Butik

Nyonya Samantha membawa Rubella pergi ke butik langganannya, semua para pegawai nampak heran dengan sosok wanita yang di bawa oleh nyonya Samantha, setahu mereka menantu nya tidak secantik Rubella.

"Bawakan gaun terbaru saat ini, aku dengar ada berlian yang baru saja launching, bawa juga itu kemari." Ucap nyonya Samantha.

"Baik nyonya." Patuh mereka yang langsung bergegas, sedangkan Rubella hanya diam di tempat. Dia nampak heran kenapa dirinya dibawa kesana.

"Nyonya, ini beberapa desain gaun terbaru kami, silahkan anda melihatnya." Ucap manager di butik itu.

"Bella, silahkan coba semua gaun ini. Dan pilih mana yang cocok untuk mu." Ucap nyonya Samantha.

"Ahh itu, nyonya...... Pakaian saya masih banyak yang belum di pakai, ini terlalu berlebihan." Bisik Rubella yang merasa tak enak hati.

"Tidak apa-apa, pilih saja." Tegas nyonya Samantha yang memilih beberapa perhiasan berlian yang tersusun rapih di depannya.

"Nona, mari ikut kami." Ucap para pelayan yang membantu Rubella untuk memakai gaunnya.

Rubella hanya menurut dan memilih gaun yang menurutnya sangat pas untuk nanti malam, hingga akhirnya pilihan nya jatuh pada long dress berwarna merah yang memiliki belahan hingga paha nya, bagian atas dadanya terbuka hingga punggung sehingga memperlihatkan bentuk tubuhnya yang seksi.

"Anda sangat cantik sekali nona." Kagum para pelayan yang membantu Rubella bersiap.

"Terimakasih, ini semua karena gaunnya yang indah." Senyum Rubella dengan melihat dirinya di cermin besar yang memperlihatkan sosok dirinya yang cantik.

Setelah memilih gaun, Rubella mulai di make up dan di berikan pelayanan lainnya. Semua yang di lakukan oleh mereka hanya bisa di terima dengan pasrah oleh Rubella.

Kali ini, penampilan Rubella sangat jauh melebihi biasanya. Make up yang di pakainya pun terlihat natural namun terlihat mewah dan elegan, nyonya Samantha yang melihat penampilan Rubella hanya tersenyum puas.

"Nyonya...." Kaget Rubella saat nyonya Samantha memakai kan kalung berlian ke lehernya, kalung tersebut terlihat kecil dan simpel. Begitu pun dengan anting dan cincin beserta gelang yang di pakai nya juga, semuanya terlihat simpel.

"Kau sangat cantik, aku akan mengatur banyak waktu luang agar kau bisa berdekatan dengan Sergio." Bisik nyonya Samantha.

"......" Rubella hanya diam karena dia tidak paham dengan apa yang ada di dalam pikiran nyonya Samantha.

"Bawakan high heels yang cocok untuknya, buat dia terlihat cantik dan seksi." Ucap nyonya Samantha pada para pelayan butik yang kembali bergegas untuk mencari high heels.

"Nyonya, ini masih sore. Sedangkan acaranya nanti malam bukan?" Tanya Rubella yang di balas senyuman oleh nyonya Samantha.

"Diam dan ikuti saja perintah ku." Ucap nyonya Samantha yang kembali sibuk memilih high heels untuk Rubella.

Setelah kurang dari 2 jam mereka berada di butik, kini nyonya Samantha membawa Rubella ke sebuah mansion besar yang Rubella tahu itu adalah kediaman Zaksario.

Para pelayan dan bodyguard langsung menyambut kedatangan Rubella, mereka tersenyum lebar saat melihat nyonya Samantha yang keluar dari dalam mobil. Namun detik berikutnya, senyum mereka berubah menjadi tanda tanya karena kemunculan sosok Rubella yang di bawa oleh nyonya Samantha.

"Ayo masuk." Ajak nyonya Samantha pada Rubella.

Pantas saja Rubella di dandani sedemikian rupa, ternyata memang waktu berjalan secepat itu karena sekarang sudah mulai gelap juga.

Di dalam mansion, Rubella memilih untuk duduk di ruang tamu yang terlihat besar dan nyaman. Sedangkan nyonya Samantha, wanita itu sedang bersiap-siap.

