Nyaris muntah

Satu butir Elis meminum pilnya hanya agar dirinya bisa terlelap. Namun kantuknya tak kunjung datang juga. Yang ada hanya bayangan demi bayangan saat suaminya mengucapkan nama wanita lain di saat ijab kabul berlangsung.

Sempat Elis mencubit punggung tangannya sendiri dan berharap apa yang di lakukan oleh suaminya hanyalah sekedar mimpi buruk saja, namun nyatanya hal itu benar-benar nyata. Seandainya Elis memiliki tempat pulang lain, ia tak mau pulang ke rumah yang ia tempati saat ini. Tapi apalah dayanya ia hidup sebatang kara, tak ada keluarga lain untuknya menguatkan dirinya selain tubuh dah hatinya sendiri.

Elis kembali meraih wadah pil itu. Kedua kalinya Elis menenggaknya, kali ini tanpa minum sedikitpun. Setelah menunggu beberapa waktu kantuk itu tak kunjung tiba. Apakah obatnya tidak bereaksi atau beban hidupnya tidak dapat di taruh sebentar?

Karna tak ada reaksi Alexa merah pil ketiga, ia butuh istirahat. Besok hidupnya harus kembali berjalan normal, ia tak ingin terlihat seperti wanita menyedihkan di sisa waktu pernikahannya.

Serapih mungkin Elis meninggalkan kesan baik terhadap Arjuna, hingga saatnya tiba Elis hanya akan melakukan langkah besar.

Biasanya segelisah apapun perasaannya jika dirinya sudah mengadu kepada Tuhannya semua akan terasa ringan. Berbeda dengan kali ini, Elis tidak menemukan ketenangan sekalipun sudah meraung di dalam sujudnya, mungkin Tuhan tengah merindukan jeritan malamnya sehingga Tuhan membiarkan mata Elis tetap terjaga.

Elis nerjalan menuju meja riasnya, ia melihat buliran tasbih yang terkumpul di dalam gelas kaca kecil. Buliran tasbih yang berjumlah 33 butir kini hanya tersisisa 32 bulir saja karna sudah berkurang satu butir di saat Arjuna meminta ijin untuk menikah lagi, Elis yang tadinya ingin memperbaiki tasbih miliknya malah membuang sebutir tasbih itu. Elis sudah bertekad dalam hatinya jika dirinya hanya akan memaafkan 33 kesalahan suaminya hanya selama itu pula dirinya akan bertahan. Dan sekarang Elis mengurangi sebutir lagi, Ya setiap kali Arjuna menyakitinya Elis akan mengambil sebutir tasbih dan membuangnya.

Tenang saja itu tasbih lama yang sudah terpakai, kali ini Elis memiliki tasbih baru untuk ia gunakan.

Setelah meminum pil ketiga, secara perlahan pandangannya mulai sayu. Elis pernah berpikir untuk memasukan semua obat itu kedalam lambungnya, namun bayangan ketiga putrinya di miliki madunya membuatnya tak ingin melakukan hal itu.

Elis terlelap sampai pagi menjelang, hampir saja dirinya melewatkan waktu subuh. Untung saja alarm yang sedari satu jam lalu berbunyi mengusik tidurnya.

Waktu sarapanpun harus di penuhi drama. Sisulung Rose terus saja menanyakan keberadaan papanya. Begitu juga dengan Jasmine ia sudah terbiasa sarapan bersama Papanya dan di saat Papanya tak pulang ia merasa kehilangan. Dan yang paling memperhatinkan adalah Valery gadis mungil itu terus saja memanggil sang Papa. Di hari ulang tahunnya yang kedua gadis itu kehilangan papanya.

Elis memejamkan matanya, ia harus sadar diri suaminya bukan miliknya sendiri, ada kewajiban lain yang harus suaminya tunaikan. Arjuna sudah mengatakan akan pulang setelah satu minggu bersama istri baru. Mau tak mau Elis harus rela menerima keputusan itu.

