SAHABAT OR PACAR

Nesya merasa aneh dengan sikap Aldi, sejak kemaren dia selalu termenung. Dan juga Dea, dia juga seperti menghindari Aldi. Ada apa dengan mereka berdua? Apa mungkin mereka selingkuh di belakang Nesya?

Ahh, tapi itu tidak mungkin.

Seperti sekarang Aldi sedang bersama dengan Nesya tapi pikirannya entah kemana.

"Di?" Hening Aldi masih sibuk dengan pikirannya.

"Aldi aku mau pulang!"putus Nesya dia lelah berbicara sejak tadi tapi Aldi tidak menanggapinya, cowok ini hanya mengaduk aduk bakso tanpa berniat ingin memakanya.

Masih hening!

Nesya seperti ingin menangis. "ALDI!"

"Ehh, kenapa Sya?" Tanya Aldi panik saat Nesya meneteskan bulir bening di pelupuk matanya.

"Kamu kenapa sih Di?" Nesya kembali terisak.

Aldi merasa bersalah atas sikap nya yang tidak mau menanggapi celotehan kekasihnya. "Maaf Sya, aku lagi banyak masalah."

"Kamu bisa cerita sama aku, jangan memendamnya sendiri Di. Aku pacar kamu aku berhak tau!" Aldi meraih tangan Nesya untuk menenangkan gadisnya.

"Kemaren Angga bilang kalau....."

"Kalau apa?" Tanya Nesya tak sabaran.

Aldi mendesah pelan. "Dia bilang Dea suka sama aku Sya."

Nesya bungkam. Dea menyukai kekasihnya? Sejak kapan? Dea keterlaluan!

"Tapi gue gak percaya kok Sya. lo tau kan Angga itu musuh abadi gue, gak mungkin dong gue percaya gitu aja sama omongannya." Lanjut Aldi.

Nesya kambali berfikir, mencerna ucapan Aldi. Kalau Aldi tidak percaya kenapa dia selalu memikirkannya? Dan kenapa sikap Dea seperti itu?

"Ntar malam kita ngedate yuk," ucap Nesya tersenyum.

"Oke, mau di jemput jam berapa? Ajak Dea sekalian ya." Aldi kembali memakan baksonya yang sudah dingin.

"Iya."

● ● ●

Dea merasa tidak enak sekaligus takut akan jadi obat nyamuk dalam hubungan Aldi sama Nesya. Tapi bukan Nesya namanya kalau tidak bisa membujuk seorang Deaninda untuk pergi bersamanya.

"Siap De?" tanya Nesya tersenyum.

"Aku gak usah ikut ya Sya. Aku takut," ucap Dea gugup.

Nesya memandang Dea dari atas sampai bawah lalu dia tersenyu. "Lo gak Pede ya?"

Dea mengangguk mengiyakan ucapan sahabatnya. Nesya tertawa melihat ekspresi sahabat kecilnya ini.

"Sini gu bantu," ucap Nesya membuka lemari pakaian Dea. Nesya mengambil gaun selutut dengan lengan yang pendek dan corak bintik-bintik hitam yang menambah kesan cantik dan natural pemakainya.

"Ganti baju kamu!" Nesya menyondorkan gaun yang dia pilih.

Dea mengambilnya. "Ini pendekan Sya," Dea mengembalikan gaun ke lemarinya.

Nesya mengambil kembali gaun itu dan menyerahkannya pada Dea, gadis manis itu mendorong Dea masuk ke kamar mandi untuk mengganti pakaian. "Aku gak mau tau pokoknya pake De, oke!" Nesya tertawa melihat Dea yang pasrah mengganti pakaiannya.

Selang beberapa menit Dea keluar daru kamar mandi dengan sudah memakai gaun putih bercorak bintik-bintik hitam itu. "Gini?" tanya Dea pada Nesya.

"Tuh kan cantik," Nesya memutar badan Dea dengan bahagianya. "Kayaknya ada yang kurang deh!?" Nesya mengambil tali pita berwarna hitam. "Pake ini ya."

"Buat apa?" tanya Dea penasaran.

Nesya mengikat tali pita ke pinggang ramping Dea yang menambah kesan cantik dan natural. "Bagus kan?!"

Nesya mundur kebelakang dan memperhatikan penampilan Dea. "Lepas ikat rambut kamu De!"

"Hah?"

Nesya kembali mendekati Dea dan melepaskan ikat rambut biru Dea. "Malam ini aku yang dandanin kamu!"

Tanpa menunggu persetujuan Dea, Nesga kembali menyisir rambut panjang Dea. Memberikan sedikit bedak dan memakaikan lipstik ke bibir mungil Dea.

