Sang Pengasuh Pilihan

Sang Pengasuh Pilihan

Bab 1 : Ternyata Palsu !

“Dasar wanita murahan!” tamparan mendarat di pipi kiri Nastya, “Aku tidak sudi mencium bibir laknatmu yang sudah lancang menolakku! Mempermalukan aku dan keluargaku, dasar ja-lang kamu !” Kilatan amarah menyelubungi hati Tommy saat Nastya hendak mencium bibirnya.

Makian dari suaminya itu menciptakan kerutan di keningnya. Dia seperti menemui dua orang yang berbeda kepribadian.

Secepat kilat Tommy meraih Nastya dengan menjambak rambut wanita yang kini berstatus sebagai istrinya itu lalu menamparnya lagi di pipi kanan. “Plakk” suara tamparan dari suaminya itu terdengar begitu dramatis dengan iringan desisan kesakitan dari Nastya yang bahkan masih memakai gaun pengantinnya.

Mengusap pipinya yang terasa panas dan sakit, dia memberanikan diri menatap suaminya, “mas apa salahku? Kenapa kamu menamparku?” Isak tangis Nastya mulai terdengar.

Ya, Pernikahan Nada Nastya Pramesti, seorang gadis dari kalangan biasa yang berusia 18 tahun begitu menggemparkan dan menjadi trending topik di Negeri ini. Layaknya cerita dalam dongeng cinderella, dia dipersunting oleh cucu pewaris tunggal mega perusahaan Brotoseno grup. Membuat hati setiap gadis lain berdecak kesal dengan keberuntungan yang di dapat Nastya dan menjadikan hari itu sebagai hari patah hati international.

Mengapa begitu?

Pasalnya Tommy Laga Brotoseno, pria yang tergolong masih berusia muda itu sudah menjadi pewaris tunggal mega perusahaan di usianya yang masih 25 tahun. Perawakannya yang tinggi, gagah dan wajahnya yang rupawan ditambah statusnya sebagai CEO Brotoseno Grup juga pewaris tunggal tentu saja menjadi magnet tersendiri. Gadis mana yang tak tergoda oleh semua suguhan surgawi dunia yang melekat pada Tommy.

Namun itu tidak berlaku pada Nastya, yang sempat menolak perjodohan. Perjodohan yang terjadi karena perjanjian balas budi kakek neneknya terdahulu terhadap pendiri juga pemilik awal Brotoseno Grup, Adiwilaga Brotoseno yang notabene adalah kakek dari sang cucu pewaris, Tommy Laga Brotoseno.

Meraih dagu Nastya dan mencengkeramnya dengan kuat, “kesalahanmu, karena kamu gadis miskin yang sudah menginjak – injak harga diriku dan keluargaku!” Tommy menegakkan badannya. Dari tempatnya berdiri dia melihat Nastya dengan penuh kebencian dan “ciiuuh!” Tommy meludah tepat di wajah Nastya. Sungguh Tommy benar – benar di lahap kobaran api kebencian pada gadis yang kini berstatus sebagai istrinya yang bahkan belum dua puluh empat jam.

“Itu untuk harga diri mommyku yang hilang karena kau menolakku secara terang – terangan saat kami datang kerumahmu “ imbuhnya lagi lalu beranjak meninggalkan Nastya seorang diri di dalam kamar pengantin yang indah.

Nastya hanya memejamkan matanya, sungguh sakit. Saat ini hanya sakit yang dia rasakan. Sakit fisiknya dan sakit di hatinya.

Dia menyentuh da-danya, memejamkan mata lalu suara isak tangis Nastya terdengar memenuhi seluruh sudut ruangan. Harusnya malam ini adalah malah yang panjang dan terindah baginya. Melewati malam panas dengan suaminya. Namun semua bayang - bayang indah itu seakan hanya tinggal harapan semu saja.

Kamar pengantin yang harusnya menjadi saksi cinta Nastya dan Tommy malah menjadi saksi kebencian dan kebengisan Tommy pada Nastya.

Malam ini Nastya menghabiskan malam sendirian. Tidak ada namanya malam pertama pengantin yang indah bersama suami tercinta.

Suami tercinta?

Ya, suami tercinta, karena saat Nastya memutuskan menikah dengan Tommy, gadis itu akhirnya melabuhkan hatinya pada pria yang sempat di tolaknya. Hati Nastya luluh juga atas kegigihan empat bulan Tommy yang menghujani Nastya dengan perhatian dan cinta saat mendekatinya.

Namun ternyata semua itu palsu !

