Bab 2

❤️ Happy Reading ❤️

Dari tempatnya berdiri saat ini Sira bisa melihat seorang pria sedang menghentakkan kedua tangan seorang wanita yang ada di depannya, tangan yang sedang berusaha untuk menyentuh si pria dengan begitu lancangnya.

"Dav, aku bener-bener cinta sama kamu." kata si wanita.

"Gila kamu ya, sadar ... kamu itu istri dari kakak aku." kata si pria.

"Aku bisa meninggalkan kakak kamu atau kita bisa menjalin hubungan diam-diam di belakangnya." usul si wanita dengan tak tau dirinya.

"Dasar tidak waras." cibir si pria dan langsung berbalik badan untuk pergi meninggalkan wanita tersebut.

Niat hati ingin menghirup udara segar di taman, eh malah jadi tambah sesak karena kehadiran wanita yang sama sekali tak di inginkannya.

Wanita yang bergelar sebagai kakak iparnya namun dengan tak tau dirinya malah mengungkapkan cinta padanya dengan begitu mudah.

Grep

"Ayolah Dav, aku bener-bener cinta sama kamu." kata si wanita yang dengan seenaknya malah memeluk si pria dari belakang.

Di lepaskan serta di hentakannya dengan kasar sepasang tangan yang melingkar di perutnya hingga terlepas sempurna.

"Dengar ya Cik, aku gak cinta sama kamu dan aku juga gak ada niat buat berkhianat sama saudara aku sendiri." kata Davin. "Jadi aku ingatkan sama kamu ... jangan pernah dekati aku lagi." kata Davin dengan penuh penegasan.

Klek

Sira yang berniat untuk meninggalkan tempatnya berdiri saat ini malah tak sengaja menginjak ranting pohon sehingga mengalihkan atensi dari kedua orang beda jenis yang sedari tadi ada di depan sana.

Melihat ada orang lain di sana membuat Davin langsung menghampirinya dan meninggalkan Cika begitu saja.

Asira yang melihat pria itu ke arahnya pun segera membalikkan tubuhnya untuk bergegas pergi sebelum tertangkap, namun sayang semua itu tak sesuai harapannya, karena pada kenyataannya tangannya sudah lebih dulu di cekal oleh seseorang.

"Sayang." panggil seorang pria yang tak lain dan tak bukan adalah Davin dengan suara agak keras agar Cika dapat mendengarnya.

Asira yang di panggil demikian oleh orang yang tak di kenalnya pun sedikit merasa kaget sampai matanya membulat sempurna dan bingung mau melakukan apa.

"Ikuti sandiwaraku atau aku akan menyeretmu ke dalam dan menciummu di sana atau aku bahkan bisa berbuat lebih." ancam Davin dengan berbisik tepat di telinga Asira sehingga membuat Asira dengan refleks menganggukkan kepalanya.

Dia tak ingin apa yang pemuda itu katakan menjadi sebuah kenyataan dan dia tak ingin menanggung malu di hadapan semua orang terutama para rekan kerjanya.

Posisi mereka yang seperti ini membuat orang yang melihatnya dari arah belakang pasti akan salah paham, karena kalau dari belakang terlihat seperti mereka berdua sedang berciuman.

"Siapa dia?" tanya Cika dengan begitu sangat marah sampai tangannya pun terlepas sempurna.

"Oh ini, pacar ... eh salah calon istriku lebih tepatnya." jawab Davin dengan santai yang saat ini sudah berpindah posisi berada di samping Asira dengan sebelah tangan yang melingkar sempurna di pinggang ramping gadis itu.

Sedangkan Sira jangan di tanya, badannya sudah bergetar tapi juga meremang karena ini adalah kali pertama dirinya di sentuh oleh seorang laki-laki dengan posisi yang begitu intim.

Mendengar jawaban Davin membuat Cika semakin kesal kemudian pergi dari sana dengan menghentak-hentakkan kakinya beberapa kali.

"Bisa tolong lepas." kata Asira begitu Cika sudah benar-benar pergi, ria begitu risih dengan posisi mereka saat ini.

"Oh sorry." ucap Davin. "Btw thanks untuk yang tadi." ucapnya yang di angguki oleh Sira.

Davin kembali mencekal tangan Asira saat gadis itu hendak pergi.

Tak mengatakan apapun, tapi Sira menatap ke arah tangannya yang di pegang oleh Davin.

"Mau duduk sebentar di sana?'' tawar Davin.

Karena Sira yang sebenarnya males ada di dalam, akhirnya dirinya pun menganggukkan kepalanya.

Melihat Sira, entah kenapa ada rasa ketertarikan di hati Davin, padahal selama ini belum ada satu wanita pun yang bisa menarik perhatiannya dan Sira pun juga bingung dengan dirinya yang begitu dengan mudah menerima tawaran dari pemuda yang baru dilihatnya ini.

❤️

"Ngomong-ngomong kita belum kenalan." kata Davin yang kini mereka berdua sudah duduk di salah satu kursi. "Davin." kata Davin sambil mengulurkan tangannya.

''Sira ... Asira." jawab Sira yang menerima uluran tangan Davin.

"Kamu juga tamu acara di dalam?" tanya Davin berbasa-basi.

