Silahkan klik bintangnya ya. Satu bintang dari kalian membuat seribu kupu kupu terbang diperut author.🍒
...● ● ●...
Pagi ini Dea berencana akan pergi marathon dengan Aldi. Kemaren Aldi mengajaknya berolahraga. Untuk menghilangkan stress dan membangkitkan mood.
"Dea pake baju apa ya?"
Dea masih sibuk memilih baju yang akan dia kenakan. Ini jelas tidak seperti Dea, biasanya dia akan tampil apa adanya karna dia tidak suka hal yang menurutnya ribet. Dea harus tampil cantik di depan Aldi, menurut tips mendekati cowok yang dia baca di salah satu web semalam "jika anda ingin mendekati seseorang anda harus tampil beda dan memukau. Buat dia memandangmu dengan tatapan memuja." Kira kira seperti itulah yang Dea baca semalam.
Dea memilih memakai sweether dan celana training. Dia mengolesi liptin pada bibir pucatnya. Setelah dikira cukup, Dea-pun berangkat. Dia akan menemui Aldi di sebuah taman dekat panti jompo.
Dea duduk di salah satu bangku, dia memperhatikan penampilannya melalui kamera HP-nya.
Tidak lama Aldi datang dengan membawa anak kecil dipangkuannya.
"Udah lama ya De?" tanya Aldi tersenyum.
"Baru dateng kok Al," ujar Dea membalas senyum Aldi. "Ini anak siapa?" tanya Dea, mengambil alih anak kecil itu.
Dengan senang hati Aldi memberikan keponakannya pada Dea. "Anak kita."
Dea terkesiap mendengarnya, dia tersenyum malu. "Ngaco kamu."
"Anak kakak beda Bokap De," jawab Aldi terkekeh.
Dea mencubit gemes pipi anak kecil itu."Namanya ciapa?" tanya Dea, menirukan gaya bicara anak kecil.
"Nama aku Raja Tante, umurku empat tahun," jawab Aldi, menirukan gaya bicara Raja.
"Hai Raja nama tante Dea. Salam kenal ya," ucap Dea nenjulurkan tangannya.
"Aku Laja tante," ujar Raja menyalami tangan Dea.
"Pacal om ya?" tanya Raja pada Aldi.
Aldi terkekeh pelan. "Bukan, Tante Dea temen Om," jawab Aldi pelan.
Lain dengan Dea yang berharap Aldi mengatakan Iya. "Tante bukan pacarnya Om Raja," terang Dea.
"Maaf ya De, kek nya kita gak jadi Marathon. Raja gak ada temennya." ucap Aldi menyesal.
Dea tersenyum hangat. "Gak papa kok Al. Tapi sebagai gantinya seharian ini aku boleh main sama Raja kan?"
"Horee, Laja bita main tama tante cantik," ujar Raja memeluk Dea.
"Om nya gak dipeluk juga nih?" ucap Aldi yang membukak tangannya siap untuk dipeluk.
Raja anak manis yang berumur empat tahun itu menghambur dipelukan Aldi.
Pemandangan yang membuat Dea menginginkan anak dan suami yang harmonis seperti ini. "Raja udah makan belom?" tanya Dea, jongkok untuk menyamai tinggi Raja.
Raja menempelkan jari mungil ke bibirnya. "Kalau makan malam Laja udah tan, kalau pagi ini belum. Laja gak dikasih makan tama om," ucap Raja mengadu.
"Raja udah sarapan roti tadi," ucap Aldi membela diri.
"Talapan tama makan pagi beda Om," ujar Raja.
Aldi mendengus, "apa bedanya? Sama sama dikunyah kok."
"Pokoknya beda Om," ucap Raja menghentakkan kakinya ditanah.
Dea hanya tersenyum melihat perdebatan kecil antara Om dan keponakannya. "Yaudah sekarang kita cari makan dulu yuk," saran Dea.
Raja melentangkan tangannya pada Dea. Mintak di gendong. Dengan senang hati Dea mengendong Raja, sayang.
"Jangan repotin Tantenya Ja," ujar Aldi tidak enak. Aldi berniat mengambil alih Raja dari pangkuan Dea.
Dengan cepat Raja menguatkan pelukannya pada Dea. "Gak mau! Laja mau di gendong Tecan aja."
"Tecan?" beo Dea.
"Apaan tuh?" tanya Aldi bingung.
"Tante cantik," jawab Raja, menguatkan pelukannya lagi.
Aldi terkesiap mendengarnya. "Kecil kecil udah jago gombal ya," ucap Aldi geli.
Dea cengengesan mendengarnya antara bahagia sama geli.
Mereka-pun menaiki mobil Aldi yang tadi dia bawa menuju kesini. Mereka bertiga duduk di kursi depan, dengan Raja yang duduk di paha Dea.
Setelah sampai di kafe, mereka turun dengan Raja yang masih menempel pada Dea.
"Capek ya De?" tanya Aldi.
"Gak kok."
"Capek bilang ya! Raja biasanya gak pernah secepet ini deket sama orang yang baru dia kenal," ujar Aldi jujur.
Dea hanya mengangguk dan tersenyum, sebagai jawabannya.
Mereka duduk di pojok samping dekat kolam ikan.
"Mau pesen apa De?" tanya Aldi melihat menu.
"Aku samain aja sama kamu Al. Raja mau makan apa?"
"Tpagetthi," ucap Raja, memainkan buku menu.
"Oke. Mbak! Saya pesen Spagetthi tiga, minumnya jus jeruk dua sama susu rasa strowberry satu," ucap Aldi pada pelayan kafe.
"Oh iya De, hal yang mau aku omongin kemaren udah inget nih," ucap Aldi bangga.
Dea tersenyum. "Apa?" tanya Dea penasaran.
"Kemaren Nesya putus sama Bima. Tau gak De? Bima ketahuan selingkuh di depan Nesya. Sontak aja Nesya marah, dan mutusin Bima saat itu juga," ucap Aldi semangat.
"Terus, gimana?" ucap Dea berpura pura penasaran. Dea sudah tau arah pembicaraan ini. Dan memilih untuk menutup rasa cemburunya.
Tangan Aldi mengepal kuat. "Sialan tu orang, dia udah buat Nesya nangis berjam jam De. Gue ngerasa kasian sama dia, udah segitu sayangnya dia sama Bima malah diselingkuhin. Untung aja Nesya sama gue. Jadi dia bisa minjem dada gue buat numpahin air matanya." cerita Aldi.
"Bagus dong, itu artinya lo udah bisa deketin Nesya," ucap Dea berpura pura senang. Hatinya menangis, bahkan terluka mengucapkan kata itu.
Aldi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Iya De, gue juga udah mulai deketin dia. Nesya orangnya friendly, jadi gak susah buat deketin dia."
"Tapi gue juga masih butuh bantuan kamu De, please," ucap Aldi memohon.
Dea hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Dea mengalihkan pandangan matanya kearah Raja yang sedang melihat ikan di kolam. Dea sudah tau resiko dari mencintai seseorang yang mencintai orang lain.
Dea masih bisa berjuang, Dea tidak akan mudah menyerah. Dea tidak akan melepaskannya, tidak setelah dia melepaskan Bima untuk Nesya. Dia berhak bahagia dan dia juga berhak memperjuangkan cintanya.
"Ini makanannya, selamat menikmati," ucap Pelayan itu sopan.
"Terimakasih," ucap Aldi dan Dea barengan.
"Selamat makan Dea cantik," ujar Aldi tersenyum.
"Selamat makan Raja," ujar Dea mengabaikan Aldi.
"Telamat makan Tecan."
"Gue?" tunjuk Aldi pada dirinya.
"Abaikan," ucap Dea pada Raja, lalu tertawa.
Aldi cemberut, dan mulai memakan spagetthinya. Hening! Mereka sibuk mengunyah mangkanannya. Tapi Dea masih memikirkan perkataan Aldi. Ucapan Aldi berputar dikepalanya seperti kaset rusak.
● ● ● ●
Note: Tumben cepet up😂 menulis itu tergantung mood sih.
Gak akan bosan buat ngingetin kalian buat pencet bintangnya.
#sayang kalian👄
Pencet 👇bintang gak bayar kok.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments