Lelaki lembek

"Bicaralah." Elis menyuruh Arjuna untuk berbicara, sedangkan Elis malah membuka kotak nasinya dan mulai memakan sesuap demi sesuap ke dalam mulutnya.

"Aku minta maaf karna abai terhadap kalian. Aku akan berusaha untuk memperbaiki semuanya. Aku janji."

"Aku sudah tak percaya lagi dengan kata itu, bukan aku kekanakan buktinya sampai di hari ini berapa banyak janji yang kau ingkari. Aku muak Juna! Lakukan saja apa maumu aku akan tetap menjadi istri bodoh nan patuh untukmu, tapi mungkin aku akan sedikit menentang beberapa hal yang tidak ku setujui."

"Tapi aku tetap menuntut keadilan darimu. Seandainya kau memiliki putrapun aku tetap ingin meminta hak yang sama sepertinya." Elis menduga jika Arjuna akan memperlakukannya tidak adil.

"Kau tenang saja aku akan memastikan bagianmu lebih banyak dari sipapun dan dalam bentuk apapun." Arjuna mengusap remahan makanan di bibir istrinya.

"Tidak usah seperti itu. Aku bukan wanita yang serakah."

"Aku mengenalmu lebih baik dari siapapun. Bersabarlah sebentar aku akan menyudahi rasa sakitmu." Arjuna tak sanggup melihat luka di mata istrinya.

"Sampai kapan? Kau sudah memutuskan untuk membagi cintaku. Sejak hari itu aku tak mempercayaimu lagi." Lirih Elis, ia tak ingin lagi memberikan hatinya, tidak setelah Arjuna mematahkannya.

Deringan ponsel Arjuna menghentikan pembicaraan nereka. Arjuna bahkan permisi untuk mengangkat panggilan.

"Arjuna pulang sekarng atau aku tidak akan makan sampai kau pulang." nada ancaman Aida layangkan kepada suaminya.

Arjuna tidak perduli. Ia juga tengah melaksanakan kewajibannya menjaga putrinya yang tengah sakit.

Aida yang merasa di abaikan melaporkan perbuatan Arjuna kepada ibu mertuanya. Sehingga ibu mertuanya menelpon Elis dan memarahinya.

Bukan hanya memarahinya saja ibu Arjuna bahkan mengatakan kalimat-kalimat yang menyakiti hatinya, bahkan penghuni kebun binatangpun keluar dari mulut ibu mertuanya itu.

Arjuna bahkan hendak menginap di rumah sakit. Setelah kepulangan Yudha Arjuna benar benar menjaga putrinya, meskipun Mine masih mendiamkannya.

"Juna pulanglah." ujar Elis tegas.

"Kau mengusirku?" tanya Arjuna. Ia nyaris tak percaya istri pertamanya mengusir dan tidak menginginkan kehadiran dirinya.

Elis ke luar ruangan ia tak ingin berdebat di dekat putrinya sekalipun Jasmine sudah terlelap.

"Ibumu memarahiku. Bukankah kau itu anak yang sangat berbakti? Kau tak pernah membantah perkataan ibumukan?" Sebenarnya Elis tengah menyindir Arjuna. Ia kesal terhadap suaminya yang terlalu memulyakan ibunya. Bukan, bukan Elis menjadi menantu durhaka dan tak tau diri, hanya saja perlakuan mertuanya benar-benar tidak manusiawi untuknya.

"Elis, aku ingin di sini aku mengkhawatirkan Mine, aku ingin bersamanya."

"Pulanglah dulu katakan langsung pada ibumu. Dan lagi katakan padanya aku tak memperalat apa lagi mengancammu untuk tetap bersamaku."

"Apa yang di katakan mama padamu? aku akan menegurnya nanti." ucap Arjuna lembut.

"Juna, tidakkah kau bisa sedikit tegas terhadap Mamamu? Aku lelah terus-terusan di musuhi olehnya. Aku menantunya, tapi Mamamu memakiku terus menerus seakan aku adalah wanita jahat. Tidak bisakah kau membuat Mamamu untuk sedikit menjaga perasaanku? Dan lagi jika kau harus berbakhti kepada Mamamu itu lebih baik kau ceraikan aku. Agar baktimu tidak terhambat." Kata cerai kini terlepas dari mulut Elis.

Padahal biasanya Elis tidak akan mengeluarkan kata terkutuk itu, sekalipun Mama Arjuna mengatainya hal yang paling kotor sekalipun. Arjuna yakin ada pemicu lain dan Aidalah yang menjadi racun dalam hubungan mereka.

"Tutup mulutmu Elis. Aku tak akan menceraikanmu sekalipun kau memohon." Arjuna meninggalkan Elis, ia tak ingin istrinya itu semakin marah terhadapnya, ya cara Arjuna menghindari pertengkaran adalah pergi. Setelah semuanya tenang Arjuna akan kembali, ia tau istrinya tengah emosi.

Arjuna mengendarai mobilnya di atas rata-rata. Tujuannya adalah rumah megah milik Mamanya. Ia marah kali ini, ibunya sudah benar-benar ikut campur rumah tangganya, padahal ibunya itu sudah bersumpah tak akan mengusik Elis dan ketiga putrinya jika ia sudah menikahi Aida, tapi nyatanya Ibunya mengingkari janjinya dan tetap mengusik istri kesayangannya.

"Mamaaaa ...."

Arjuna memanggil nama mamanya dengan amarah juga sangat menggelegar. Setelah tiba di rumahnya.

Mama Arjuna dan Aida langsung menghampiri Arjuna yang tengah emosi, kedua tangannya bahkan mengepal erat.

"Ada apa Arjuna?"

"Mama masih bertanya ada apa? Mama tidak sadar apa yang Mama lakukan telah merugikan orang lain!" Arjuna marah saat mamanya berlaga tidak mengetahui apapun.

"Loh Mama tidak melakukan apapun toh." Sangkalnya sungguh membuat Arjuna muak.

"Mama sudah bersumpah untuk tidak mengusik istri dan putri-putriku. Tapi apa yang Mama lakukan? Mama bahkan tega mengatakan pada kedua putriku jika mereka harus terbiasa tanpa aku. Mama tau mereka menjauhiku, mereka mengira aku tidak menyayangi mereka lagi." Banyak kekecewaan di mata Arjuna bahkan sebulir air mata lolos dari matanya.

Aida mendekat dan berusaha menggapai tubuh Arjuna, ia ingin menenangkannya. Seperti apa yang para istri lakukan. Namun Arjuna menepisnya. "Jangan menyentuhku, kuharamkan tubuhku di sentuh selain Elis istriku."

"Aku juga istrimu Arjuna." Sentak Aida.

"Aku tak pernah menganggapnya seperti itu." ujar Arjuna lagi.

"Kau berdosa jika mengabaikan dan tidak berbuat adil terhadap aku dan Elis."

"Persetan dengan dosa! Nyatanya aku bukan orang taat. Salahmu sendiri yang mendesak yang mengancamku untuk tetap menikahimu."

Sebelum pernikahan Aida juga mengancam Arjuna, jika dirinya tidak menikah maka rekaman mereka bercinta akan ia kirim kepada Elis.

Arjuna yang tidak siap kehilangan Elis terpaksa harus menerima permintaan Aida, meskipun Elis harus terluka hingga saat ini. Tidak tau saja semua orang jika korban sesungguhnya adalah Arjuna. Pria itu tengah mempertahankan Elis dan ketiga putrinya.

Padahal rekaman itu tidak pernah ada, karna memang Arjuna tidak pernah berkhianat terhadap istrinya semua hanya rekayasa kedua makhluk itu.

"Arjuna perhatikan ucapanmu dia istrimu juga. Dia tengah mengandung penerus Barata."

Cih ...

"Mama memperlakukannya sangat baik. Aku kasihan kepada istriku Elis, sejak tujuh tahun mengabdi padaku Mama tidak pernah menyayanginya. Lima kali Elis hamil Mama tidak pernah menyayanginya. Apa kesalahan Elis terhadap Mama? Sehingga Mama begitu membencinya."

"Salahnya cuma satu dia tidak bisa memberikan seorang putra."

"Bohong. Itu semua hanya Alibi mama saja, buktinya sejak awal mama sudah membencinya." bentak Arjuna.

"Arjuna turunkan nada bicaramu kepada Mama." ucap Aida sengaja ingin berlakon sebagai menantu yang baik.

"Sebelum kedatanganmu, aku tak pernah berbicara setinggi ini kepada Mamaku. Aku muak aku ingin mengakhiri semuanya." Arjuna putus asa ia merasa suami dan ayah yang gagal untuk melindungi keluarga kecilnya.

"Akhiri saja jika kau ingin kehilangan Elis dan ketiga putrimu. Kau pikir Elis dan ketiga putrimu akan menerimamu jika kau jadi gembel?" ujar wanita yang sudah melahirkannya kedunia.

Arjuna terpaku, benaknya juga berpikir bagaimana jika ia jatuh miskin maka Elis akan pergi darinya, Arjuna meragu akan cinta istrinya, sejak awal ini pertimbangan terberatnya, jika Arjuna tidak menikahi Aida maka Arjuna akan di depak sebagai pewaris. Sebagai pria Arjuna merasa menjadi lelaki lembek.

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

si Arjuna lelaki bo doh....

2025-03-30

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

wah...wah....wah..jadi anak siapa di perut aida..

2024-07-02

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussabar

2024-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 Luka pertama
2 Nyaris muntah
3 Istri yang di sembunyikan
4 Wanita patah hati
5 Lelaki lembek
6 Akan berjuang
7 Do'a berbeda
8 Ancaman Elis
9 Pergi tanpa pamit
10 Talak
11 Di peluk ketakutan
12 Surat peninggalan Elis
13 Melepaskan semuanya
14 Pembohong Ulung
15 Berhutang banyak penjelasan
16 Sekilas hidup Elis
17 Cinta istriku habis
18 Telur dadar bantet
19 Apa kau juga gatal?
20 Yang ada aku makin sakit
21 Rahasiahkan
22 Rahasia Mama Arjuna
23 Kekecewaan Arjuna
24 Merindukan
25 Jangan terlalu mudah memaafkan
26 Mantan suami?
27 Tak berani untuk sekedar mengajak
28 Tolong perhatikan putramu
29 Kesempatan mencuri hati
30 Meragukan diri sendiri
31 Janda suci
32 Pemantik amarah
33 Mengaku atau tidak
34 Pastikan bukan Elis
35 Berkacak pinggang
36 Inikah titik terangnya?
37 Tidak usah berbasa basi
38 Bukti dan saksi
39 Banyak kemungkinan
40 Aku perlu waktu
41 Namaku Arjuna
42 Bukti kekejaman Aida
43 Aku tak akan terlibat sama sekali
44 Mengabaikan permohonan
45 Aku memang serakah
46 Lancang sekali kau!
47 Kau sudah mengaku
48 Saudara seayah Arjuna?
49 Jangan lagi meragukan diriku
50 Licin sekali kau Arjuna!
51 Akan menghadapi semuanya
52 Curiga
53 Mujur sekali nasibmu El
54 Jangan memberikannya Pelampung tanpa seijinku
55 Kado untuk Srikandi
56 Aku bersumpah
57 Sayaaaang?
58 Cari Aida!
59 Bakti terakhir
60 Berbagai prasangka
61 Silahkan Mampir
62 Menolong musuh suami
63 Merasa sangat berhutang
64 Semakin pandai dalam mengarang cerita
65 Pelaku yang meracuni Yudhistira
66 Tak mudah untuk membohongi seorang wanita
67 Matilah kau!
68 Peti mati
69 Alasan di balik kekejaman
70 Mati aku!
71 Kesempatanmu sudah habis
72 Di hitung sejak hari ini
73 Salah sasaran
74 Terbongkarnya Aida sebagai anak Srikandi
75 Yudhistira dan Elis bertemu tanpa sengaja
76 Tanda
77 Petuah Yudhistira
78 Ucapan selamat atas ...
79 Permohonan Rose, "Kembalikan Mama kami!"
80 Kejutan di balik pintu
81 Arjuna vs Yudhistira
82 Tapi tidak denganku
83 Keracunan
84 Karma Aida
85 Sekilas kisah Jo
86 Diam dan menurut
87 Pergilah! temui ibumu
88 Pria misterius
89 Duka Arjuna
90 Antara tiga orang
91 Kau mencurigai kakakku?
92 Jenazah dalam kolam
93 Pulangkan aku!
94 Cari dan bawa
95 Satu nyawa kembali melayang
96 Penghulu yang malang
97 Tanda merah di jasad putiku novel baru
98 Nyaris
99 Sependapat
100 Memperkerjakan seorang pangeran Zurham
101 Datang bulan
102 pemumuman
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Luka pertama
2
Nyaris muntah
3
Istri yang di sembunyikan
4
Wanita patah hati
5
Lelaki lembek
6
Akan berjuang
7
Do'a berbeda
8
Ancaman Elis
9
Pergi tanpa pamit
10
Talak
11
Di peluk ketakutan
12
Surat peninggalan Elis
13
Melepaskan semuanya
14
Pembohong Ulung
15
Berhutang banyak penjelasan
16
Sekilas hidup Elis
17
Cinta istriku habis
18
Telur dadar bantet
19
Apa kau juga gatal?
20
Yang ada aku makin sakit
21
Rahasiahkan
22
Rahasia Mama Arjuna
23
Kekecewaan Arjuna
24
Merindukan
25
Jangan terlalu mudah memaafkan
26
Mantan suami?
27
Tak berani untuk sekedar mengajak
28
Tolong perhatikan putramu
29
Kesempatan mencuri hati
30
Meragukan diri sendiri
31
Janda suci
32
Pemantik amarah
33
Mengaku atau tidak
34
Pastikan bukan Elis
35
Berkacak pinggang
36
Inikah titik terangnya?
37
Tidak usah berbasa basi
38
Bukti dan saksi
39
Banyak kemungkinan
40
Aku perlu waktu
41
Namaku Arjuna
42
Bukti kekejaman Aida
43
Aku tak akan terlibat sama sekali
44
Mengabaikan permohonan
45
Aku memang serakah
46
Lancang sekali kau!
47
Kau sudah mengaku
48
Saudara seayah Arjuna?
49
Jangan lagi meragukan diriku
50
Licin sekali kau Arjuna!
51
Akan menghadapi semuanya
52
Curiga
53
Mujur sekali nasibmu El
54
Jangan memberikannya Pelampung tanpa seijinku
55
Kado untuk Srikandi
56
Aku bersumpah
57
Sayaaaang?
58
Cari Aida!
59
Bakti terakhir
60
Berbagai prasangka
61
Silahkan Mampir
62
Menolong musuh suami
63
Merasa sangat berhutang
64
Semakin pandai dalam mengarang cerita
65
Pelaku yang meracuni Yudhistira
66
Tak mudah untuk membohongi seorang wanita
67
Matilah kau!
68
Peti mati
69
Alasan di balik kekejaman
70
Mati aku!
71
Kesempatanmu sudah habis
72
Di hitung sejak hari ini
73
Salah sasaran
74
Terbongkarnya Aida sebagai anak Srikandi
75
Yudhistira dan Elis bertemu tanpa sengaja
76
Tanda
77
Petuah Yudhistira
78
Ucapan selamat atas ...
79
Permohonan Rose, "Kembalikan Mama kami!"
80
Kejutan di balik pintu
81
Arjuna vs Yudhistira
82
Tapi tidak denganku
83
Keracunan
84
Karma Aida
85
Sekilas kisah Jo
86
Diam dan menurut
87
Pergilah! temui ibumu
88
Pria misterius
89
Duka Arjuna
90
Antara tiga orang
91
Kau mencurigai kakakku?
92
Jenazah dalam kolam
93
Pulangkan aku!
94
Cari dan bawa
95
Satu nyawa kembali melayang
96
Penghulu yang malang
97
Tanda merah di jasad putiku novel baru
98
Nyaris
99
Sependapat
100
Memperkerjakan seorang pangeran Zurham
101
Datang bulan
102
pemumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!