Di peluk ketakutan

Tadinya Arjuna sudah ingin pulang sejak pagi, setelah mentalak Aida, namun polisi membutuhkan keterangannya. Pihak kepolisian sudah menangkap orang yang mencelakai Aida, mereka merupakan orang suruhan sedangkan otak dari rencana jahat yang melayanhkan satu nyawa itu belum dapat di ketahui.

Satu diantara mereka yang mencelakai Aida sudah mati bunuh diri dengan cara menggigit lidahnya sendiri hingga putus dan mati di tempat, sebelum di larikan ke rumah sakit. Sedangkan satu di antaranya tengah kritis karna berusaha melenyapkan diri dengan merebut senjata dari polisi dan menembak perutnya sendiri.

Pasti yang menyuruh mereka bukan orang sembarangan, mereka bahkan rela mati hanya agar identitas bosnya tidak terungkap. Itu artinya mereka di bayar dengan harga tinggi, atau diancam oleh orang tersebut.

Arjuna menyimpulkan jika orang biasa tidak mungkin bertindak sampai sejauh itu. Sempat terpikir jika yang melakukan itu semua adalah Omnya Yudha. Tapi jika di ingat om nya itu tau jika Elis adalah istrinya juga, tapi sejauh ini Omnya tidak mengancam atau mengadakan penawaran. Arjuna menepis tuduhannya terhadap Yudha tapi ia tetap waspada. Menyangkut harta dan tahta maka semua orang akan buta. Tapi ia tidak termasuk, Arjuna tidak papa jika Yudha ingin menhambil jabatannya, bahkan dengan suka rela Arjuna akan memberikannya.

Beberapa kali Arjuna menemui Yudha dan menawarkan itu kepada Omnya, namun Yuda menolak, kata omnya ia sudah merintis usahanya sendiri di bidang otomotif.

Arjuna di buat gelisah karna istrinya Elis tidak mengangkat teleponnya sejak pagi. Ia bahkan menelpon ke rumahnya, tapi kata para pekerja Elis istrinya tengah mengantar sekolah anak-anaknya. Ya Elis bahkan mendandani kedua putrinya dengan seragam sekolah supaya tidak di curigai saat pergi dari rumahnya.

Arjuna tetap tidak tenang, ia takut terjadi sesuatu mengingat otak dari penyerangan Aida belum tertangkap Akhirnya ia memutuskan untuk pulang.

"Harusnya jam segini Elis sudah berada di rumah." Arjuna melirik jam tangan mahal di pergelangan tangannya.

"Aku sudah mengakhiri semuanya Elis." Arjuna tersenyum saat melihat ponselnya, terbingkai wajah Elis di sana sebahai wallpapper ponselnya.

"Tugasku selanjutnya adalah menyembuhkan lukamu. Tunggu dulu, aku harus menyusung kata saat hendak menjelaskan semuanya terhadap Elis, jangan sampai Elis menganggapku berbohong." Arjuna bergunam sendiri.

"Pertama-tama aku harus meminta maaf. Ya perempuan pasti membutuhkan maaf. Juga butuh bunga." Arjuna memelankan laju kendaraannya ia berhenti di toko bunga untuk membeli sebuket mawar putih untuk ia berikan kepada isyrinya.

"Aku bersalah bukan pada Elis saja, kepada ketiga putrikupun aku bersalah. Aku harus membelikan mereka banyak makanan. Mereka pasti memaafkanku. Setelah ini Papa tidak akan membuat Vale menunggu lagi." Arjuna tersenyum kala ketiga purinya lebih berminat kepada makanan dari pada mainan.

Arjuna tau jika putri bungsunya sering menunggu dirinya di teras rumah. "Papa akan mendapatkan cinta kak Rose dan kak Jasmin lagi. Kita akan bahagia. Jika Nenek tetap memusuhi kalian. Papa akan membawa kalian dan Mama untuk pergi dari kota ini."

Arjuna sudah merintis usaha baru atas saran dariOmnya Yudha. Bahkan Yudha membantunya dalam beberapa hal.

