KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹
💐 HAPPY READING 💐
Dino menegang. Dagunya bergetar menahan tangis melihat adiknya yang kini berlutut di depannya. Ada tangis haru, rindu sekaligus kecewa yang bercampur menjad satu. “Saya harus bereaksi bagaimana sekarang?” tanya Dino menatap Desil dari atas.
Sesil mendongak menatap dino dengan mata yang sudah berair. "Haruskah saya menampar dan mengusir kamu dari sini?” ucap Dino pelan.
“Sesil minta maaf,” ucap Sesil menangis.
“Setelah kamu kabur bersama bajingan itu, sekarang datang tanpa permisi dan dengan menangis kamu minta maaf? Tangis kamu gak sepadan dengan derita yang kamu tinggalin, Sesil,” ucap Dino menatap Sesil.
“Sesil bener-bener minta maaf. Sesil datang bukan buat ngerebut Athar, bang. Sesil sama sekali gak tahu kalau orang yang akan kerja sama dengan sesil dan Fatan adalah Abang dan Athar. Sesil sama sekali gak tahu,” ucap Sesil mengatakan yang sebenarnya pada Dino.
“Sesil sama sekali gak tahu,” ucap Sesil lagi menangis dengan tangan yang masih menggenggam tangan Dino erat dan posisi yag masih berlutut.
Dino memejamkan matanya. Sungguh, semarah apapun dia dengan Sesil, rasa sayang sebagai kakak tetaplah ada dalam dirinya kepada Sesil. Bagaimana tidak? Sesil adalah adik dan keluarga satu-satunya yang dia punya di dunia ini.
“Berdirilah!” ucap Dino pelan namun terdengar sangat tegas.
“Sesil minta maaf,” ucap Sesil yang masih setia berlutut.
“Berdiri atau saya akan semakin marah,” ucap Dino menekankan kata-katanya.
Sesil melepaskan tangan Dino berganti menyeka air matanya. Dengan perlahan wanita itu berdiri dan berdiri tepat di depan Dino.
Matanya yang terus berair menatap mata Dino yang membalas tatapannya datar. Dino yang melihat itu menghela nafas pelan. Lelaki itu mencoba untuk menormalkan emosinya sejenak. “Bagaimana kabarmu?” tanya Dino tiba-tiba yang membuat Sesil menatapnya dengan senyuman haru.
Sesil mengangguk. “Sesil sangat baik sekarang,” jawab Sesil jujur.
“Sesil minta maaf,” ucap Sesil lagi memberanikan diri dengan yakin. Bagaimanaun juga dirinyalah yang salah dan harus minta maaf.
“Minta maaf? Kamu minta maaf untuk apa?” tanya Dino pelan.
“Maaf untuk segala kesalahan Sesil. Maaf untuk semua malu yang harus Abang tanggung karena perbuatan Sesil. Maaf untuk semua hinaan yang harus abang terima karena perbuatan Sesil,” ucap Sesil dengan suara bergetar karena menangis. Tapi untungnya Dino masih bisa mengerti apa yang wanita itu sampaikan walaupun katanya tak jelas.
“Apa maaf kamu bisa mengembalikan semua keadaan seperti dulu?” tanya Dino lagi dengan sendu menatap Sesil penuh kekecewaan.
Sesil mengeleng. “Sesil memang gak bisa mengulang waktu, tapi semoga apa yang Sesil lakukan bisa membalas semua air mata Raline dengan kebahagiaan,” ucap Sesil menatap Dino penuh harap.
“Jangan lakukan apapun lagi, Sil. Sudah cukup kamu merebut kebahagiaan keluarganya, jangan lagi kamu rebut suaminya, jangan kamu buat usahanya sia-sia untuk menumbuhkan cinta di hati Athar,” ucap Dino memohon.
Bahkan, lelaki itu sampai mengatupkan kedua tangan di dada untuk sangat memohon kepada Sesil.
“Gak ada niat Sesil untuk merebut Athar, Bang,” ucap Sesil dengan kepala tertunduk dan menangis.
“Tadi Athar memang meminta Sesil untuk kembali, tapi Sesil menolak, sungguh. Sesil punya cara lain untuk membuat Athar dan Raline dekat,” ucap Sesil jujur yang membuat Dino sepenuhnya menatap wanita itu.