"Pake ini ya?!" Nesya menyondorkan sebotol Maskara.

"Aku gak bisa pake itu," ucap Dea. "Pakein," lanjut Dea nyengir.

Nesya tersenyum dan langsung memakaikan sahabatnya maskara. "Perempuan itu harus bisa dandan De. Nanti kalau kamu punya pacar dan dia ngajak jalan, kamu harus terlihat cantik supaya dia tambah sayang sama kamu." Celoteh Nesya.

Dea mengangguk, yang membuta maskaranya berantakan. "Loh kok jadi gini?"

"DEA! Jangan gerak dulu," Nesya kesal dengan tingkah sahabatnya ini. "Kan jadi ribet bersihinnya, kamu sih" lanjut Dea mengambil pembersih make up.

"Maaf Sya," kekeh Dea. Nesyq tertawa melihat tingkah sahabatnya ini.

Mereka berdua tertawa bahagia. Setelah selesai Nesya tersenyum melihat maha karya yang dia buat pada wajah Dea. "Kamu cantik banget De, selama ini ketutup karna kamu gak pernah make up," ucap Nesya tersenyum bangga.

"Bagus," Dea memberi komentar pada wajahnya.

Nesya mengambil handfhonenya. "Kita foto dulu," ujarnya.

Mereka berdua mengambil potret wajah mereka dan tersenyum puas. "Upload ya!"

Titt titt

"Itu kayaknya Aldi udah datang Sya," ucap Dea mengintip dari jendela kamarnya.

"Yaudah, kita turun yuk." Mereka berdua turun dengan perasaan senang kecuali Dea yang merasa gelisah.

"Hai Di," sapa Nesya.

"Hai," ucap Aldi tersenyum.

"Hai Al," sapa Dea tersenyum kikuk.

Aldi terpana dengan penampilan Dea. "Cantik,"

"Siapa?" tanya Nesya.

Aldi menatap lurus mata Dea lama yang juga dibalas Dea. Mereka berdua terhanyut oleh tatapan yang mengisyaratkan kerinduan.

Nesya melihat mata Aldi yang tanpa henti menatap sahabatnya. Sedikit nyeri dihatinya namum dia menepis kuat kuat pikiran yang  membuat hatinya semakin nyeri.

"Hei, ayuk kita jalan," ucap Nesya menyadarkan Dea dan Aldi.

"Yuk," ucap Aldi berbarengan dengan Dea.

Mereka masuk ke dalam mobil Aldi. Dengan Nesya yang duduk dideoan sebelah Aldi yang menyetir. Dea duduk dibelakang dengan gelisah dan rasa gugup.

Nesya berceloteh panjang yang sedikit ditanggapi Aldi yang selebihnya di tanggapi Dea. Aldi selalu melihat kaca beoakang untuk melihat Dea. Dia suka melihat Dea malam ini.

Nesya menyadari sikap Aldi yang selalu mencuri curi pandang dengan Dea. Dan Dea yang gugup saat Aldi tersenyum padanya. "Apa Aldi menyukai Dea?" Monolog Nesya menunduk.

Mereka sampai di sebuah kafe yang bernama cahaya indah yang terbilang mewah, tak heran disini banyak yang menghabiskan uang untuk menyenangkan hati pasangannya. Pemandangan disini indah dengan ditemani lampu yang redup yang membuat cahaya bulan masuk menerobos kafe ini.

"Kita duduk dimana?" tanya Nesya melihat sekeliling.

Hening tak ada jawaban. Nesya melihat kebelakang dan melihat Aldi dan sahabatnya saling bertatapan lagi. Seharusnya dia tidak melihatnya!

"Ekhem," ucap Nesya mengalihkan pandangannya. "Kita duduk dimana Di?" Lanjutnya.

"Aku udah pesen tempat kok, yuk."

Aldi melewati Nesya yang berada didepannya. Nesya tersenyum kecut, malam ini Aldi seperti mengabaikan keberadaannya.

"Yuk De," ucap Nesya memaksakan senyumnya.

Dea menyadari senyum Nesya, dia merasa bersalah karna merusak dinner sahabatnya ini. Kemarin dia bertanya kenapa Nesya mengajaknya makan malam dengan Aldi.

Flashback

"Kalian mau dinner?" tanya Dea.

Nesya tersenyum. "Iya De, ikut ya!" Pintanya memelas.

"Inikan dinner kalian kenapa ngajak Dea," tanya Dea bingung.

Nesya menghembuskan napasnya pelan. "Aldi yang nyuruh ngajak kamu."

Flashback off

"Mau makan apa De?" tanya Aldi saat mereka duduk di kafe.