"Arjuna bahkan lupa hari ulang tahun putri bungsunya." Elis menghembuskan napasnya yang terasa sesak.

Aida tinggal di rumah mertuanya, sepertinya Aida akan menjadi menantu kesayangan ibu mertuanya. Tentu saja Elis sudah bisa menebak hal itu sejak awal.

Malam harinya Elis merayakan ulang tahun putri bungsunya, tanpa Arjuna. Entah di mana keberadaan suaminya itu tapi Elis memposting hari jadi putrinya itu termasuk di media sosial miliknya termasuk di Wa. Pesta sederhana yang dibuat Elis cukup meriah, pesta yang hanya di hadiri tetangga dekat saja karna semua kerabat Arjuna tidak ada yang menyukainya. Elis memberikan banyak hadiah kepada putrinya dan mengatakan itu dari Arjuna, meski ia tengah mempersiapkan kejutan untuk Arjuna tapi dirinya tak akan tetap memberikan kesan ayah penyayang terhadap pria itu. "Selamat ulang tahun putri cantik Mama. Banyak hadiah untukmu dari Papa, maaf papa tidak bisa datang karna ada pekerjaan penting." Elis mengatakan hal itu dengan suara bergetar.

.

Di sebrang sana Arjuna melihat postingan sang istri. Untuk pertama kalinya Arjuna menjadi pria yang tidak berguna, dadanya juga terasa sempit di saat istri dan ketiga putrinya merayakan ulang tahun tanpa dirinya. Ia merasa sangat berdosa dan hendak pulang meskipun ibunya melarang Arjuna untuk pulang, pria itu tetap kukuh.

Arjuna bukanlah seorang pria berengsek yang sering bergunta ganti pasangan. Arjuna merupakan sosok yang setia selama 7 tahun pernikahan tidak sekalipun Arjuna berkhianat. Sampai di suatu pagi ia terbangun dengan seorang wanita di sampingnya. lebih tepatnya dua bulan lalu Arjuna tanpa sengaja meniduri mantan kekasihnya Aida di rumah ibunya sendiri. Entah apa yang terjadi padahal Arjuna tidak mabuk sama sekali.

Yang Arjuna ingat semalam ibunya menyuruh Arjuna menenoknya yang tengah tak enak badan. Siapa sangka ini akan menjadi petaka.

Aida, gadis yang mengenakan kerudung itu tidak menuntut pertanggung jawaban pada awalnya, sehingga rumah tangga Arjuna tidak terguncang. Hingga dua bulan kemudian lebih tepatnya satu minggu yang lalu Aida mengaku hamil kepada ibu dan keluarganya dan mendesak Arjuna untuk menikahinya.

Arjuna berpikir, ia juga kasihan kepada Elis istrinya yang selalu di tekan dan di tuntut untuk memiliki seorang putra. Hingga berbagai pertimbangan akhirnya Arjuna bersedia menikahi Aida dengan beberapa syarat dan perjanjian dengan istri mudanya.

Arjuna bahkan menangis dalam diam di hari pernikahan keduanya, betapa kejamnya dirinya melesatkan banyak anak panah ke tubuh wanita yang sudah menemaninya selama 7 tahun. Ia tak kuasa saat melihat wajah terluka Elis di hari malam kemarin.

Elis pulang menumpangi taksi tanpa mendengarkan panggilannya.

Arjuna tetap pulang untuk menemui putri-putrinya.

Saat Arjuna pulang ketiga putrinya sudah terlelap. Arjuna hanya bisa mendatangi dan mengecupi kening mereka bergantian. Namun saat Arjuna hendak beranjak si sulung Rose terbangun, sepertinya putrinya itu memang pura-pura tertidur sejak tadi.

