Bab 7

❤️ Happy Reading ❤️

Asira lebih memilih pulang sendiri dari pada harus di antarkan oleh Davin.

Perasaannya kini sungguh tak menentu, mau lanjut namun dia ragu ... mau berhenti sampai di sini, lebih gak mungkin lagi karena dirinya sudah terikat sebuah kesepakatan dengan Davin.

Lagian dalam hal ini bukan hanya Davin yang di untungkan, sebab dia pun ikut merasakan imbasnya ... Dia sudah tak lagi di tempa dengan segala omongan dari para tetangganya, dia juga tak lagi di cecar dengan berbagai rencana perjodohan dari sang ibu yang sudah sangat khawatir dengan umurnya yang semakin bertambah namun belum memiliki pasangan.

"Assalamualaikum ... Sira pulang Bu." kata Sira saat baru saja masuk ke dalam rumahnya. Rumah sederhana namun begitu nyaman serta menyimpannya segudang kenangan.

"Waalaikumsalam." sahut Ibu Lena. "Kamu kelihatan capek banget Nak?" tanya Ibu Lena saat melihat wajah Sira yang kusut bak baju yang belum di setrika.

"Lagi banyak kerjaan Bu." sahut Sira.

"Maaf ya Nak ... Ibu belum bisa memberikan kehidupan yang layak buat kamu sehingga kamu harus bekerja keras seperti ini." kata ibu Lena dengan sendu mengingat bagaimana putrinya itu harus ikut mengais rezeki dari beliau bersamanya. Mulai dari sang ibu berjualan keliling dan Sira kecil juga sang kakak ikut juga berjualan di sekolah dengan menitipkan barang dagangan mereka di kantin. "Andai saja ... " kata Ibu Lena lagi.

"Sudahlah Bu, Ibu itu ngomong apa ... Ibu tak perlu minta maaf, justru aku malah berterimakasih karena Ibu selalu ada untuk Asira dan Ibu juga sudah melakukan yang terbaik untuk Asira selama ini." kata Asira yang kini sudah berdiri di depan ibu Lena dan menggenggam kedua tangan orang yang paling berharga serta paling berjasa dalam hidupnya itu. "Sira gak suka Ibu ngomong kayak gitu lagi lagi ... janji." kata Sira sambil mengacungkan jari kelingkingnya di hadapan sang ibu.

Ibu Lena pun tersenyum dan mengaitkan jari kelingkingnya pada jari kelingking sang putri.

"Iya ibu janji." kata ibu Lena. "Sana kamu sekarang mandi, nanti kita makan malam bareng." kata Ibu Lena lagi sembari melepaskan kaitan jarinya.

"Em itu Ibu ... em ... maaf sepertinya Sira gak bisa makan malam sama Ibu malam ini." ucap Sira dengan rasa tak enak hati.

Mereka hanya tinggal berdua, jika dirinya tak bisa makan malam di rumah, itu artinya ibunya akan makan malam sendirian, dan Sira merasa tak tega juga sedih.

Andai saja sang ayah dulu tak meninggalkannya ... andai saja sang kakak tak pergi lebih dulu dari mereka ... pasti mereka bisa merasakan kebahagian serta kehidupan layaknya orang-orang yang ada di luaran sana.

Terkadang terbesit dalam pikiran Sira jika takdir tak berpihak padanya, karena kehidupan keluarganya tak seperti orang lain.

"Loh kenapa Nak?" tanya Ibu Lena dengan wajah bingungnya.

"Em itu nanti Davin mau kesini Bu, dia ngajak keluar." jawab Sira. "Ibu gak apa-apakan makan sendiri malam ini?" tanya Sira.

"Ya gak apa-apa dong sayang, kalau gitu sekarang putri Ibu ini harus mandi biar wangi dan dandan yang cantik agar sang pangeran nantinya tambah terpesona sama putri cantik Ibu.'' kata Ibu Lena sambil memegang salah satu pipi Sira yang membuat gadis itu sedikit tersipu.

"Sira ke kamar dulu ya Bu." pamit Sira.

"Ya sudah sana nanti keburu Davin datang, kasihan kalau harus nunggu lama." kata ibu Lena.

❤️

Tepat pukul tujuh kurang seperempat, terdengar suara ketukan pintu dari depan sehingga membuat Bu Lena yang tadinya masih berada di dapur menyiapkan dagangannya esok hari langsung bergegas berjalan menuju ke arah sumber suara.

Cklek

"Assalamualaikum ... "

"Waalaikumsalam ... eh Nak Davin, ayo masuk." kata ibu Lena dengan ramah dengan pria yang di sinyalir kekasih putrinya tersebut.

"Terimakasih Tante, em apa Siranya ada Tan?" tanya Davin dengan sopan.

"Oh Siranya ada ... sebentar Ibu panggilkan." kata ibu Lena.

"Maaf Tan jadi merepotkan." ucap Davin yang di tanggapi dengan senyuman oleh ibu Lena.

Bu Lena meninggalkan Davin duduk sendiri di ruang tamu, sedangkan dirinya saat ini sedang berjalan menuju ke kamar sang putri.

Tok

Tok

"Sira ... Nak." panggil ibu Lena di sela ketukan pintu yang dia layangkan.

Cklek

"Itu Davin sudah datang.'' kata ibu Lena langsung memberi tahu tujuannya.

"Oh sebentar Bu, ini Sira tinggal pakai lips glos aja." kata Sira.

"Ya udah kalau gitu Ibu kedepan dulu, kamu jangan lama-lama ... kasihan Nak Davin kalau harus nunggu kelamaan." kata ibu Lena yang di angguki oleh Sira.

Tak membutuhkan waktu yang lama, Sira pun keluar.

Dia mendengar Davin dan Ibu yang sedang bercakap-cakap, entah apa yang mereka bicarakan tapi yang jelas mereka sudah terlihat sangat akrab.

Jelas sekali terlihat pancaran sebuah kebahagian dari wajah sang ibu saat ini.

''Kehm, pergi sekarang?" tanya Sira.

"Tante, Davin minta ijin buat ajak Sira ke luar malam ini." kata Davin.

"Ah tentu saja, kalian hati-hati dan jangan malam-malam ya pulangnya." pesan ibu Lena sembari memberikan ijin untuk Davin.

"Iya Tante, kalau begitu kami pamit." kata Davin sambil berdiri dari duduknya.

"Pergi dulu ya Bu." kata Sira.

❤️

Di tengah perjalanan tiba-tiba Davin membelokkan mobilnya ke arah sebuah bakeri ternama.

"Kita beli kue dulu untuk mama sama papa." kata Davin saat membuka sabuk pengaman miliknya.

"Apa aku bisa menunggu di mobil saja?" tanya Sira.

"Enggak kamu harus ikut, karena kamu itu akan di perkenalkan sebagai kekasih aku jadi paling tidak kamu tau kue apa yang di sukai oleh mama aku." jawab Davin.

Sira hanya bisa menghela nafasnya, setelah itu membuka sabuk pengaman miliknya dan langsung turun dari mobil berjalan mengekor di belakang Davin.

"Ternya repot juga punya pacar." gerutu Sira saat berjalan mengekor di belakang Davin.

Sira yang memang belum pernah pacaran merasa hal ini begitu ribet, harus berkunjungan, bawa oleh-oleh, harus tak kesukaan kekasih sama kesukaan keluarganya apa.

"Selamat datang."

"Ada yang bisa kamu bantu Tuan ... Nona."

"Saya mau pesan lemon mousse cake sama cake tiramisu." jawab Davin.

Setelah melakukan transaksi pembayaran, Davin dan Sira kembali ke mobil mereka untuk melanjutkan perjalan menuju ke kediaman Ardiansyah.

"Lemon cake, itu kesukaan mama dan yang tiramisu kesukaan papa." kata Davin memberi tahu dengan mata yang masih fokus melihat ke depan.

Sira hanya menganggukkan kepalanya saja tanda jika dirinya sudah mengerti.

Tak terlalu lama karena hanya butuh waktu sekitar lima belas menit berkendara kini mobil milik Davin telah memasuki sebuah gerbang yang begitu kokoh dan menjulang tinggi.

Perasan Sira saat ini sudah tak karuan rasanya, gugup, tegang ... karena bagaimanapun ini adalah kali pertama dirinya bertandang ke rumah seorang pria dengan status sebagai kekasih.

"Sudah tenang saja, gak usah gugup gitu ' kata Davin seolah mengetahui kegelisahan yang di rasakan oleh Sira. "Ayo turun." ajaknya.

Sira harus menghela nafasnya beberapa kali ... menghirupnya dalam-dalam dari hidung dan membuangnya dengan pelan dari mulut ... hal itu dia lakukan berulang kali hingga perasannya sudah lebih baik.

Davin yang yang sudah membukakan pintu mobil dan menunggu Sira untuk keluar, hanya bisa tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat apa yang di lakukan oleh wanitanya.

"Sudah?" tanya Davin yang di angguki oleh Sira saat gadis itu keluar dari mobil.

Davin menggandeng tangan Sira dan mereka berdua pun berjalan menuju ke dalam rumah kediaman Ardiansyah, tangan Davin yang satunya pun tak menganggur begitu saja karena dia gunakan untuk membawa dua cake yang di belinya atas nama Sira sebagai oleh-oleh untuk kedua orangtuanya.

Terpopuler

Comments

ira

ira

itu cakenya menggugah selera 🤭🤭🤭semoga dapat restu ya Sira😁🤭

2024-04-06

5

Sandisalbiah

Sandisalbiah

bakal di permalukan sama si Cika gak ya...? kasihan Sira...

2024-03-24

2

miyura

miyura

semoga jatuh cinta beneran keduanya..

2023-09-04

9

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!