Gadis polos yang baru saja lulus Sekolah Menengah Atas itu menyangka, dirinya beruntung karena mendapat cinta Tommy. Bahkan sahabat – sahabatnya pun terang – terangan mengatakan iri karena Dewi Fortuna menancapkan busur panah keberuntungan besar pada takdir hidup Nastya. Tapi kini dia paham, bahwa semua itu palsu. Dan Nastya harus bersiap menguatkan hatinya untuk menghadapi kebencian keluarga Brotoseno.

Tak ingin terus menyelami kesialan hari ini, ia bangkit dan menuju meja rias untuk membersihkan riasan pengantin yang melekat sempurna di wajah manisnya setelah sebelumnya sempat termenung beberapa saat memandang dirinya di depan cermin.

Nastya memilih menggunakan lingerie tipis berwarna merah maroon setelah keluar dari kamar mandi. Memoles sedikit wajahnya dan menggunakan lipstik merah menyala agar tampak segar. Menyisir rambutnya lalu menyemprotkan vitamin rambut yang membuat tampilannya kini tampak sempurna dengan wangi yang menggoda.

Walaupun tampak risih dengan penampilannya sekarang namun wejangan dari ke tiga sahabatnya terus terngiang di kepalanya “ingat ya Nastya, kamu harus agresif. Goda terus suamimu. Enggak apa – apa kok di bilang wanita bi-nal kan sama suami kamu sendiri. Ingat! Pelakor itu lebih serem dari pada kuntilanak”

Nastya sempat tersenyum mengingat antusias Salsa saat memberi wejangan.

“Padahal sama – sama belum menikah tapi gayanya sudah kayak istri level dewa” gerutu nastya.

Dia kembali mematut wajahnya, berputar di depan cermin demi memastikan penampilannya sempurna dan sexy. Dan duduk di atas ranjang menunggu Suaminya. Nastya berharap suaminya itu akan masuk kamar lagi setelah emosinya mereda dan mau menyentuhnya malam ini. Ntah apa yang membuat Nastya memiliki pikiran seperti itu, apakah pikirannya yang terlalu polos atau dirinya yang bodoh ?

Pada nyatanya, Tommy tak kunjung mendatangi kamar pengantin itu lagi setelah Nastya menunggu berjam – jam. Dia melirik jam di layar ponselnya yang ternyata sudah menunjukkan pukul tiga pagi.

“Ternyata aku yang terlalu bodoh memiliki pikiran dia akan menyentuhku malam ini” Nastya membaringkan tubuhnya di atas ranjang karena merasa lelah dan mengantuk. Di tariknya selimut hingga menutupi lehernya, dia menghadap ke kanan agar bisa menikmati pemandangan gemerlap lampu kota.

Lama memandangi, kini bola matanya di penuhi cairan bening lagi. Pemandangan yang sangat memanjakan mata nyatanya tak mampu menghibur hatinya yang terluka.

"Ya Tuhan, apakah memang ini Takdirku? Menjalani pernikahan yang pernuh air mata ?” Adunya pada Sang Pencipta. Lalu tak lama terpejam ke alam mimpi membawa kenangan malam pengantin yang tak di harapkan.

***

“Byuurrr” suara air dari ember yang cukup besar menubruk wajah dan tubuh Nastya dengan kasar membuatnya terlonjak kaget. Dirinya yang masih terbuai mimpi memaksakan dirinya terbangun dengan segera.

Betapa terkejutnya Nastya saat mendapati suaminya tengah berdiri dengan menyilangkan tangan di dadanya dengan sorot wajah yang datar.

Namun yang membuatnya lebih terkejut saat Nastya mendapati laki – laki lain, yang dia kenal bernama Deri juga berada di kamar itu dengan membawa ember yang cukup besar di tangannya. Gadis belia itu langsung buru – buru mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya. Terlebih sorot mata Deri yang memindai tubuhnya tanpa berkedip. Membuatnya tidak nyaman.

Untuk beberapa saat Tommy memandangi tubuh Nastya berbaju lingerie merah maroon yang sudah basah kuyup. Membuat tubuh istrinya itu semakin terekspos dengan kulitnya yang putih terawat, namun tak ada rasa yang timbul dalam jiwa kelelakian seorang Tommy.

Berbeda dengan Deri yang sedari tadi sudah beberapa kali menelan salivanya dengan susah payah. Sejak di minta menyibak selimut istri bosnya yang sedang tertidur pulas, Deri yang menjabat sebagai asisten kepercayaan Tommy, sangat kaget di suguhi indahnya surga dunia sepagi ini. Lalu menyiramkan air ke tubuh Nastya hingga menciptakan ke erotisan dan keindahan makhluk ciptaan Tuhan, yang di sebut wanita. Jiwa kelelakiannya meronta. Sebagai lelaki normal, ingin rasanya Deri menerjang si gadis merah maroon di hadapannya.

“Aku pasti sudah gila” ucap Deri dalam hati sambil menggelangkan kepalanya demi menetralisir otaknya yang me-sum.

Melihat gelagat sang asisten, “kau boleh menyentuhnya” Tommy menarik selimut Nastya dan mendorong Deri hingga menubruk tubuh Nastya. Posisi intim keduanya membuat tubuh Deri makin memanas.

“Aw!” Pekik Nastya saat merasakan sesuatu mengganjal di bawah. Dia mendorong kuat Deri yang malah menempelkan tubuhnya pada da-da Nastya. Lalu meraih selimut lagi. Tampak seringai tipis dengan tatapan memangsa pada mata Deri.

“Mas, tolong jangan seperti ini! Setidaknya hargai aku sebagai istrimu!” Nastya menatap nyalang Tommy dengan air mata yang mulai menetes di pipinya. Sungguh dia tidak habis pikir dengan suaminya itu.

“Kau boleh pergi” Ucap Tommy membuat kerutan tipis di dahi Deri.

“Sialan ini bos, sudah siap tempur malah di suruh pergi” gerutu Deri dalam hati sambil meninggalkan Tuan bos dan Nyonya bosnya.

Terpopuler

Comments

Zhu Yun

Zhu Yun

Aku mampir kakak, semangat 💪🤗

2023-09-21

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Ternyata Palsu !
2 Bab 2 : sahabat makan sahabat
3 Bab 3 : Ternyata hanya sandiwara
4 Bab 4 : Bukan siapa - siapa
5 Bab 5 : Dibanding kamu
6 Bab 6 : Wanita yang buruk 1
7 Bab 7 : Wanita yang buruk 2
8 Bab 8 : Kopi Asin
9 Bab 9 : Chloe
10 Bab 10 : Kepergian Ayah
11 Bab 11 : Lembaran baru
12 Bab 12 : Rissa
13 Bab 13 : Pelampiasan
14 Bab 14 : Pria bayangan
15 Bab 15 : Ternyata kamu...
16 Bab 16 : Emosi
17 Bab 17 : Membuka hati
18 Bab 18 : Perjuangan Terakhir
19 Bab 19 : Selesai
20 Bab 20 : Mengubur masa lalu
21 Bab 21 : Bertemu
22 Bab 22 : Melamar ?
23 Bab 23 : The day in my life
24 Bab 24 : Hai Cikita
25 Bab 25 : baby sitter X sekretaris
26 Bab 26 : Bye Cikita
27 Bab 27 : Mengucap janji suci
28 Bab 28 : Aku milikmu
29 Bab 29 : Dua kepribadian
30 Bab 30 : kamu kenapa ?
31 Bab 31 : Aku juga manusia
32 Bab 32 : Harus bahagia atau sedih?
33 Bab 33 : Kenyataan pahit
34 Bab 34 : kak Bram bercerita
35 Bab 35 : Temani Bunda ya sayang
36 Bab 36 : Gotcha!
37 Bab 37 : Talak 3
38 Bab 38 : Aku seorang ayah
39 Bab 39 : Terkuak
40 Bab 40 : Dimana anakku
41 Bab 41 : Lupakan semua
42 Bab 42 :
43 Bab 43 : Menculik Tommy
44 Bab 44 : Memeluk air
45 Bab 45 : Putri Duyung
46 Bab 46 : Terima kasih
47 Bab 47 : Ibu
48 Bab 48 :
49 Bab 49 :
50 Bab 50 :
51 Bab 51 :
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54 :
55 Bab 55 :
56 Bab 56 :
57 Bab 57 :
58 Bab 58 :
59 Bab 59 :
60 Bab 60 :
61 Bab 61 :
62 Bab 62 :
63 Bab 63 : Pertemuan
64 Bab 64 :
65 Bab 65 : Seperti liburan keluarga
66 Bab 66 : Posesif
67 Bab 67 :
68 Ilustrasi Tokoh
69 Bab 68 : mancing apa ? Mancing emosi !
70 Bab 69 : cari perkara dengan putra petir
71 Bab 70 : senyum seindah rembulan
72 Bab 71 :
73 Bab 72 :
74 Bab 73 :
75 Bab 74 :
76 Bab 75 : penunggu kediaman Orlando
77 Bab 76 :
78 Bab 77 :
79 Bab 78 :
80 Bab 79 :
81 Bab 80 :
82 Bab 81 : kamu hamil ?
83 Bab 82 :
84 Bab 83 : Kita, KUA dan KIA
85 Bab 84 :
86 Bab 85 : siapa kamu sebenarnya ?!
87 Bab 86 :
88 Bab 87 :
89 Bab 88:
90 Bab 89 : jangan menatapnya, dia istriku !
91 Bab 90 : Double Date
92 Bab 91 : Ultimatum Hamish
93 Bab 92 : Dejavu
94 Bab 93 :
95 Bab 94 :
96 Bab 95 :
97 Bab 96 : kamu anggap apa ?
98 Bab 97 :
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1 : Ternyata Palsu !
2
Bab 2 : sahabat makan sahabat
3
Bab 3 : Ternyata hanya sandiwara
4
Bab 4 : Bukan siapa - siapa
5
Bab 5 : Dibanding kamu
6
Bab 6 : Wanita yang buruk 1
7
Bab 7 : Wanita yang buruk 2
8
Bab 8 : Kopi Asin
9
Bab 9 : Chloe
10
Bab 10 : Kepergian Ayah
11
Bab 11 : Lembaran baru
12
Bab 12 : Rissa
13
Bab 13 : Pelampiasan
14
Bab 14 : Pria bayangan
15
Bab 15 : Ternyata kamu...
16
Bab 16 : Emosi
17
Bab 17 : Membuka hati
18
Bab 18 : Perjuangan Terakhir
19
Bab 19 : Selesai
20
Bab 20 : Mengubur masa lalu
21
Bab 21 : Bertemu
22
Bab 22 : Melamar ?
23
Bab 23 : The day in my life
24
Bab 24 : Hai Cikita
25
Bab 25 : baby sitter X sekretaris
26
Bab 26 : Bye Cikita
27
Bab 27 : Mengucap janji suci
28
Bab 28 : Aku milikmu
29
Bab 29 : Dua kepribadian
30
Bab 30 : kamu kenapa ?
31
Bab 31 : Aku juga manusia
32
Bab 32 : Harus bahagia atau sedih?
33
Bab 33 : Kenyataan pahit
34
Bab 34 : kak Bram bercerita
35
Bab 35 : Temani Bunda ya sayang
36
Bab 36 : Gotcha!
37
Bab 37 : Talak 3
38
Bab 38 : Aku seorang ayah
39
Bab 39 : Terkuak
40
Bab 40 : Dimana anakku
41
Bab 41 : Lupakan semua
42
Bab 42 :
43
Bab 43 : Menculik Tommy
44
Bab 44 : Memeluk air
45
Bab 45 : Putri Duyung
46
Bab 46 : Terima kasih
47
Bab 47 : Ibu
48
Bab 48 :
49
Bab 49 :
50
Bab 50 :
51
Bab 51 :
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54 :
55
Bab 55 :
56
Bab 56 :
57
Bab 57 :
58
Bab 58 :
59
Bab 59 :
60
Bab 60 :
61
Bab 61 :
62
Bab 62 :
63
Bab 63 : Pertemuan
64
Bab 64 :
65
Bab 65 : Seperti liburan keluarga
66
Bab 66 : Posesif
67
Bab 67 :
68
Ilustrasi Tokoh
69
Bab 68 : mancing apa ? Mancing emosi !
70
Bab 69 : cari perkara dengan putra petir
71
Bab 70 : senyum seindah rembulan
72
Bab 71 :
73
Bab 72 :
74
Bab 73 :
75
Bab 74 :
76
Bab 75 : penunggu kediaman Orlando
77
Bab 76 :
78
Bab 77 :
79
Bab 78 :
80
Bab 79 :
81
Bab 80 :
82
Bab 81 : kamu hamil ?
83
Bab 82 :
84
Bab 83 : Kita, KUA dan KIA
85
Bab 84 :
86
Bab 85 : siapa kamu sebenarnya ?!
87
Bab 86 :
88
Bab 87 :
89
Bab 88:
90
Bab 89 : jangan menatapnya, dia istriku !
91
Bab 90 : Double Date
92
Bab 91 : Ultimatum Hamish
93
Bab 92 : Dejavu
94
Bab 93 :
95
Bab 94 :
96
Bab 95 :
97
Bab 96 : kamu anggap apa ?
98
Bab 97 :

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!