^^^Aku sedang melihatmu sambil menahan nafas, seperti dunia yg berhenti. Meski kamu tidak dapat melihat diriku.^^^
^^^-Dea-^^^
Drrttt... drtttt.....
Seorang perempuan meraba raba nakasnya, mencari Handphone-nya yang sedari tadi terus-terusan berdering.
Dia mengernyitkan dahinya saat melihat 8 panggilan tak terjawab dan 4 SMS yg masuk dari sahabatnya Nesya.
"MAMPUS! GUE TELAT, BUNDA!!" teriaknya.
Gadis itu langsung bangkit dan pergi ke kamar mandi.
"Dea mandi nggak ya? Kalau mandi ntar telat lagi, Dea cuci muka aja deh." Kebiasaan Dea yg selalu menjadi jalan pintas.
Hampir lima menit Dea dikamar mandi. Setelah selesai Dea langsung menggunakan seragamnya, Dea hanya menyanggul tinggi rambutnya yang belum disisir. Lalu turun kebawah.
Dea celongo mencari Bunda nya.
"BUNDA...Semua orang kemana sih? Bunda juga kemana? kok Dea ditinggal sendiri." Dea hanya menghembuskan nafasnya, sudah menjadi kebiasaannya ditinggal sendiri.
Dea pergi ke sekolah menggunakan angkot, yg isinya kebanyakan emak-emak yang mau pergi ke pasar.
...● ● ●...
Nafas Dea nampak ngos ngosan, karna dia harus berlari saat gerbang sekolah mau ditutup.
Untung pak satpam mau berbaik hati pada Dea, Pak satpam mempersilahkan Dea untuk masuk.
Setelah mengucapkan terimakasih Dea pun masuk ke perkarangan sekolah.
"Loh, semua orang pada kemana? Masa iya sih ninggalin Dea, udah cukup keluarga Dea aja yg kayak gitu," ucap Dea dramatis.
Dea mengeluarkan ponselnya dan melihat SMS dari sahabatnya, Nesya.
"OMG, hari ini hari pertama MOS aduh mati deh gue." Dea berlari menuju lapangan.
Sesampainya dilapangan Dea langsung menjadi pusat perhatian.
Bukan karna terpesona sama Dea, hanya saja mereka takjub sama Dea karna telat 1 jam dihari pertama masa orientasi siswa.
"Hey, kamu... kesini cepat!" Perintah seorang anggota osis cewek, namanya Nina salah satu anggota osis yang terkenal sombong dan ditakutin semua siswa dandanannya mengalahkan artis holywood, menor euy.
Dea langsung berlari mendekati kakak osis itu.
"Maaf kak, Dea nggak sengaja telat kok Dea puny-" Belum sempat Dea menyelesaikan ucapannya, sudah dipotong oleh Nina.
"Disini nggak terima alasan ya! Kalau telat ya telat aja, nggak usah ngeles. Udah jelek sok-soan telat lagi. Mau jadi apa kamu ha?!" semprot Nina.
"Mau jadi Pramugari kak. Doain aja ya kak, supaya cita-cita Dea tecapai," jawab Dea dengan semangat 45.
"Lo nantangin gue ya!?" tantang Nina melotot, buku jarinya sudah memutih menahan amarah.
"Enggak! Dea nggak mungkin nantangin kakak kelas sendiri. Ntar Dea dikutuk lagi jadi batu, kan Dea takut." alih Dea.
"Mata kakak kenapa? kok kayak mau keluar gitu. Ih mata kakak hebat deh bisa gitu, Mata Dea kok nggak bisa ya?" Lanjut Dea. Mencoba membesarkan matanya yang bulat.
Membuat semua orang yang tadi mendengar perdebatan mereka jadi tertawa, ada yang monyoraki dan ada yang diam, cari aman. Bukan apa-apa semua orang sudah tau siapa Nina saat gadis itu memperkenalkan dirinya tadi yang tidak lupa menyebutkan bahwa orang tuanya salah satu donatur terbesar di sekolah jadi tidak ada yang berani padanya.
Tiba tiba tangan Dea ditarik oleh seorang cowok. Dia adalah Ketua osis di SMA Jayapurnama, terlihat dari nametag yang dia pake.
"Ikut gue!"
"Lo harus dihukum karna udah telat dihari pertama MOS! Hukuman lo bersihin Toilet cewek. Semuanya wajib bersih. Jangan ada yg nggak bersih, ngerti!" ucapnya datar.
"Wajib bersih ya kak? Dea nggak bisa kerja nanti tangan Dea lecet gimana? Emang kakak mau tanggung jawab?
