Cinta istriku habis

"Kau sedang apa?" Arjuna menghampiri Elis yang tengah menjahit baju Rose yang sobek di bagian ketiaknya.

"Aku sedang menjahit baju putrimu." Elis menunjukan baju berwarna merah yang mulai pudar warnanya. Sekali lagi Arjuna merasa tak berguna. Sebegitu kekurangankan ketiga anaknya akan pakaian sampai-sampai Elis menjahit baju yang sudah memudar.

"Tidak usah di lanjutkan menjahitnya El, besok aku akan membawa anak-anak untuk berbelanja pakaian juga perlengkapan sekolah." Arjuna mengerjapkan matanya beberapa kali menjaga agar air matanya tidak tumpah kembali.

"Hm, aku tidak akan melarang itu memang kewajaibanmu." meski begitu Elis tetap melanjutkan pekerjaannya.

"Kemana anak-anak pergi?"

"Mereka tidur di kamar. Jika kai mau shalat di kamar saja." Hanya ada satu kamar di rumah itu, Arjuna tidak perlu bertanya kamar mana yang harus ia datangi.

"Kau tak tidur?"

"Aku masih banyak pekerjaan. Segeralah shalat dan setelah itu pulanglah. Aku tak menerima tamu lebih dari jam sembilan malam."

Tamu? Apa menurut Elis sekarang Arjuna adalah tamu.

Arjuna hendak menyaut tapi Elis malah sudah lebih dulu pergi, untuk mencuci.

Akhirnya Arjuna memasuki sebuah kamar, di sana ketiga uyrinya terlelap di atas kasur lantai. Wajah damai ketiganya terlihat sangat menenangkan. Arjuna tergoda untuk mengecup ketiga kening putrinya. "Cepat sekali kalian tertidur."

Arjuna melirik kipas angin yang tadi berada di ruang depan kini sudah berpindah di kamar kecil yang ukurannya tidak lebih dari 3x3 meter.

Arjuna menunaikan empat raka'at. Kemudian setelahnya ia duduk untuk menatap ketiganya putrinya bergantian. "Maafkan Papa yang sudah membiarkan kalian pergi dari sisi Papa."

Berlama-lama Arjuna menatap ketiga putrinya, terbesit di pikiran Arjuna tentang ibunya. Sebenci-bencinya ia terhadap sang ibu, hati kecilnya tak bisa menolak, ia tetap menyayangi dan merindukan ibunya. Bahkan setiap selesai shalat wajibpun Arjuna tak pernah absen untuk mendo'akan sang ibu. Untaian kalimat-kalimat baik Arjuna panjatkan kepada Tuhannya.

Setelah cukup puas menikmati wajah ketiganya Arjuna ktrluar dari kamar dan mendapati Elis tengah menjemur pakaian yang sudai selesai ia cuci. Rupanya Arjuna terlalu lama berada di kamar putri-putrinya sehingga Elis sudah menyelesaikan cuciannya.

"Berapa banyak do'a yang kau ucapkan sehingga kau lama sekali berada di kamar." sindir Elis ketus. Arjuna hanya menggeleng perlahan, mulut istrinya berubah sepanas minyak mendidih.

"Banyak do'a yang ku panjatkan dan semoga Allah mengabulkannya."

"Pulanglah Arjuna ini sedah larut. Aku perlu istirahat."

"Aku akan menginap disini."

"Kau waras?" Sentak Arjuna ia bahkan berbalik badan dan meletakan kembali cucian yang hedak ia jemur.

"Aku sangat waras."

"Kita bukan lagi suami istri Arjuna! Perhatikan Adabmu. Aku menerimamu di sini karna anak-anak jaga batasanmu dan pulanglah!"

"Kita masih sah suami istri El. Aku tidak pernah menanda tangani surat sialan itu. Aku juga menutup gugatan cerai yang kau layangkan. Kita bisa memulai hidup kita dari awal melupakan semua luka yang telah ku berikan. Aku akan menyembuhkanmu Elis." Arjuna duduk di kursi plastik yang ada di sana.

"Melupakan? Kau pikir gampang melakukan semua itu? Bertahun-tahun aku berusaha menyembuhkannya, tapi luka itu masih ku rasakan di hati ini. Aku selalu mengingat pengkhianatan yang kau berikan terhadapku."