Dengan sesegukan yang masih ada Sesil menjelaskan persyaratan yang tadi dia berikan kepda athar. Dino yag mendengarnya memajamkan mata sejenak. “Saya takut cara ini hanya akan menambah kesakitan raline nantinya,” ucap Dino menatap kosong ke depan.
“Percaya Sesil, Bang, cinta pasti bisa tumbuh seiring kedekatan mereka,” ucap Sesil meyakinkan Dino.
Dino mengangguk. “Semoga apa yang kamu niatkan memang tercapai dari cara ini,” ucap Dino menatap Sesil.
Sesil mengangguk dan tersenyum. Namun, beberapa detik setelahnya wajah Sesil kembali sendu. Wanita itu memegang kedua tangan Dino dengan air mata yang kembali menetes.
“Sesil minta maaf, Abang,” ucap Sesil dengan suara bergetar.
Dino menghela nafas. Lelaki itu mendongakkan kepalanya ke atas menghalau air mata yang akan jatuh membasahi pipinya. “Abang rindu Sesil,” ucap Dino tiba-tiba dan tanpa aba-aba membawa tubuh Sesil ke dalam pelukannya.
Pecah sudah tangis sesil dalam pelukan Dino. Wanita itu membalas dengan erat pelukan Dino untuk saling melepaskan rindu diantara keduanya. “Sesil bener-bener minta maaf. Sesil udah berusaha untuk pergi jauh dari kehudpan Abang, Athar dan Raline, tapi takdir membawa Sesil kesini. Sungguh, gak da niat Sesil sedikitpun buang ngerebut Athar, Bang,” ucap Sesil yang kembali meyakinakan Dino.
Dino mengangguk. “Tebus dosa Sesil dengan berikan bahagia untuk Raline tanpa harus ada yang dikorbankan,” ucap Dino yang dibalas anggukkan oleh Sesil.
“Sedikitpun gak ada rasa dihati sesil untuk Athar saat ini, bang. Sedikitpun gak ada,” jawab Sesil yakin.
Dino meengangguk. Tanganya terulur membelai rambut sisil dengan lembut. “Tolong jaga kepercayaan Abang kali ini, dan jangan kecewakan Abang lagi,” ucap Dino serius.
Sesil melepaskan pelukannya dan menatap Dino. “Sesil janji akan jadi adik yang paling Abang sayangi,” ucap Sesil yakin menaap Dino.
Dino tersenyum. “Apa sikecil yang manis itu ponakan Abang?” tanya Dino yang dianggukki Sesil.
“Dia sangat cantik. Wajahnya mirip sekali dengan ayah dan kakaknya,” ucap Dino yang dibalas senyum dan anggukkan oleh Sesil.
Masa lalu memang memberi kenangan, tapi bagi Dino, Sesil dan Raline, kenangan masa lalu adalah sesuatu yang harus mereka lupakan dan menggantinya dengan senyum dan bahagia di masa depan. Tapi lagi dan lagi manusia hanya bisa berencana, masa depan tetap saja yang di atas yang akan menentukan.
....
Sedangkan di rumah, saat ini Raline sedang menyiapkan makan malam spesial dari biasanya. Hari ini adalah hari yang istimewa bagi ralin. Ya, hanya bagi Raline, karea pasti hanya dirinya yang mengingat tanggal ini. “Selamat ulang tahun pernikahan yang ke tujuh, Suamiku,” gumam Raline menatap semua makanan yang sudah dia siapkan.
“Semoga kali ini tidak seperti tahun sebelumnya, Ya Allah. malam ini aja, berikan sedikit kebahagiaan yang akan aku jadikan kenangan indah nanti bersama suami dan anakku,” ucap Raline berdoa dengn penuh harap untuk keberhasilannya merayakan ulang tahun pernikahannya malam ini.
“Semoga Mas Athar bisa pulang lebih cepat.”
*To Be Continue. **
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*
*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘
**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*
*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Soeharti Rifangi
semakin yakin klau anak sesil bukan anaknya athar tp anak siapa yaa ..kayaknya dino tau siapa ayah dr sania .
utkmu raline semoga harapanmu akan tercapai klaupun harapanmu tdk sesuai kamu hrs ttp kuat
lanjuut kak ..kog cuma satu bab kak 🤭🤪biasanya tiga 😃✌️
2023-06-17
1