Mengapa Suamiku?

Mengapa Suamiku?

Bab 1

KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹

💐 HAPPY READING 💐

"MAMA," Panggilan nyaring itu mengalihkan perhatian raline yang sedang asik dengan segala bumbu dapurnya. Wanita itu berbalik dan menatap putri semata wayangnya yang kini berlari dengan wajah cemberut.

"Kenapa sayang?" Tanya raline lembut sambil mengusap rambut Grizelle atau yang biasa di panggil izel itu.

"Mora jahat. Dia hancurkan lego ijel," jawab izel mengadu pada sang ibu.

"Mora mau ikut main sama ijel, nak," Ucap raline mencoba memberi pengertian.

"Tapi mora ganggu, mama," Ucap anak itu lagi dengan menghentakkan kakinya ke lantai menyalurkan kekesalannya. Dia kesal karena sang mama lebih membela mora.

"Mora itu kucing. Dia adalah hewan. Cara mora ngajakin izel main ya dengan begitu, nak. Gimana nanti kalau mora murung dan dia sedih kalau gak diajakin main. Mau nanti mora nya mama balikin ke tempat kucing aja?" Tanya raline.

Izel menggeleng kuat. Tentu dia tidak mau jika mora kembali ke tempat dia membeli kucing itu. Hanya mora temannya di rumah ini. "Jangan, ma," Jawabnya lembut dengan tatapan sendu.

Raline tersenyum. Dia bersimpuh untuk mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan izel. Tangan kanan raline terangkat mengusap lembut rambut gadis kecilnya. "Sekarang izel lanjutin mainnya, ya. Kalau mora ganggu, coba izel ajak ngobrol. Walaupun mora gak bisa jawab, tapi dia paham apa yang izel bilang," Ucap raline dengan senyum terpatri di wajahnya.

Izel mengangguk. Mamanya memang selalu bisa memberinya ketenangan. Bagi izel, raline adalah penyejuknya. Saat dia tidak tenang, maka pelukan raline adalah obatnya.

"Ba-"

"Assalamu'alaikum," Ucapan salam itu menghentikan bibir raline yang sudah terbuka untuk menjawab perkataan raline.

Keduanya serentak menoleh ke arah pintu. izel menatap dengan senyum semangat sedangkan raline yang tersenyum kecil. Entahlah, jika suaminya pulang harapannya seolah hilang begitu saja. Izel berbalik dan berlari menuju ruang tamu.

"PAPA," panggil anak itu dengan berlari dan langsung memeluk kaki tegap lelaki itu.

Athar tersenyum. Dia meletakkan tas kerjanya di sofa ruang tamu dan membungkukkan badan untuk mengambil tubuh izel dan menggendongnya.

"Jawab salam papa dulu, nak," Ucap athar menatap ijel.

"Waalaikumsalam, papa," Ucap izel patuh.

Raline yang melihat itu tersenyum. Dia bersyukur karena athar bisa menyayangi anak mereka dengan sepenuh hati. Salah satu ketakutannya tidak terjadi. Saat hamil izel, raline takut jika anaknya tidak akan mendapat kasih sayang dari Athar karena raline sadar bahwa pernikahan mereka hanya atas keinginan raline.

Ya, raline dan athar menikah atas keinginan raline. Raline yang sangat menyukai athar memaksa kedua orang tuanya untuk membuat perjodohan antara dirinya dan athra. Kedua orang tua athar yang juga menyukai raline menyetujui semuanya tanpa bertanya terlebih dahulu keinginan athar  athar yang dibungkam dengan kekuasaan keluarga raline hanya menurut. Pernikahan ini dia setujui agar kerjasama perusahaannya dengan perusahaan keluarga raline tetap berjalan.

Satu bulan pernikahan, raline menjebak athar dengan memasukkan obat perangsang ke dalam minumannya. Dan karena itulah izel hadir di dunia ini.. Dan lebih beruntungnya lagi, athar menyayangi izel meski tetap bersikap acuh pada raline. Sudah tujuh tahun pernikahan mereka, hanya satu kali raline dan athar berhubungan badan, dan itu karena sebuah obat perangsang.

Raline menghapus air bening yang tak terasa membasahi ujung matanya. Sungguh, syukur terbesar dalam hidupnya adalah saat athar bisa menerima izel dengan tulus. Untuk saat ini, raline tidak berharap lagi dengan cinta dan kasih sayang athar. Cukup dia melihat anak dan suaminya dekat setiap hari itu sudah lebih dari cukup.

