Nyonya Samantha terkejut saat Rubella datang dengan ekspresi yang berbeda, namun nyonya Samantha paham dengan apa yang di rasakan olehnya itu.
"Nyonya, saya sudah menyelesaikan tugas saya. Saya akan berhenti di perusahaan." Ucap Rubella dengan tegas.
"Baiklah, tapi jika kau ingin tetap bekerja katakan saja padaku." Ucap nyonya Samantha dengan memberikan sebuah cek yang bernilai tinggi.
"Tentu, kalau begitu saya permisi." Pamit Rubella sebelum pergi dia menjabat tangan nyonya Samantha terlebih dahulu.
Saat melihat kepergian Rubella, nyonya Samantha hanya diam tak berkutik. Didalam hatinya yang paling dalam dia merasa tak enak padanya dan lagi dia juga sudah menyukai Rubella.
"Bibi....." Panggil Gerald.
"Sudahlah," Ucap nyonya Samantha dengan bangkit dari tempat duduknya.
••••
Rubella berjalan memasuki mansion besar, semua orang yang melihatnya langsung menyapa namun Rubella hanya tersenyum sebagai balasan. Sebelum akhirnya dia melihat sosok wanita yang tengah menatapnya dengan tersenyum lebar, tangannya terbuka lebar. Dengan cepat Rubella berlari dan masuk kedalam pelukannya.
"Tidak apa-apa." Ucap madam Sonya dengan mengusap rambut Rubella penuh kasih sayang.
"Maafkan aku mom." Lirih Rubella.
"Tidak apa-apa sayang, apa kau sudah makan?" Tanya madam Sonya dengan tersenyum.
Rubella hanya menggelengkan kepalanya saja, setelah itu di bawa lah Rubella ke ruang makan. Di sana sudah banyak sekali makanan yang tersusun rapi dan banyak juga para wanita yang ada di sana, mereka melambaikan tangannya pada Rubella dengan ekspresi yang penuh kegembiraan.
"Kau sudah kembali?" Tanya Meysa dengan tersenyum lebar dan menepuk-nepuk kursi di sampingnya.
"Jika aku belum kembali, mana mungkin aku ada disini." Balas Rubella dengan menggelengkan kepalanya.
"Syukurlah kau sudah kembali Bell, setelah ini kami akan mengadakan pesta di kolam renang. Kau harus ikut!" Tegas salah satu dari mereka.
"Benar, sudah lama kita tidak mengadakan pesta di kolam renang. Malam ini madam Sonya memberikan kita waktu libur hingga minggu depan." Senang mereka dengan bertepuk tangan.
Rubella melirik madam Sonya yang terlihat santai dan biasa saja, biasanya madam Sonya akan memberikan waktu libur setelah akhir tahun sedangkan sekarang masih awal pertengahan tahun. Apakah ada sesuatu?
"Itu karena kita akan datang ke pernikahan Wulan, mereka akan menikah sebelum musim dingin." Balas Meysa yang tahu keheranan Rubella.
"Ah ya aku mengerti." Angguk Rubella.
"Kalau begitu kita makan." Ucap madam Sonya yang di balas anggukan oleh mereka semua.
Mereka makan dengan penuh kegembiraan, bahkan Rubella merasa lupa dengan masalahnya sekarang. Mereka semua terlihat seperti saudaranya sendiri, meskipun tidak suci tapi mereka tulus padanya.
...••••...
"APA?! Bagaimana bisa?" Kaget Sergio saat mendengar kabar bahwa Hanan berada di rumah sakit dalam keadaan kritis, namun bukan hal itu saja yang membuatnya terkejut melainkan berita mengenai kehamilannya.
"......!!" Nyonya Samantha menatap tak suka pada Sergio, sebelum akhirnya dia pergi dan tak menghiraukan berita tersebut.
"Sial!" Sergio mengacak-ngacak rambutnya penuh kekesalan.
...••••...
Rubella hanya duduk di pinggir kolam renang, dia terus tersenyum menatap mereka yang asik berbincang dan bercanda di dalam air kolam. Mereka semua terlihat bahagia tanpa beban, tapi itu semua bohong. Semua orang pasti memiliki masalah, namun tidak semua orang bisa menyembunyikan masalah dengan baik.
"APA?! AKU AKAN KESANA SEKARANG." Tegas madam Sonya setelah mendengar kabar tak mengenakan.
"Mom?" Heran Rubella.