"Aku akan menyembuhkannya El. Aku janji!

"Tidak semudah itu Arjuna. Aku membiarkanmu sejak tadi bukan karna memberikanmu kesempatan. Aku hanya kasihan kepada anak-anakku yang merindukanmu."

"Kumohon El. Beri aku satu kesempatan lagi." Arjuna memeluk erat tubuh Elis.

"Lepas!" Elis memberontak,

"Sebentar saja El. Aku merindukanmu." Arjuna menghirup aroma tubuh Elis, meskipun aromanya tidak seperti dulu yang mengenakan parfum mahal juga lotion favoritnya, kali ini di tubuh Elis hanya tercium aroma sabun batang yang di jual bebas di warung-warung. Tak ada lagi rambut indah yang selalu Elis geras, rambutnya kini terlihat lepek serta di kuncir kuda, wajah Elis juga tak secantik dan seglowing dulu saat bersamanya, terdapat lingkar mata berwarna hitam di area matanya, alis Elis juga tidak tertata seperi dulu kulit wajahnya dulu yang menjadi kebanggaan Arjuna kini terlihat kusam. Tapi Arjuna tetap bisa melihat kecantikan yang memancar dari dalam di antara semua kekirangan Elis. Lantas matanyanya lah yang salah atau hatinya kah yang benar? Arjuna lagi-lagi terperangkap dalam pesona orang yang sama meskipun dengan penampilan yang berbeda.

Sebisa mungkin Elis melepas pelukan Arjuna, dan di saat pelukannya terurai melayangkan jemarinya ke pipi Arjuna.

Plak ...

Arjuna tersentak tapi ia tak bereaksi sama sekali, wajar Elis masih marah terhadapnya.

"Jaga batasanmu Arjuna! Aku bukan istri mudamu yang gampangan itu. Terserah kau menganggap kita masih suami istri bagiku hubungan kita sudah berakhir. Cintaku padamu sudah habis terkikis atas kesalan demi kesalahan yang kau lakukan."

"Cintamu tidak habis Elis! Kau masih mencintaiku, yang kau rasakan saat ini adalah bentuk peluapan kekecewaanmu padaku."

"Pulanglah Arjuna. Kau memiliki tanggung jawab lain, ada istrimu yang lain, yang juga berhak atas dirimu."

"Aku tidak memiliki istri selain dirimu El. Aku sudah menceraikan dia, lebih trpatnya empat tahun lalu."

Elis dibuat meradang dengan apa yang Arjuna katakan. Gampang sekali pria itu menikahi dan menceraikan seorang wanita. Elis bahkan dulu memohon agar Arjuna membatalkan pernikahannya, tapi Arjuna tetap teguh akan keputusannya, dan belakangan Elis mengetahui jika madunya hamil sebelum pernikahan.

"Inikah caramu membalas jasa dari wanita yang sudah memberimu anak?" sindir Elis.

"Dia tidak memberiku anak. Anak-anakku mereka yang kau lahirkan. Anak wanita itu meninggal saat malam di msna aku meninggalkanmu." Arjuna bahkan enggan menyebut anak yang dari Aida adalah anaknya, meskipun anak itu berasal dari benihnya yang Aida curi dari rumah sakit.

"Jadi karna anakkmu meninggal kau jadi menceraikannya. Kejam sekali kau! Dasar buaya! Habis manis sepah dibuang." Elis terlihat semakin marah atas apa yang Arjuna katakan.

"Aku tidak pernah menikmati manisnya El, sungguh."

"Ck, omong kosong. Jika kau tidak pernah menikmati manisnya mana mungkin dia hamil anakmu. Kau pikir ini jaman nabi yang di mana seseorang akan hamil tanpa penyatuan dan pembuahan."

"Ini jaman modrn El, ilmu kedokteran sudah canggil, dia seorang dokter dia mencuri benihku di rumah sakit. Hanya untuk mebgandung anakku. Dia bersekongkol demgan Mama. Haruskah aku membawa nama Tuhan agar kau mempercayaiku?" Terlihat wajah putus asa yang di tampilkan Arjuna, ia kesulitan untuk membuat Elis percaya, nyatanya semua sudah ia jelaskan Elis tidak tersentuh sama sekali.

"Dan menurutmu aku percaya?" Elis menunjukan tampang menyebalkannya. Menurut Elis Arjuna hanya tengah berbohong dan tengah menjeratnyanya kembali karna Alasan anak.

"Aku tidak pernah menghabiskan malam dengan El. Aku bisa bersumpah jika hanya dirimu yang pernah merasakan tubuh ini."

Kali ini Elis menyadari Arjuna tak berbohong. Tapi entah kekecewaannya berbentuk sebesar apa, sehingga Elis menutup telinga dan mata akan semua penjelasan Arjuna.

"Terserah kau saja Juna."

"Perlu kau ketahui aku menikahinya karna ingin mempertahankanmu untuk tetap di sisiku. Nyatanya yang ku anggap pilihan tepat adalah kehancuran untukku."

"Kembalilah padaku, Elis. Aku janji kali ini aku tak akan membiarkan sesiapun ikut campur hubungan kita. Maaf karna di masa lalu aku terlalu menuruti ibuku. Aku berjanji setelah ini hanya ada kau dan aku yang akan menjalani rumah tangga." Arjuna terlihat memohon, bahkan yak segan menawarkan berbagai penawaran yang menguntungkan untuk Elis.

"Aku tidak bisa Arjuna. Seperti yang ku katakan di surat itu cintaku untumu telah habis. Bagiku semua tentang kita sudah berakhir."

"Lantas apa yang harus ku lakukan ketika cinta istriku habis?" buliran bening di kelopak mata Arjuna seakan berlomba untuk membasahi pipi tuannya.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

apapun alasanmu tapi utk berbaikan tidak semudah it u juna

2024-07-02

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusceria

2024-02-26

0

Tiahsutiah

Tiahsutiah

trs berjuang Arjuna semoga Elis cpt luluh hati nya

2023-08-18

3

lihat semua
Episodes
1 Luka pertama
2 Nyaris muntah
3 Istri yang di sembunyikan
4 Wanita patah hati
5 Lelaki lembek
6 Akan berjuang
7 Do'a berbeda
8 Ancaman Elis
9 Pergi tanpa pamit
10 Talak
11 Di peluk ketakutan
12 Surat peninggalan Elis
13 Melepaskan semuanya
14 Pembohong Ulung
15 Berhutang banyak penjelasan
16 Sekilas hidup Elis
17 Cinta istriku habis
18 Telur dadar bantet
19 Apa kau juga gatal?
20 Yang ada aku makin sakit
21 Rahasiahkan
22 Rahasia Mama Arjuna
23 Kekecewaan Arjuna
24 Merindukan
25 Jangan terlalu mudah memaafkan
26 Mantan suami?
27 Tak berani untuk sekedar mengajak
28 Tolong perhatikan putramu
29 Kesempatan mencuri hati
30 Meragukan diri sendiri
31 Janda suci
32 Pemantik amarah
33 Mengaku atau tidak
34 Pastikan bukan Elis
35 Berkacak pinggang
36 Inikah titik terangnya?
37 Tidak usah berbasa basi
38 Bukti dan saksi
39 Banyak kemungkinan
40 Aku perlu waktu
41 Namaku Arjuna
42 Bukti kekejaman Aida
43 Aku tak akan terlibat sama sekali
44 Mengabaikan permohonan
45 Aku memang serakah
46 Lancang sekali kau!
47 Kau sudah mengaku
48 Saudara seayah Arjuna?
49 Jangan lagi meragukan diriku
50 Licin sekali kau Arjuna!
51 Akan menghadapi semuanya
52 Curiga
53 Mujur sekali nasibmu El
54 Jangan memberikannya Pelampung tanpa seijinku
55 Kado untuk Srikandi
56 Aku bersumpah
57 Sayaaaang?
58 Cari Aida!
59 Bakti terakhir
60 Berbagai prasangka
61 Silahkan Mampir
62 Menolong musuh suami
63 Merasa sangat berhutang
64 Semakin pandai dalam mengarang cerita
65 Pelaku yang meracuni Yudhistira
66 Tak mudah untuk membohongi seorang wanita
67 Matilah kau!
68 Peti mati
69 Alasan di balik kekejaman
70 Mati aku!
71 Kesempatanmu sudah habis
72 Di hitung sejak hari ini
73 Salah sasaran
74 Terbongkarnya Aida sebagai anak Srikandi
75 Yudhistira dan Elis bertemu tanpa sengaja
76 Tanda
77 Petuah Yudhistira
78 Ucapan selamat atas ...
79 Permohonan Rose, "Kembalikan Mama kami!"
80 Kejutan di balik pintu
81 Arjuna vs Yudhistira
82 Tapi tidak denganku
83 Keracunan
84 Karma Aida
85 Sekilas kisah Jo
86 Diam dan menurut
87 Pergilah! temui ibumu
88 Pria misterius
89 Duka Arjuna
90 Antara tiga orang
91 Kau mencurigai kakakku?
92 Jenazah dalam kolam
93 Pulangkan aku!
94 Cari dan bawa
95 Satu nyawa kembali melayang
96 Penghulu yang malang
97 Tanda merah di jasad putiku novel baru
98 Nyaris
99 Sependapat
100 Memperkerjakan seorang pangeran Zurham
101 Datang bulan
102 pemumuman
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Luka pertama
2
Nyaris muntah
3
Istri yang di sembunyikan
4
Wanita patah hati
5
Lelaki lembek
6
Akan berjuang
7
Do'a berbeda
8
Ancaman Elis
9
Pergi tanpa pamit
10
Talak
11
Di peluk ketakutan
12
Surat peninggalan Elis
13
Melepaskan semuanya
14
Pembohong Ulung
15
Berhutang banyak penjelasan
16
Sekilas hidup Elis
17
Cinta istriku habis
18
Telur dadar bantet
19
Apa kau juga gatal?
20
Yang ada aku makin sakit
21
Rahasiahkan
22
Rahasia Mama Arjuna
23
Kekecewaan Arjuna
24
Merindukan
25
Jangan terlalu mudah memaafkan
26
Mantan suami?
27
Tak berani untuk sekedar mengajak
28
Tolong perhatikan putramu
29
Kesempatan mencuri hati
30
Meragukan diri sendiri
31
Janda suci
32
Pemantik amarah
33
Mengaku atau tidak
34
Pastikan bukan Elis
35
Berkacak pinggang
36
Inikah titik terangnya?
37
Tidak usah berbasa basi
38
Bukti dan saksi
39
Banyak kemungkinan
40
Aku perlu waktu
41
Namaku Arjuna
42
Bukti kekejaman Aida
43
Aku tak akan terlibat sama sekali
44
Mengabaikan permohonan
45
Aku memang serakah
46
Lancang sekali kau!
47
Kau sudah mengaku
48
Saudara seayah Arjuna?
49
Jangan lagi meragukan diriku
50
Licin sekali kau Arjuna!
51
Akan menghadapi semuanya
52
Curiga
53
Mujur sekali nasibmu El
54
Jangan memberikannya Pelampung tanpa seijinku
55
Kado untuk Srikandi
56
Aku bersumpah
57
Sayaaaang?
58
Cari Aida!
59
Bakti terakhir
60
Berbagai prasangka
61
Silahkan Mampir
62
Menolong musuh suami
63
Merasa sangat berhutang
64
Semakin pandai dalam mengarang cerita
65
Pelaku yang meracuni Yudhistira
66
Tak mudah untuk membohongi seorang wanita
67
Matilah kau!
68
Peti mati
69
Alasan di balik kekejaman
70
Mati aku!
71
Kesempatanmu sudah habis
72
Di hitung sejak hari ini
73
Salah sasaran
74
Terbongkarnya Aida sebagai anak Srikandi
75
Yudhistira dan Elis bertemu tanpa sengaja
76
Tanda
77
Petuah Yudhistira
78
Ucapan selamat atas ...
79
Permohonan Rose, "Kembalikan Mama kami!"
80
Kejutan di balik pintu
81
Arjuna vs Yudhistira
82
Tapi tidak denganku
83
Keracunan
84
Karma Aida
85
Sekilas kisah Jo
86
Diam dan menurut
87
Pergilah! temui ibumu
88
Pria misterius
89
Duka Arjuna
90
Antara tiga orang
91
Kau mencurigai kakakku?
92
Jenazah dalam kolam
93
Pulangkan aku!
94
Cari dan bawa
95
Satu nyawa kembali melayang
96
Penghulu yang malang
97
Tanda merah di jasad putiku novel baru
98
Nyaris
99
Sependapat
100
Memperkerjakan seorang pangeran Zurham
101
Datang bulan
102
pemumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!