Melepaskan semuanya

Arjuna masih tetap mematung di atas ranjang dengan selembar kertas yang masih ia genggam.

Wajahnya mendongak dengan beberapa bulir air mata yang sudah membasahi kedua bilah pipinya. Sesesak itu sungguh sangat sesak.

Arjuna pernah di salahkan walau tidak salah. Ia sering di marahi hanya karna dirinya marah, lalu sekarang istrinya menghakimi dirinya tanpa membeli ruang untuk Arjuna menbela diri dan menjelaskan semuanya.

Sakit? Ooh jelas.

Adilkah semua ini di dapatkan olehnya?

Arjuna meraih gawainya. Menghubungi beberapa orang yang selalu ia tugaskan untuk memantau istrinya serta ketiga putrinya.

Arjuna sangat marah, ia sudah menugaskan beberapa orang untuk mengawasi istrinya tapi ia masih kecolongan. Beberapa umpatan ia berikan kepada orang-orangnya. "Apa gunanya aku mrmbayar kalian? Hah ... Bukankah aku menyuruh kalian untuk mengawasi dan mengikuti istriku."

Orang-orang Arjuna hanya diam membisu dan tak menbantah, mereka juga bersalah karna tidak mengikuti kemana istri dari Tuannya pergi. Mereka mengira jika Elis benar-benar mengantar sekolah putrinya karna di sekolah putrinyapun Arjuna menugaskan seseorang terlatih untuk menjaga Elis.

Arjuna tidak mengira Elis akan pergi. Arjuna hanya menugaskan orang-orangnya agar istrinya terlindungi dari orang-orang yang berniat jahat terhadapnya.

Arjuna sudah mengerahkan orang-orangnya untuk melacak keberadaan istrinya.

Pria yang masih berstatus suami Elis itu menapaki kakinya di lantai kamar. Rasa dingin menyapa telapak kaki Arjuna. Ia melangkahkan kakinya membawa tubuhnya menuju ruang kerjanya. Arjuna akan mengecek Cctv untuk.

Arjuna kembali meloloskan air matanya. Elis benar-benar perencana yang baik, bahkan Elis sudah mengirimkan barang-barangnya terlebih dulu. Sialnya plat nomor mobil yang di gunakan seseorsng unyuk mengantarkan Elis juga barang-barangnya merupakan plat nomor palsu sehingga Arjuna tak bisa melacak keberadaan Elis dan krtiga putrinya.

"Kemana kau pergi Elis?"

Tidak ada sanak saudara yang di miliki Elis, ia sebatang kara saat di nikahi oleh dirinya. Persis seperti para istri di serial tv ikan terbang.

Arjuna menyandarkan punggungnya, memijat pelipisnya juga. Ia tidak bisa berdiam diri seperti ini. Ya Arjuna haris mencati keberadaan istrinya sekarang juga srbelum Elis semakin jauh melangkah.

.

Dua hari sudah Arjuna mencari keberadaan Elis, tidak tanggung-tanggung Arjuna bahkan mengerahkan tim khusus untuk menemukan keberadaan istrinya, namun hingga detik ini Arjuna belum mendapatkan kabar baik tentang keberadaan istrinya.

"Tuan pulanglah. Makan dan istirahat yang benar. Saya dan mereka akan mencari keberadaan nuonya." ucap asisten Arjuna.

"Aku tidak bisa pulang Leo, istri dan ketiga putriku masih belum di ketahui keberadaannya. Mereka pasti membutuhkamku di luar sana."

"Tapi Tuan butuh istirahat, jika tidak istirahat Tuan akan sakit dan justru akan menghambat pencarian nyonya." Benar juga ia harus pulang. Tubuhnya bukan mesin, ia butuh istirahat.

Dengan sejumlah kekecewaan Arjuna pulang kerumahnya, dengan tubuh yang amat kacau ia lesu, selama dua hari ia tidak mandi tidak tidur pula. Tapi Arjuna tidak melupakan kewajibannya sebagai hamba. "Ya Allah apa shalatku di terima kemarin padahal aku menghadapmu dalam keadaan tidak sopan serta kotor tarna tidak mandi." Arjuna bertekad akan membenahi diri, agar Tuhannya mengabulkan do'anya dan bersedia mengembalikan istrinya. Ya Arjuna akan membujuk Tuhannya mulai sekarang, bukankah selain usaha ia juga memerlukan doa.

Saat Arjuna sampai di rumahnya. Ibunya sudah menyambutnya dengan Amarah yang luar biasa besar.

"Dasar Anak kurang ajar! Anak Durhaka! Anak tidak tau Diri! Beraninya kau menceraikan Aida." Dengan tanpa melihat situasi ibu Sri memaki putranya habis-habisan.

"Dia baru saja kehilangan sedangkan kau dengan tega malah menceraikannya. Aku sebagai sesama wanita saja dapat merasakan sakitnya. Tapi kau yang suaminya berlaku se enaknya di mana hatimu Arjunaaaa!!!" teriak ibu Sri.

"Hatiku sudah matii. Lalu di mana perasaan Mama? saat istriku Elis baru saja kehilangan calon bayi kami, Mama memaksa dan mengancamku untuk menikahi wanita itu."

"Aku yakin ada hal janggal dengan kehamilannya. Aku sudah memeriksa cctv di rumah Mama malam itu. nyatanya kalian yang menjebakku. Aku tidak menyentuhnya sama sekali. Sayangnya aku terlalu menyayangimu Ma, aku terlalu percaya padamu. Ku pikir seorang ibu tidak akan tega berbuat curang terhadap putranya. Namun kebenarannya kau menghancurkan hidup putramu sendiri."

"Aku tidak pernah menceritakan keburukan Mama terhadap istriku. Aku menyayangi dan menghormati Mama, aku selalu menuruti Mama dan meyakinkan diri agar terus berbakti padamu. Tapi, tapi semua itu membawaku dalam kehancuran. Istriku pergi membawa ketiga putriku. Mereka kecewa terhadapku karna terlalu menuruti apa kata Mama. Mama puas sekarang?"

Mama Sri terdiam, putranya terlihat tak berdaya di hadapannya.

"Terserah Mama mau melakukan apa. Yang jelas aku tak akan kembali kepada wanita itu. Kami sudah selesai, perceraian kami tengah di proses." Arjuna melangkahkan kaki menuju kamarnya.

"Arjuna, tunggu. Aida ada di sini, bicarakan baik-baik masalahnya, jangan bercerai Arjuna!" Arjuna tak perduli ia tetap meninggalkan Mamanya.

Sesampainya di kamar Arjuna menghempaskan tubuhnya, ia perlu tidur. Namun matanya tidak juga terpejam sekuat mungkin ia mencobanya.

Arjuna meraih laci kamarnya ia berniat mengambil penutup mata, namun matanya teralihkan akan sebotol obat yang Arjuna tau itu obat tidur, tersisa beberapa butir pil di dalam botol itu. "Sejak kapan Elis mengkonsumsi obat tidur?" sungguh Arjuna tidak tau.

Penyesalan kembali merambati hatinya, "Sebegitu tersiksanya dirimu Elis, sampai kau membutuhkan obat tidur. Apa aku tak cukup untuk menenangkanmu?"

Arjuna kembali keluar kamar, sebaiknya ia istrirahat di tempat lain. Semua hal di kamar itu selalu mengingatkannya terhadap Elis.

Namun saat ia hendak pergi keluar sayup-sayup ia mendengar perbicaraan antara Mamanya dan Aida. Arjuna bukan berniat lancang, tapi ia penasaran sehingga Arjuna memutuskan untuk menelinga, serta mencuri dengar apa yang ia bicarakan kedua wanita berbeda usia itu.

"Bagai mana ini. Ma? Aku akan benar-benar kehilangan Arjuna. Aku tak akan bisa menjeratnya lagi dengan alasan seorang anak. Rahimku juga bermasalah aku tak mungkin mencuri benihnya di rumah sakit untuk melakukan prosedur instalasi bayi tabung, dan meletakan embrio di rahimku kembali seperti waktu itu Ma. Aku kalah Ma." Aida terisak di pelukan mertuanya.

"Pasti ada cara lain Aida. Kita harus-"

Prok ... Prookkk ..

Suara tepukan tangan menggema dan mengagetkan kedua mertua dan menantu itu.

"Kalian bukan manusia! Kalian jelmaan iblis! Demi Tuhan aku tidak mengira wanita yang paling kuhormati bersekutu dengan iblis seperti Aida."

"Aku benar-benar menyesal sudah menurutimu! Kau menghancurkan hidupku."

"Arjuna jaga bicaramuuu! Aku ibumuuu!"

"Tak ada seorang ibu yang menghancurkan hidup anaknya sendiri!"

Aida sudah menangis ketahutan. Arjuna mendekat ke arah Aida dan mencengkar leher wanita itu dan menekannya ke atas kasurnya. Ya Arjuna mencekik Aida,. "Kau bukan manusia, kau patut mati Aida."

"Arjuna lepaskan." Mama Sri mencoba melepas cengkraman. Tangan putranya dari leher Aida.

"Nyebut Arjuna. Kau bisa masuk penjara!" ujar Mama Sri.

Lidah Aida sudah menjulur ia nyaris kehilangan nyawanya.

Duak ...

Mama Sri tak memiliki pilihan selain melukai Arjuna menggunakan pot bunga. Mama Sri menghantam kepala Arjuna menggunakan pot yang berada di atas nakas.

Berhasil Arjuna melepaskan cengkramannya. Darah segar mengucur dari kepalanya. Arjuna menggelengkan kepalanya yang pusing ia nyaris tumbang karna perbuatan Mamanya sendiri.

"Mama peringatkan sekali lagi. Jika kau menceraikan Aida, Mama tak akan menganggapmu sebagai anakku lagi. Mama akan mencoretmu dari ahli waris Mama."

"Lakukan apapun inginmu Ma, aku akan pergi dari hidup Mama. Aku menyesal mengapa tidak dari dulu melakukan ini. Aku sudah kehilangan istri dan anak-anakku bukan masalah jika aku harus kehilangan satu orang lagi." Dengan sepyongan Arjuna berjalan keluar dari rumahnya ini saatnya ia harus melepaskan semuanya.

Arjuna akan memulai hidupnya dari nol, akan membuka lembaran baru sembari mencari keberadaan istri dan anak-anaknya.

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

ya Allah sampe segitu nya seorang ibu...

2025-03-30

0

Leni

Leni

mama durjana

2025-03-28

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

mama kandung apa kayak gitu...his..

2024-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 Luka pertama
2 Nyaris muntah
3 Istri yang di sembunyikan
4 Wanita patah hati
5 Lelaki lembek
6 Akan berjuang
7 Do'a berbeda
8 Ancaman Elis
9 Pergi tanpa pamit
10 Talak
11 Di peluk ketakutan
12 Surat peninggalan Elis
13 Melepaskan semuanya
14 Pembohong Ulung
15 Berhutang banyak penjelasan
16 Sekilas hidup Elis
17 Cinta istriku habis
18 Telur dadar bantet
19 Apa kau juga gatal?
20 Yang ada aku makin sakit
21 Rahasiahkan
22 Rahasia Mama Arjuna
23 Kekecewaan Arjuna
24 Merindukan
25 Jangan terlalu mudah memaafkan
26 Mantan suami?
27 Tak berani untuk sekedar mengajak
28 Tolong perhatikan putramu
29 Kesempatan mencuri hati
30 Meragukan diri sendiri
31 Janda suci
32 Pemantik amarah
33 Mengaku atau tidak
34 Pastikan bukan Elis
35 Berkacak pinggang
36 Inikah titik terangnya?
37 Tidak usah berbasa basi
38 Bukti dan saksi
39 Banyak kemungkinan
40 Aku perlu waktu
41 Namaku Arjuna
42 Bukti kekejaman Aida
43 Aku tak akan terlibat sama sekali
44 Mengabaikan permohonan
45 Aku memang serakah
46 Lancang sekali kau!
47 Kau sudah mengaku
48 Saudara seayah Arjuna?
49 Jangan lagi meragukan diriku
50 Licin sekali kau Arjuna!
51 Akan menghadapi semuanya
52 Curiga
53 Mujur sekali nasibmu El
54 Jangan memberikannya Pelampung tanpa seijinku
55 Kado untuk Srikandi
56 Aku bersumpah
57 Sayaaaang?
58 Cari Aida!
59 Bakti terakhir
60 Berbagai prasangka
61 Silahkan Mampir
62 Menolong musuh suami
63 Merasa sangat berhutang
64 Semakin pandai dalam mengarang cerita
65 Pelaku yang meracuni Yudhistira
66 Tak mudah untuk membohongi seorang wanita
67 Matilah kau!
68 Peti mati
69 Alasan di balik kekejaman
70 Mati aku!
71 Kesempatanmu sudah habis
72 Di hitung sejak hari ini
73 Salah sasaran
74 Terbongkarnya Aida sebagai anak Srikandi
75 Yudhistira dan Elis bertemu tanpa sengaja
76 Tanda
77 Petuah Yudhistira
78 Ucapan selamat atas ...
79 Permohonan Rose, "Kembalikan Mama kami!"
80 Kejutan di balik pintu
81 Arjuna vs Yudhistira
82 Tapi tidak denganku
83 Keracunan
84 Karma Aida
85 Sekilas kisah Jo
86 Diam dan menurut
87 Pergilah! temui ibumu
88 Pria misterius
89 Duka Arjuna
90 Antara tiga orang
91 Kau mencurigai kakakku?
92 Jenazah dalam kolam
93 Pulangkan aku!
94 Cari dan bawa
95 Satu nyawa kembali melayang
96 Penghulu yang malang
97 Tanda merah di jasad putiku novel baru
98 Nyaris
99 Sependapat
100 Memperkerjakan seorang pangeran Zurham
101 Datang bulan
102 pemumuman
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Luka pertama
2
Nyaris muntah
3
Istri yang di sembunyikan
4
Wanita patah hati
5
Lelaki lembek
6
Akan berjuang
7
Do'a berbeda
8
Ancaman Elis
9
Pergi tanpa pamit
10
Talak
11
Di peluk ketakutan
12
Surat peninggalan Elis
13
Melepaskan semuanya
14
Pembohong Ulung
15
Berhutang banyak penjelasan
16
Sekilas hidup Elis
17
Cinta istriku habis
18
Telur dadar bantet
19
Apa kau juga gatal?
20
Yang ada aku makin sakit
21
Rahasiahkan
22
Rahasia Mama Arjuna
23
Kekecewaan Arjuna
24
Merindukan
25
Jangan terlalu mudah memaafkan
26
Mantan suami?
27
Tak berani untuk sekedar mengajak
28
Tolong perhatikan putramu
29
Kesempatan mencuri hati
30
Meragukan diri sendiri
31
Janda suci
32
Pemantik amarah
33
Mengaku atau tidak
34
Pastikan bukan Elis
35
Berkacak pinggang
36
Inikah titik terangnya?
37
Tidak usah berbasa basi
38
Bukti dan saksi
39
Banyak kemungkinan
40
Aku perlu waktu
41
Namaku Arjuna
42
Bukti kekejaman Aida
43
Aku tak akan terlibat sama sekali
44
Mengabaikan permohonan
45
Aku memang serakah
46
Lancang sekali kau!
47
Kau sudah mengaku
48
Saudara seayah Arjuna?
49
Jangan lagi meragukan diriku
50
Licin sekali kau Arjuna!
51
Akan menghadapi semuanya
52
Curiga
53
Mujur sekali nasibmu El
54
Jangan memberikannya Pelampung tanpa seijinku
55
Kado untuk Srikandi
56
Aku bersumpah
57
Sayaaaang?
58
Cari Aida!
59
Bakti terakhir
60
Berbagai prasangka
61
Silahkan Mampir
62
Menolong musuh suami
63
Merasa sangat berhutang
64
Semakin pandai dalam mengarang cerita
65
Pelaku yang meracuni Yudhistira
66
Tak mudah untuk membohongi seorang wanita
67
Matilah kau!
68
Peti mati
69
Alasan di balik kekejaman
70
Mati aku!
71
Kesempatanmu sudah habis
72
Di hitung sejak hari ini
73
Salah sasaran
74
Terbongkarnya Aida sebagai anak Srikandi
75
Yudhistira dan Elis bertemu tanpa sengaja
76
Tanda
77
Petuah Yudhistira
78
Ucapan selamat atas ...
79
Permohonan Rose, "Kembalikan Mama kami!"
80
Kejutan di balik pintu
81
Arjuna vs Yudhistira
82
Tapi tidak denganku
83
Keracunan
84
Karma Aida
85
Sekilas kisah Jo
86
Diam dan menurut
87
Pergilah! temui ibumu
88
Pria misterius
89
Duka Arjuna
90
Antara tiga orang
91
Kau mencurigai kakakku?
92
Jenazah dalam kolam
93
Pulangkan aku!
94
Cari dan bawa
95
Satu nyawa kembali melayang
96
Penghulu yang malang
97
Tanda merah di jasad putiku novel baru
98
Nyaris
99
Sependapat
100
Memperkerjakan seorang pangeran Zurham
101
Datang bulan
102
pemumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!