Telur dadar bantet

"Lantas apa yang harus ku lakukan ketika cinta istriku habis?" buliran bening di kelopak mata Arjuna seakan berlomba untuk membasahi pipi tuannya.

"Menurutku kau harus bangkit dan membuka hati. Di luas sana banyak para gadis yang akan menerimamu dengan senang hati." ujar Elis datar, ia sudah tidak lagi mendapati hatinya bergetar di kala tengah bersama Arjuna. Elis rasanya seperti bertemu dengan orang asing, Entahlah mungkin Elis masih menggenggam dendam sehingfa Elis tak melihat ketulusan di mata Arjuna.

"Aku tidak bisa Elis, cintaku terlanjur ku berikan seluruhnya terhadapmu. Semua wanita pandangan mataku berubah menjadi blur, hanya dirimu yang ku mau. Sungguh tak ada yang lain."

Semakin lama Arjuna berbicara Elis semakin kesal. Akhirnya Elis melanjutkan menjemur pakaian.

Setelah semuanya terjemur Elis pergi ke warung untuk membeli beras untuk makan ia dan anak-anaknya. Ia hanya memiliki uang 50 ribu lagi. Beruntung motornya masih memiliki bahan bakar sehingga Elis tak kebingungan. Untuk mengatur uang yang tak seberapa itu, lagi pula besok dirinya gajian.

Elis memberikan uang jajan kepada ketiga putrinya untuk jajan masing-masing 10 ribu sehingga ia masih memiliki uang sisa 20 ribu untuk membeli beras. Meski di sana ada Arjuna Elis enggan meminta, kecuali Arjuna berinisiatip sendiri.

Arjuna mengikuti Elis yang pergi ke warung depan untuk membeli yang ia butuhkan.

"Bu beras satu liter, telur dua dan terigu seperempat." ucap Elis kemudian ibu warung menyiapkan barang yang di minta Elis.

"Totalnya 19 ribu Neng." Elis memberikan selembaran uang berwarna hijau untuk membayar dan ibu warung mengembalikan satu buah koin bergambar angklung di koin itu.

Arjuna hendak membeli banyak beras juga kebutuhan lainnya, sialnya dompetnya tertinggal di dalam mobil yang terparkir lumayan jauh dari sana. Untuk membayar ojek dan makanan yang ia pesan saja Arjuna menggunakan dompet digitalnya.

Sayang sekali tukang warung yang sudah tua itu tidak menyediakan pembayaran selain cesh.

Arjuna kembali terdiam, besok saja ia akan membelikan istrinya banyak makanan juga kebutuhan pokok. Ini juga sudah malam, tak mungkin juga ia kembali ke tempat mobilnya berada ia juga lelah.

Elis berjalan beriringan dengan Arjuna.

"El, maaf. Tadinya aku mau beli banyak kebutuhan kamu dan anak-anak, sayangnya dompetku tertinggal dari mobil." ucap Rjuna tak enak, pria berumur 34 tahun itu bahkan menunjukan cengiran kudanya.

"Tidak masalah. Aku bisa faham kau pasti midkin setelah memisahkan diri dari mamamu." Ledek Elis.

"Enak saja. Aku masih kaya El, aku masih bisa memberikan kehidupan yang layak untuk ketiga putriku dan Mamanya." ucap Arjuna bangga. "Pokoknya besok aku akan belikan banyak mekanan juga beras untuk stok di rumah."

"Tidak usah banyak omong takutnya ga jadi. Lakukan saja jika memang iya, tapi jangan hasil ngutang ya, soalnya aku ga mau ke bawa-bawa."

"El nanggung banget beli telornya cuma 2."

"Tidak usah banyak mantra, jika tak ingin ku usir." Ya sedari tadi Arjuna memohon untuk menginap di rumah Elis. Meskipun Elis menolak dengan berbagai alasan dari mulai tak ada kipas hingga banyak nyamuk tapi Arjuna tetap kukuh dan mengatakan ia bisa mengatasi semuanya.

"Omong-omong kau mau bikin apa beli terigu? Tidak usah banyak tanya lihat besok saja."

Elis memasuki kamarnya untuk tidur, kamar yang sudah di isi anak-anak lebih dulu. Sedangkan Arjuna Elis suruh tidur di sebuah kursi usang yang berada di ruangan depan.

Elis memberikan bantal tanpa selimut karna memang cuacanya gerah malam ini, tapi jika Arjuna kedinginan Elis memberikan Arjuna satu helai kain tapih. "Kipas anginnya hanya satu kau harus mengalah."Arjuna mengangguk mengiyakan.

Elis juga satu buah buku milik salah satu putrinya. Aneh sekali pikir Arjuna, apa Elis menyuruhnya belajar? Atau semacam membuat surat pernyataan seperti di novel-novel, tapi Elis tidak memberikan penanya.

"Buku ini untuk apa Elis?" Akhirnya Arjuna bertanya kepada istrinya, ia tak bisa lebih lama menebak-nebak.

"Barang kali kau gerah, juga sepertinya kau akan perlu untuk mengusir nyamuk." ujar Elis.

Dan Elis sama sekali tidak berbogong di sana memang banyak nyamuk, lalu bagaimana ketiga putrinya bisa tertidur nyenyak? Rupanya di kamar putri-putrinya Elis sudah menghidupkan obat nyamuk Elektrik.

Jam sudah menunjukan pukul satu malam, Arjuna belum bisa memejamkan matanya ia masih sibuk menepuki nyamuk.

Hingga sesaat kemudian ia mendengat pintu kamar anak-anak nya terbuka, rupanya Elis membawa obat nyamuk bakar, wanita itu pergi kedapur untuk mengambil korek api yang akan Elis gunakan untuk menyalakan obat nyamuk. Elis meletakan obat nyamuk itu di kolong meja. Tidak berhenti sampai di situ Elis mengambil botol minyak telon anti nyamuk milik Valery, msnuangkannya dan membalurkan minyak telon itu ke tangan serta kaki Arjuna.

Pria itu berpura-pura memejamkan mata, ia dengan sadar mampu merasakan tangan yang dulunya lembut kini berubah menjadi kasar dengan banyak kapalan di seluruh permukaan tangan istrinya yang tangguh. Dengan tangan ini Elis menghidupi ketiga putrinya, tanpa bantuannya. Lalu bagai mana bisa Arjuna berpaling dari wanita itu?

Elis juga membaluri wajah Arjuna dengan minyak telon it4u. Lalu setelahnya Elis kembali ke kamarnya tanpa mengatakan apapun.

Bolehkah Arjuna berbesar kepala? Bolehkah Arjuna menganggap Elis masih mencintai? Ataukah Elis hanya sebatas kasihan terhadapnya?

Arjuna terlelap dalam banyaknya pertanyaan.

Hingga Elis membangunkannya untuk mengerjakan shalat subuh. Selepas mengerjakan shalat subuh Arjuna kembali kedapur.

Arjuna menanyakan untuk apa Elis merebus Air dalam panci yang lumayan besar.

"El, untuk apa kau merebus air?"

"Untuk mandi Vale, gadis manja itu tak akan mandi jika tidak menggunakan air hangat." Arjuna tergelak.

"Ya ampun kebiasaannya belum berubah."

Elis membangunkan anaknua. Juga mengurus setiap pekerjaan.

"Elis tidur paling malam tapi bangun paling pagi." gunam Arjuna.

Elis mengajak ketiga putrinya dan Arjuna untuk sarapan.

Hanya tersedia nasi putih serta telur dadar yang bentuknya aneh menurut Arjuna. Saat di sentuh tangan Arjuna telur itu terasa bantet. "Ini telur apa namanya El? Telur batu bata kah?" Seloroh Arjuna tak paham. Ini adalah kali pertama Arjuna mendapati telur dadar bantet itu.

"Hahaha ..." ketiga putri Arjuna tertawa bersama.

"Ini telur di campur terigu Papa."

Arjuna mrnyipitkan mata, ada beberapa iris bawang merah di dalam telur itu. Arjuna menggaruk pelipisnya yang tak gatal.

"Apa enak?" tanya Arjuna kembali, sekarang ia mengerti gunanya terigu yang Elis beli untuk mencampur telur dadar supaya cukup untuk mereka makan bersama.

"Kata Mama selagi kita bersyukur semua akan terasa enak." ujar Rose, si sulung itu sangat pandai.

Ada rasa bangga yang tersemat di hati Arjuna, Elis sangat pintar mendidik putri-putrinya meskipun tanpa dirinya. Namun ada juga secercah penyesalan karna ia tak turut hadir dalam tumbuh kembang putrinya selama empat tahun.

"Iya Enak." Arjuna makan dengan lahap, meskipun makanan itu sederhana tapi jika kita pandai bersyukur semua akan terasa nikmat terlebih Arjuna memakannya bersama orang-orang yang ia cintai.

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehat

2024-02-26

0

Aira Zaskia

Aira Zaskia

baru tau ada cerita sebagus ini,terus berjuang juna

2023-09-21

2

🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘

🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘

ngakak gara2 telur bantet

2023-09-16

1

lihat semua
Episodes
1 Luka pertama
2 Nyaris muntah
3 Istri yang di sembunyikan
4 Wanita patah hati
5 Lelaki lembek
6 Akan berjuang
7 Do'a berbeda
8 Ancaman Elis
9 Pergi tanpa pamit
10 Talak
11 Di peluk ketakutan
12 Surat peninggalan Elis
13 Melepaskan semuanya
14 Pembohong Ulung
15 Berhutang banyak penjelasan
16 Sekilas hidup Elis
17 Cinta istriku habis
18 Telur dadar bantet
19 Apa kau juga gatal?
20 Yang ada aku makin sakit
21 Rahasiahkan
22 Rahasia Mama Arjuna
23 Kekecewaan Arjuna
24 Merindukan
25 Jangan terlalu mudah memaafkan
26 Mantan suami?
27 Tak berani untuk sekedar mengajak
28 Tolong perhatikan putramu
29 Kesempatan mencuri hati
30 Meragukan diri sendiri
31 Janda suci
32 Pemantik amarah
33 Mengaku atau tidak
34 Pastikan bukan Elis
35 Berkacak pinggang
36 Inikah titik terangnya?
37 Tidak usah berbasa basi
38 Bukti dan saksi
39 Banyak kemungkinan
40 Aku perlu waktu
41 Namaku Arjuna
42 Bukti kekejaman Aida
43 Aku tak akan terlibat sama sekali
44 Mengabaikan permohonan
45 Aku memang serakah
46 Lancang sekali kau!
47 Kau sudah mengaku
48 Saudara seayah Arjuna?
49 Jangan lagi meragukan diriku
50 Licin sekali kau Arjuna!
51 Akan menghadapi semuanya
52 Curiga
53 Mujur sekali nasibmu El
54 Jangan memberikannya Pelampung tanpa seijinku
55 Kado untuk Srikandi
56 Aku bersumpah
57 Sayaaaang?
58 Cari Aida!
59 Bakti terakhir
60 Berbagai prasangka
61 Silahkan Mampir
62 Menolong musuh suami
63 Merasa sangat berhutang
64 Semakin pandai dalam mengarang cerita
65 Pelaku yang meracuni Yudhistira
66 Tak mudah untuk membohongi seorang wanita
67 Matilah kau!
68 Peti mati
69 Alasan di balik kekejaman
70 Mati aku!
71 Kesempatanmu sudah habis
72 Di hitung sejak hari ini
73 Salah sasaran
74 Terbongkarnya Aida sebagai anak Srikandi
75 Yudhistira dan Elis bertemu tanpa sengaja
76 Tanda
77 Petuah Yudhistira
78 Ucapan selamat atas ...
79 Permohonan Rose, "Kembalikan Mama kami!"
80 Kejutan di balik pintu
81 Arjuna vs Yudhistira
82 Tapi tidak denganku
83 Keracunan
84 Karma Aida
85 Sekilas kisah Jo
86 Diam dan menurut
87 Pergilah! temui ibumu
88 Pria misterius
89 Duka Arjuna
90 Antara tiga orang
91 Kau mencurigai kakakku?
92 Jenazah dalam kolam
93 Pulangkan aku!
94 Cari dan bawa
95 Satu nyawa kembali melayang
96 Penghulu yang malang
97 Tanda merah di jasad putiku novel baru
98 Nyaris
99 Sependapat
100 Memperkerjakan seorang pangeran Zurham
101 Datang bulan
102 pemumuman
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Luka pertama
2
Nyaris muntah
3
Istri yang di sembunyikan
4
Wanita patah hati
5
Lelaki lembek
6
Akan berjuang
7
Do'a berbeda
8
Ancaman Elis
9
Pergi tanpa pamit
10
Talak
11
Di peluk ketakutan
12
Surat peninggalan Elis
13
Melepaskan semuanya
14
Pembohong Ulung
15
Berhutang banyak penjelasan
16
Sekilas hidup Elis
17
Cinta istriku habis
18
Telur dadar bantet
19
Apa kau juga gatal?
20
Yang ada aku makin sakit
21
Rahasiahkan
22
Rahasia Mama Arjuna
23
Kekecewaan Arjuna
24
Merindukan
25
Jangan terlalu mudah memaafkan
26
Mantan suami?
27
Tak berani untuk sekedar mengajak
28
Tolong perhatikan putramu
29
Kesempatan mencuri hati
30
Meragukan diri sendiri
31
Janda suci
32
Pemantik amarah
33
Mengaku atau tidak
34
Pastikan bukan Elis
35
Berkacak pinggang
36
Inikah titik terangnya?
37
Tidak usah berbasa basi
38
Bukti dan saksi
39
Banyak kemungkinan
40
Aku perlu waktu
41
Namaku Arjuna
42
Bukti kekejaman Aida
43
Aku tak akan terlibat sama sekali
44
Mengabaikan permohonan
45
Aku memang serakah
46
Lancang sekali kau!
47
Kau sudah mengaku
48
Saudara seayah Arjuna?
49
Jangan lagi meragukan diriku
50
Licin sekali kau Arjuna!
51
Akan menghadapi semuanya
52
Curiga
53
Mujur sekali nasibmu El
54
Jangan memberikannya Pelampung tanpa seijinku
55
Kado untuk Srikandi
56
Aku bersumpah
57
Sayaaaang?
58
Cari Aida!
59
Bakti terakhir
60
Berbagai prasangka
61
Silahkan Mampir
62
Menolong musuh suami
63
Merasa sangat berhutang
64
Semakin pandai dalam mengarang cerita
65
Pelaku yang meracuni Yudhistira
66
Tak mudah untuk membohongi seorang wanita
67
Matilah kau!
68
Peti mati
69
Alasan di balik kekejaman
70
Mati aku!
71
Kesempatanmu sudah habis
72
Di hitung sejak hari ini
73
Salah sasaran
74
Terbongkarnya Aida sebagai anak Srikandi
75
Yudhistira dan Elis bertemu tanpa sengaja
76
Tanda
77
Petuah Yudhistira
78
Ucapan selamat atas ...
79
Permohonan Rose, "Kembalikan Mama kami!"
80
Kejutan di balik pintu
81
Arjuna vs Yudhistira
82
Tapi tidak denganku
83
Keracunan
84
Karma Aida
85
Sekilas kisah Jo
86
Diam dan menurut
87
Pergilah! temui ibumu
88
Pria misterius
89
Duka Arjuna
90
Antara tiga orang
91
Kau mencurigai kakakku?
92
Jenazah dalam kolam
93
Pulangkan aku!
94
Cari dan bawa
95
Satu nyawa kembali melayang
96
Penghulu yang malang
97
Tanda merah di jasad putiku novel baru
98
Nyaris
99
Sependapat
100
Memperkerjakan seorang pangeran Zurham
101
Datang bulan
102
pemumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!