Athar menoleh menatap raline. "Kau tidak menjabat tanganku?" Tanya athar yang membuat raline sedikit terkejut. Pasalnya selama ini athar selalu menolak untuk menerima jabatan tangan raline.

Dengan langkah ragu raline mendekat. Setelah sampai di depan athar, dia mengulurkan tangan dan menyalami tangan sang suami. "Mas akan makan malam di rumah?" Tanya raline sedikit ragu.

Athar mengangguk. "Apa sudah makan malam sudah siap?" Tanya athar yang membuat raline lagi-lagi terkejut. Dalam satu waktu, athar memberi dua kejutan untuk raline. Tapi tentu itu sangat menyenangkan bagi raline.

"Tunggu aku siapkan, ya? Mas sama ijel tunggu di meja makan aja," Ucap raline tersenyum yang dibalas anggukan singkat oleh athar.

Raline berbalik. Dengan senyum mengembang dia melangkahkan kakinya semangat menuju dapur untuk segera menyelesaikan masakannya yang tertunda karena ijel tadi.

"Sekarang kita ke meja makan ya, nak?" Ucap athar beralih menatap izel.

"Papa gak ganti baju dulu? Bau!" Ucap anak itu sambil menutup hidungnya sembari menjelaskan pada athar bahwa tubuh papanya itu memang bau.

"Papa wangi, ya," Ucap athar tak Terima dan menggelitik tubuh ijel yang masih berada dalam gendongannya.

"Hahaha papa sudah, geli," Ucap izel menggeliat mencoba menghentikan gelitikkan athar pada tubuhnya. Anak itu meronta minta diturunkan namun athar terus saja menahannya. Hingga sampai di meja makan barulah izel turun dari gendongan athar.

Raline yang mendengar suara tawa anak dan suaminya ikut tersenyum. "Semoga seperti ini setiap hari, ya Allah," Gumam raline senang.

. ....

Raline memasuki kamarnya setelah tadi menidurkan ijel terlebih dahulu.

"Mas belum tidur?" Tanya raline melihat sang suami yang masih berkutat dengan laptopnya di atas kasur.

Athar menggeleng. "Ada pekerjaan yang harus aku selesaikan malam ini. Jika kau ingin tidur dan kerjaanku mungkin akan menganggu, aku akan ke ruang kerja," Ucap athar berdiri.

"Gak usah, mas. Disini saja. Mas gak ganggu kok," Ucap raline menghentikan athar yang akan pergi ke ruang kerja.

Athar kembali duduk di posisinya. Sedangkan raline duduk sisi yang berlainan dengan athar. Raline manarik selimut untuk menutup tubuhnya. Dia ingin tidur, tapi jika berdua begini dengan athar jantungnya masih saja berdetak kencang meski sudah tujuh tahun menikah. Biasanya setiap dia masuk kamar athar sudah tidur. Tapi kali ini dirinya yang akan tidur duluan.

"Untuk apa selimut?" Suara athar bertanya yang membuat raline kembali membuka mata.

Sedikit tersentak atas pertanyaan athar, tapi raline mencoba untuk tetap bersikap biasa. Raut bingung jelas terpancar di wajahnya mendengar pertanyaan athar. "Ya untuk selimut, mas. Kan mau tidur biar gak kedinginan," Ucap raline menjawab.

"Lalu tujuanmu memakai baju tipis itu apa?" Tanya athar lagi.

Raline menatap dirinya. Tumben sekali athar memperhatikannya malam ini. Biasanya, apapun yang raline pakai athar tidak akan peduli.

"Untuk suamimu, bukan?" Tanya athar lagi yang membuat raline semakin khawatir. Dia takut athar akan mengeluarkan kata-kata kasar yang akan menunjukan kekurangan dirinya. Seperti badannya yang tak manarik atau bau badannya yang tak enak.

"Tenang saja. Kali ini jangan tutupi tubuhmu. Tapi maaf, aku masih belum bisa menyentuhmu untuk saat ini," Ucap athar yang melihat raline hanya dia menatapnya.

Athar menurunkan laptop dari pangkuannya dan meletakkan di kasur. Dia menoleh dan membalas tatapan raline dengan lekat. "Mataku sudah bisa menerimamu. Tapi aku belum bisa memastikan hatiku untukmu."

*To Be Continue. **

**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.

*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*

*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*

Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘

**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*

*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*

Terpopuler

Comments

Ratna Dadank

Ratna Dadank

menarik

2023-06-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!