Arjuna berhenti di restoran cepat saji untuk membeli ayam goreng serta burger kesukaan ketiga putrinya. Senyumnya mengembang, banyangan ketiga putrinya menyambut ketika ia pulang menjadi pemandangan termanisnya. Apa lagi saat Elis mengomeli ketiga putrinya yang berebut tubuhnya untuk di peluk membuat Arjuna berkaca-kaca, "Sejak tiga bulan lalu mereka tidak memperebutkan aku lagi." Ada sebongkah sesal di hati Arjuna, yang tak bisa ia sembunyikan.

Arjuna memarkirkan mobilnya di halaman rumahnya yang luas ia tidak sabar untuk menemui, istri serta ketiga putrinya.

Banyak kata yang sudah Arjuna susun untuk ungkapan permintaan maaf kepada istrinya.

"Sayang .... Papa pulang."

Arjuna berteriak lantang dengan kedua tangannya yang di penuhi banyak makanan serta sebuket bunga cantik.

"Elis Sayang. Aku pulang." tidak ada sautan sama sekali.

Kemana perginya mereka?

"Rose, Jasmine, Valery Papa pulang." sekali lagi Arjuna berteriak. Tapi tak satupun mereka menghampirinya.

"Nyonya dan nona muda belum pulang Tuan." ujar pelayan.

"Tapi mobilnya sudah ada." Arjuna sempat melihat mobil yang selalu di pakai Elis terparkir di depan.

"Nyonya pergi menggunakan taksi online."

"Apaaaa!!!!"

Tiba-tiba Arjuna di peluk ketakutan. Ancaman Elis semalam terdengar memekik telinganya sekarang.

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

mau bilang apa yah...

2025-03-30

0

Uswatun Khasanah

Uswatun Khasanah

rasain kamu arjuna

2025-03-17

1

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

tuh kan...rasain...makanya jangan main rahasia2...

2024-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 Luka pertama
2 Nyaris muntah
3 Istri yang di sembunyikan
4 Wanita patah hati
5 Lelaki lembek
6 Akan berjuang
7 Do'a berbeda
8 Ancaman Elis
9 Pergi tanpa pamit
10 Talak
11 Di peluk ketakutan
12 Surat peninggalan Elis
13 Melepaskan semuanya
14 Pembohong Ulung
15 Berhutang banyak penjelasan
16 Sekilas hidup Elis
17 Cinta istriku habis
18 Telur dadar bantet
19 Apa kau juga gatal?
20 Yang ada aku makin sakit
21 Rahasiahkan
22 Rahasia Mama Arjuna
23 Kekecewaan Arjuna
24 Merindukan
25 Jangan terlalu mudah memaafkan
26 Mantan suami?
27 Tak berani untuk sekedar mengajak
28 Tolong perhatikan putramu
29 Kesempatan mencuri hati
30 Meragukan diri sendiri
31 Janda suci
32 Pemantik amarah
33 Mengaku atau tidak
34 Pastikan bukan Elis
35 Berkacak pinggang
36 Inikah titik terangnya?
37 Tidak usah berbasa basi
38 Bukti dan saksi
39 Banyak kemungkinan
40 Aku perlu waktu
41 Namaku Arjuna
42 Bukti kekejaman Aida
43 Aku tak akan terlibat sama sekali
44 Mengabaikan permohonan
45 Aku memang serakah
46 Lancang sekali kau!
47 Kau sudah mengaku
48 Saudara seayah Arjuna?
49 Jangan lagi meragukan diriku
50 Licin sekali kau Arjuna!
51 Akan menghadapi semuanya
52 Curiga
53 Mujur sekali nasibmu El
54 Jangan memberikannya Pelampung tanpa seijinku
55 Kado untuk Srikandi
56 Aku bersumpah
57 Sayaaaang?
58 Cari Aida!
59 Bakti terakhir
60 Berbagai prasangka
61 Silahkan Mampir
62 Menolong musuh suami
63 Merasa sangat berhutang
64 Semakin pandai dalam mengarang cerita
65 Pelaku yang meracuni Yudhistira
66 Tak mudah untuk membohongi seorang wanita
67 Matilah kau!
68 Peti mati
69 Alasan di balik kekejaman
70 Mati aku!
71 Kesempatanmu sudah habis
72 Di hitung sejak hari ini
73 Salah sasaran
74 Terbongkarnya Aida sebagai anak Srikandi
75 Yudhistira dan Elis bertemu tanpa sengaja
76 Tanda
77 Petuah Yudhistira
78 Ucapan selamat atas ...
79 Permohonan Rose, "Kembalikan Mama kami!"
80 Kejutan di balik pintu
81 Arjuna vs Yudhistira
82 Tapi tidak denganku
83 Keracunan
84 Karma Aida
85 Sekilas kisah Jo
86 Diam dan menurut
87 Pergilah! temui ibumu
88 Pria misterius
89 Duka Arjuna
90 Antara tiga orang
91 Kau mencurigai kakakku?
92 Jenazah dalam kolam
93 Pulangkan aku!
94 Cari dan bawa
95 Satu nyawa kembali melayang
96 Penghulu yang malang
97 Tanda merah di jasad putiku novel baru
98 Nyaris
99 Sependapat
100 Memperkerjakan seorang pangeran Zurham
101 Datang bulan
102 pemumuman
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Luka pertama
2
Nyaris muntah
3
Istri yang di sembunyikan
4
Wanita patah hati
5
Lelaki lembek
6
Akan berjuang
7
Do'a berbeda
8
Ancaman Elis
9
Pergi tanpa pamit
10
Talak
11
Di peluk ketakutan
12
Surat peninggalan Elis
13
Melepaskan semuanya
14
Pembohong Ulung
15
Berhutang banyak penjelasan
16
Sekilas hidup Elis
17
Cinta istriku habis
18
Telur dadar bantet
19
Apa kau juga gatal?
20
Yang ada aku makin sakit
21
Rahasiahkan
22
Rahasia Mama Arjuna
23
Kekecewaan Arjuna
24
Merindukan
25
Jangan terlalu mudah memaafkan
26
Mantan suami?
27
Tak berani untuk sekedar mengajak
28
Tolong perhatikan putramu
29
Kesempatan mencuri hati
30
Meragukan diri sendiri
31
Janda suci
32
Pemantik amarah
33
Mengaku atau tidak
34
Pastikan bukan Elis
35
Berkacak pinggang
36
Inikah titik terangnya?
37
Tidak usah berbasa basi
38
Bukti dan saksi
39
Banyak kemungkinan
40
Aku perlu waktu
41
Namaku Arjuna
42
Bukti kekejaman Aida
43
Aku tak akan terlibat sama sekali
44
Mengabaikan permohonan
45
Aku memang serakah
46
Lancang sekali kau!
47
Kau sudah mengaku
48
Saudara seayah Arjuna?
49
Jangan lagi meragukan diriku
50
Licin sekali kau Arjuna!
51
Akan menghadapi semuanya
52
Curiga
53
Mujur sekali nasibmu El
54
Jangan memberikannya Pelampung tanpa seijinku
55
Kado untuk Srikandi
56
Aku bersumpah
57
Sayaaaang?
58
Cari Aida!
59
Bakti terakhir
60
Berbagai prasangka
61
Silahkan Mampir
62
Menolong musuh suami
63
Merasa sangat berhutang
64
Semakin pandai dalam mengarang cerita
65
Pelaku yang meracuni Yudhistira
66
Tak mudah untuk membohongi seorang wanita
67
Matilah kau!
68
Peti mati
69
Alasan di balik kekejaman
70
Mati aku!
71
Kesempatanmu sudah habis
72
Di hitung sejak hari ini
73
Salah sasaran
74
Terbongkarnya Aida sebagai anak Srikandi
75
Yudhistira dan Elis bertemu tanpa sengaja
76
Tanda
77
Petuah Yudhistira
78
Ucapan selamat atas ...
79
Permohonan Rose, "Kembalikan Mama kami!"
80
Kejutan di balik pintu
81
Arjuna vs Yudhistira
82
Tapi tidak denganku
83
Keracunan
84
Karma Aida
85
Sekilas kisah Jo
86
Diam dan menurut
87
Pergilah! temui ibumu
88
Pria misterius
89
Duka Arjuna
90
Antara tiga orang
91
Kau mencurigai kakakku?
92
Jenazah dalam kolam
93
Pulangkan aku!
94
Cari dan bawa
95
Satu nyawa kembali melayang
96
Penghulu yang malang
97
Tanda merah di jasad putiku novel baru
98
Nyaris
99
Sependapat
100
Memperkerjakan seorang pangeran Zurham
101
Datang bulan
102
pemumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!