Kalau Dea pingsan karna kecape'an gimana?" bohong Dea. Mengeluarkan puppy eyes-nya. Berusaha bebas dari hukumannya.
"Ck, Lo banyak bacot ya jadi cewek. anak siapa sih lo?" tanyanya kesal.
"Anak bunda sama ayah... mungkin," ucap Dea tampak berfikir.
"Sekarang lo bersihin nih Toilet semuanya!" Selesai mengucapakan itu kakak ketos itu pergi. Meninggalkan Dea yang melongo.
"Ih nggak tanggung tuh kakak ketos ngasih hukuman. WC nya banyak banget dah," ucap Dea menghentakkan kakinya kesal.
Tanpa pikir panjang lagi, Dea pun mulai membersihkan Toilet itu.
Sudah hampir 30 menitan Dea membersikannya, Dea merasa tenggorakannya kering dan tangannya terasa pegal karna harus menggosok toilet.
Tinggg
Dea meronggoh ponselnya yg berbunyi, dia pun membuka notif di Instagramnya.
Dia melihat foto keluarganya yg tersenyum lebar, tanpa ada dia digambar itu. "my funfamily vacation💖." Caption yg Dea baca berulang-ulang dalam hati.
"jadi mereka pergi liburan!?" Dea tersenyum kikuk, hatinya sakit keluarganya tidak memberitahunya, bahkan tidak bertanya apakah Dea ingin ikut atau tidak untuk sekedar basa basi.
"Dea kok nggak diajak ya?" Dengan ragu Dea mencoba menelfon Bundanya, panggilan pertama masuk tapi tidak diangkat panggilang kedua tidak juga dan panggilan ketiganya......
"Ya?"
Dea tersenyum, mendengar suara Bundanya adalah hal yang menyenangkan baginya.
"Bundaa! hari ini Dea pertama MOS loh! Tau gak Bun? Dea telat terus dihukum bersihin toilet bau banget Bunda, huhuu." Dea memulai aksi curhatnya dengan manja walaupun Dea tau respon apa yang akan dia dapatkan.
"Oh, lalu?"
Masih mempertahankan senyumannya, "Sekarang Bunda lagi dimana? Dea kangen tau! Kalian lagi liburan ya?Dea liat Postingannya Kak Syella."
tuuttt
seperti biasa Bundanya tidak suka ditelfon.
Hati Dea sakit, dia sudah tidak bisa lagi membendung air matanya. Dia pun berlari keluar toilet, pergi ke taman sekolah mungkin cocok untuk menenangkan perasaannya.
Sesampainya Dea di taman, tanpa sengaja Dea melihat Nesya dan Bima berpelukan. Hatinya semakin sakit melihat pemandangan itu.
Bima yang notabennya cowok yg dikagumi oleh Dea, dan tidak dipungkiri juga memiliki rasa pada Bima. Dia sudah lama memendamnya waktu mereka satu kelas di SMP.
Dea tidak mau mengganggu kebahagiaan mereka, Dea pergi kebelakang sekolah yang dia yakini tidak akan ada orang.
Sesampainya disudut belakang sekolah, Dea langsung luruh dan menangis sejadi jadinya. Dia memang gadis yang lemah, entahlah hari ini dia merasa sedih. Dea tidak tau lagi harus bagaimana, keluarga yg tidak mau mengganggapnya ada dan sahabat kecilnya yang juga menusuknya.
"Nesya kok jahat sih sama Dea? Emang Dea punya salah apa sama Nesya?" Tangis nya kembali pecah, saat dia mengingat bagaimana antusiasnya dia bercerita ke Nesya tentang dia yg menyukai Bima. Bahkan Nesya juga mensupportnya.
"Nih," ucap seorang cowok.
Dea langsung mendongak, melihat siapa yang memberikan plester padanya.
Dea melihat cowok itu dan plester nya bergantian, lalu dia mengernyit bingung. "Plesternya buat apa? Dea nggak luka kok," jawab Dea bingung.
"Ini buat ditempelin ke hati lo, biar nggak sakit lagi." kata cowok itu memberikan plester pink bermotif doraemon ketangan Dea, lalu pergi meninggalka Dea yang masih melongo.
Dea menatap plester itu lama dan tersenyum. "Aneh." kata yg keluar dari mulut Dea.
...● ● ● ●...
Note: ceritanya ganjeng harap dimaklumi :)
Maaf ya kalau typo dan jangan lupa kasih votenya dan ninggalin jejak.
So jangan bosann ya sama ceritanya.😊
#Salam sayang👄
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments