PELAKOR

PELAKOR

Rubella

Rubella Warles, sosok wanita cantik yang mempesona dan terkenal di kalangan para petinggi perusahaan lainnya. Di usianya yang ke 21 tahun ini dia sudah memiliki banyak kekayaan, Rubella sendiri hidup seorang diri tanpa keluarga.

Kedua orang tuanya sudah membuangnya sejak dulu karena saat dirinya masih kecil, dia mengalami penyakit aneh di tubuhnya yang membuat kedua orang tuanya jijik padanya.

Di umur yang ke 4 tahun, Rubella hidup di jalanan selama hampir satu tahun. Dia bertahan hidup dengan mencari makanan di tempat sampah, tidur di jalanan dan sakit tanpa ada seorang pun yang peduli.

Hingga akhirnya, seorang wanita cantik datang padanya dan membawanya pulang. Dia adalah wanita yang memiliki banyak anak, banyak dalam artian bukan anaknya sendiri.

Tahun demi tahun Rubella di rawat dan di besarkan bahkan di berikan perawatan khusus hingga dirinya tumbuh menjadi sosok wanita yang sangat cantik dan di gilai banyak pria, namun Rubella tidak pernah merasa puas dengan hidupnya yang sekarang.

Madam Sonya atau yang kerap di sapa momy oleh Rubella merupakan seorang wanita yang memiliki klub malam terkenal di kota tersebut, banyak wanita cantik yang ada di kediamannya termasuk Rubella sendiri.

Karena sudah terbiasa hidup dengan Madam Sonya, Rubella pun mulai mengerti pekerjaan nya. Akan tetapi, entah kenapa madam Sonya tidak menginginkan hal itu dan membuat rencana agar Rubella tetap aman.

Seperti sekarang ini, Rubella datang menghampiri madam Sonya yang terlihat cantik meskipun usianya sudah tidak muda lagi.

"Momy." Panggil Rubella dengan merebahkan tubuhnya di atas kursi.

"Sudah tidur?" Tanya Madam Sonya dengan berjalan mendekati Rubella yang hanya mengangguk saja.

"Baguslah,kalau begitu kau pun harus istirahat. Besok, ada seseorang yang ingin bertemu dengan mu." Ucap Madam Sonya dengan tersenyum.

"Baiklah, kalau begitu aku pergi. Selamat malam Mom." Senyum Rubella dengan mencium pipi madam Sonya yang hanya menggelengkan kepalanya saja.

Sudah tidak heran jika para wanita yang ada di sana melihat kedekatan Rubella dengan madam Sonya, bahkan mereka mengira bahwa Rubella adalah anak dari madam Sonya yang asli padahal kenyataannya tidak begitu.

Rubella merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang terlihat mewah dan besar, dia menatap langit-langit kamarnya yang terlihat redup karena baru saja ia matikan lampunya.

Tok tok tok tok

"Masuk." Balas Rubella dengan memejamkan matanya.

"Bella, madam Sonya menyuruhku untuk membawakan ini untuk mu." Ucap seorang wanita yang berambut merah dengan pakaian seksinya.

"Baiklah, simpan saja di atas meja." Ucap Rubella dengan melirik temannya yang tak lain adalah Meysa.

"Oke, kau menemani berapa orang hari ini?" Tanya Meysa yang duduk di samping ranjang Rubella.

"Hanya 2, kau sendiri?" Tanya Rubella dengan melirik Meysa, wanita yang usianya di bawah Rubella.

"Aku 4, tubuhku terasa mati rasa sekarang." Keluh nya dengan memperlihatkan luka di tubuhnya, luka bekas percintaan nya.

Rubella terkadang merasa kasihan kepada mereka, akan tetapi itu adalah keinginan mereka sendiri yang menginginkan uang besar dalam jumlah singkat. Meskipun madam Sonya memiliki banyak wanita lain, akan tetapi tidak sembarang orang yang bisa masuk kesana dan menjadi anaknya, banyak pelatihan khusus untuk mereka.

Setiap bulannya, mereka juga akan mendapatkan perawatan dari dokter ternama dan pemeriksaan kesehatan agar tidak tertular penyakit yang tidak diinginkan.

Rubella sendiri merasa beruntung karena dirinya belum pernah merasakan hubungan badan seperti mereka, akan tetapi untuk ciuman dia sering melakukannya dengan orang yang menyewa dirinya.

