SEMUANYA BERBEDA

Biasakan untuk memberikan vote sebelum baca ya! Ditunggu komentnya🍒

Aldi mencari Dea di kelasnya, namun gadis itu tidak ada. Dea sudah membuat Aldi uring-uringan semalam. Sungguh ini bukan sifat Aldi!

"Liat Dea gak?" tanya Aldi pada seorang siswi yang lewat.

"Dikantin sama Angga." Nina pergi tanpa mendengarkan ucapan terimakasih Aldi. Nina sangat membenci gadis norak itu, gara-gara dia Angga menolaknya mentah-mentah kemarin. Tunggu saja dia akan membuat perhitungan dengan cewek norak itu.

● ● ●

Dea menatap makanan yang dibelikan Angga tanpa minat. Dia masih memikirkan kejadian semalam. "Apa gue harus mundur!?"

"Haah?" Angga mengerutkan keningnya.

Dea mendongak. "Ehh, bukan apa-apa," ucap Dea cepat.

"Kak aku mau nanya, kakak pernah suka sama seseorang gak?" Tanya Dea tiba-tiba.

"Pernah dong. Kenapa?"

Dea menimbang-nimbang pertanyaam yang akan dia lontarkan. "Aku punya temen dan dia ituh suka sama seseorang, umum gak sih kalau dia ngejar cowok itu?"

Angga tertawa mendengar pertanyaan Dea. "Murahan banget tuh cewek ngejak cowok." Tawanya kembali pecah.

"Kodratnya perempuan itu dikejar bukan mengejar!" Ucap Aldi.

Dea tertegun dengan jawaban Angga. "Gue murahan ya?!" Batinnya.

"Terus, temen aku harus gimana?" Tanya Dea memanyunkan bibirnya.

"Cowok itu sukanya mengejar De. Biar ada tantangannya, cowok suka tantangan walaupun susah dia akan mencoba terus sampai dia mendapatkannya," kayak gue De! Lanjut Angga membatin.

"Jadi.. aku. Ehh maksudnya temen aku harus mundur?!"

"Terserah sih. Sesuatu akan terasa lebih berharga jika dia hilang." Putus Angga.

Apa Dea bisa mundur? Dea ingin Aldi melihat perasaanya. Dea ingin Aldi juga mencintainya. Apa itu mungkin??

"Temen lo namanya siapa?" Tanya Angga meminum es teh nya.

"De... Denis. Iya namanya Denis." Cengir Dea.

"Gemes banget nih anak orang," ucap Angga mencubit pipi tembem Dea.

● ● ●

Aldi mengepalkan tangannya kuat. Angga menyentuh miliknya. Cowok berengsek itu melanggar janji yang telah mereka sepakati satu tahun lalu.

Aldi tidak bisa diam. Jangan kalian pikir Aldi akan pergi meninggalkan Dea yang tertawa bahagia dengan rival-nya. Cowok berjakun itu mendekati Dea dan menarik paksa tangan gadis ini.

Dea terkejut dengan Aldi yang tiba-tiba menarik tangannga kasar. "Aldi kenapa?" Dea berusaha melepaskan tangan kekar Aldi.

"Lepasin!" Ucap Angga memegang sebelah tangan Dea.

Posisi mereka cukup membuat jantung Dea berdetak tidak karuan. Posisi Dea yang ditengah-tengah dua cowok yang sekarang sedang saling malayangkan tatapan benci.

"Harusnya lo yang lepasin tangan Dea!" Tegas Aldi.

Angga tertawa mengejek. "Lo siapa-nya Dea haa!?" Tanya Angga menantang.

"Dea ikut aku!!" Perintah Aldi tegas.

"Jangan mau De! Lo mau sakit hati lagi??"

Dea terkejut dengan yang diucapkan Angga padanya. Jadi Angga sudah mengetahuinya? Apa cowok ini berpura-pura percaya tadi? Memikirkannya membuat Dea jadi malu. Cewek murahan!! Batin Dea menjerit.

"Aku ikut Aldi aja kak," putus Dea menunduk.

Angga tersentak dengan jawaban Dea. Dengan terpaksa Angga melepaskan tangannya, dan beralih menatap manik hitam mata Dea. "Kalau lo butuh seseorang lihat kebelakang ya, gue akan selalu ada saat lo butuh bantuan." Angga tersenyum kecut.

Dea mengangguk-kan kepalanya tanda mengerti. Dan Aldi dia tersenyum bangga karna Dea nemilihnya. Aldi membawa Dea pergi meninggalkan Angga yang menatap Dea kecewa.

● ● ●

"Aldi pasti suka deh kue buatan aku," gumam Nesya memperhatikan kotak makan yang berisikan kue-kue lucu.

"PIPIN AMWAR KALIAN NGAPAIN DISINI??"

Kedua sejoli yang diteriakkan namanya terkejut hebat, Pasalnya mereka tadi hampir berciuman. Anwar memilih mundur dan menjauh dari Pipin sambil bersiul seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Sedangkan Pipin gelagapn ditatap Nesya seperti itu.

"Anu.. itu.. anu," ucap Pipin salah tingkah.

"Hayoo kalian lagi ngapain haa!?" Tanya Nesya menuntut.

"Ngapain kalian dikelas berduaan,  MAU ITU YA!!" Tuduh Nesya yang membuat Anwar batuk.

"APA?? KITA GAK NGAPA-NGAPAIN KOK. iyakan war," ucap Pipin membela diri.

"IYA!! KITA CUMAN HAMPIR, MASIH BELOM. LO SIH TIBA-TIBA DATANG UDAH KAYAK KUNTILANAK." ucap Anwar yang mendapatkan tatapan garang dari Nesya. "Ehh, maap maap. Kayak princess maksudnya." Cengir Anwar.

● ● ●

"De,"

"Hum," Dea masih menundukkan kepalanya.

"Lo suka Angga!?" Tanya Aldi dingin.

"ENGGAK!! SIAPA BILANG," ucap Dea membela diri. Gue sukanya sama lo Al. Lanjut Dea membatin.

"Jauhin dia!" Singkat padat dan jelas tapi membuat relung hati Dea tidak terima dengan perintah Aldi.

"Kenapa?" Dea memberanikan diri menatap manik hitam kelam milik Aldi. Mata yang selalu membuat Dea jatuh cinta dan mata yang entah melihat Dea seperti apa.

"Gue gak suka," ucap Aldi masih dingin.

"Lohh, kenapa?"

"Gue gak suka Dea!!" Geram Aldi.

"Iya! Tapi kenapa? Dia orangnya baik kok," ucap Dea menantang Aldi.

"GUE GAK SUKA!! LO NGERTI GAK SIH!!" ucap Aldi membentak Dea. Mata Dea berkaca- kaca melihat kemarahan Aldi. "Maaf De, gue.." Aldi mencoba memegang tangan Dea namun ditepis oleh gadis itu.

"Kamu punya Nesya! Aku cuman deket sama kak Angga. Kita gak pacaran, kenapa kamu jadi semarah ini?" Tanya Dea rapuh.

"Gue cuman gak suka liatnya De. Tolong ngertiin gue, please." Mohon Aldi menatap Dea sendu.

Dea menunduk. "Apa aku harus ngertiin kamu? Kamu bahkan gak pernah ngertiin aku Al," ucap Dea lemah.

"ALDI." Panggil Nesya berlari kearah Aldi.

"Nesya jangan lari nanti jatuh," ucap Aldi berjalan mendekati Nesya dan mengabaikan Dea.

"Aku bawain kamu kue buatan aku, cobain deh pasti kamu suka."

"Aku cobaain ya." Aldi memakan kue yang berbentuk hati. "Enak kok Sya manis kayak kamu," ucap Aldi mengunyah kue Nesya.

Nesya tersenyum manis. Lalu dia beralih menatap Dea yang berdiri kaku. "Ehh Dea. Kamu disini juga," ucap Nesya sinis.

"Iya Sya," ucap Dea kikuk. "Aku duluan ya."

"Tunggu dulu De. Nih buat kamu satu potong kue spesial buat orang jomblo biar cepet dapet jodohnya dan gak akan ganggu hubungan orang lain." Ucap Nesya tersenyum palsu.

Dea menerimanya dengan perasaan yang campur aduk. Dia tau sekarang pasti Nesya membencinya. Sahabat kecilnya sekarang sudah hilang karna kebodohannya.

Seorang sahabat akan terlihat seperti orang asing setelah mereka memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh sahabat lainnya dalam artian sombong!!

"Iyah, aku duluan ya Al Sya." Dea mengambil kue yang diberiksn Nesya. Lalu pergi begitu saja.

Dea memperhatikan kue yang dia ambil dengan senyum sendu, kue yang berbentuk bintang sama persis dengan waktu pertama kali Dea dan Nesya bertemu. Saat itu mereka masih duduk di sekolah dasar kelas tiga. Dea yang waktu itu menangis karna merasa lapar dan menatap lemah Nesya yang sedang makan kue, Nesya yang tidak tega memberikan kue berbentuk bintang pada Dea. Sejak itulah mereka berteman dan sekarang menjadi sahabat. Namun karna kebodohan Dea sekarang Nesya mulai membencinya. Apa kue bintang ini pertanda berakhirnya hubungan mereka. Apa Nesya memutuskan hubungan mereka?

● ● ● ●

See you next time🍒

👇🌟ya😊

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!