Apa kau juga gatal?

"Rose, Mine, Vale. Mama sudah menyiapkan makanan di meja. Makanannya masih sama. Dan ini uang untuk kalian. Jangan lupa mengaji ya. Hubungi Mama jika ada sesuatu." seperti biasa Elis memberi anak-anaknya wejangan.

"Vale jangan nakal, nurut sama kakak Rose." waktu putri-putrinya masih kecil Ada juga seorang ibu yang turut mengawasi putri-putri Elis, ibu itu tidak memiliki anak sehingga ikut membantu Elis menjaga ketiga putrinya. Meskipun hanya sekedar mengawasi sekilas-sekilas saja sebagai tetangga.

Tapi tetap pengasuhan utamanya tetap Elis yang memegang kendali. Dan sekarang Rose lah yang mengambil alih pengawasan adik-adiknya. Umurnya baru sepuluh tahun tapi Rose sangat cerdas, ia dapat mengatur kedua adiknya, meskipun ia seorang anak perempuan tapi aura kepempinannya terpancar jelas pada dirinya. Arjuna saja mengakui aura putri sulungnya sebagai pemimpin menguar sejak dini.

Uang dengan pecahan sepuluh ribu Elis bagikan satu lembar kepada ketiga putrinya, meskipun Elis serba kekurangan tapi dirinya tetap mengutamakan bekal untuk ketiga putrinya, agar putrinya bisa jajan di sekolah meskipun dengan uang seadanya.

Elis memakaikan seragam sekolah ketiga putrinya, kemudian ia pamit kepada Arjuna untuk mengantarkan ketiga putrinya sekolah terlebih dahulu. Sekolahan mereka takjauh dari rumah hanya berjarak beberapa ratus meter saja, Elis membonceng ketiga putrinya. Si bungsu Vale di depan sedangkan Rose dan Jasmin di jok belakang. Sekolah mereka tidak menyebrang jalan raya sehingga Elis tak takut di tilang.

"Jika kau mau berangkat lebih dulu berangkatlah. Kuncinya taruh di bawah serbet depan pintu." Pesan Elis pada Arjuna.

"Dadah Papa ..." Ketiga putrinya melambaikan tangan kepada ayahnya.

"Dadah, , Kalian hati-hati ya."

Kedua putri Elis bersekolah di sekolah Sd negri yang sama, tidak ada biaya yang di keluarkan Elis tiap bukan karna memang di tanggung oleh negara.

Sedangkan Sekolah TK Valery masih harus memerlukan biaya tiap bulannya karna merupakan taman kanak-kanak swasta.

Arjuna meminta sesorang untuk mengantarkan seragam serta beberapa keperluannya. Arjuna juga meminta satu pekerja wanitanya untuk menemani ketiga putrinya sepulang sekolah.

Arjuna sudah membicarakan ini dengan Elis serta ketiga putrinya. Arjuna bahkan menunjukan foto pekerja wanita yang akan menemani ketiga putrinya.

"Kau belum pergi?" Elis sudah tiba di rumah untung saja ia sudah mandi sehingga hanya perlu mengambil tas kerja miliknya. Kali ini ia tidak akan membawa bekal, karna jatah untuk bekalnya sudah di makan oleh Arjuna. Terserah nantilah ia makan apa di kantor.

"Belum. Kau mau berangkat?"

"Ya," Elis bersiap dan menyisir rambutnya. Elis juga menyemprotkan minyak wangi bertuliskan posh di seragam kerja miliknya.

"Aku harus segera pergi. Kata temanku bos baru kami akan datang hari ini, dan rumornya bos kami sangat galak dan disiplin. Jika ada karyawannya yang telat akan di berhentikan hari itu juga." Elis mengikat rambutnya dengan ikatan rambut berwarna coklat, yang ia beli di abang-abang keliling.

"Wah benarkah. Jika begitu kau harus hati-hati."

Drtt,,, drtt,,,

Ponsel Elis berbunyi.

"Ya Ita ada apa?" Elis mengangkat pamggilan dan menekan loud speeker karna dirinya tengah mengenakan sepatu. Zayn turut menelinga sembari memainkan ponselnya.

"El, kabarnya bos baru kita masih muda dan sangat tampan." ujar Ita bersemangat. Arjuna sampai menghentikan aktifitasnya, sepertinya ia tertarik dengan perbincangan Elis dan sahabatnya.

"Lalu?" tanya Elis tak acuh.

"Kabar baiknya dia seorang duda kaya raya." ucapan Ita nyaris membuat Arjuna tersedak oleh salivanya sendiri.

"Ohh."

"Hanya Oh, kau tidak tertarik menjadikannya calon ayah ketiga putrimu."

"Tidak. Putriku memiliki ayah, aku tidak perlu mencarikan ayah untuk mereka."

Arjuna ingin besar kepala saat Elis mengatakan hal itu, tapi ia takut terlalu percaya diri, sehingga lebih memilih diam saja.

"Kau yakin?"

"Ya aku yakin."

"Jika untuk calon suami bagai mana?"

"Aku belum berpikir kearah sana tanggunganku masih banyak."

"Justru itu El, jika kau menikah lagi justru tanghunganmu akan ringan. Suami barumu pasti mencukupi kebutuhan anak-anakmu."

"Aku tak suka meminta belas kasih dari orang lain. Kecuali pemberian dari ayah mereka. Lagi pula putriku masih memiliki ayah."

"Kau tak berpikir untuk menikah lagi? Kau tak merindukan belaian pria dewasa El? Ayolah kita wanita normal. Aku saja yang menjanda belum setahun sudah gatal apa lagi dirimu yang udah nganggur selama 4 tahun." ujar ita frontal, ya seperti itulah teman Elis, ngomongnya tanfa Filter.

"Ita diamlah."

"Ayolah El, jangan membohongi diri. Kita jiga butuh sentuhankan. Sawah saja akan kering jika tidak di aliri apa lagi kita."

"Ita." Elis semakin di buat malu, Arjuna malah sekarang menatapnya lekat.

Blas ...

Tanpa di suruh wajah Elis memerah seketika bukan karna omongan Ita melainkan karna di sana ada Arjuna yang notabenenya seorang pria dewasa yang juga mantan suaminya.

"Ita, kututup teleponnya. Bicaramu makin kesana ini masih pagi." Elis menutup panghilannya sepihak. Ia tidak memperdulikan sekalipun Ita memanggilnya berkali-kali.

Italah yang menelpon, wanita bernama Ita itu merupakan janda tanpa anak, wanita itu merupakan teman Elis, bahkan tak jarang Elis kerap kali meminjam uang Ita untuk keperliannya sehari-hari.

"Ja-jangan salah paham A-Arjuna. Temanku memamg seperti itu, dia kerap kali di luar nalar." ujar Elis malu, ia bahkan memalingkan wajah bisa-bisanya ia berada di posisi ini.

"Apa kau juga gatal seperti kata temanmu?" Arjuna menyunggingkan senyuman mesum penuh maksud.

Sialan kau. Tanpa bekata apapun Elis pergi berangkat.

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

ketikannya amburadul thor perhatiin

2025-03-18

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemsngat

2024-02-26

0

Endah Setyati

Endah Setyati

kalo elis gatal, arjuna mau garukin 🤣🤣🤣🤣

2023-09-09

2

lihat semua
Episodes
1 Luka pertama
2 Nyaris muntah
3 Istri yang di sembunyikan
4 Wanita patah hati
5 Lelaki lembek
6 Akan berjuang
7 Do'a berbeda
8 Ancaman Elis
9 Pergi tanpa pamit
10 Talak
11 Di peluk ketakutan
12 Surat peninggalan Elis
13 Melepaskan semuanya
14 Pembohong Ulung
15 Berhutang banyak penjelasan
16 Sekilas hidup Elis
17 Cinta istriku habis
18 Telur dadar bantet
19 Apa kau juga gatal?
20 Yang ada aku makin sakit
21 Rahasiahkan
22 Rahasia Mama Arjuna
23 Kekecewaan Arjuna
24 Merindukan
25 Jangan terlalu mudah memaafkan
26 Mantan suami?
27 Tak berani untuk sekedar mengajak
28 Tolong perhatikan putramu
29 Kesempatan mencuri hati
30 Meragukan diri sendiri
31 Janda suci
32 Pemantik amarah
33 Mengaku atau tidak
34 Pastikan bukan Elis
35 Berkacak pinggang
36 Inikah titik terangnya?
37 Tidak usah berbasa basi
38 Bukti dan saksi
39 Banyak kemungkinan
40 Aku perlu waktu
41 Namaku Arjuna
42 Bukti kekejaman Aida
43 Aku tak akan terlibat sama sekali
44 Mengabaikan permohonan
45 Aku memang serakah
46 Lancang sekali kau!
47 Kau sudah mengaku
48 Saudara seayah Arjuna?
49 Jangan lagi meragukan diriku
50 Licin sekali kau Arjuna!
51 Akan menghadapi semuanya
52 Curiga
53 Mujur sekali nasibmu El
54 Jangan memberikannya Pelampung tanpa seijinku
55 Kado untuk Srikandi
56 Aku bersumpah
57 Sayaaaang?
58 Cari Aida!
59 Bakti terakhir
60 Berbagai prasangka
61 Silahkan Mampir
62 Menolong musuh suami
63 Merasa sangat berhutang
64 Semakin pandai dalam mengarang cerita
65 Pelaku yang meracuni Yudhistira
66 Tak mudah untuk membohongi seorang wanita
67 Matilah kau!
68 Peti mati
69 Alasan di balik kekejaman
70 Mati aku!
71 Kesempatanmu sudah habis
72 Di hitung sejak hari ini
73 Salah sasaran
74 Terbongkarnya Aida sebagai anak Srikandi
75 Yudhistira dan Elis bertemu tanpa sengaja
76 Tanda
77 Petuah Yudhistira
78 Ucapan selamat atas ...
79 Permohonan Rose, "Kembalikan Mama kami!"
80 Kejutan di balik pintu
81 Arjuna vs Yudhistira
82 Tapi tidak denganku
83 Keracunan
84 Karma Aida
85 Sekilas kisah Jo
86 Diam dan menurut
87 Pergilah! temui ibumu
88 Pria misterius
89 Duka Arjuna
90 Antara tiga orang
91 Kau mencurigai kakakku?
92 Jenazah dalam kolam
93 Pulangkan aku!
94 Cari dan bawa
95 Satu nyawa kembali melayang
96 Penghulu yang malang
97 Tanda merah di jasad putiku novel baru
98 Nyaris
99 Sependapat
100 Memperkerjakan seorang pangeran Zurham
101 Datang bulan
102 pemumuman
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Luka pertama
2
Nyaris muntah
3
Istri yang di sembunyikan
4
Wanita patah hati
5
Lelaki lembek
6
Akan berjuang
7
Do'a berbeda
8
Ancaman Elis
9
Pergi tanpa pamit
10
Talak
11
Di peluk ketakutan
12
Surat peninggalan Elis
13
Melepaskan semuanya
14
Pembohong Ulung
15
Berhutang banyak penjelasan
16
Sekilas hidup Elis
17
Cinta istriku habis
18
Telur dadar bantet
19
Apa kau juga gatal?
20
Yang ada aku makin sakit
21
Rahasiahkan
22
Rahasia Mama Arjuna
23
Kekecewaan Arjuna
24
Merindukan
25
Jangan terlalu mudah memaafkan
26
Mantan suami?
27
Tak berani untuk sekedar mengajak
28
Tolong perhatikan putramu
29
Kesempatan mencuri hati
30
Meragukan diri sendiri
31
Janda suci
32
Pemantik amarah
33
Mengaku atau tidak
34
Pastikan bukan Elis
35
Berkacak pinggang
36
Inikah titik terangnya?
37
Tidak usah berbasa basi
38
Bukti dan saksi
39
Banyak kemungkinan
40
Aku perlu waktu
41
Namaku Arjuna
42
Bukti kekejaman Aida
43
Aku tak akan terlibat sama sekali
44
Mengabaikan permohonan
45
Aku memang serakah
46
Lancang sekali kau!
47
Kau sudah mengaku
48
Saudara seayah Arjuna?
49
Jangan lagi meragukan diriku
50
Licin sekali kau Arjuna!
51
Akan menghadapi semuanya
52
Curiga
53
Mujur sekali nasibmu El
54
Jangan memberikannya Pelampung tanpa seijinku
55
Kado untuk Srikandi
56
Aku bersumpah
57
Sayaaaang?
58
Cari Aida!
59
Bakti terakhir
60
Berbagai prasangka
61
Silahkan Mampir
62
Menolong musuh suami
63
Merasa sangat berhutang
64
Semakin pandai dalam mengarang cerita
65
Pelaku yang meracuni Yudhistira
66
Tak mudah untuk membohongi seorang wanita
67
Matilah kau!
68
Peti mati
69
Alasan di balik kekejaman
70
Mati aku!
71
Kesempatanmu sudah habis
72
Di hitung sejak hari ini
73
Salah sasaran
74
Terbongkarnya Aida sebagai anak Srikandi
75
Yudhistira dan Elis bertemu tanpa sengaja
76
Tanda
77
Petuah Yudhistira
78
Ucapan selamat atas ...
79
Permohonan Rose, "Kembalikan Mama kami!"
80
Kejutan di balik pintu
81
Arjuna vs Yudhistira
82
Tapi tidak denganku
83
Keracunan
84
Karma Aida
85
Sekilas kisah Jo
86
Diam dan menurut
87
Pergilah! temui ibumu
88
Pria misterius
89
Duka Arjuna
90
Antara tiga orang
91
Kau mencurigai kakakku?
92
Jenazah dalam kolam
93
Pulangkan aku!
94
Cari dan bawa
95
Satu nyawa kembali melayang
96
Penghulu yang malang
97
Tanda merah di jasad putiku novel baru
98
Nyaris
99
Sependapat
100
Memperkerjakan seorang pangeran Zurham
101
Datang bulan
102
pemumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!