dengan suara pekikan dari pemiliknya.

"Kamu kenapa sih kok bengong gitu? sampai aku tanya dari tadi gak nyahut-nyahut." kata Sira dengan kesal.

"Maaf ... maaf tadi aku sedikit melamun." kata Davin memberikan alasan, tak mau mengatakan yang sejujurnya, karena dia tak ingin terlihat begitu terpesona serta mengagumi kecantikan wanita yang ada di depannya itu. "Kita berangkat sekarang?" tanya Davin.

"Terserah kamu, aku cuma ngikut aja." sahut Sira yang sudah terlanjur kesal.

Sebelum berangkat, mereka lebih dulu berpamitan pada ibu Lena. Walau bagaimanapun tak mungkin mengajak anak gadis orang dengan begitu saja.

❤️

"Aduh Dav, aku kok nervous banget ya." kata Sira. "Lihat tuh banyak banget wartawan ... aku gak mau kalau sampai terekspos." sambungnya lagi dengan mata yang terus menatap ke arah pintu masuk. "Kalau tau bakal kayak gini, aku lebih baik gak ikut tadi." gerutunya, sebab baginya situasi seperti ini sangat membuat dirinya tak nyaman.

"Sudah tenang aja, aku akan minta Riko buat memberi tahu wartawan agar tak mengambil gambar kita dari depan." kata Davin. "Lagian wartawan cuma ada di luar aja kok, di dalam gak ada." sambungnya lagi.

Davin pun menghubungi Riko dan mengatakan apa yang dia inginkan.

Riko yang notabene sebagai asisten pribadi yang berdedikasi tinggi pun langsung menjalankan perintah sebaik mungkin.

Di perusahaan ... selain Davin, sosok Riko pun sangat di takuti serta di hormati oleh para staf, bisa di bilang Riko adalah orang kedua yang berkuasa setelah Davin di DV corp.

Davin dan Sira pun menunggu di dalam mobil hingga Riko menghubungi Davin jika semuanya sudah beres dan sesuai keinginan CEO DV corp itu.

Davin keluar terlebih dahulu, baru setelah itu dirinya berjalan memutari badan mobil dan membukakan pintu untuk Sira.

Tentu ini akan menjadi hot news di kalangan para pengusaha, karena pasalnya selama ini putra kedua dari keluarga Ardiansyah itu jarang datang ke acara seperti ini, bahkan juga tak pernah terlihat mengandeng seorang wanita, ini adalah kali pertama Davin datang dengan mengajak seorang wanita ke acara seperti ini.

"Terimakasih." ucap Sira saat Davin mengulurkan tangannya untuk membantu wanita itu turun dari mobil.

"Gak usah takut ... ada aku di samping kamu." bisik Davin tepat di telinga Sira.

Davin bisa merasakan kegugupan Sira saat gadis itu melingkarkan tangannya yang terasa begitu dingin di lengan Davin.

"Jangan pernah jauh dari aku, oke." bisik Davin lagi yang di angguki oleh Sira.

Mereka jalan berdampingan menuju ke tempat acara dengan Riko yang selalu setia di belakang mereka.

❤️

"Selamat datang Tuan Davin, terimakasih karena anda berkenan untuk hadir di acara saya yang sederhana ini." kata Tuan Rama si tuan rumah acara ini yang tentunya di dampingi oleh sang istri ... Nyonya Sarah.

"Tuan terlalu merendah.'' sahut Davin. "Saya justru yang berterimakasih karena Tuan sudah mengundang saya." sambungnya lagi dengan sopan.

"Kalau boleh tau siapa wanita cantik yang bersama dengan Tuan ini?" tanyanya sambil melirik ke arah Sira.

"Ah, ini kekasih saya ... namanya Sira." jawab Davin.

Sira sampai membelalakkan matanya, dia sungguh tak menyangka jika Davin juga akan mengakui status palsu mereka di depan orang lain, apalagi ini sesama pebisnis.

"Senang berkenalan dengan Nona Sira." kata tuan Rama.

"Nona Sira, cantik sekali ... sangat serasi dengan Tuan Davin." puji nyonya Sarah. "Benarkan Pi?" tanyanya meminta pendapat sang suami.

"Mami benar, mereka adalah pasangan yang begitu sangat serasi." kata tuan Rama.

"Tuan dan Nyonya bisa saja, justru Nyonyalah yang terlihat sangat cantik." kata Sira yang balik memuji sang tuan rumah.

"Nona Sira ini bisa saja." sahut nyonya Sarah.

"Selamat menikmati pestanya Tuan dan Nona, maaf karena kami harus menyapa tamu yang lain dahulu." kata tuan Rama dengan sopan.

"Silahkan." kata Davin.

Banyak mata yang memandang ke arah Davin dan juga Sira semenjak mereka masuk tadi, sehingga membuat Sira jadi merasa sedikit risih di buatnya. Dia merasa abk di telanjangi dengan tatapan mereka semua yang begitu menelisik.

Tak hanya memuji ketampanan Davin serta kecantikan Sira ... namun juga banyak yang kecewa karena merasa peluang mereka untuk menjodohkan putrinya pada putra kedua dari Tuan Diki Ardiansyah itu akan pupus.

Ya Davin memang menjadi incaran para pengusaha yang memiliki anak gadis, mereka ingin menggaet pengusaha muda itu menjadi menantu mereka. Selain nama keluarga yang cukup berpengaruh melekat di namanya, Davin juga merupakan pengusaha muda yang sudah di akui sepak terjangnya.

Davin mengajak Sira untuk bertemu dengan beberapa rekan pengusaha yang lain, tentu saja dengan adanya Riko yang selalu setia di sekitar mereka berdua.

"Sira ... Sayang." panggil mama Dinar saat melihat sosok Davin dan Sira.

Sira langsung menoleh dan tersenyum begitu melihat siapa yang memanggilnya.

"Maaf ya Jeng, saya permisi dulu mau menemui putra dan calon mantu dulu." pamit mama Dinar yang kebetulan sedang duduk bersama dengan beberapa istri pengusaha yang lain.

"Iya silahkan Jeng." sahut salah satu dari mereka.

❤️

"Tante." sapa Sira yang langsung mengalami tangan mama Dinar dengan begitu takzim. Mereka berdua pun kemudian cipika-cipiki.

"Papa mana ma?" tanya Davin.

"Papa lagi ngobrol sama temennya." jawab mama Dinar.

"Kalau kak Damar?" tanya Davin.

"Kakak kamu kayaknya tadi bertemu dengan rekan bisnisnya." kata mama Dinar.

"Maaf Tuan di sana ada Tuan Yosef ... apa kita akan menyapanya?'' kata Riko memberi tahu keberadaan salah satu kolega bisnis Davin yang kebetulan juga di undang di sana.

"Iya kita akan kesana." jawab Davin. "Ayo Ra." ajak Davin yang beralih menetap ke arah Sira.

"Bisa gak kalau aku gak ikut, aku sama mama kamu aja." pinta Sira.

"Gak, kamu harus ikut aku sebentar ... nanti kamu bisa ikut mama kalau bosen." tolak Davin.

"Tapi Dav ... "

"Gak apa-apa Ra, kamu temani Davin dulu ... nanti baru ke mama." potong mama Dinar. "Mama duduk di sana ya ... " tunjuk mama Dinar ke arah meja dimana dia dan para teman-temannya berkumpul.

Dengan lesu Sira terpaksa mengikuti langkah Davin untuk bertemu dengan rekan bisnisnya.

"Ayo dong Ra, jangan kayak gini." kata Davin. "Kelihatan banget terpaksanya." sambungnya lagi.

"Kenapa aku harus ikut sih Dav?" tanya Sira.

"Karena tuan Yosef memiliki anak perempuan yang sejak lama ingin di jodohkan sama aku." jawab Davin apa adanya. "Ya kamu taulah maksud aku ajak kamu." sambungnya lagi yang membuat Sira meringis mendengarnya.

"Heh lagi-lagi di jadiin tameng." gumam Sira yang masih bisa terdengar di telinga Davin meskipun samar-samar.

"Sudah dong ...bsenyum, cantiknya ilang loh kalau cemberut terus kayak gitu." bujuk Davin sambil menoleh ke arah Sira.

Sira memilih diam dan tak menggubris apa yang Davin katakan.

Terpopuler

Comments

Ejan Din

Ejan Din

rara manja...

2024-05-06

1

ira

ira

ikut aja lah Ra🤣🤭

2024-04-06

4

zha syalfa

zha syalfa

kok bukan mas? kan di depan mamahnya

2024-03-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!