"Apa yang anda lakukan disini, nona?" Tanya seseorang yang membuat Rubella membalikkan tubuhnya.

Terlihat seorang wanita yang memakai dress selutut dengan penampilan yang sederhana, di tambah sosok laki-laki di sampingnya yang nampak terkejut menatapnya.

Rubella langsung tersenyum manis, dia menundukkan kepalanya pada Sergio yang hanya diam.

"Selamat malam tuan, saya datang bersama nyonya." Balas Rubella pada Sergio, dia tidak menghiraukan ucapan Hanan yang nampak menahan kesal.

"Apa kau tidak melihat keberadaan ku?" Tanya Hanan dengan ekspresi yang di buat sedemikian rupa.

"Bella, kemarilah." Panggil nyonya Samantha yang membuat Rubella berjalan mendekati nya.

Langkah kaki Rubella yang nampak santai namun terlihat seksi, membuat Hanan iri melihatnya. Aura yang di pancarkan olehnya pun terlihat sangat cantik dan mempesona, Hanan melirik Sergio yang sejak tadi hanya diam.

"Ada apa nyonya? Apakah anda membutuhkan sesuatu?" Tanya Rubella yang berjalan ke arah tangga.

"Pakai ini, ini adalah hiasan rambut yang aku punya waktu remaja. Sepertinya sangat cocok untuk dirimu yang cantik." Ucap nyonya Samantha dengan memakai kan hiasan rambut tersebut.

"Tapi nyonya...." Rubella ingin menolaknya akan tetapi nyonya Samantha hanya diam dengan menatapnya datar, hal itu bertanda bahwa dirinya tidak suka di bantah.

"Terimakasih nyonya, ini sangat indah." Jujur Rubella dengan amat terpaksa, Padahal Rubella merasa tak enak hati karena yang di lakukan oleh nyonya Samanta sangat berlebihan.

Mereka pun berangkat secara bersama-sama, akan tetapi Sergio dan Hanan pergi lebih dulu karena ada urusan. Sedangkan Rubella dan nyonya Samantha sedikit terlambat karena ada sesuatu yang harus nyonya Samantha ambil di kantor.

Hingga akhirnya, mereka kini telah sampai di sebuah hotel mewah yang terlihat ramai dan banyak sekali orang yang datang. Mereka terlihat berkelas semua dan banyak juga yang terlihat membicarakan bisnis.

Saat Rubella keluar bersama nyonya Samantha, semua orang langsung terdiam dan penasaran dengan sosok Rubella. Nyonya Samantha menyuruh Rubella untuk menggandeng nya, hingga akhirnya mereka berjalan dengan saling bergandengan tangan.

"Bella? Kau sangat cantik sekali, aku sampai tidak sadar melihat nya." Kagum Regan dengan tersenyum lebar.

"Haha, terimakasih." Senyum Rubella dengan melirik nyonya Samantha yang sudah pergi untuk menyapa para tamu.

"Ayo pergi." Ajak Gerald dengan menggandeng lengan Rubella, begitu pun dengan Regan sehingga Rubella di apit oleh dua laki-laki tampan.

Semua yang melihat itu jadi iri, iri karena Regan dan Gerald bisa berdiri di samping Rubella.

"Selamat malam tuan, selamat atas di bukanya perusahaan baru anda." Sapa Rubella dengan tersenyum kecil.

"Ya, terimakasih." Balas Sergio dengan memalingkan wajahnya.

Rubella melirik ke arah leher Sergio yang terlihat bersih karena tertutup bedak, sepertinya Hanan sudah tahu mengenai hal tersebut namun sepertinya dia hanya bisa diam.

"Bella?" Sapa seseorang yang membuat Rubella membalikkan tubuhnya, terlihat sosok Henry yang nampak tampan dengan pakaian formal nya.

Rubella tersenyum dan menyambut pelukan Henry, bahkan Henry juga mencium kedua pipi Rubella. Itu memang sering mereka lakukan, bahkan sudah jadi rutinitas.

"Bagaimana kabarmu, Hen." Tanya Rubella dengan melotot kan matanya, Henry yang melihat kode itu hanya terkekeh geli. Ternyata ini pekerjaan baru nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!