"Hem, begitulah." sahutnya.

"Untuk yang tadi_" kata Davin.

''Oh tenang saja aku tak akan membicarakannya pada orang lain, lagian aku juga gak tau siapa kalian dan ada hubungan apa." potong Asira yang seolah tau kemana arah pembicaraan Davin.

"Apa kamu sudah memiliki kekasih atau suami mungkin?" tanya Davin.

"Hah..." beo Asira.

"Aku cuma gak mau ada salah paham dan berakhir timbul masalah jika kita berbicara berdua begini." kata Davin lagi.

"Ah enggak kok." jawab Asira.

"Maksudnya kamu masih single?" tanya Davin yang di angguki oleh Sira. "Kebetulan." kata Davin dengan girang bak mendapatkan sebuah jakpot.

"Maksudnya?" tanya Sira dengan mengerutkan dahinya karena tak paham dengan kata-kata Davin.

"Aku mau minta tolong sama kamu, em atau aku mau kita melakukan sebuah kesepakatan." kata Davin yang membuat Asira seketika langsung menoleh ke arahnya sangking terkejut. "Aku mau kamu jadi kekasihku." sambungnya lagi. "Kekasih pura-pura maksudnya." kata Davin lagi meralat ucapannya.

"Heh gila." kata Asira dengan tersenyum mengejek, merasa tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

Seperti novel-novel yang pernah di bacanya aja, dia pikir semua itu hanya ada di dunia fiksi saja bukan di dunia nyata.

"Terserah kamu mau bilang apa, bagaimana kamu mau tidak?" tanya Davin lagi. "Terserah sih kalau kamu gak mau, tapi aku bisa dengan mudah mencari tau siapa kamu dan akan aku pastikan jika kamu seorang pengusaha maka bersiap-siaplah untuk guling tikar tapi jika kamu seorang karyawan maka bersiaplah untuk kehilangan pekerjaanmu serta dapat aku pastikan kamu tak akan di terima kerja di manapun.'' kata Davin lagi dengan begitu santainya memberikan sebuah ancaman untuk Sira.

"Apa maksud kamu? Kamu ngancam aku?" sentak Asira yang merasa tak terima dirinya di ancam dan di perlakukan dengan seenaknya. "Dengar ya ... meskipun kamu itu orang kaya dan berkuasa, tapi kamu tak berhak berbuat seenaknya." kata Sira lagi dengan amarah yang membuncah.

"Terserah kamu mau bilang apa." jawab Davin santai.

"Ini bukan sebuah penawaran tapi pemaksaan." dengus Asira.

"Jadi mau tidak?" tanya Davin lagi seolah tak menganggap kekesalan yang di tunjukkan oleh Asira.

"Kamu sama sekali tak memberiku pilihan." kata Asira. "Entah kenapa malam ini aku merasa begitu sangat sial." sambungnya lagi.

"Oke, jawaban kamu itu aku anggap kamu menyetujuinya." kata Davin mengambil kesimpulannya sendiri.

"Sampai kapan?" tanya Asira yang ingin memastikan, dia tak ingin terjebak selamanya dengan pria yang dianggapnya aneh ini.

Bagaimana tidak aneh, baru saja bertemu tapi sudah menawarkan penawaran yang begitu tak masuk akal di tambah lagi dengan ancaman yang dia lontarkan dengan begitu entengnya.

"Sampai kakak ipar aku berhenti mengejarku." jawab Davin. "Bila memang di butuhkan mungkin akan bisa ke tahap lebih ... bertunangan atau bahkan menikah.'' sambungnya lagi.

"Apa yang bisa aku dapatkan?" tanya Asira, yang mengingat di novel seperti ini eh siapa sangka dia kan juga mengalami hal yang serupa.

Terserah Davin mau menganggapnya matrealitis atau apalah itu, bukankah semuanya memang harus ada timbal baliknya, dia tentu saja tak mau dirugikan dalam hal ini.

''Aku bisa memberikan kamu uang bulanan." kata Davin memberikan tawarannya.

"Oke, uang bulanan 100 juta sebulan." kata Asira, karena menurut Asira dengan nominal sebegitu besar barangkali Davin akan mengurungkan rencana konyolnya ini.

"Oke deal." kata Davin menjabat tangan Asira. "Jangankan uang segitu, kamu minta mobil bahkan rumah pun akan aku berikan asal semuanya berjalan dengan lancar dan tak ada satu orang pun yang tau.'' sambungnya lagi dengan nada angkuh.

"Sial ... aku jadi terjebak dengan semua ini." kata Asira dalam hatinya, dia benar-benar tak menyangka jika ternyata pemuda di dekatnya ini akan dengan memenuhi permintaannya dengan begitu mudah.

Padahal Asira sempat berpikir jika dia akan mendapatkan berbagai umpatan dari Davin karena mengajukan nominal yang sangat tinggi.

Terpopuler

Comments

@@Ayyaa@@

@@Ayyaa@@

ini mungkin namanya cerita novel di dalam novel, Sira... ☺

2024-05-04

1

Rini Mustika

Rini Mustika

novel memang dunia halu 😂😂nyari uang gampang bangetttt...

2024-04-29

0

#ayu.kurniaa_

#ayu.kurniaa_

.

2024-05-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!