"Papa dari mana saja? Kasihan Vale dan Mine menunggu Papa. Mama memberikan banyak hadiah tapi Vale tetap sedih. Rose tidak suka saat Papa tidak pulang." gadis berumur 6 tahun itu terlihat sangat kecewa terhadap ayahnya, tangisnya bahkan sudah pecah.

"Maafkan Papa ya. Besok kita jalan-jalan. Sekarang Rose tidur ya." Juna membaringkan tubuh mungil gadis kecilnya dan kembali menyelimuti tubuh Rose dan mendaratkan kecupan di keningnya. "Selamat malam putri Papa."

Elis membuang satu bulir tasbih lagi. "Ini untuk ketiga putriku yang kau abaikan."

Arjuna mendatangi Elis di kamarnya. Elis tengah melakukan shalat malam, Arjuna menunggu Elis sampai selesai mengerjakan shalatnya, Elis yang menyadari kehadiran suaminya mengulangi shalat malamnya hingga ke raka'at 12 dan membuat Arjuna merasa kesal sendiri karna terlalu lama menunggu.

Setelah Elis megucapkan salam di tahiat akhir Arjuna segera mengecup pipi wanita itu untuk menghentikan ibadahnya, bukan karna Arjuna ingin menjadi penghalang saat istrinya menghadap tuhannya. Melainkan Arjuna tau jika Elis mengulang raka'atnya dengan sengaja untuk menghindarinya, itu sebabnya Arjuna membatalkan wudhu istrinya.

"Suamimu datang Sayang. Harusnya kau menyambutku bukan mengabaikanku?" Juna membawa Elis untuk duduk di tepi ranjang. Arjuna memeluk tubuh yang masih terbalut mukena, "Aku merindukanmu."

"Maaf aku lupa dengan ulang tahun Valery. Aku janji tak akan mengulanginya lagi." Arjuna memeluk tubuh istrinya juga membuka mukena yang sang istri kenakan.

Juna hendak mencium bibir ranum istrinya namun Elis memilih berpaling. "Aku menginginkannya Elis layani aku."

Elis menatap tajam suaminya. Tak puaskah suaminya menghabiskan malam dengan istri barunya sehingga meminta jatah darinya? Bukankan Arjuna mengatakan akan pulang setelah seminggu? Tapi baru semalam Arjuna sudah mendatanginya.

"Aku lelah." Elis beranjak, ia malas melayani suaminya. Bayang-bayang Arjuna sudah menghabiskan malam penganting dengan Aida membuatnya merasa jijik jika harus kembali bercinta dengan pria yang memberikannya 3 orang putri.

"Alasan." Juna memaksa Elis untuk melayaninya meskipun Elis menolak.

"Apa gunanya kau beribadah jika nenolak melayani suamimu sendiri. Haruskah aku membuka kitabnya agar kau mau melayaniku." Elis membisu, ia diam meski Arjuna kini menguasai tubuhnya.

Saat Arjuna hendak masuk, Elis menghentikan kesenangan suaminya. "Tunggu sebentar." Elis bangun dan meraih pengaman di dalam laci dan menyerahkan pengaman itu kepada suaminya. "Pakai ini."

"Aku tidak mau. Kita belum pernah menggunakan ini." Juna menghempas benda persegi itu.

"Jika tidak memakainya aku tidak mau." ucap Elis tegas.

Arjuna yang sudah bergairah mau tak mau memakainya dari pada malam ini gagal melakukan pelepasan, bisa pusing dirinya.

Elis memejamkan mata sepanjang permainan ia tak ingin melihat suaminya yang tengah menggagahinya. Juna sangat menggebu saat menyalurkan kebutuhan biologisnya, kemarin ia tidak menyentuh Aida sama sekali. Tentu saja dengan dalih Aida haram ia sentuh karna tengah hamil di luar pernikahan dan Juna meragu jika Aida hamil anaknya.

Persetan dengan dosa suami yang tak berbuat adil. Sungguh Arjuna tak perduli.

Juna bahkan tidur terpisah dengan Aida. Ada beberapa perjanjian yang ia buat bersama Aida. "Bersabarlah sebentar." Bisik Juna setelah menyelesaikan percintaannya.

Elis yang tak tau maksud dari kalimat suaminya segera memasuki kamar mandi untuk mensucikan diri. Entahlah ia merasa jijik saat Arjuna menyentuh tubuhnya. Elis bahkan merasa mual dan nyaris muntah saat mengingat jika suaminya juga melakukan hal yang sama terhadap madunya. Ingatkan Elis untuk membuang satu butir tasbih lagi.

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

terlalu sakit klo milik qta sudah di bagikan ke orang lain...

2025-03-30

0

Dewa Rana

Dewa Rana

kok Alexa?

2025-03-26

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

lo kok kesannya wanita berhijab di sini yg jahat....jangan bawa2 agama dong...

2024-07-02

1

lihat semua
Episodes
1 Luka pertama
2 Nyaris muntah
3 Istri yang di sembunyikan
4 Wanita patah hati
5 Lelaki lembek
6 Akan berjuang
7 Do'a berbeda
8 Ancaman Elis
9 Pergi tanpa pamit
10 Talak
11 Di peluk ketakutan
12 Surat peninggalan Elis
13 Melepaskan semuanya
14 Pembohong Ulung
15 Berhutang banyak penjelasan
16 Sekilas hidup Elis
17 Cinta istriku habis
18 Telur dadar bantet
19 Apa kau juga gatal?
20 Yang ada aku makin sakit
21 Rahasiahkan
22 Rahasia Mama Arjuna
23 Kekecewaan Arjuna
24 Merindukan
25 Jangan terlalu mudah memaafkan
26 Mantan suami?
27 Tak berani untuk sekedar mengajak
28 Tolong perhatikan putramu
29 Kesempatan mencuri hati
30 Meragukan diri sendiri
31 Janda suci
32 Pemantik amarah
33 Mengaku atau tidak
34 Pastikan bukan Elis
35 Berkacak pinggang
36 Inikah titik terangnya?
37 Tidak usah berbasa basi
38 Bukti dan saksi
39 Banyak kemungkinan
40 Aku perlu waktu
41 Namaku Arjuna
42 Bukti kekejaman Aida
43 Aku tak akan terlibat sama sekali
44 Mengabaikan permohonan
45 Aku memang serakah
46 Lancang sekali kau!
47 Kau sudah mengaku
48 Saudara seayah Arjuna?
49 Jangan lagi meragukan diriku
50 Licin sekali kau Arjuna!
51 Akan menghadapi semuanya
52 Curiga
53 Mujur sekali nasibmu El
54 Jangan memberikannya Pelampung tanpa seijinku
55 Kado untuk Srikandi
56 Aku bersumpah
57 Sayaaaang?
58 Cari Aida!
59 Bakti terakhir
60 Berbagai prasangka
61 Silahkan Mampir
62 Menolong musuh suami
63 Merasa sangat berhutang
64 Semakin pandai dalam mengarang cerita
65 Pelaku yang meracuni Yudhistira
66 Tak mudah untuk membohongi seorang wanita
67 Matilah kau!
68 Peti mati
69 Alasan di balik kekejaman
70 Mati aku!
71 Kesempatanmu sudah habis
72 Di hitung sejak hari ini
73 Salah sasaran
74 Terbongkarnya Aida sebagai anak Srikandi
75 Yudhistira dan Elis bertemu tanpa sengaja
76 Tanda
77 Petuah Yudhistira
78 Ucapan selamat atas ...
79 Permohonan Rose, "Kembalikan Mama kami!"
80 Kejutan di balik pintu
81 Arjuna vs Yudhistira
82 Tapi tidak denganku
83 Keracunan
84 Karma Aida
85 Sekilas kisah Jo
86 Diam dan menurut
87 Pergilah! temui ibumu
88 Pria misterius
89 Duka Arjuna
90 Antara tiga orang
91 Kau mencurigai kakakku?
92 Jenazah dalam kolam
93 Pulangkan aku!
94 Cari dan bawa
95 Satu nyawa kembali melayang
96 Penghulu yang malang
97 Tanda merah di jasad putiku novel baru
98 Nyaris
99 Sependapat
100 Memperkerjakan seorang pangeran Zurham
101 Datang bulan
102 pemumuman
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Luka pertama
2
Nyaris muntah
3
Istri yang di sembunyikan
4
Wanita patah hati
5
Lelaki lembek
6
Akan berjuang
7
Do'a berbeda
8
Ancaman Elis
9
Pergi tanpa pamit
10
Talak
11
Di peluk ketakutan
12
Surat peninggalan Elis
13
Melepaskan semuanya
14
Pembohong Ulung
15
Berhutang banyak penjelasan
16
Sekilas hidup Elis
17
Cinta istriku habis
18
Telur dadar bantet
19
Apa kau juga gatal?
20
Yang ada aku makin sakit
21
Rahasiahkan
22
Rahasia Mama Arjuna
23
Kekecewaan Arjuna
24
Merindukan
25
Jangan terlalu mudah memaafkan
26
Mantan suami?
27
Tak berani untuk sekedar mengajak
28
Tolong perhatikan putramu
29
Kesempatan mencuri hati
30
Meragukan diri sendiri
31
Janda suci
32
Pemantik amarah
33
Mengaku atau tidak
34
Pastikan bukan Elis
35
Berkacak pinggang
36
Inikah titik terangnya?
37
Tidak usah berbasa basi
38
Bukti dan saksi
39
Banyak kemungkinan
40
Aku perlu waktu
41
Namaku Arjuna
42
Bukti kekejaman Aida
43
Aku tak akan terlibat sama sekali
44
Mengabaikan permohonan
45
Aku memang serakah
46
Lancang sekali kau!
47
Kau sudah mengaku
48
Saudara seayah Arjuna?
49
Jangan lagi meragukan diriku
50
Licin sekali kau Arjuna!
51
Akan menghadapi semuanya
52
Curiga
53
Mujur sekali nasibmu El
54
Jangan memberikannya Pelampung tanpa seijinku
55
Kado untuk Srikandi
56
Aku bersumpah
57
Sayaaaang?
58
Cari Aida!
59
Bakti terakhir
60
Berbagai prasangka
61
Silahkan Mampir
62
Menolong musuh suami
63
Merasa sangat berhutang
64
Semakin pandai dalam mengarang cerita
65
Pelaku yang meracuni Yudhistira
66
Tak mudah untuk membohongi seorang wanita
67
Matilah kau!
68
Peti mati
69
Alasan di balik kekejaman
70
Mati aku!
71
Kesempatanmu sudah habis
72
Di hitung sejak hari ini
73
Salah sasaran
74
Terbongkarnya Aida sebagai anak Srikandi
75
Yudhistira dan Elis bertemu tanpa sengaja
76
Tanda
77
Petuah Yudhistira
78
Ucapan selamat atas ...
79
Permohonan Rose, "Kembalikan Mama kami!"
80
Kejutan di balik pintu
81
Arjuna vs Yudhistira
82
Tapi tidak denganku
83
Keracunan
84
Karma Aida
85
Sekilas kisah Jo
86
Diam dan menurut
87
Pergilah! temui ibumu
88
Pria misterius
89
Duka Arjuna
90
Antara tiga orang
91
Kau mencurigai kakakku?
92
Jenazah dalam kolam
93
Pulangkan aku!
94
Cari dan bawa
95
Satu nyawa kembali melayang
96
Penghulu yang malang
97
Tanda merah di jasad putiku novel baru
98
Nyaris
99
Sependapat
100
Memperkerjakan seorang pangeran Zurham
101
Datang bulan
102
pemumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!