Dea melihat Nesya yang menunduk. "Aku samaan aja sama Nesya."

"Mau makan apa Sya?" tanya Aldi menggenggam tangan kekasihnya.

"Aku sphagetti aja Al."

Aldi teringat saat dia dan Dea makan bersama dan juga ditemani Raja.

"Oke tiga sphagetti ya?!"

Mereka bertiga makan dengan hening. Dan Aldi yang masih memperhatikan Dea.

"Hekk." Dea cegukan.

"Kenapa De?" tanya Nesya.

"Hekk." Dea kembali cegukan.

Dengan cepat Aldi menyondorkan air putih pada Dea dan membantu gadis itu untuk minum. "Udah enakan?" tanya Aldi.

Nesya terkejut dengan apa yang dia lihat, hatinya nyeri melihat pemandangan ini. "Aku kesana dulu ya!" Putusnya, dan pergi meninggalkan Aldi dan Dea.

"Sya," panggil Dea, namun Nesya tidak menjawab dan pergi menjauh.

"Aku nyusul Nesya dulu." Dea pergi menyusul Nesya yang menuju kolam berenang.

"Sya, tunggu."

Nesya tidak menanggapinya dan lebih memilih untuk pergi.

"Nesya kamu salah paham!" Nesya berhenti saat Dea meraih tangannya.

"Kamu kenapa sih Sya?" tanya Dea mengusap air mata Nesya.

"Kamu suka kan sama Aldi!?"

Dea bungkam.

"Iyakan!?" Nesya menatap nyalang Dea yang ada dihadapannya. "Sejak kapan?" tanya nya lagi.

"A-akuu," gugup Dea.

PLAKK

Dea terkejut saat Nesya menamparnya, bulir bening jatuh membasahi pipinya terasa panas.

"Kamu tega ya sama aku, Aldi itu pacar aku!" Tekan Nesya melotot pada Dea. Dia sudah tidak peduli siapa Dea.

"Jangan coba-coba menggodanya!!"

"Aku gak pernah goda dia Sya, kamu salah paham," ucap Dea mencoba menggapai tangan Nesya.

Dea sudah tidak peduli nyeri di pipinya akibat tamparan sahabatnya Nesya.

Nesya menepis tangan Dea kasar. "Gue benci lo!!"

"Sya," Dea memegang kedua tangan Nesya. "Gue gak suka sama Aldi Sya, kamu salah paham."

Nesya memberontak dari Dea, dia mencoba melepaskan lengannya dari tangan Dea.

"Sya hati-hati nanti kamu jatuh," ucap Dea berusaha menarik Nesya menjauh dari kolam berenang. Namun Nesya mendorong Dea yang mengakibatkan dia sendiri jatuh kedalam kolam.

Nesya masuk kedalam kolam. "Dea kaki aku kram!"

Dea ingin menolong Nesya namun dia tidak bisa berenang dan juga kolam ini sangatlah dalam, Dea takut.

Bersamaan dengan itu Aldi datang dan malah mengira Dea mendorong Nesya masuk kedalam kolam, dia salah paham. "Nesya." Dengan cepat Aldi meloncat kedalam kolam untuk menyelamatkan kekasihnya.

"Sya," ucap Dea takut, saat melihat Nesya tidak sadarkan diri.

Aldi memopong badan Nesya dan membaringkannya ditepian kolam. Aldi menekan nekan pernapasan Nesya, dan dengan sigap Aldi mencium bibir ranum Nesya untuk memberikan bantuan pernapasan.

Hati Dea nyeri melihat Aldi yang mencium Nesya di depannya. Percayalah Dea ingin terlihat biasa-biasa saja namun tetap saja hatinya tidak bisa menolak untuk terluka.

"Uhuk uhukk." Nesya sadar dan langsung duduk.

Aldi memeluk tubuh Nesya. "Kamu gak papa kan? Ada yang sakit?" Tanya Aldi khawatir.

"Aku gak papa kok Al," Nesya tersenyum.

Aldi menatap Dea marah. Dea mematung, tidak tau harus berbuat apa.

"Kamu yang dorong Nesya?" tanya Aldi mengalihkan pandangannya dari Dea.

"A-aak-aku"

"Udahlah Di, Dea gak sengaja kok." Nesya memeluk Aldi. "Aku sayang kamu!" Lanjutnya.

Dea ingin membela diri namun lidahnya kelu. Dia tidak mau membuat Aldi salah paham.

"Gue kecewa sama lo!" Aldi membopong badan Nesya ala brydel style, dan meninggalkan Dea yang mematung.

● ● ● ●

See you next time🍒

🌟👇😊

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!