"Aku dengar, ada seseorang yang ingin bertemu dengan mu besok. Aku rasa, itu adalah bisnis yang luar biasa." Ucap Meysa yang membuat Rubella membuka matanya.

"Entahlah, aku sendiri tidak tahu." Jujur Rubella dengan bangkit dari tempat tidurnya.

Rubella berjalan mendekati meja dan membuka kotak yang sebelumnya di bawa oleh Meysa, terlihat sebuah gaun merah yang indah dan mewah, bahkan ada beberapa perhiasan juga di sana.

Meysa yang melihat itu langsung berbinar senang, akan tetapi dia tidak bisa melakukan apapun karena menurutnya Rubella adalah anak dari madam Sonya sendiri sehingga hal tersebut sudah tidak aneh bagi seorang ibu yang memberikan hadiah pada putrinya.

"Aku akan tidur, sepertinya besok adalah hari yang melelahkan." Ucap Rubella dengan menghela nafas berat dan kembali menyimpan pakaian tersebut di tempatnya, sebelum akhirnya dia merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

"Baiklah, selamat tidur Bella ku sayang....." Pamit Meysa dengan gaya andalan nya, Rubella yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya saja sebelum akhirnya tertidur pulas.

•••

Terlihat seorang wanita setengah baya yang nampak tegas dan berwibawa tengah duduk di sebuah private room yang di pesannya itu, Rubella yang datang sedikit terlambat hanya bisa mengandalkan kemampuan nya itu.

Langkah demi langkah Rubella berjalan mendekati sosok wanita itu, Rubella tersenyum dan menundukkan sedikit kepalanya.

"Mohon maaf nyonya, saya sedikit terlambat." Ucap Rubella dengan tersenyum.

"Duduklah." Tegas wanita itu yang menyuruh Rubella untuk duduk di salah satu kursi yang ada di depannya.

"Baik, terimakasih nyonya." Senyum Rubella lagi.

Wanita itu menatap Rubella dengan tatapan yang menilai, sebelum akhirnya dia mengangguk puas dan langsung memberikan sebuah dokumen pada Rubella.

"Maaf?" Tanya Rubella yang nampak tak mengerti dengan itu semua.

"Saya sudah mendengar banyak tentang mu, saya ingin kau lakukan sesuatu pada putra saya agar dia meninggalkan istrinya!" Tegasnya.

"......." Rubella terkejut namun dia berusaha untuk tetap tenang, dia mulai membaca dokumen tersebut yang memperlihatkan berapa banyak uang yang akan ia dapatkan jika dirinya sudah berhasil memisahkan mereka.

"Jika kau merasa kurang, kau bisa mengatakan nya sekarang." Ucapnya lagi dengan tegas dan angkuh.

"Tapi sebelumnya saya mohon maaf jika lancang, apa alasan nyonya melakukan hal ini?" Tanya Rubella yang sangat penasaran.

"Wanita yang bersanding dengan putra saya sangatlah tidak sepadan! wanita miskin sepertinya sangat tidak cocok menjadi menantu keluarga Zaksario." Ekspresi nya terlihat marah dan tak senang, Rubella terdiam lagi. Ini sangat sulit tapi dia tidak mungkin menyia-nyiakan kesempatan emas ini.

"Saya akan memikirkannya lagi, nyonya. Memisahkan dua orang yang saling mencintai sangat sulit, say...."

"1 apartemen elit dan mobil sport keluaran terbaru untuk mu jika kau menyetujui nya sekarang." Ucapnya dengan memotong ucapan Rubella.

"Nyonya, saya perlu memik....."

"Cek 1 Milyar untukmu, jika kau mengatakan ya sekarang." Wanita setengah baya itu mengeluarkan cek nya dan di simpan di hadapan Rubella yang memijat pelipisnya yang terasa pusing.

"Baiklah, saya akan menyetujui nya sekarang tapi untuk berjaga-jaga saya tidak akan mengambil semua ini kecuali pembayaran di awal seperti yang telah di sepakati. Bagaimana?" Tanya Rubella dengan serius.

"Baiklah, untuk kedepannya saya mohon kerjasamanya. Nona Rubella." Ucap wanita itu dengan menyodorkan sebelah tangannya untuk berjabat tangan dengan Rubella yang saat itu juga langsung membalasnya.

"Dengan senang hati, Nyonya Zaksario." Senyum Rubella.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!