Bab 18

❤️ Happy Reading ❤️

Sudah tiga puluh menit berlalu, Davin yang sedang berbincang dengan para rekan bisnisnya tak sengaja menoleh ke arah meja mama Dinar berada, karena mereka sedang membicarakan masalah bisnis jadi dirinya sampai tak begitu memperhatikan Sira, biasalah acara pesta seperti ini selalu di manfaatkan oleh para pengusaha untuk menjalin hubungan baik sehingga bisa terjalin sebuah kerja sama.

Bukan teledor atau apa, karena Sira bersama dengan mama Dinar jadi membuat Davin sedikit lebih tenang.

Tapi kerena tak melihat keberadaan Sira, Davin pun segera pamit dan menghampiri mama Dinar meninggalkan Riko untuk tetap di sana.

"Ma." panggil Davin. "Sira mana Ma?" tanyanya yang entah mengapa ada rasa khawatir di dalam hatinya.

"Davin, tadi Sira pamit sama mama mau ke toilet tapi karena sudah lama tak kembali mama sempat berniat untuk mencarinya ke sana." jawab mama Dinar. "Tapi kata Cika, dia tak melihat Sira di sana, katanya mungkin saja Sira ketemu dengan kenalannya dan mereka ngobrol sebentar." sambungnya.

"Cika." beo Davin. "Dan Mama percaya begitu saja?" tanya Davin yang di angguki oleh mama Dinar. Melihat itu Davin hanya bisa mengusap wajahnya secara kasar ... untung ini mamanya sendiri, kalau orang lain pasti sudah habis di caci maki olehnya.

"Ya ampun Ma Sira ke sini sama Davin dan Sira juga gak punya kenalan sama sekali di sini." kata Davin dengan raut wajah kesalnya. "Dan kalau pun memang benar Sira ada kenalan, pasti dia kesini dulu ... bilang ke Mama, supaya Mama gak nyariin dan aku gak khawatir Ma." sambungnya lagi.

"Bener juga ya." sahut mama Dinar. "Aduh Davin maafin mama ... mama gak kepikiran sampai sana tadi." katanya dengan penuh penyesalan.

"Sudahlah Ma ... Davin mau cari Sira dulu.'' kata Davin yang langsung bergegas pergi ke arah dimana toilet berada.

Sedangkan di dalam toilet sana, Sira sudah menangis sesenggukan, dirinya begitu takut dan pikiran pun sudah melayang kemana-mana.

Bagaimana jika dirinya bakal terkurung di sana semalaman? apakah tak akan membuat ibunya tak khawatir jika dirinya tak pulang?

"Hiks ... hiks ... hiks ... Ibu." lirih Sira yang saat ini sudah duduk di lantai bersandarkan pintu toilet sambil sesekali memukul pintu tersebut meskipun pelan, karena tenaganya sudah habis dia gunakan untuk menggedor-gedor sedari tadi.

"Kenapa tak ada satu orang pun yang kesini?" gumamnya lagi.

Tentu saja tak ada yang datang ke sana karena pintu arah toilet sisi kanan ruangan tempat Sira berada di beri tulisan rusak, sehingga orang-orang menggunakan toilet yang berada di sisi kiri ruangan.

Davin berjalan begitu tergesa ke arah sisi kanan di mana mamanya tadi memberi tahu jika Sira ke sana namun seperti yang orang lain lihat jika toilet itu rusak, Davin kembali lagi dan pindah ke sisi kiri ruangan untuk mencari Sira namun nihil.

Davin kemudian memutuskan untuk menghubungi sang asisten agar membantunya mencari Sira, Davin pula mengatakan pada sang mama jika tak menemukan Sira sehingga mama Dinar dan teman-temannya pun ikut panik dan langsung membantu mencari Sira.

"Dav, mama yakin sekali tadi Sira ke toilet yang ada di sana." kata mama Dinar sambil menunjuk ke arah toilet di sisi kanan ruangan.

"Tapi toilet itu rusak Ma." jawab Davin.

"Gak mungkin Dav, tadi Cika juga dari toilet itu." sahut mama Dinar lagi.

"Ma, tadi memang gak rusak tapi gak tau sekarang ... kan tadi gak ada tulisannya juga." kata Cika yang baru saja datang menghampiri bersama dengan Damar suaminya. "Aku memang benar dari sana tapi sama sekali tak ketemu tuh sama Sira." katanya lagi. "Kali aja dia sudah pulang duluan atau ketemu sama temannya." sambungnya lagi. "Cih dasar menyusahkan." cibirnya.

Davin lebih memilih tak menggubris semua apa yang di katakan oleh Cika, dirinya justru melangkah menuju ke arah toilet yang katanya rusak itu di ikuti dengan Riko di belakangnya.

"Davin, gak mungkin Sira ada di sana!" seru Cika yang tak ingin Davin bisa menemukan Sira, namun Davin tak perduli.

❤️

"Ra!" seru Davin ketika sudah masuk ke area toilet dan di sana ada empat pintu.

"Dav ... " lirih Sira yang sudah lemas.

Dengan susah payah Sira menggeser tubuhnya dari pintu.

Dug

"Ra ... tok ... tok ... tok ... Ra ... apa kamu di dalam?" tanya Davin di depan satu pintu yang tertutup dan terkunci dari luar.

Merasa tak ada sahutan, Davin pun membuka pintu tersebut.

Cklek

"Ra!" betapa terkejutnya dia saat melihat Sira sudah tak sadarkan diri dengan duduk bersandar pada tembok. "Ra ... bangun Ra, jangan bercanda Ra ... ini sama sekali gak lucu Ra." kata Davin dengan sedikit menepuk pipi Sira namun dengan pelan.

"Tuan, sepertinya Nona Sira pingsan." kata Riko.

Melihat Davin yang mengangkat Sira ala bridal style keluar dari dalam toilet di ikuti Riko, mama Dinar yang saat ini sudah bersama dengan papa Diki pun langsung menghampiri.

"Ya ampun Sira." kata mama Dinar. "Sira kanapa Dav?" tanyanya dengan raut khawatir.

"Sira pingsan Ma, ada yang sengaja mengunci dia di dalam salah satu bilik toilet." jawab Davin yang kemudian langsung melangkah pergi namun sebelum itu tatapan tajamnya mengarah pada Cika.

Mama Dinar dan papa Diki pun akhirnya ikut pergi mengikuti Davin.

❤️

"Lebih cepat!" bentak Davin pada Riko yang mengemudi mobilnya saat ini, entah kenapa dirinya merasa laju kendaraan yang dia gunakan saat ini begitu sangat lambat.

"Tenang Dav, Riko sudah cepat mengemudikannya." sahut papa Diki yang ikut satu mobil bersama mereka termasuk mama Dinar.

Papa Diki duduk di kursi samping kemudi, sedangkan mama Dinar duduk di kursi belakang bersama Davin dan Sira.

"Ra, bangun Ra ... jangan kayak gini, aku takut." lirih Davin sambil terus membelai kepala Sira.

Davin sama sekali tak menurunkan Sira ... bahkan saat ini Sira dia dudukan di pangkuan nya dengan kepala yang dia senderkan di bahunya.

"Cepat Ko." kata Davin lagi.

"Sabar Dav ... tenangkan diri kamu, jangan kayak gini." kata mama Dinar berusaha menenangkan Davin.

"Gimana aku bisa tenang ma, sedangkan Sira saja gak sadar-sadar." sahut Davin. "Ma, tubuh Sira semakin dingin Ma." kata Davin yang merasakan suhu badan Sira berubah, apalagi wajah Sira yang bertambah pucat.

Mama Dinar pun dengan cepat langsung meraih tangan Sira dan menggosoknya beberapa kali agar hangat.

Setelah sampai, Riko dengan cepat langsung keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Davin.

Davin pun segera berlari dengan membawa Sira.

Tenaga medis yang melihat pun langsung menghampiri Davin dengan membawa brankar dorong.

"Letakkan di sini Tuan." kata salah satu dari mereka.

Sira langsung di bawa menuju ke ruang tindakan dengan di ikuti Davin serta yang lainnya.

Terpopuler

Comments

ira

ira

semoga Sira gak knp Napa dan setelah sadar bilang sama Davin dan yg lainnya klo Cika lh yg SDH mengurung kamu

2024-04-06

4

Sandisalbiah

Sandisalbiah

kalau setelah kejadian ini Sira gak ngomong jujur ke Davin kalau itu perbuatan cika... dah lah... itu artinya Sira lemah.. tp semoga David bisa bersikap tegas ke cika...

2024-03-24

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!