"Aku akan segera kembali, berbahagia lah sayang." Ucap madam Sonya pada Rubella sebelum akhirnya pergi dari sana dengan sedikit tergesa-gesa.
"Apakah ada yang terjadi di belakang?" Gumam Rubella dan hendak pergi menyusul, namun hal itu segera di hentikan oleh Meysa.
"Aku akan mengatakannya." Tegas Meysa.
Rubella duduk di pojokan dengan Meysa, terlihat bahwa masalah ini begitu serius. Tapi kenapa dirinya tidak tahu?
"Sebenarnya, saat kau pergi..... Ada seseorang yang masuk secara paksa kemari, mereka mencari Anita. Mereka bilang, Anita sudah di jual oleh orang tuanya kepada bos mereka. Akan tetapi, Anita tidak mau pergi hingga akhirnya mereka memukulnya secara paksa, selain itu mereka juga mengancam Anita bahwa mereka akan membunuh orang tuanya namun Anita melawan mereka hingga membuatnya mengalami luka tembak di dada....." Jelas Meysa yang membuat Rubella melotot kan matanya dengan mulut yang ia tutup dengan tangan.
"Karena hal inilah madam Sonya mengistirahatkan kami, nampaknya madam tidak ingin kami ketakutan." Lanjut Meysa dengan tersenyum kecil.
"Mengerikan sekali, apakah keadaan Anita baik-baik saja?" Penasaran Rubella, yang ia tahu Anita merupakan sosok yang pendiam tapi dia sangat murah senyum dan sopan sekali orangnya, dia terlihat rapuh dan lemah namun sikapnya yang seperti itulah yang membuat para laki-laki menyukai nya.
"Entahlah, terakhir kali aku tahu dia dalam keadaan kritis dan kehabisan banyak darah." Balas Meysa dengan menggelengkan kepalanya.
"Aku harap dia baik-baik saja." Gumam Rubella dengan menatap mereka semua yang tengah asik tertawa dan berbahagia, namun akhirnya Rubella paham bahwa mereka nampak ketakutan namun mereka menutupi nya dengan baik.
"Kau, kau sudah melakukannya dengan orang itu ya?" Tanya Meysa yang membuat Rubella terkejut.
Rubella hanya diam, dia tersenyum kecil sebagai balasan. Meysa yang melihat itu langsung menepuk pundaknya.
"Kau tahu? dulu aku pun sama, tidak ingin hal berharga milikku hilang. Tapi semua itu resiko dari pekerjaan ku sendiri, hingga akhirnya kau lihat sendiri bukan? aku menerimanya dengan senang hati...." Senyum Meysa.
"Aku tahu, karena itulah aku memilih untuk berhenti bekerja disana. Selain karena tugasku sudah selesai, mereka juga...."
"Bell, lihatlah..... Bukankah dia istri dari bos mu? Ternyata dia sedang hamil sekarang...." Teriak salah satu teman Rubella yang datang dengan terburu-buru dan memberikan berita di ponselnya.
Deg!
Rubella terkejut bukan main, bukankah semuanya sudah beres? apakah mereka tidak jadi bercerai?
"Meskipun bos mu sudah memberikan surat cerai dan menandatangani nya, namun pihak pengadilan akan memberikan waktu 3 bulan untuk mereka berfikir ulang. Terlebih, istrinya sedang mengandung maka hal tersebut sangat tidak sah untuk di lanjutkan..." Jelasnya yang membuat Rubella memejamkan matanya.
"Bell..." Panggil mereka semua yang terlihat sedih menatapnya, namun Rubella hanya tersenyum kecil.
"Tidak apa-apa, yang penting aku sudah mendapatkan upah yang sesuai." Ucap Rubella dengan sedikit bergetar.
Mereka semua yang mendengar ucapan Rubella langsung memeluknya, sesayang itu kah mereka padanya? justru, yang harus di kasihani adalah mereka semua bukan dirinya. Tapi mereka? mereka benar-benar luar biasa, mereka benar-benar malaikat untuknya.
"Permisi nona nona, madam Sonya menyuruh kalian untuk segera bersiap-siap. Sebentar lagi, nona Anita akan tiba." Ucap salah satu pengawal madam Sonya dengan menundukkan kepalanya.
Mendengar hal itu, mereka semua diam di tempat. Mereka tahu apa arti dari bersiap-siap itu, mereka saling diam sebelum akhirnya jatuh terduduk dengan tatapan yang kosong.
"Anita sudah tenang?" Gumam mereka semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments